Anda di halaman 1dari 63

Akuntansi Biaya

Joko Suyono, Ph.D.

UNIT 1
MANAJEMEN, KONTROLER DAN AKUNTANSI BIAYA

1.1 Manajemen
 Manajemen adalah suatu seni bagaimana cara mengerjakan sesuatu untuk
mencapai suatu tujuan melalui orang lain (getting things done through other
people).
 Manager mencapai tujuan organisasi / perusahaan dengan cara memerintahkan
orang lain untuk mengerjakan sesuatu yang diperlukan.
 Manajemen adalah suatu teknik pengambilan keputusan.
 Manager menggunakan sebagian besar waktunya untuk memecahkan
permasalahan perusahaan (business problem)

Proses Manajemen
Manajemen pada dasarnya merupakan serangkaian fungsi berupa : Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing, Directing
(Pengarahan) dan controlling (Pengendalian). Dengan melakukan fungsi-fungsi
manajemen ini, maka manajer akan mampu mencapai tujuan perusahaan melalui
orang lain (melalui Stafnya)

Input (Resource) + Management / Process = Output

 Manpower * Planning
 Money * Organizing
 Material * Staffing Goals of firms / profits
 Machinery * Directing ( Tujuan Perusahaan /
 Method & System * Controlling Laba )

1.2 Proses Manajemen

Proses atau fungsi manajemen adalah : planning, organizing, staffing, directing


and controlling.

Planning (Pengorganisasian)
Planning adalah merencanakan tujuan organisasi / perusahaan dan kemudian
menentukan aktifitas/kegiatan dan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut.

Manager perlu membuat planning agar :


 Staf bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan
 Sumberdaya yang dibutuhkan bisa ditentukan dengan tepat

1
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Melalui planning, manager akan mampu melihat kedepan sehingga dapat
mengurangi / mengatasi resiko-resiko yang timbul. Resiko ini bisa berupa faktor
ekonomi, sosial, politik, hukum, teknologi, lingkungan, dll.

Risks

Planning
Resources Aims

The Business Environment

Organizing (Pengorganisasian)
Organizing berarti membuat struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
perusahaan. Setiap pekerjaan dialokasikan dengan jelas, wewenang dan tanggung
jawab ditentukan dengan jelas, dan dibuatkan sistim dan prosedur sebagai
pedoman karyawan untuk bekerja. Struktur organisasi tidak bersifat statis tetapi
lebih bersifat dinamis sesuai dengan perubahan dan kebutuhan organisasi.
Organizing juga berarti mengalokasikan tugas-tugas kepada bawahan,
mengkoordinasi mereka untuk mencapai tujuan perusahaan.
Agar lebih efektif, semua kegiatan dari berbagai departemen/bagian harus
terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga ada satu kesatuan dalam pencapaian
tujuan perusahaan.

Staffing
Staffing berarti manager harus menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja, melakukan rekruitmen dan training.
Staf yang sangat berponsi harus dikembangkan dan diberi tanggung jawab yang
lebih dalam perusahaan.

Directing (Mengarahkan)
Manager harus memberikan pengarahan pada stafnya, dan juga memotivasi
stafnya agar mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan dengan penggunaan sumber daya seefisien mungkin. Manager juga
bertanggung jawab untuk menciptakan sistim komusikasi dan kerja sama yang
baik, sehingga setiap karyawan mempunyai komitmen untuk mencapai tujuan
perusahaan, mengurangi pemborosan, dan penghematan biaya.

Controlling (Pengendalian)
Controlling mencakup tiga elemen:
1. Sistim, prosedur, dan standard kerja harus dibuat dan dikomunikasikan pada
karyawan.
2. Sistim pengukuran kinerja karyawan didasarkan pada stadard kerja.
3. Penyimpangan antara hasil yang dicapai (kinerja) dengan standard kerja, harus
diintifikasi dan dicarikan jalan keluarnya (solusinya).

2
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

1.3 Bagan Organisasi

Director

Accounting HRD Production Marketing Logistic


Manager Manager Manager Manager Manager

Staffs Staffs Staffs Staffs Staffs

1.4 Kontroler
 Kontroler adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi
akuntansi.
 Kontroler juga bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode
perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan
perbaikan atas metode-metode tersebut.

1.5 Departemen Biaya


 Departemen Manufaktur (Produksi)
 Departemen Personalia (HRD)
 Derpartemen Keuangan
 Departemen Logistik

 Departemen Pemasaran
 Departemen Riset Dan Pengembangan (R & D)
 Departemen Pengendalian Mutu (QC)
 Departemen Engineering

1.6 Peranan Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk
aktivitas-aktivitas prencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi,
serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.
Pengumpulan dan presentasi informasi biaya dan keuntungan akan membantu
menajemen dalam hal :
3
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
1. Membuat dan melaksanakan rencana anggaran untuk kegiatan operasional.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian
aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari
setiap produk dan jasa yang dihasilkan.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi.
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang
yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.

1.7 Anggaran
 Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana
manajemen.
 Seluruh tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam pembuatan
anggaran.
 Anggaran yang dapat dilaksanakan dengan baik akan meningkatkan
koordinasi kerja.

Alat untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan
dalam anggaran :
1. Sistim kompensasi yang adil (fair salary)
2. Sistim penilaian kinerja karyawan (performance appraisal)
3. Sistim komunikasi dua arah yang memungkinkan bawahan bertanya kepada
atasan.

4. Sistim promosi yang didasarkan pada penilaian kinerja karyawan.


5. Adanya persamaan hak (equal opportunity)
6. Tidak ada diskriminasi (No discrimination)
7. Sistim pendukung karyawan, seperti pelatihan, bimbingan dan perencanaan
karir.

1.8 Pengendalian Biaya


 Tanggung jawab atas pengendalian biaya terletak pada individu-individu yang
menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka.
 Tanggung jawab manajer dibatasi pada biaya dan penapatan yang dapat
dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja secara umum diukur dengan
membandingkan antara biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran.
 Untuk membantu mengendalikan biaya, akuntan perusahaan menetapkan biaya
standard (standard costing).

4
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Latihan :
1. Dalam prakteknya, perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan. Salah
satu contoh adalah fakta bahwa pengendalian berfungsi sebagai masukan untuk
siklus perencanaan berikutnya : misalnya tindakan pengendalian mungkin saja
menunjukkan cacat dalam perencanaan, dan cacat tersebut diperbaiki saat
membuat rencana periode berikutnya.
Diminta : Berikan paling tidak dua contoh lain yang menunjukkan bagaimana
perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan.

2. Pernyataan berikut ini merupakan satu contoh dari tiga jenis perencanaan.
Diminta : identifikasikan setiap nomor sebagai A, B, atau C
A : contoh dari rencana jangka pendek
B : contoh dari rencana jangka panjang
C : contoh dari rencana strategis
1. Suatu perkiraan dibuat di tahun 2009 atas total penjualan yang diharapkan
di tahun 2010, 2011, dan 2012.
2. Jumlah unit yangdiharapkan dijual tahun depan.
3. Suatu rencana untuk membubarkan salah satu dari dua devisi dalam
perusahaan.
4. Estimasi atas laba bersih triwulanan untuk sisa tiga bulan terakhir tahun ini.

5
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
5. Suatu rencana untuk menjadi perusahaan pertama yang mendirikan
laboratorium riset biomedical di stasiun ruang angkasa.

3. Buatlah struktur organisasi PT. Calista Nusantara yang terdiri posisi berikut ini :
Director Receptionist
Secretary to the Director Promotion Staff
Accounting Manager Taxation Staff
HRD Manager Production Administration
Marketing Manager PPIC Staff
Production Manager Engineering Staff
Logistics Manager Maintenance Staff
Engineering Manager Accounting Staff
QC Staff Cashier
Warehouse Staff HRD Staff
Purchasing Staff Account Receivable Staff
Customer Service Account Payable Staff
Sales Representative Security
GA Statt Office Boy

UNIT 2
KONSEP BIAYA

3.1 Biaya
 Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
 Ada 4 unsur pokok dari definisi biaya tersebut diatas :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potential akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

Contoh 1 :
Perusahaan percetaan mencetak buku dengan judul “Akuntansi Biaya”. Untuk itu
perusahaan memakai 1000 rim kertas HVS 70 gram dengan harga Rp.20.000,- per
rim, sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut
Rp.20.000.000,-
Dari contoh 1 tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk
membuat buku berjudul “Akuntansi Biaya” berjumlah Rp.20.000.000,- karena
1. Kertas 1000 rim merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Pengorbanan tersebut diukur dalam satuan uang yaitu Rp.20.000.000,-
3. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi

6
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
4. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut ada tujuannya yaitu untuk mencetak
buku “Akuntansi Biaya”

Contoh 2 :
Seorang Manajer Pemasaran merencanakan akan memasang papan reklame.
Harga yang harus dibayarkan diperkirakan Rp.1.000.000.000,-. Untuk
pemasangan dan ijin Rp.200.000.000,-. Pajak yang harus dibayar Rp.25.000.000,-

Dalam contoh 2 diatas, jumlah uang yang akan dikeluarkan Rp.1.225.000.000,-


merupakan biaya. Biaya bukan hanya berhubungan dengan pengorbanan yang
telah terjadi tetapi meliputi juga pengorbanan yang direncanakan akan terjadi.

2.2 Obyek Biaya


 Produk
 Batch dari unit-unit sejenis
 Kontrak
 Lini Produk
 Proses
 Departemen
 Divisi
 Departemen
 Proyek
 Tujuan Strategis

3.2 Biaya Manufaktur (Biaya Produksi)


1. Bahan baku (langsung dan tidak langsung)
2. Tenaga kerja (langsung dan tidak langsung)
3. Overhead

 Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung disebut biaya utama.
 Tenaga kerja tidak langsung dan overhead disebut biaya konversi.

3.3 Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi


 Biaya Variabel adalah biaya yang langsung berhubungan dengan jumlah
dari produk yang dibuat. Contoh biaya variable : material, tenaga kerja
langsung, biaya perawatan, biaya overhead, dan lain-lain.

7
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Biaya Variabel kadang memasukkan biaya overhead sebagai biaya
variabel. Berikut ini adalah biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai
biaya variabel :
o Perlengkapan
o Bahan bakar
o Peralatan kecil
o Royalti

 Biaya Tetap ) adalah semua biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah
produk yang dibuat. Contoh biaya tetap : biaya sewa, biaya asuransi, biaya
penyusutan, gaji buruh tak langsung, dan lain-lain.
Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanya diklasifikasikan
sebagai biaya tetap
o Gaji eksekutif pabrik
o Depresiasi
o Pajak properti
o Gaji supervisor dan manajer
o Asuransi
o Satpam
o Sewa gedung
o Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan

 Biaya Semi Variabel. Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap
dan biaya variabel; jenis biaya ini disebut biaya semi variabel.
Contoh biaya overhead yang termasuk biaya semi variabel :
o Biaya listrik
o Inspeksi
o Air dan limbah
o Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik
o Pajak penghasilan

3.4 Klasifikasi Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk

 Biaya Utama = Bahan baku langsung + tenaga kerja langsung

 Overhead Pabrik = Bahan baku tidak langsung + Tenaga kerja


tidak langsung + Biaya tidak langsung lainnya

8
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

 Biaya Manufaktur = Biaya Utama + Overhead Pabrik

 Beban Komersial = Beban Pemasaran + Beban Administrratif

 Total Biaya Operasi = Biaya Manufaktur + Beban Komersial

Bahan Baku Tidak Langsung :


 Perlengkapan pabrik
 Pelumas

Tenaga Kerja Tidak Langsung :


 Supervisor
 Manager
 Pengawas
 Inspeksi
 Gaji pegawai pabrik

Biaya Tidak Langsung Lainnya :


 Sewa
 Asuransi Kebakaran
 Pajak Bumi Dan Bangunan
 Beban Penyusutan
 Pemeliharaan dan Perbaikan
 Listrik
 Pemanas
 Pajak Penghasilan Karyawan
 Alat-alat kecil

9
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Beban Pemasaran :
 Gaji tenaga penjualan
 Komisi tenaga penjualan
 Periklanan
 Sampel produk untuk promosi
 Beban perjalanan
 Pameran penjualan
 Beban pemasaran lainnya

Beban Administratif :
 Gaji bagian administrasi dan kantor
 Sewa
 Beban penyusutan
 Beban audit
 Pajak Properti
 Telepon
 Biaya administrasi lainnya

Latihan :

10
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
1. Biaya Manufaktur. Untuk setiap sepeda yang diproduksi, Matheson Company
mengeluarkan biaya bahan baku langsung $6, tenaga kerja langsung $3, dan biaya
overhead variabel $1. Biaya overhead tetap Matheson adalah $1.000 per bulan.
Diminta:
1. Identifikasikan biaya utama (prime cost) per unit
2. Identifikasikan biaya konversi variabel per unit
3. Identifikasikan biaya manufaktur variabel per unit
4. Hitung total biaya manufaktur yang akan terjadi pada bulan dimana 50 sepeda
diproduksi.

2. Biaya Manufaktur. Estimasi biaya per unit untuk CNR Inc., ketika perusahaan
beroperasi pada tingkat produksi dan penjualan 12.000 unit adalah sebagai
berikut:
Item Biaya Estimasi Biaya
Bahan baku langsung $32
Tenaga kerja langsung $10
Overhead pabrik variabel $15
Overhead pabrik tetap $ 6
Pemasaran variabel $ 3
Pemasaran tetap $ 5

Diminta:
1. Identifikasikan estimasi biaya konversi per unit
2. Identifikasikan estimasi biaya utama (prime cost) per unit
3. Tentukan estimasi total biaya per unit
4. Hitung total biaya yang akan dikeluarkan selama satu bulan dengan tingkat
produksi sebesar 12.000 unit dan tingkat penjualan sebesar 8.000 unit.

3. Biaya Tetap Dan Biaya Variabel. Di tahun 2010 Titanik Company memiliki
penjualan $19.950.000 dengan biaya variabel $11.571.000 dan biaya tetap
$7.623.000. Penjualan tahun 2011 diperkirakan akan turun 15%, dan hubungan
dengan biaya diperkirakan akan tetap konstan (biaya tetap tidak akan berubah)

Diminta :
Tentukan laba atau rugi operasi Titanik Company untuk tahun 2011.

UNIT 3
SISTIM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA

3.1 Aliran Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur

11
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Semua biaya manufatur mengalir melalui perkiraan barang dalam proses dan
persediaan barang jadi. Hal ini merefleksikan penyerapan biaya penuh (full
absorption cost).
 Aliran biaya manufaktur :

Kas Dibayarkan Untuk Bahan Disimpan Persediaan


Utang usaha Baku dlm bentuk Bahan Baku

Diminta Untuk
Dibayarkan atau
Dialokasikan untuk

Barang Dalam Proses


* Bahan Baku Langsung
* Tenaga Kerja Langsung
Biaya Manufaktur * Overhead Dibebankan
Lain-lain
 Tenaga kerja langsung
 Overhead pabrik
Biaya Barang
Yang Telah Selesai

Dipindahkan ke

Persediaan Ke Harga Pokok


Barang Jadi Penjualan

Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan jurnal biaya manufaktur seperti


tetrsebut diatas adalah sebagai berikut :
 Pembayaran secara kredit
 Beban dibayar dimuka
 Pembelian dan perbaikan aktiva tetap
 Berbagai pembayaran untuk sumber daya
 Pembayaran upah dan gajih
 Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit
 Pencatatan beban gaji
12
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Untuk mengilustrasikan aliran biaya dalam perusahaan manufaktur, perhatikan


contoh berikut ini :

New Hope Manufakturing Company


Neraca
1 Januari 20...

Aktiva

Aktiva Lancar :
Kas $ 183.000
Surat-surat berharga $ 76.000
Piutang Usaha $ 313.100
Persediaan :
Barang jadi $ 68.700
Barang dalam proses $ 234.300
Bahan Baku $ 135.300 $ 438.300
Beban dibayar dimuka $ 15.800
Total aktiva lancar $ 1.026.200

Aktiva Tetap
13
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Tanah $ 41.500
Bangunan $ 580.600
Mesin dan peralatan $ 1.643.000
$ 2.223.600
Dikurangi akm penyusutan $ 1.010.700 $ 1.212.900
Total aktiva tetap $ 1.254.400

Total aktiva $ 2.280.600

Kewajiban

Kewajiban Lancar :
Utang usaha $ 553.000
Estimasi utang pajak penghasilan $ 35.700
Utang jangka panjang jatuh tempo $ 20.000
Total kewajiban lancar $ 608.700
Utang Jangka Panjang $ 204.400
Total kewajiban $ 813.100

Ekuitas Pemegang Saham

Saham biasa $ 528.000


Laba ditahan $ 939.500
Total ekuitas pemegang saham $ 1.467.500
Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham $ 2.280.600

New Hope Manufacturing Company


Transaksi Selama Bulan Januari : Ayat Jurnal :
a) Bahan baku dibeli secara Bahan baku 100.000
Kredit $ 100.000 Utang usaaha 100.000
b) Material yang diminta selama
Bulan tersebut : Barang dalam proses 80.000
Untuk produksi $ 80.000 Pengendali overhead 12.000
Untuk penggunaan tdk langsung $ 12.000 Bahan baku 92.000
c) Total beba gaji terutang dan $ 160.000 Beban gaji 160.000
Dibayar Gaji yg masih hrs dibayar 160.000
Gaji yg masih hrs dibayar 160.000
Kas 160.000
d) Distribusi beban gaji adalah sbb: Barang dalam proses 104.000
Tenaga kerja langsung 65% Pengendali overhead pabrik 24.000
Tenaga kerja tidak langsung 15% Pengendali beban pemasaran 20.800
Gaji bagian pemasaran 13% Pengendali beban admin 11.200
Gaji bagian administrasi 7% Beban gaji 160.000
e) Overhead pabrik terdiri atas :
Penyusutan $ 21.300 Pengendali overhead pabrik 22.500
Asuransi dibayar dimuka $ 1.200 Akumulasi penyusutan 21.300
Asuransi dibayar dimuka 1.200
f) Biaya overhead pabrik umum Pengendali overhead pabrik 26.340
(tidak dirinci) $ 26.340 Kas 18.438
70% dibayar tunai, sisanya di Utang usaha 7.902

14
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Kreditkan ke utang usaha
g) Jumlah yang diterima dari pelanggan Kas 205.000
atas pelunasan utang mereka $ 205.000 Piutang usaha 205.000
h) Dibayar : Utang usaha 227.000
Utang usaha $ 227.000 Estimasi utang pajak 35.700
Estimasi utang pajak $ 35.700 Kas 262.700
i) Overhead pabrik diakumulasi di Barang dalam proses 84.840
Perkiraan pengendali overhead Pengendali overhead pabrik 84.840
Pabrik dibebankan ke perkiraan
Barang dalam proses
j) Unit yang telah selesai ditransfer $ 320.000 Barang jadi 320.000
Persediaan barang jadi Barang dalam proses 320.000
k) Penjualan $ 384.000 Kas 153.600
40% dibayar tunai, sisanya dicatat Piutang usaha 230.400
Sebagai piutang usaha. Harga pokok Penjualan 384.000
Penjualan 75% dari penjualan Harga pokok penjualan 288.000
Barang jadi 288.000
l) Provisi untuk pajak penghasilan $ 26.000 Provisi pajak penghasilan 26.000
Eatimasi utang pajak penghasilan 26.000

3.2 Pelaporan Hasil Operasi


Laporan Laba Rugi

New Hope Manufacturing Company


Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Januari 20...

Penjualan $ 384.000
Dikurangi harga pokok penjualan $ 288.000

Laba kotor $ 96.000


Dikurangi beban komersial :
Beban pemasaran $ 20.800
Beban administratif $ 11.200 $ 32.000

Laba operasi $ 64.000


Dikurangi provisi pajak penjualan $ 26.000

Laba bersih $ 38.000

15
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

New Hope Manufacturing Company


Laporan Harga Pokok Penjualan
Untuk Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Januari 20...

Bahan baku
Persediaan bahan baku, 1 Januari 20... $ 135.300
Pembelian $ 100.000
Bahan baku tersedia untuk digunakan $ 235.300
Dikurangi :
Bahan baku tidak langsung yg digunakan $ 12.000
Persediaan bahan baku, 31 Januari 20... $143.300 $ 155.300

Bahan baku yang digunakan $ 80.000

Tenaga kerja langsung $104.000


Overhead pabrik :
Bahan baku tidak langsung $ 12.000
Tenaga kerja langsung 24.000
Penyusutan 21.300
Asuransi 1.200
Overhead pabrik umum 26.340 $ 84.840
Total biaya manufaktur $268.840
Persediaan barang dalam proses, 1 Januari 20... $234.300
$503.140
Dikurangi persediaan barang dalam proses, 31 Januari 20... $183.140
Harga pokok produksi $320.000
Ditambahkan persediaan barang jadi, 1 Januari 20... $ 68.700
Barang tersedia untuk dijual $388.700

16
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Dikurangi persediaan barang jadi, 31 Januari 20... $100.700

Harga pokok penjualan $288.000

Latihan :
1. Singleton Manufacturing mengeluarkan biaya manufaktur sebesar $110.000 di
bulan Juli. Persediaan adalah sebagai berikut :

30 Juni 31 Juli
Barang jadi $ 150.000 $ 60.000
Barang dalam proses $ 80.000 $ 90.000
Diminta : hitung harga pokok penjualan untuk bulan Juli.

2. Simpson Company telah mengumpulkan informasi berikut mengenai operasinya


di bulan Mei :
Barang dalam proses, saldo awal $ 250.000
Bahan baku langsung yang digunakan $ 90.000
Barang jadi, saldo akhir $ 270.000
Tenaga kerja langsung $ 60.000
Barang dalam proses, saldo akhir $ 210.000
Overhead pabrik $ 80.000
Barang jadi, saldo awal $ 340.000
Diminta : hitung harga pokok penjualan untuk bulan Mei.

3. Calista Manufacturing mengeluarkan biaya berikut selama bulan berjalan : tenaga


kerja langsung $120.000; overhead pabrik $108.000; dan pembelian bahan baku
langsung $160.000. Biaya persediaan dihitung sebagai berikut :

Saldo Awal Salso Akhir


Barang jadi $ 27.000 $ 26.000
Barang dalam proses $ 61.500 $ 57.500
Bahan baku langsung $ 37.500 $ 43.500
Diminta : 1. Hitung harga pokok produksi
2. Hitung harga pokok penjualan

17
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

4. Data biaya atas aktivitas Calista Manufacturing untuk bulan Mei adalah sebagai
berikut :
30 April 31 Mei
a) Saldo perkiraan :
Barang Jadi $ 45.602 ---
Barang dalam proses $ 61.420 $ 52.800
Bahan baku langsung $ 10.250 $ 12.700
Bahan baku tidak langsung $ 5.600 $ 5.280

b) Transaksi dalam bulan Mei :


Pembelian perlengkapan $ 16.500
Harga pokok penjualan $280.000
Pembelian bahan baku $105.000
Tenaga kerja tidak langsung $ 22.000
Listrik, pemanasan dan diesel pabrik $ 11.220
Sewa pabrik $ 18.500
Asuransi pabrik $ 2.000
Komisi penjualan $ 48.000
Beban administratif $ 25.000
Gaji advisor produksi $ 5.000

c) Jam kerja selama 4.250 jam tenega kerja langsung dikerjakan di bulan Mei.
Para pekerja bekerja selama 40 jam seminggu dan dibayar $22 per jam untuk
shift biasa dan satu setengah kali dari tarif biaya untuk setiap jam lembur. Dari
4.250 jam tersebut, 250 jam merupakan lembur di bulan Mei. Perusahaan
memperlakukan premi lembur sebagai bagian dari overhead.
Diminta :
1. Hitung overhead pabrik di bulan Mei
2. Hitung harga pokok produksi di bulan Mei
3. Hitung saldo akhir barang jadi tanggal 31 Mei

5. Buatloah ayat jurnal untuk transaksi Morrison Company berikut ini :


a) Bahan baku dibeli secara kredit $ 35.000
b) Bahan baku yang diminta : $ 33.000 untuk produksi dan $ 2.000 untuk
penggunaan tidak langsung.
c) Perusahaan mencatat total beban gaji sebesar $ 40.000
d) Beban gaji dibayar
e) Dari total beban gaji, $ 32.000 merupakan biaya tenga kerja langsung dan
$8.000 merupakan biaya tenaga kerja tidak langsung.
f) Berbagai biaya overhead $ 4.000 dibayar secara tunai
g) Berbagai biaya overhead sebesar $ 18.000 dibayar secara kredit.
h) Overhead lain-lain terdiri atas penyusutan $ 2.100; asuransi yang jatuh tempo
$780; dan pajak properti yang masih harus dibayar $1.250

i) Total overhead pabrik dibebankan ke perkiraan barang dalam proses.


j) Biaya dari produksi yang sudah selesai dan ditransfer ke gudang $ 92.000

18
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
k) Penjualan secara kredit sebesar $ 80.000. Harga pokok penjualan sebesar 75%
dari harga jual.

UNIT 4
JOB ORDER COSTING

4.1 Job Order Costing (Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan)

19
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Dalam sistim perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya
produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah.
 Untuk menghitung biaya berdasarkan pesanan secara efektif, pesanan harus
dapat diintifikasikan secara terpisah.
 Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap
pesanan.
 Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan hanya melibatkan delapan
ayat jurnal berikut ini :
1. Pembelian bahan baku
2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3. Pengakuan biaya overhead pabrik
4. Penggunaan bahan baku
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja
6. Pembebanan estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk

Contoh : Kartu Pesanan Untuk Pabrik Yang Tidak Terdepartementalisasi

Calista Corporation
Pondok Jati 3 CL 3 Sidoarjo 61252. Pesanan No. 1234

Untuk : Rendy Arizona Co. Tanggal dipesan : 10/1


Produk : Papan Pengering No.14 Tanggal mulai dikerjakan : 14/1
Spesifikasi : 12” x 20” x 1” Pelitur Bening. Tanggal dibutuhkan : 22/1
Jumlah : 10 Tanggal selesai dikerjakan : 18/1

BAHAN BAKU LANGSUNG

TANGGAL NOMOR PERMINTAAN JUMLAH


20
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

14/1 516 $ 1.420


17/1 531 $ 780
18/1 544 $ 310
$ 2.510

TENAGA KERJA LANGSUNG


TANGGAL JAM BIAYA
14/1 40 $ 320
15/1 32 $ 256
16/1 36 $ 288
17/1 40 $ 320
18/1 48 $ 384
196 $ 1.568

OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN

TANGGAL JAM MESIN BIAYA


14/1 16,2 $ 648
16/1 10 $ 400
17/1 3,2 $ 128
29,4 X $40 $ 1.176

Bahan Baku langsung $ 2.510 Harga Jual $ 7.860


Tenaga kerja langsung $ 1.568 Biaya pabrik $ 5.254
Overhead pabrik dibebankan $ 1.176 Beban pemasaran $ 776
Beban administrasi $ 420
Total biaya pabrik $ 5.254 Biaya untuk membuat $ 6.450
dan menjual
Laba ......................................... $ 1.410
========

4.2 Akuntansi Untuk Bahan Baku


 Pembelian Bahan Baku
Contoh : dibeli bahan baku sebesar $ 25.000
Ayat Jurnal : Bahan Baku $ 25.000
Utang Usaha $ 25.000

 Penggunaan Bahan Baku


Contoh : Sejumlah $ 31.000 bahan baku diminta untuk produksi
Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses $ 31.000
Bahan Baku $ 31.000

 Jika Bahan Baku Dikembalikan Ke Gudang Karena Tidak Dipakai


Contoh : Produksi mengembalikan Bahan Baku ke Gudang sebesar $ 5.000
Ayat Jurnal : Bahan Baku $ 5.000
Barang Dalam Proses $ 5.000
21
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Bahan Baku Tidak Langsung Dan Perlengkapan
a) Jika digunakan di pabrik, maka dibebankan ke “Pengendali Overhead
Pabrik”.
Contoh : Perlengkapan senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk
produksi.
Ayat Jurnal : Pengendali Overhead Pabrik $ 6.000
Bahan Baku $ 6.000

b) Jika tidak digunakan di pabrik, maka dibebankan ke “Beban Pemasaran


Dan Administrasi”.
Contoh : Perlengkapan senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk
pemasaran.
Ayat Jurnal : Beban Pemasaran Dan Administrasi $ 6.000
Bahan Baku $ 6.000

4.3 Akuntansi Untuk Tenaga Kerja


 Biaya Tenaga Kerja Yang Terjadi
Contoh : beban gaji pabrik $ 31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31
Januari dan akan dibayar pada awal Pebruari
Ayat Jurnal : Beban Gaji $ 31.000
Beban Gaji Yang Masih Harus Dibayar $ 31.000

 Biaya Tenaga Kerja Yang Didistribusikan


Contoh : beban gaji pabrik $ 31.000, sebesar $ 27.000 untuk proses produksi
dan sebesr $ 4.000 untuk tenaga kerja tidak langsung.

Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses $ 27.000


Pengendali Overhead Pabrik $ 4.000
Beban Gaji $ 31.000

4.4 Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik


 Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung
ke pasanan tetapi terjadi dalam proses produksi. Oleh karena itu biaya overhead
diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan total biaya overhead
kemudian dialokasikan ke semua pesanan.

 Biaya Overhead Actual


Contoh : Rayburn Company menghitung penyusutan mesin sebesar $ 4.929
dan asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar $ 516 untuk bulan tersebut.

Ayat Jurnal : Pengendali Overhead Pabrik $ 4.929


Akumulasi Penyusutan Mesin $ 4.929

Pengendali Overhead Pabrik $ 516


22
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Asuransi dibayar dimuka $ 516

 Estimasi Biaya Overhead Dialokasikan


Contoh : Overhead pabrik sebesar $ 13.200 dibebankan ke barang dalam
proses.
Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses $ 13.200
Overhead Dibebankan $ 13.200

Ayat Jurnal Penutup pada akhir bulan :

Overhead Pabrik Dibebankan $ 13.200


Pengendali Overhead Pabrik $ 13.200

4.4 Akuntansi Untuk Barang Jadi Dan Produk Yang Dijual


 Barang jadi senilai $ 56.926 ditransfer ke gudang untuk mengisi persediaan.
Ayat Jurnal : Barang Jadi $ 56.926
Barang Dalam Proses $ 56.926

 Dijual barang jadi senilai $ 52.300, dengan harga jual sebesar $ 70.000

Ayat jurnal : Piutang Usaha $ 70.000


Penjualan $ 70.000

Harga Pokok Penjualan $ 52.300


Barang Jadi $ 52.300

23
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Latihan :
1. Informasi mengenai aktivitas manufaktur McKenzie Company untuk bulan
Desember adalah sebagai berikut :

Persediaan
1 Desember 31 Desember
Barang jadi $ 12.000
Bahan baku langsung $ 5.000
Tenaga kerja langsung $ 3.000
Jam mesin 60 jam
Barang dalam proses 3.000 unit 2.000 unit
Bahan baku langsung, $2,40 per unit.
Tenaga kerja langsung $0,80 per unit.
Jam mesin 48 jam 32 jam
Bahan baku $ 9.000 $ 4.500

Total biaya manufaktur bulan Desember adalah sebesar $180.000, dimana $30.000
adalah biaya tenaga kerja langsung. Total 600 jam mesin digunakan di bulan itu.
Perusahaan menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya sebesar $100
dan persediaan barang jadi. Pembelian bahan baku bulan Desember sebesar $84.000
dan biaya angkut untuk pembelian tersebut besarnya $1.500.

Diminta : hitung berikut ini :


1. Jumlah bahan baku yang digunakan di bulan Desember.
2. Saldo barang dalam proses pada 31 Desember
3. Harga pokok produksi bulan Desember
4. Saldo barang jadi pada 31 Desember
5. Harga pokok penjualan bulan Desember.

24
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

UNIT 5
PROCESS COSTING

5.1 Perhitungan Biaya Per Departemen


 Dalam perusahaan manufaktur, produksi dapat terjadi di beberapa departemen.
Setiap departemen melakukan suatu operasi tertentu untuk menyelesaikan
suatu produk.
 Dalam sistim perhitungan biaya berdasarkan proses (process c osting), bahan
baku, tenaga kerja dan overhead pabrik umumnya dibebankan ke departemen
produksi. Tetapi jika suatu departemen diorganisasi menjadi dua pusat b biaya
(cost center) a atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat
digunakan.
Misalnya, suatu departemen produksi yang memiliki empat lini perakitan
dimana setiap lini menghasilkan produk yang berbeda, dapat menggunakan
perhitungan biaya berdasarkan proses dan setiap lini perakitan diperlakukan
sebagai pusat biaya yang terpisah.
 Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan saat produk dihasilkan dalam
kondisi proses yan kontinu atau metode produksi masal dimana produk-produk
yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya lain bersifat
homogen.

5.2 Akuntansi Untuk Bahan Baku


Misalnya, Selama bulan Januari, bahan baku langsung sebesar $ 13.608 dan
$7.296 masing-masing digunakan di Departemen Pemotongan dan Departemen
Perakitan.
Ayat Jurnal :
Barang Dalam Proses – Departemen Pemotongan $ 13.608
Barang Dalam Proses – Departemen Perakitan $ 7.296
Persediaan Bahan Baku $20.904

25
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

5.3 Akuntansi Untuk Biaya Tenaga Kerja


Misalnya, selama bulan Januari 500 jam tenaga kerja langsung digunakan di
Departemen Pemotongan, dan 921 jan tenage kerja langsung digunakan di
Departemen Perakitan. Tarif upah adalah $10 per jam di kedua departemen,
sehingga beban bulan Januari ke produksi untuk biaya tenaga kerja langsung
adalah sebesar $5.000 dan $9.210 masing-masing untuk Departermen
Pemotongan dan Perakitan.

Ayat Jurnal :
Barang Dalam Proses – Departemen Pemotongan $ 5.000
Barang Dalam Proses – Departemen Perakitan $ 9.210
Beban Gaji $14.210

5.4 Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik


 Baik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya
berdasarkan proses, biaya aktual dari overhead pabrik diakumulasikan di
perkiraan buku besar Pengendali Overhead pabrik, dan rincian biaya overhead
pabrik diakumulasikan di buku pembantu atau catatan tambahan.
Ayat jurnal berikut ini mengilistrasikan Overhead Pabrik aktual yang terjadi
selama periode tertentu :

Pengendali Overhead Pabrik $20.900


Utang Usaha (pajak, listrik, dll) $ 7.400
Akumulasi Penyusutan Mesin $ 5.700
Asuransi Dibayar Dimuka $ 500
Bahan Baku (Untuk bahan baku tidak langsung) $ 1.700
Beban Gaji (Untuk tenaga kerja tidak langsung) $ 5.600

 Apabila Overhead Pabrik dibebankan ke produksi.


Misalnya, overhead dibebankan ke produksi sebesar $7.904 di Departemen
Pemotongan dan $11.052 di Departemen Perakitan.

Ayat Jurnal :

Barang Dalam Proses – Departemen Pemotongan $ 7.904


Barang Dalam Proses – Departemen Perakitan $11.052
Overhead Pabrik Dibebankan $18.956

5.5 Laporan Biaya Produksi

26
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Untuk mengilustrasikan laporan biaya produksi, asumsikan American Chair
Company menggunakan sistim perhitungan biaya berdasarkan proses dengan
asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data produksi brikut ini tersedia untuk
bulan Januari :

Pemotongan Perakitan

Jumlah unit di Barang dalam Proses, Persediaan awal 100 180


Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan 600 --
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan 500 --
Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi 580
Jumlah unit di Barang dalam Proses, Persediaan akhir 200 100

Data biaya untuk bulan Januari adalah sebagai berikut :


Pemotongan Perakitan
Barang dalam Proses, persediaan awal :
Biaya dari departemen sebelumnya ---- $ 8.320
Bahan baku $ 1.892 $ 830
Tenaga kerja $ 400 $ 475
Overhead pabrik $ 796 $ 518

Biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan :


Bahan baku $ 13.608 $ 7.296
Tenaga kerja $ 5.000 $ 9.210
Overhead pabrik $ 7.904 $11.052

Supervisor melaporkan bahwa :


 Unit yang ditransfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan
adalah 100% selesai (500 unit ekuivalen untuk bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead)
 Persediaan akhir di Departemen Pemotongan adalah 60% selesai untuk bahan
baku (200 X 60% = 120 unit ekuivalen untuk bahan baku)
 20% selesai untuk tenaga kerja (200 unit X 20% = 40 unit ekuivalen untuk
tenaga kerja).
 40% selesai untuk overhead pabrik (200 unit X 40% = 80 unit ekuivalen untuk
overhead pabrik)

Unit ekuivalen di Departemen Pemotongan dihitung dengan menambahkan jumlah


unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan akhir,
sebagai berikut :
Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
Unit ekuivalen ditransfer keluar 500 500 500
Unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
27
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Total unit ekuivalen 620 540 580

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pemotongan ditentukan


sebagai berikut :
Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
Biaya di persediaan awal $ 1.892 $ 400 $ 796
Bya ditambahkan selama periode berjalan $ 13.608 $ 5.000 $ 7.904
Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan $ 15.500 $ 5.400 $ 8.700
Dibagi dengan unit ekuivalen 620 540 580
Biaya per unit ekuivalen $ 25 $ 10 15

Ayat jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen


Perakitan adalah :

Barang dalam proses Departemen Perakitan $ 25.000


Barang dalam proses Departemen Pemotongan $ 25.000

Note :
 $25.000 berasal dari Total Biaya ($50) X unit yang ditransfer ke Departemen
Perakitan (500 unit)

Supervisor melaporkan bahwa :

 Unit yang ditransfer dari Departem Perakitan ke Barang Jadi adalah 100% selesai
untuk semua elemen biaya (580 unit ekuivalen untuk biaya departemen
sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja dan overhead).
 Persediaan akhir di Departemen Perakitan sudah sepenuhnya selesai untuk biaya
departemen sebelumnya (100 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya)
 Persediaan akhir di Departemen Perakitan juga sepenuhnya selesai untuk bahan
baku (100 unit ekuivalen untuk bahan baku), tetapi hanya 70% selesai untuk biaya
konversi (100 unit x 70% selesai = 70 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan
overhead)

Unit ekuivalen di Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit


ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan barang jadi,
sebagai berikut :
Biaya Bahan Tenaga Overhead
Departemen Baku Kerja
Sebelumnya
Unit ekuivalen ditransfer keluar 580 580 580 580
Unit ekuivalen di persediaan akhir 100 100 70 70
Total unit ekuivalen 680 680 650 650

28
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Perakitan ditentukan
sebagai berikut :

Biaya Bahan Tenaga Overhead


Departemen Baku Kerja
Sebelumnya
Biaya di persediaan awal $ 8.320 $ 830 $ 475 $ 518
Biaya ditambahkan selama periode
berjalan ................................ $ 25.000 $7.296 $9.210 $11.052
Total biaya yang harus diper –
tanggungjawabkan $ 33.320 $8.126 $9.685 $11.570
Dibagi dengan unit ekuivalen 680 680 650 650
Biaya per unit ekuivalen $ 49 $11,95 $14,90 $ 17,80

Ayat jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen Perakitan ke Persediaan Barang
Jadi adalah sebagai berikut :

Persediaan Barang Jadi $ 4.317


Barang dalam Proses – Departemen Perakitan $ 4.317

Note :
 $ 4.317 berasal dari Total Biaya ($93,65) X Unit Yg Ditransfer ke Barang Jadi
(580 unit)
 Total biaya = $49 + $11,95 + $14,90 + $17,80

Laporan Biaya Produksi Untuk Departemen Pemotongan

American Chair Company


Departemen Pemotongan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari, 20....

Skedul Kuantitas Bhn Baku Tng Kerja Overhead Jumlah


Persediaan awal 100
Dimulai di periode ini 600
700
Ditransfer ke Departemen Perakitan 500
Persediaan akhir 60% 20% 40% 200
700
Biaya dibebankan ke Departemen
Persediaan awal Total Unit Biaya
Biaya Ekuivalen Per Unit
Bahan Baku $1.892
Tenaga Kerja $ 400
29
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Overhead pabrik $ 796
Total biaya di persediaan awal $ 3.088
Biaya ditambahkan selama periode berjalan :
Bahan Baku $13.608 620 $ 25
Tenaga Kerja $ 5.000 540 $ 10
Overhead pabrik $ 7.904 580 $ 15
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $26.512
Total biaya dibebankan ke departemen $29.600 $ 50

Biaya Dipertanggungjawabkan :
Unit Percentase Unit Biaya Total
Penyelesaian Ekuivalen Per Unit Biaya
Ditransfer ke Dep. Perakitan 500 100 500 $ 50 $25.000
Brg dlm proses persediaan akhir :
Bahan Baku 200 60 120 $ 25 $ 3.000
Tenaga kerja 200 20 40 $ 10 $ 400
Overhead Pabrik 200 40 80 $ 15 $ 1.200 $ 4.600
Total biaya dipertanggungjawabkan ..................................................................................... $29.600

Latihan :
1. Tuller Company menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses dengan
asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang untuk kedua departemen produksinya.
Pada tanggal 1 April, Departemen B tidak memiliki persediaan awas. Selama
bulan April, 25.000 unit ditransfer dari Departemen A ke Departemen B. Pada
tanggal 30 April, Departemen B memiliki 5.000 unit barang dalam proses, 60%
selesai untuk tenaga kerja dan 40% selesai untuk overhead pabrik. Selama bulan
berjalan, 20.000 unit ditransfer dari Departemen B ke Persediaan Barang Jadi.
Bahan Baku ditambahkan di awal proses di Departemen B. Jurnal berikut ini
mengikhtisarkan aktivitas bulan April.

Barang dalam Proses – Departemen A $ 25.000


Barang dalam Proses – Departemen B $ 15.000
Bahan Baku $ 40.000

Barang dalam Proses – Departemen A $ 10.800


Barang dalam Proses – Departemen B $ 9.200
Beban Gaji $ 26.500

Barang dalam Proses – Departemen A $ 14.600


Barang dalam Proses – Departemen B $ 15.400
Overhead Dibebankan $ 30.000

Barang dalam Proses – Departemen B $ 40.000


30
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Barang dalam Proses Deparemen A $ 40.000

Diminta :
1. Hitung unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B.
2. Hitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B.

UNIT 6
THE COST OF QUALITY

6.1 Jenis-Jenis Biaya Mutu


1. Biaya Pencegahan atau preventive adalah biaya yang terjadi untuk mencegah
terjadinya kegagalan produk.
Contoh : biaya untuk mendesain produk dan sistim produksi bermutu tinggi.

2. Biaya Penilaian adalah biaya yang terjadi untuk mendeteksi kegagalan


produk.
Contoh : biaya inspeksi dan pengujian bahan baku.

3. Biaya Kegagalan adalah biaya yang terjadi saat produk gagal. Kegagalan
tersebut bisa terjadi secara internal dan eksternal.
 Biaya internal adalah biaya yang terjadi selama proses produksi.
 Biaya kegagalam eksternal adalah biaya yang terjadi setelah produk dijual,
meliputi biaya memperbaiki dan mengganti produk yang rusak selama
masa garansi, biaya menangani keluhan pelanggan, dan lain-lain.

6.2 Manajemen Mutu Terpadu (TQM – Total Quality Management)


 TQM adalah suatu pendekatan perusahaan atas perbaikan mutu dan mencari
cara untuk memperbaiki mutu di semua proses dan aktivitas.
 Karakteristik TQM :
1. Tujuan perusahaan adalah untuk melayani pelanggan dan meningkatkan
kepuasan pelanggan.

31
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
2. Manajemen puncak memimpin komitmen secara aktif dalam perbaikan
mutu.
3. Semua karyawan terlibat secara aktif dalam perbaikan mutu.
4. Perusahaan memiliki sistim untuk mengidentifikasikan masalah mutu,
mengembangkan solusi, dan menetapkan tujuan perbaikan mutu.
5. Perusahaan menghargai karyawannya dan memberikan pelatihan terus-
menerus serta pengakuan atas prestasi.

6.3 Perbaikan Mutu Secara Berkelanjutan (Continuous Improvement)


 Pendekatan paling baik untuk perbaikan mutu adalah untuk konsentrasi pada
pencegahan.
 Pendekatan mutu ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan meningkatkan
biaya pencegahan, akan lebih sedikit produk yang cacat atau rusak dan biaya
mutu secara total akan menurun.
 Pendekatan ini dimulai dari titik disain produk sampai ke seluruh proses
produksi.
 Produk harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat diandalkan serta
tahan lama, dan juga harus bisa diproduksi secara efisien.

6.4 Akuntansi Untuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam Sistim


Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)

6.4.1 Akuntansi Untuk Bahan Baku Sisa (Scrap)

Misal, penjualan bahan baku sisa sebesar $500

Alternatif akuntansi untuk penjualan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan di Penjualan Bahan Baku Sisa


atau Pendapatan Lain-Lain.

Jurnal :

Kas (atau Piutang Usaha) $ 500


Penjualan Bahan Baku Sisa (Pendapatan Lain-lain) $ 500

2. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Harga Pokok Penjualan,


sehingga mengurangi total biaya yang dibebankan ke Pendapatan Penjualan
untuk periode tersebut. Mengurangi Harga Pokok Penjualan mnyebabkan
peningkatan laba pada periode tersebut.
32
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Jurnal :

Kas (atau Piutang Usaha) $ 500


Harga Pokok Penjualan $ 500

3. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Pengendali Overhead


Pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead pada periode tersebut.

Jurnal :

Kas (atau Piutang Usaha) $ 500


Pengendali Overhead Pabrik $ 500

4. Jika Bahan baku sisa dapat ditelusuri langsung ke pesanan individual, jumlah
yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan sebagai
pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut.

Jurnal :
Kas (atau Piutang Usaha) $ 500
Barang Dalam Proses $ 500

6.4.2 Akuntansi Untuk Barang Cacat (Spoiled Goods)

1. Barang Cacat Disebabkan Oleh Pelanggan


Jika barang cacat terjadi karena tindakan tertentu oleh pelanggan, maka
pelanggan yang harus membayar barang cacat tersebut.
Misalnya, Plastico Company memproduksi 1.000 kursi plastik dengan desain
khusus untuk Pizza King berdasarkan pesanan No.876. Setelah 100 kursi
diproduksi, pelanggan mengubah desain. 100 kursi tidak dapat dipergunakan
oleh pelanggan dan tidak dapat diperbaiki. Meskipun demikian Plastico
Company dapat menjual 100 kursi ini sebagai barang bekas dengan harga $10
per unit atau totalnya $1.000.
Tambahan 100 unit diproduksi untuk memenuhi pesanan pelanggan, sehingga
totalnya 1.100 kursi (100 kursi cacat dan 1.000 kursi yang dapat diterima
pelanggan).
Total biaya yang dibebankan ke Pesanan No.876 adalah sebagai berikut :

Bahan baku $ 22.000


Tenaga kerja $ 5.500
Overhead pabrik $ 11.000
Total biaya pesanan $ 38.500

Ayat Jurnal :

33
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Persediaan Barang Cacat $ 1.000
Harga Pokok Penjualan $ 37.500
Barang dalam proses $ 38.500

Plastico Company biasanya menjual hasil produksinya dengan harga 150% dari
biaya. Oleh karena itu pesanan No.876 ditagihkan ke Pizza king sebesar $ 56.250
($37.500 X 150%).
Ayat jurnal untuk mencatat penagihan pesanan No.876 adalah :

Piutang Usaha (atau Kas) $ 56.250


Penjualan $ 56.250

Saat barang cacat kemudian dijual, ayat jurnalnya adalah :

Kas (atau Piutang Usaha) $ 1.000


Persediaan Barang Cacat $ 1.000

2. Barang Cacat Yang Disebabkan Oleh Kegagalan Internal


Jika barang cacat terjadi karena kegagalan internal seperti kecerobohan karyawan,
maka biaya yang timbul sebaiknya dibebankan ke Pengendali Overhead.
Misalnya, dalam contoh Plastico Company diatas ternyata bahwa 100 unit kursi
cacat disebabkan karena cetakan plastik.
Dalam kasus ini biaya produksi setiap kursi adalah $35 ($38.500 dibagi 1.100
kursi). Maka total biaya barang yang cacat adalah $ 3.500 ($35 X 100).
Karena kursi yang cacat dapat dijual seharga $ 1.000, maka biaya yang tidak
tertutup dari penjualan barang cacat adalah sebesar $ 2.500.
Biaya dari 1.000 kursi bagus yang dikirimkan ke Pizza King adalah $ 35.000, dan
harga jual untuk pesanan tersebut adalah $ 52.500 ($35.000 X 150%).

Ayat jurnal untuk mencatat pengiriman pesanan adalah sebagai berikut :


Persediaan Barang Cacat $ 1.000
Pengendali Overhead Pabrik $ 2.500
Harga Pokok Penjualan $ 35.000
Barang Dalam Proses $ 38.500

Piutang Usaha (atau Kas) $ 52.500


Penjualan $ 52.500

Piutang Usaha (atau Kas) $ 1.000


Persediaan Barang Cacat $ 1.000

6.4.3 Akuntansi Untuk Biaya Pengerjaan Kembali (Rework)

34
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
1. Pengerjaan Kembali Yang Disebabkan Oleh Pelanggan.
Jika pengerjaan kembali disebabkan oleh pelanggan, biaya pengerjaan kembali
dibebankan ke pesanan.
Misalnya, Heavy Load Fabricator Inc. Memproduksi 200 trailer dengan desain
khusus berdasarkan pesanan No.901. Biaya yang dibebankan ke pesanan
No.901 adalah :
Bahan baku $ 100.000
Tenaga kerja ($10 per jam x 2.000 jam) $ 20.000
Overhead dibebankan ($40 per jam tenaga kerja langsun) $ 80.000
Total biaya yang dibebankan ke pesanan No.901 $ 200.000

Sebelum trailer dikirimkan, pelanggan memutuskan bahwa trailer tersebut


membutuhkan pir gsuspensi yang lebih berat daripada yang dispesifikasikan
dalam pesanannya. Sebagai akibatnya, biaya pengerjaan kembali ditambahkan
ke pesanan NO.901 sebagai berikut :

Bahan baku ($40 per pasang x 200 trailer) $ 8.000


Tenaga kerja (1/2 jam per trailer x 200 x $10 per jam) $ 1.000
Overhead dibebankan ($40 per jam x 100 jam) $ 4.000
Total biaya pengerjaan kembali pesanan No.901 $13.000

Ayat Jurnal untuk mencatat pengerjaan kembali Pesanan No.901 adalah :

Barang dalam Proses $ 13.000


Bahan Baku $ 8.000
Beban Gaji $ 1.000
Overhead Pabrik Dibebankan $ 4.000

Total biaya pesanan No.901 sekarang menjadi $ 213.000. Asumsikan Heavy


Load Fabricator menagihkan harga jual pesanan dengan markup sebesar 50%
atas biaya, maka pesanan No.901 akan dijual sebesar $319.500.
Saat pesanan No.901 dikirimkan ke pelanggan, ayat jurnalnya adalah :
Harga Pokok Penjualan $ 213.000
Barang Dalam Proses $ 213.000

Piutang Usaha (atau Kas) $ 319.000


Penjualan $ 319.000

2. Pengerjaan Kembali Yang Disebabkan Oleh Kegagalan Internal


Jika pengerjaan kembali disebabkan oleh kegagalan internal, biaya pengerjaan
kembali sebaikya dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik dan secara periodik
dilaporkan ke manajemen.
Asumsikan fakta dan angka yang sama untuk contoh Heavy Load Fabricators,
kecuali bahwa alasan pengerjaan kembali adalah karena karyawan produksi

35
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
meminta pir yang salah ketika trailer dirakit. Asumsikan biaya pengerjaan
kembali adalah sama dengan contoh sebelumnya.
Ayat jurnal untuk mencatat pengerjaan kembali adalah :
Pengendali Overhead Pabrik $ 13.000
Bahan Baku $ 8.000
Beban Gaji $ 1.000
Overhead Pabrik Dibebankan $ 4.000

Karena biaya pengerjaan kembali dibebankan overhead pabrik, total biaya


pesanan No.901 senilai $200.000 tidak bertambah, dan harga jual adalah sebesar
150% X $200.000 = $300.000.

Saat pesanan dikirim ke pelanggan, ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Harga Pokok Penjualan $ 200.000


Barang Dalam Proses $ 200.000

Piutang Usaha (atau Kas) $ 300.000


Penjualan $ 300.000

6.5 Akuntansi Untuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam Sistim


Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)

1. Barang Cacat Yang Disebabkan Oleh Kegagalan Internal


 Biaya dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik
 Biaya ditentukan berdasarkan unit ekuivalen, akibatnya jumlah unit ekuivalen
tidak hanya terdiri dari unit yang ditransfer keluar dan unit di persediaan
akhir, tetapi juga unit barang cacat.

Contoh :
Untuk mengilustrasikan, asumsikan Deco Pottery Company memproduksi gelas kopi
keramik dalam dua departemen produksi yaitu Departemen Pembentukan dan
Departemen Pelapisan.
Dalam Departemen Pembentukan, gelas dibentuk lalu dibakar di tempat pembakaran.
Sebagai akibat panas yang tinggi dalam tempat pembakaran, beberapa gelas pecah
selama proses pembakaran. Gelas rusak pada tahap ini terdiri atas 100% selesai untuk
bahan baku dan 80% selesai untuk biaya konversi. Gelas pecah tidak memiliki nilai
sisa. Gelas yang bagus ditransfer ker Departemen Pelapisan.

36
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Pembakaran di Departemen Pelapisan tidak membutuhkan panas yang tinggi
sehingga jarang pecah selama pembakaran kedua. Tetapi sebagian gelas memiliki
cacat di lapisan keramiknya, seperti gelembung dan distorsi desain.
Gelas-gelas yang bagus ditransfer ke Persediaan Barang Jadi dan gelas-gelas yang
cacat ditransfer ke Persediaan Barang Cacat.
Gelas yang bagus dijual dengan harga $2,5 per unit dan gelas cacat dijual dengan
harga $0,50 per unit. Biaya yang tidak tertutup dari penjualan Barang Cacat
dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik
Data produksi berikut ini tersedia untuk bulan Nopember :

Pembentukan Pelapisan
Unit dimulai di Departemen Pembentukan 21.000 --
Unit ditransfer ke Departemen Pelapisan 19.000 --
Unit diterima dari Departemen Pembentukan --- 19.000
Unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi --- 15.000
Unit di Barang Dalam Proses, persediaan akhir 3.600 4.000
Unit cacat selama periode berjalan 2.400 3.000

Supervisor Departemen Pembentukan melaporkan bahwa :


 Persediaan akhir barang dalam proses adalah sepenuhnya selesai untuk bahan
baku di kedua departemen, 30% selesai untuk biaya konversi di Departemen
Pembentukan dan 25% selesai di Departemen Pelapisan.
 Data biaya untuk bulan Nopember adalah sebagai berikut :

Pembentukan Pelapisan
Barang dalam Proses, persediaan awal :
Biaya dari departemen sebelumnya --- $ 1.396
Bahan baku $ 615 $ 196
Tenaga kerja $ 366,40 $ 310
Overhead pabrik $ 549,60 $ 310

Pembentukan Pelapisan

Biaya yg ditambahkan ke proses dalm periode tsb. $ 3.885 $ 1.520


Bahan baku $ 2.273,60 $ 3.718
Tenaga kerja $ 3.410,40 $ 3.718

 Unit-unit yang ditransfer dari Departemen Pembentukan ke Departemen Pelapisan


100% selesai untuk semua elemen biaya yang ditambahkan ke Departemen
Pembentukan, sehingga unit-unit tersebut mewakili 19.000 unit ekuivalen untuk
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.
 Persediaan akhir adalah sepenuhnya selesai untuk bahan baku, sehingga mewakili
3.600 unit ekuivalen untuk bahan baku.
 Persediaan akhir hanya 30% selesai untuk biaya konversi, sehingga mewakili
30% x 3.600 = 1.080 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead.

37
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Karena bahan baku ditambahkan sebelum proses pembakaran dengan kondisi
80% selesai untuk biaya konversi, setiap unit cacat di Departemen Pembentukan
berisi satu unit ekuivalen untuk bahan baku (2.400 unit ekuivalen) dan 80% unit
ekuivalen untuk biaya konversi (2.400 unit x 80% selesai = 1.920 unit ekuivalen).

 Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen pembentukan adalah :

Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead


Unit ekuivalen ditransfer keluar 19.000 19.000 19.000
Unit ekuivalen di persediaan akhir 3.600 1.080 1.080
Unit ekuivalen barang cacat 2.400 1.920 1.920
Total unit ekuivalen 25.000 22.000 22.000

 Rata-rata per unit di Departemen Pembentukan ditentukan sebagai berikut :

Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead


Biaya di persediaan awal $ 615 $ 366,40 $ 549,60
Biaya ditambahkan dlm periode tsb. $ 3.885 $ 2.276,60 $3.410,40
Total biaya yg hrs dipertanggung- $ 4.500 $ 2.640 $3.960
jawabkan
Dibagi dengan unit ekuivalen 25.000 22.000 22.000
Biaya per unit ekuivalen $ 0.18 $ 0,12 $ 0,18

Jurnal untuk mencatat transfer biaya dari Departemen Pembentukan adalah :

Barang dalam Proses – Departemen Pelapisan $ 9.120


Pengendali Overhead Pabrik $ 1.008
Barang dalam Proses – Departemen Pembentukan $10.128

Note :
 $ 9.120 berasal dari Total biaya per unit ekuivalen (0,48) x Unit yang ditransfer
(19.000 unit).

Supervisor Departemen Pelapisan melaporkan bahwa :

 Unit yang ditransfer dari Departemen Pelapisan ke Persediaan Barang Jadi adalah
100% selesai untuk semua elemen biaya (15.000 unit ekuivalen untuk biaya
de[partemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja dan overhead).
 Persediaan akhir selesai senilai dengan biaya bahan baku dan departemen
sebelumnya, sehingga persediaan akhir tersebut mencerminkan 4.000 unit
ekuivalen biaya bahan baku dan departemen sebelumnya.

38
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Persediaan akhir hanya 25% selesai untuk biaya konversi, sehingga mewakili
4.000 unit x 25% = 1.000 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead.
 Barang cacat adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya, sehingga mewakili
3.000 untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead.

Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pelapisan adalah :

Biaya Bahan Tenaga Overhead


Departemen Baku Kerja
Sebelumnya
Unit ekuivalen ditransfer keluar 15.000 15.000 15.000 15.000
Unit ekuivalen di persediaan akhir 4.000 4.000 1.000 1.000
Unit ekuivalen barang cacat 3.000 3.000 3.000 3.000
Total unit ekuivalen 22.000 22.000 19.000 19.000

Rata-rata per unit ekuivalen di Departemen Pelapisan ditentukan sebagai berikut :

Departemen Baku Kerja Overhead


Sebelumnya
Biaya di persediaan awal $ 1.396 $ 196 $ 310 $ 310
Biaya ditambahkan selama peride
berjalan $ 9.120 $ 1.520 $ 3.718 $ 3.718
Total biaya yang harus dipertang-
gungjawabkan $10.516 $ 1.716 $ 4.028 $ 4.028
Dibagi dengan unit ekuivalen 22.000 22.000 19.000 19.000
Biaya per unit ekuivalen $ 0,478 $ 0,078 $ 0,212 $ 0,212

Ayat jurnal untuk mentransfer biaya dari Departemen Pelapisan adalah sebagai
berikut :
Persediaan Barang Jadi $ 14.700
Persediaan Barang Cacat $ 1.500
Pengendali Overhead Pabrik $ 1.440
Barang dalam Proses – Departemen Pelapisan $ 17.640

Note :
 Persediaan Barang Jadi $ 14.700 berasal dari total biaya per unit
ekuivalen ($0,98) x unit yang ditransfer ke barang jadi (15.000 unit)
39
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Persediaan Barang Cacar $ 1.500 berasal dari total barang cacat
(3.000 unit) x harga per unit ($ 0,5)
 Pengendali Overhead Pabrik $ 1.440 berasal dari :
Biaya produksi barang cacat : $0,98 x 3.000 unit : $ 2.940
Penjualan Barang Cacat : $0,5 x 3.000 unit : $ 1.500 (-)
Kekurangan dibebankan ke Pengendali Ovearhead Pabrik : $ 1.440

Saat barang cacat dijual, ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas (Piutang Usaha) $ 1.500


Persediaan Barang Cacat $ 1.500

Laporan Biaya Produksi Untuk Departemen Pembentukan

Deco Pottery Company


Departemen pembentukan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Nopember, 20....

Skedul Kuantitas Bhn Baku Tng Kerja Overhead Jumlah


Persediaan awal 4.000
Dimulai di periode ini 21.000
25.000
Ditransfer ke Departemen Pelapisan 19.000
Persediaan akhir 100% 30% 30% 3.600
Hilang dalam proses 100% 80% 80% 2.400
25.000
Biaya dibebankan ke Departemen
Persediaan awal Total Unit Biaya
Biaya Ekuivalen Per Unit
Bahan Baku $ 615
Tenaga Kerja $ 366,40
Overhead pabrik $ 549,60
Total biaya di persediaan awal $ 1.531
Biaya ditambahkan selama periode berjalan :
Bahan Baku $ 3.885 25.000 $ 0,18
Tenaga Kerja $ 2.273,60 22.000 $ 0,12
Overhead pabrik $ 3.410,40 22.000 $ 0,18
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $ 9.569
Total biaya dibebankan ke departemen $11.100 $ 0,48

Biaya Dipertanggungjawabkan :
Unit Percentase Unit Biaya Total
Penyelesaian Ekuivalen Per Unit Biaya
Ditransfer ke Dep. Pelapisan 19.000 100 19.000 $ 0,48 $ 9.120
Brg cacat yg dibebankan ke Ovh.

40
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Bahan baku 2.400 100 2.400 $ 0,18 $ 432
Tenaga kerja 2.400 80 1.920 $ 0,12 $ 230,40
Overhead Pabrik 2.400 80 1.920 $ 0,18 $ 345,60 $1.008
Brg dlm proses persediaan akhir :
Bahan Baku 3.600 100 3.600 $0,18 $ 648
Tenaga kerja 3.600 30 1.080 $0,12 $ 129,60
Overhead Pabrik 3.600 30 1.080 $0,18 $ 194,40 $ 972
Total biaya dipertanggungjawabkan ..................................................................................... $11.100

Latihan :
1. Metal Fabricator mengakumulasikan sejumlah besar potongan-potongan logam
yang berasal dari prduk yang dihasilkan. Paling tidak setiap bulan ada potongan
logam tersebut dijual ke pelebur lokal untuk pemrosesan kembali. Penjuaalan
bahan baku sisa bulan ini sebesar $1.800 dilakukan secara kredit.
Buat ayat jurnal umum untuk mencatat penjualan bahan baku sisa untuk setiap
alternatif berikut ini
a) Penjualan bahan baku sisa dipandang sebagai tambahan pendapatan
b) Penjualan bahan baku sisa dipandang sebagai pengurang harga pokok
penjualan.
c) Penjualan bahan baku sisa dipandang sebagai pengurang overhead pabrik.
d) Penjualan bahan baku sisa dapat ditelusuri ke pesanan individu dan dipandang
sebagai pengurang biaya bahan baku yang digunakan untuk pesanan tersebut.

2. Bahan Baku Sisa karena Kegagalan Internal. Mac’s Wood Product Company
memproduksi lemari dan furnitur berdasarkan pesanan. Selama periode berjalan,
80 kaki meja untuk pesanan No.5587 telah dibuat di Departemen Pembubutan dan
harus diganti. Meskipun kaki meja yang cacat tidak dapat digunakan untuk
pesanan tersebut tetapi dapat dijual ke perusahaan kayu lokal seharga $1,50 per
buah. Biaya dari ke 80 kaki meja yang cacat adalah sebagai berikut :

Bahan baku (80 kaki x $2,50 per unit) $ 200


Tenaga kerja (2 jam x $12 per jam) $ 24
Overhead pabrik (2 jam x $24 per jam) $ 48
Total biaya barang cacat untuk pesanan No.5587 $ 272

Diminta : Buat ayat jurnal umum untuk mencatat biaya barang cacat dan transfer
barang cacat tersebut ke persediaan terpisah

41
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

UNIT 7
ANALISA TITIK PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)

7.1 Menghitung Break Even Point (BEP)

 Untuk dapat menentukan Break Even Point, struktur biaya di dalam perusahaan
harus dibagi menjadi biaya tetap dan variabel. Oleh karenanya laporan rugi laba
yang biasa kita susun tidak bisa kita pakai sebagi dasar. Kita harus memodifikasi
laporan rugi laba tersebut sehingga masing-masing komponen biaya dapat
didefinisikan menjadi bagian biaya tetap dan variabel.

 Analisa Break Even Point (Pulang Pokok) merupakan suatu analisa yang
digunakan untuk menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai dalam suatu
waktu tertentu agar usaha bisa pulang modal. Total Cost ( TC ) = Total Revenue
( TR ).

BEP = TFC
P – AVC

TFC : Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)


P : Price Per Unit (Harga Jual Per Unit)
AVC : Average Variable Cost atau Variable Cost Per Unit (Biaya Varibel
Per Unit)

 Fixed Cost (Biaya Tetap) adalah semua biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah
produk yang dibuat. Dengan demikian semakin besar unit yang diproduksi
semakin kecil biaya unit produk tersebut. Contoh biaya tetap : biaya sewa, biaya
asuransi, biaya penyusutan, gaji buruh tak langsung, dan lain-lain.
 Variable Cost (Biaya Variabel) adalah biaya yang langsung berhubungan dengan
jumlah dari produk yang dibuat, berubah-ubah sesuai dengan besarnya unit yang
diproduksi. Contoh biaya variable : material, tenaga kerja langsung, biaya
perawatan, biaya overhead, dan lain-lain.

42
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Contoh 1:
Harga jual sebuah produk adalah $1.500,- dan biaya variable (Variable cost) adalah
$750,- per unit. Jika total biaya tetap (total fixed cost) adalah $75.000,-, Berapahkah
produk yang harus diproduksi dan terjual untuk mencapai BEP ?
BEP = 75.000 = 100 unit
1500 – 750

Pembuktian
Penjualan 100 unit = $150.000
Total Fixed cost $ 75.000,-
Variable cost 100 unit $ 75.000,-
Total revenue VS Total cost $150.000 $150.000,-

Grafik BEP

Revenue $ Sales Line

Profit Variable Cost Line

150.000 BEP Variable Cost

75.000 Fixed Cost Line


Loss Fixed Cost

0 Unit Sold
50 100

Contoh 2 :
Apabila dari contoh No. 1 diatas, perusahaan menginginkan keuntungan sebesar
$50.000,-. Berapa banyak produk yang harus dijual ?

BEP = TFC + PR PR = Profit Requirement.


P - AVC

= 75.000 + 50.000= 166,6 = 167 unit.


1500 – 750

Pembuktian

Penjualan 167 unit x $ 1.500 $ 250.500


Total Fixed cost $ 75.000,-
Variable cost 167 unit x $ 750 $ 125.250,-
43
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Total revenue VS Total cost $ 250.500 $ 200.250,-
Profit / Laba $ 50.250,-

$ 250.500 $ 250.500,-

Catatan :
Laba $50.250 lebih tinggi dari laba yang diharapkan ($50.000), karena adanya
pembulatan jumlah produk yang harus dijual. Pembulatan selalu dibulatkan keatas
untuk mencapai minimum target yang diharapkan

Grafik

Revenue $ Sales Line

Profit Variable Cost Line


250.500

150.000 BEP Variable Cost

75.000 Fixed Cost Line


Loss Fixed Cost

0 Unit Sold
50 100 167

Latihan :
1. Harga jual sebuah produk adalah $1.000,- dan variable cost adalah $600,- per
unit. Jika total fixed cost adalah $24.000,-. Berapa banyak produk yang harus
dijual untuk mencapai BEP ? buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ?
2. Dari saoal No.1 diatas, jika perusahaan menginginkan keuntungan sebesar
$10.000,-. Berapa banyak produk yang harus dijual ? buktikan jawaban anda dan
buatlah grafiknya ?
3. Total fixed cost sebuah produk adalah $1.000,-, dan variable cost adalah $6,- per
unit. Jika perusahaan menginginkan BEP sebesar 250 unit, berapa harga jual per
unit produk tersebut ? buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ?
44
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
4. Dari soal No. 3 diatas, jika dari 250 unit tersebut perusahaan menghinginkan
keuntungan (profit) sebesar $750.-. berapa harga jual per unit produk tersebut ?
buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ?
5. Seorang Manager Produksi harus memutuskan berapa banyak produk yang harus
dibuat dan dijual jika perusahaan menginginkan keuntungan (profit) sebesar
$1.000.000.- jika diketahui :
Harga jual per unit : $10.000.-
Variable cost per unit : $ 5.000.-
Break even point : 1000 units
Buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya?

6. Kapasitas normal PT. Calista adalah 18.000 unit produk per tahun. Harga jual
produk per unit adalah $3.125 dan biaya yang terjadi pada satu tahun adalah
sebagai berikut :
Biaya Variabel/Unit Biaya Tetap
Bahan baku $875 ---
Tenaga kerja langsung $1.000 ---
Biaya overhead pabrik $187,50 $3.750.000
Biaya non produksi $31,25 $1.612.500

Dari data diatas, hitunglah :


a) BEP dan buktikan jawaban anda beserta grafiknya
b) Bila laba yang diinginkan $10.312.500. Berapakah jumlah unit penjualan
produk yang diperlukan. Buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya.

UNIT 8
BIAYA BAHAN BAKU DAN PENGENDALIANNYA

8.1 Pembelian Bahan Baku


 Dalam perusahaan besar, pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh
departemen pembelian yang dikepalai oleh seorang manajer.
 Aktifitas pembelian sangat rawan terhadap penyimpangan atau kolusi antara
supplier dan bagian pembelian (Purchasing), dimana seringkali supplier
merayu bagian pembelian untuk melakukan pembelian ditempatnya.

8.2 Proses Pembelian

Contoh SOP Pembelian :

45
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
PT. XYZ
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)
Departemen : Pembelian
Bab : Pembelian Kredit
Nomor : 003/XYZ/SOP/11 Berlaku : 01 Oktober 2011.

1. Pembelian dengan kredit harus memakai P.O (Purchase Order)


2. Staff Gudang yang meminta barang harus membuat permohonan pembelian /
Purchase Request (P.R), menanda tangani, dan juga ditanda tangani oleh
Managernya sebagai persetujuan atas permintaan barang yang akan dibeli.
3. P.R. diberikan kepada bagian pembelian; selanjutnya bagian pembelian membuat
P.O. (Purchase Order) dengan dilampiri P.R.
4. P.O. ini harus ditanda tangani oleh :
 General Manager apabila total pembelian yang tercantum di Po melebihi dari
Rp.10.000.000,- dengan terlebih dahulu di paraf kecil oleh Accounting
Manager.
 Accounting Manager apabila total pembelian dibawah Rp.10.000.000,-

5. P.O. asli harus dikirim ke Supplier dengan tembusan ke : Staff Gudang,


Departemen Akuntansi, dan arsip untuk bagian pembelian (Rangkap 4). Untuk
bagian gudang, harga yang ada di P.O. diblok hitam.

6. Bagian pembelian harus mencari supplier yang terbaik berdasarkan : Harga,


Kwalitas, Waktu Pengiriman, Minimum Order, dan Syarat Pembayaran.
7. Bagian pembelian harus menggunakan minimal 2 (dua) supplier.
9. Bagian pembelian harus meminta informasi pada supplier tentang kapan barang
yang dipesan tersebut dikirim ke perusahaan, kemudian memberitahukan tanggal
pengiriman tersebut ke bagian gudang, dan juga pada staf yang meminta barang
tersebut.
10.Bagian pembelian harus menyimpan buku P.O. (Purchase Order) ditempat yang
aman.
11.Apabila ada buku P.O. yang hilang atau ada lembaran buku P.O. yang hilang,
maka bagian pembelian harus membuat berita acara secara tertulis ditujukan
kepada Accounting Manager dan diketahui oleh General Manager.

Dibuat Oleh :

Joko Suyono, Ph.D.


General Manager

46
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

PT. XYZ
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)
Departemen : Pembelian
Bab : Pembelian Tunai
Nomor : 004/XYZ/SOP/11 Berlaku : 01 Oktober 2011

1. Pembelian tunai tetap menggunakan PO. tetapi PO yang asli diserahkan ke


Departemen Akuntansi (Tidak dikirim ke supplier)
2. Staff yang meminta barang mengisi PR (Purchase Request), menanda tangani,
dan juga ditanda tangani oleh Managernya sebagai persetujuan atas pembelian
tersebut.
3. PR. diberikan kepada Staf Pembelian, dan Staf Pembelian membuatkan PO; PO
didistribusikan pada Departemen Akuntansi, Departemen Gudang, dan
Departemen Pembelian.
4. Staf Pembelian mengisi formulir “Kas Bon / Kas Keluar” dan memberikan ke
kasir untuk meminta uang.
5. Staf Pembelian membeli barang-barang yang diperlukan dan memberikan bon asli
ke kasir untuk perhitungan / totalan.
6. Staf Pembelian harus segera melakukan totalan dengan kasir setelah terjadi
transaksi pembelian.

Dibuat

47
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Joko Suyono, Ph.D.


General Manager

PT. XYZ
Perum Pondok Jati III CL-3
Phone: (031) 8051789 Fax: 031 - 8933323
Sidoarjo – Indonesia 61252
PURCHASE ORDER
NO :
PENTING
Cantumkan No. Order ini pada semua tagihan,Surat Jalan, dan korespondensi.
IMPORTANT
Show this order number on all invoices, packing list & Correspondence

TO : Tgl / Date :
Batas penyerahan :
Date Req’d Our Firm

Syarat Pembayaran : Metode Pengiriman :


Payment Terms Shipping Method
No. Barang Kuantitas Satuan Uraian Harga Satuan Jumlah
Item No. Quantity Unit Description Unit Price Amount

48
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Jumlah Total / Total Amount

Catatan / Notes : Yang Berwenang /


1. __________________________________ Authorized Signature
2. __________________________________
3. ________________________________________ Joko Suyono, Ph.D.

PT. XYZ
Perum Pondok Jati III CL-3
Phone: (031) 8051789 Fax: 031 - 8933323
Sidoarjo - Indonesia 61252

PURCHASE REQUEST NO
Permintaan Pembelian Date / Tgl

Supplier : Date Required By Our Firm


Tgl. Dibutuhkan di Perusahaan

Quantity Item No. Description Remarks


Jumlah No. Barang Nama Barang Keterangan

Requested By Department Dept. Manager General Manager


Diminta Oleh Bagian Kabag

Joko Suyono, Ph.D.

49
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

8.2 Jurnal Pembelian Bahan Baku

Transaksi : Jurnal :

 Pembelian bahan baku untuk Bahan baku $1.000


Persediaan $ 1.000 Utang Usaha $1.000
 Pembelian bahan baku utk pesanan. Barang dalam proses $ 800
Atau departemen tertentu $ 800 Utang Usaha $ 800
 Dibeli perlengkapan untuk keper- Pengendali beban -
Luan kantor pemasaran $1.000 dan Pemasaran ................. $1.000
Untuk keperluan administrasi $600 Pengendali beban –
Administrasi $ 600
Utang Usaha $1.600

 Pembelian peralatan $ 2.900 Peralatan $2.900


Kas $2.900
 Pembelian jasa atau perbaikan alat - Overhead pantol $1.100
$1,100 Utang Usaha $1.00
 Dibayar biaya angkutan $500 Biaya angkutan $ 500
Kas $500

8.3 Metode Perhitungan Biaya Persediaan

 Metode yang paling umum dipakai untuk menghitung biaya persediaan adalah :
o First in, First Out (FIFO)
o Rata-rata tertimbang
o Last in, First Out (LIFO)

 Semua metode diilustrasikan dengan menggunakan traksaksi berikut ini :


Peb 01 : Saldo awal 800 unit @ $6 per unit
Peb 04 : Diterima 200 unit @ $7 per unit
Peb 10 : Diterima 200 unit @ $8 per unit
Peb 11 : Dikeluarkan 800 unit
Peb 12 : Diterima 400 unit @ $8 per unit
Peb 20 : Dikeluarkan 500 unit
Peb 25 : Dikemfbalikan 100 unit yang kelebihan dari pabrik ke gudang untuk di
catat dengan harga pengeluaran terakhir atau pada harga pengeluaran
aktual jika secara fisik dapat diidentifikasikan.
Peb 28 : Diterima 600 unit @ $9 per unit

First in, First Out (FIFO)


 Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan bahan baku
tersebut sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.
50
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode FIFO

Tgl Diterima Dikeluarkan Persediaan

Jml Biaya Total Jml Biaya Total Jml Biaya Total Saldo
Per Unit Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya

Peb 01 800 $6 $4.800 $4.800

04 200 $7 $1.400 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400 $6.200

10 200 $8 $1.600 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400
200 $8 $1.600 $7.800

11 800 $6 $4.800 200 $7 $1.400


200 $8 $1.600 $3.000

12 400 $8 $3.200 200 $7 $1.400


600 $8 $4.800 $6.200

20 200 $7 $1.400
300 $8 $2.400 300 $8 $2.400 $2.400

25 100 $8 $ 800 400 $8 $3.200 $3.200

28 600 $9 $5.400 400 $8 $3.200


600 $9 $5.400 $8.600

Biaya Rara-Rata Tertimbang


 Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap
pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman
yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi.
 Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan baku sejenis yang
tersedia dikeluarkan secara random. Sering kali tidak mungkin menandai
setiap item bahan baku dengan harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga
bahan baku yang digunakan.
51
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Metode rata-rata tertimbang membagi total biaya dari semua bahan baku dari
kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan biaya rata-
ratanya.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang

Tgl Diterima Dikeluarkan Persediaan

Jml Biaya Total Jml Biaya Total Jml Biaya Total Saldo
Per Unit Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya

Peb 01 800 $6 $4.800

04 200 $7 $1.400 1.000 $ 6,2 $6.200

10 200 $8 $1.600 1.200 $ 6,5 $7.800

11 800 $ 6,5 $5.200 400 $ 6,5 $2.600

12 400 $8 $3.200 800 $ 7,25 $5.800

20 200 $ 7,25 $3.625 300 $ 7,25 $2.175

25 100 $ 7,25 $ 725 400 $ 7,25 $2.900

28 600 $9 $5.400 1.000 $ 8,30 $8.300

Last in First Out (LIFO)

 Metode LIFO membebankn biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam
persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.
 Logika metode ini adalah biaya yang paling terakhirlah yang mendekati biaya
penggantian unit yang digunakan.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode LIFO

Tgl Diterima Dikeluarkan Persediaan

Jml Biaya Total Jml Biaya Total Jml Biaya Total Saldo
Per Unit Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya

52
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Peb 01 800 $6 $4.800 $4.800

04 200 $7 $1.400 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400 $6.200

10 200 $8 $1.600 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400
200 $8 $1.600 $7.800

11 200 $8 $1.600
200 $7 $1.400
400 $6 $2.400 400 $6 $2.400 $2.400

12 400 $8 $3.200 400 $6 $2.400


400 $8 $3.200 $5.600

20 400 $8 $3.200
100 $6 $6.000 300 $6 $1.800 $1.800

25 100 $6 $ 600 400 $6 $2.400 $2.400

28 600 $9 $5.400 400 $6 $2.400


600 $9 $5.400 $7.900

Latihan :

1. Nemeyer Company melakukan pembelian dan pngeluaran bahan baku berikut ini
selama bulan Januari :
Unit Harga Per Unit
Persediaan : Jan 01 500 $1,20
Penerimaan : Jan 06 200 $1,25
: Jan 10 400 $1,30
: Jan 25 500 $1,40
Pengeliaran : Jan 15 560
: Jan 27 400

Diminta : Hitunglan biaya bahan baku yang digunakan dan biaya yang
dibebankan ke persediaan akhir bulan, menggunakan sistem persediaan :
 Rata-Rata Tertimbang
 FIFO
 LIFO

53
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
2. Edmonson Corporation memiliki pembelian dan pengeluaran berikut selama
bulan maret :
Maret 01 : Saldo awal 750 unit @ $20 per unit
02 : Dibeli 400 unit @ $19,50 per unit
05 : Dikeluarkan 600 unit
12 : Dibeli 350 unit @ $21,50 per unit
15 : Dikeluarkan 500 unit
18 : Dibeli 500 unit @ $22 per unit
22 : Dikeluarkan 400 unit
26 : Dibeli 550 unit @ $ 21 per unit
28 : Dikeluarkan 650 unit
31 : Dibeli 200 unit $ 20 per unit

Diminta: hitung biaya yang dikeluarkan dan biaya yang dibebankan ke


perusahaan tgl 31 Maret dengan menggunakan :
 FIFO
 LIFO
 Metode biaya rata-rata tertimbang

UNIT 9
BIAYA TENAGA KERJA DAN PENGENDALIANNYA

9.1 Produktivitas Dan Biaya Tenaga Kerja


 Produktivitas dapat dijelaskan sebagai efisiensi dari konversi sumber daya
menjadi komoditas dan/atau jasa.
 Peningkatan produktivitas yang lebih besar dapat dicapai dengan membuat
proses produksi lebih efisien melalui eliminasi aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah, dengan memodernisasi atau mengganti peralatan
atau memperbaiki sumber daya.
 Produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan membandingkan waktu standar
dengan waktu normal atau aktual.

Waktu Standar
Produktivitas = X 100%
Waktu Normal

54
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Misalnya, jika 4.000 jam merupakan standar dari suatu departemen tetapi
ternyata aktualnya 4.400 jam yang digunakan, maka rasio produktivitas adalah
sebesar : 4.000 : 4.400 X 100% = 90,9%

9.2 Akuntansi Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan yaitu :
1. Gaji dan upah
2. Uang lembur
3. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja

9.2.1 Gaji dan Upah


Akuntansi gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan. Perhatikan contoh
berikut ini :

Contoh :

Misalkan Perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang karyawan : Risa dan Eliona.


Menurut kartu absensi, karyawan Risa bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam,
dengan upah per jam $10. Sedangkan karyawan Eliona bekerja selama 40 jam
seminggu dengan upah $7,5. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir
masing-masing karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

Penggunaan Waktu Kerja Risa Eliona

Untuk pesanan No.103 15 jam 20 jam


Untuk pesanan No.188 20 jam 10 jam
Untuk menunggu persiapan pekerjaan 5 jam 10 jam

Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar $700 (40 jam X $10
ditambah 40 jam X $7,5) dan didistribusikan sebagai berikut :

Distribusi Biaya Kerja Risa Eliona

Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung :


 Pesanan No.103 $150 $150
55
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
 Pesanan No.188 $200 $ 75
Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik * $ 50 $ 75
Jumlah upah minggu pertama $400 $300
PPh yang dipotong oleh perusahaan $ 60 $ 45
Upah bersih yang diterima karyawan $340 $255

*) Biaya upah yang dibayar saat tenaga kerja menganggur merupakan elemen
Biaya overhead pabrik.

Akuntansi Biaya Gaji dan Upah atas dasar data tersebut diatas dapat dilakukan
sebagai berikut

Tahap 1 : Berdasarkan atas rekap gaji dan upah, bagian Akuntansi membuat jurnal
sebagai berikut :

Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja $575


Biaya (Pengendali) Overhead Pabrik $125
Gaji dan Upah $700

Tahap 2 : Atas dasar Bukti Kas Keluar, bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai
berikut :

Gaji dan Upah $700


Utang PPh Karyawan $105
Utang Gaji dan Upah $595

Tahap 3 : Atas dasar bukti pembayaran gaji yang telah ditanda tangani karyawan,
bagian akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :

Utang Gaji dan Upah $595


Kas $595

Tahap 4 : Penyetoran PPh Karyawan ke Kas Negara, dijurnal oleh Bagian


Akuntansi sebagai berikut :

Utang PPh Karyawan $105


Kas $105

56
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

9.2.2 Uang lembur


 Dalam perusahaan apabila karyawan bekerja lebih dari 40 jam dalam satu
mingggu, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan uang lembur.
 Misalnya dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan
tarif upah $10 per jam. Upah lembur dihitung sebesar 30% dari upah per jam.
Maka upah karyawan tetrsebut dihitung sebagai berikut :

Jam biasa/normal 40 x $10 = $400


Lembur 4 x $3 = $ 12
Jumlah upah karyawan satu minggu = $412

 Premi lembur dapat diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik, dan


pembukuannya mengikuti 4 (empat) tahapan diatas.

9.2.3 Biaya-Biaya Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja

1. Waktu Menganggur
Misalnya seorang karyawan bekerja 40 jam seminggu. Upahnya $20 per jam. Dari
40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur, dan
sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu.
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut :

Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung $600


Biaya (Pengendali) Overhead Pabrik $200
Gaji dan Upah $800

2. Pembayaran Bonus
Misalnya upah seorang karyawan per minggu $250 dan perusahaan bermaksud
memberikan tambhan bonus $10 per minggu.
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut :

Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung $250


Biaya (Pengendali) Overhead Pabrik $ 100
Gaji dan Upah $250
Utang Bonus $ 10
57
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.

Latihan :

Misalkan perusahaan XYZ hanya mempekerjakan 2 orang karyawan : Calista dan


Arizona. Berdasarkan kartu hadir minggu kedua bulan April, bagian pembuat daftar
gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan.
Menurut kartu absensi, karyawan Calista bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam,
dengan upah per jam $15. Sedangkan karyawan Arizona bekerja selama 40 jam
seminggu dengan upah $10. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-
masing karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

Penggunaan Waktu Kerja Calista Arizona

Untuk pesanan No.100 10 jam 25 jam


Untuk pesanan No.188 25 jam 10 jam
Untuk menunggu persiapan pekerjaan 0 jam 5 jam

Dengan demikian upah karyawan adalah sebesar $925 (35 jam x 15 ditambah 40 jam
x 10).

Diminta :
1. Buatlah distribusi tenaga kerja untuk karyawan Calista dan Arizona dengan
asumsi PPh yang dipotong oleh perusahaan adalah sebesar 10% dari upah
seminggu.
2. Buatlah ayat jurnal yang berhubungan dengan upah karyawan tersebut.

UNIT 10
58
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
BIAYA OVERHEAD DAN PENGENDALIANNYA

10.1 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya


1. Biaya bahan penolong : bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi
bagian dari produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari
produk jadi tetapi nilainya relatif kecil.
Contoh : kertas, minyak pelumas, tinta, lem, dll.

1. Biaya reparasi dan pemeliharaan


2. Biaya tenaga kerja langsungia
3. Beban biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
Contoh : biaya penyusutan.
4. Bebab biaya yang timbul sebagai akibat berlakuknya waktu.
Contoh : biaya asuransi
5. Biaya overhead pabrik yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang
tunai.
Contoh : biaya perawatan mesin yang diserahkan kepada pihak luar, biaya
listrik PLN dan lain-lain

10.2 Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk

1. Satuan Produk (Output Fisik)


Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

Estimasi overhead pabrik


= Overhead pabrik per unit
Estimasi unit produksi

Misalnya, jika overhead pabrik yang diestimasikan adalah sebesar $300.000


dan perusahaan bermaksud memproduksi 250.000 unit selama periode
tersebut. Maka setiap unit yang telah selesai akan dibebankan sebesar $1,2
($300.000 : 250.000 unit). Suatu pesanan 1.000 unit selesai akan dibebankan
biaya overhead sebesar 1.000 x $1,2 = $1.200 dari overhead pabrik.

2. Biaya Bahan Baku Langsung


Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

Estimasi overhead pabrik

59
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
X 100% = Overhead pabrik sbg presentase
Estimasi biaya bahan baku dari biaya bahan baku.

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik totalnya $300.000 dan estimasi bahan
baku totalnya sebesar $250.000, maka setiap pesanan atu produk dibebankan
biaya overhead pabrik sebesar $300.000 : $250.000 = 1,2 atau 120% dari biaya
bahan baku langsungnya.
Jika biaya bahan baku suatu pesanan adalah sebesar $5.000, maka pesanan
tersebut menerima tambahan biaya sebesar $5.000 x 120% = $6.000 untuk
overhead pabrik.

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung


Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

Estimasi overhead pabrik


X 100% = Overhead pabrik sbg pre -
Estimasi biaya tenaga kerja langsung sentase dari biaya bahan
baku.

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan estimasi
tenaga kerja langsung sebesar $500.000, maka tarif overhead pabrik sebesar
$300.000 : $500.000 = 0,60 atau 60% dari biaya bahan baku langsungnya.
Jika suatu pesanan atau produk dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar
$12.000, maka pesanan atau produk tersebut akan dibebankan biaya overhead
pabrik adalah sebesar $12.000 X 60% = $7.200.

4. Jam Tenaga Kerja Langsung


Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

Estimasi overhead pabrik


= Overhead pabrik per jam tenaga
Estimasi jam tenaga kerja langsung kerja langsung.

60
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Misalnya, jika estimasi overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan estimasi
jam tenaga kerja langsung sebesar 60.000, maka tarif overhead pabrik adalah
sebesar $300.000 : 60.000 = $5 per jam tenaga kerja langsung.
Jika suatu pesanan atau produk memerlukan 800 jam tenaga kerja langsung,
maka pesanan atau produk tersebut akan dibebankan biaya overhead pabrik
sebesar 800 X $5 = $4.000.

5. Jam Mesin
Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

Estimasi overhead pabrik


= Overhead pabrik per jam mesin
Estimasi jam mesin

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan estimasi
total jam mesin sebesar 20.000, maka tarif overhead pabrik adalah sebesar
$300.000 : 20.000 = $15 per jam mesin.
Jika suatu pesanan atau produk memerlukan 120 jam mesin, maka pesanan atau
produk tersebut akan dibebankan biaya overhead pabrik sebesar 120 X $15 =
$1.800.

10.3 Pembebanan Biaya Overhead


Asumsikan tarif overhead pabrik yang teleh ditentukan adalah sebesar $15 per
jam mesin. Jam mesin aktual dari DeWitt Products adalah sebesar 18.900 dan
biaya overhead pabrik aktual $292.000. Overhead pabrik yang dibebankan
selama periode ini adalah sebesar 18.900 x $15 = $283.500
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Barang dalam proses $283.500
Overhead pabrik dibebankan $283.500

10.4 Pembebanan Biaya Overhea Pabrik Yang Terlalu Tinggi Atau Terlalu
Rendah
Asumsikan biaya overhead pabrik dibebankan terlalu rendah sebesar $8.500.
Maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

61
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Ikhtisar Laba Rugi $ 8.500
Pengendali overhead pabrik $ 8.500

Atau :
Harga pokok penjualan $ 8.000
Pengendali overhead pabrik $ 8.000

Jumlah overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat dilaporkan
sebagai penyesuaian di laporan laba rugi seperti dibawah ini :

DeWitt Products
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20...

Penjualan $1.600.000
Dikurangi : Harga pokok penjualan $ 1.193.500
Overhead dibebankan terlalu rendah $ 8.500 $1.202.000
Laba kotor $ 398.000
Dikurangi : Beban pemasaran $ 150.000
Beban administratif $ 100.000 $ 250.000
Laba operasi .............................................................................. $ 148.000

Latihan :

1. Guardiano Company mengestimasikan biaya overhead sebesar $225.000 untuk


tahun depan. Estimasi unit yang akan diproduksi adalah sebesar 5.000 unit,
dengan biaya bahan baku sebesar $500.000. Konversi akan memerlukan jam
tenaga kerja langsung yag diestimasikan sebesar 56.250 dengan biaya $8 per jam,
dan jam mesin yang diestimasikan adalah sebesar 75.000.

Diminta : Hitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya untuk


digunakan dalam pembebanan overhead pabrik ke produksi untuk setiap dasar
pembebanan berikut ini :

a) Unit produksi
b) Biaya bahan baku
c) Jam tenaga kerja langsung
d) Biaya tenaga kerja langsung
e) Jam mesin

2. Datsun Inc. Mengangarkan overhead pabrik sebesar $255.000 untuk periode


tersebut bagi Departemen A, berdasarkan volume yang dianggarkan sebesar
50.000 jam mesin. Di akhir periode, aktual overhead pabrik adalah sebesar
$279.000 dan jam mesin aktual adalah sebesar 52.500

62
Akuntansi Biaya
Joko Suyono, Ph.D.
Diminta : Hitung jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau
terlalu rendah untuk periode tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. Dan Milton F. Usri. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Salemba Empat,
Yogyakarta, 2002.
Mulyadi. Akuntansi Biaya, Universitas Terbuka, Karunika Jakarta.
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

63

Anda mungkin juga menyukai