Anda di halaman 1dari 9

Pertanyaan Tentang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum

1. Apa yang dimaksud Perguruan Tinggi Negeri?


Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan Pendidikan Tinggi adalah
jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma,
program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta
program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum yang
selanjutnya disebut PTN adalah perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh Pemerintah
yang berstatus sebagai badan hukum publik yang otonom. Pendanaan PTN Badan Hukum
adalah penyediaan sumber daya keuangan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan
Pendidikan Tinggi oleh PTN Badan Hukum. Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
adalah subsidi yang diberikan oleh Pemerintah kepada PTN Badan Hukum yang
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara untuk penyelenggaraan dan
pengelolaan Pendidikan Tinggi.

2. Apa saja fungsi dan peran Perguruan Tinggi?


Perguruan Tinggi melaksanakan fungsi dan peran sebagai:
a. wadah pembelajaran Mahasiswa dan Masyarakat;
b. wadah pendidikan calon pemimpin bangsa;
c. pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
d. pusat kajian kebajikan dan kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran;
dan
e. pusat pengembangan peradaban bangsa.
Fungsi dan peran Perguruan Tinggi dilaksanakan melalui kegiatan Tridharma yang
ditetapkan dalam statuta Perguruan Tinggi.

3. Apa perbedaan universitas dengan sekolah tinggi?


Universitas
Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi. Universitas diminati oleh peserta didik yang ingin
mengincar gelar akademik berkelanjutan sarjana, magister, doktor, guru besar (profesor), atau
menjadi peneliti.
Contoh universitas adalah Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas
Diponegoro, dan Universitas Gadjah Mada.

Sekolah T inggi
Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
Contoh, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) atau Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (STMKG).

4. Jelaskan pendirian perguruan tinggi!


PTN didirikan oleh Pemerintah. PTS didirikan oleh Masyarakat dengan membentuk badan
penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip nirlaba dan wajib memperoleh izin
Menteri. Badan penyelenggara dapat berbentuk yayasan, perkumpulan, dan bentuk lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perguruan Tinggi yang didirikan
harus memenuhi standar minimum akreditasi. Perguruan Tinggi wajib memiliki Statuta.
Perubahan atau pencabutan izin PTS dilakukan oleh menteri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendirian PTN dan PTS
serta perubahan atau pencabutan izin PTS diatur dalam Peraturan Pemerintah

5. Terdiri atas apa saja unsur organisasi penyelenggara perguruan tinggi?


Organisasi penyelenggara merupakan unit kerja Perguruan Tinggi yang secara bersama
melaksanakan kegiatan Tridharma dan fungsi manajemen sumber daya. Organisasi
penyelenggara paling sedikit terdiri atas unsur:
a. penyusun kebijakan;
b. pelaksana akademik;
c. pengawas dan penjaminan mutu;
d. penunjang akademik atau sumber belajar;
e. pelaksana administrasi atau tata usaha.
Organisasi penyelenggara Perguruan Tinggi diatur dalam Statuta Perguruan Tinggi.

6. Bagaimana pengelolaan perguruan tinggi?


Pengelolaan Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan Tridharma. Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi dilaksanakan
sesuai dengan dasar dan tujuan serta kemampuan Perguruan Tinggi. Dasar dan tujuan
serta kemampuan Perguruan Tinggi untuk melaksanakan otonomi dievaluasi secara
mandiri oleh Perguruan Tinggi. Ketentuan lebih lanjut mengenai evaluasi dasar dan
tujuan serta kemampuan Perguruan Tinggi untuk melaksanakan otonomi diatur dalam
Peraturan Menteri.

7. Darimana Perguruan Tinggi Negeri mendapatkan pendanaan?


Pendanaan PTN Badan Hukum dapat bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara; dan selain anggaran pendapatan dan belanja negara. Pendanaan PTN Badan
Hukum yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara diberikan dalam
bentuk bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum; dan/atau bentuk lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum dialokasikan dalam anggaran pendapatan
dan belanja negara setiap tahun anggaran pada kementerian yang menyelenggarakan tugas
pemerintahan di bidang Pendidikan Tinggi dan kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama. Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum yang
dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara merupakan bagian dari 20%
(dua puluh persen) alokasi anggaran fungsi pendidikan. Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum merupakan penerimaan PTN Badan Hukum yang dikelola secara otonom
dan bukan merupakan penerimaan negara bukan pajak

8. Sebutkan dan jelaskan biaya yang dibiayai dengan bantuan pendanaan PTN Badan
Hukum!
Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum digunakan untuk mendanai:

a. Biaya Operasional
Biaya operasional digunakan untuk:
1) penyelenggaraan pendidikan;
2) penyelenggaraan penelitian;
3) penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat; dan
4) pengelolaan manajemen.
b. Biaya Dosen
Biaya dosen merupakan bantuan biaya untuk dosen non PNS yang digunakan untuk:
1) gaji dan tunjangan;
2) tunjangan jabatan akademik;
3) tunjangan profesi;
4) tunjangan kehormatan;
5) uang makan; dan/atau
6) honorarium sesuai dengan penugasan dari pemimpin PTN Badan Hukum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Biaya Tenaga Kependidikan
Biaya tenaga kependidikan merupakan bantuan biaya untuk tenaga kependidikan non PNS
pada PTN Badan Hukum yang digunakan untuk:
1) gaji dan tunjangan;
2) uang makan; dan/atau
3) tunjangan kinerja.
d. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan bantuan biaya yang digunakan untuk pengadaan sarana dan
prasarana penyelenggaraan tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi:
1) gedung dan bangunan;
2) jalan dan jembatan;
3) irigasi dan jaringan;
4) peralatan dan mesin;
5) aset tetap lainnya
6) aset tidak berwujud; dan/atau
7) aset lainnya.
Biaya investasi tidak dapat digunakan untuk pengadaan aset berupa tanah

e. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan merupakan bantuan biaya yang digunakan untuk:
1) pengembangan program penyelenggaraan Pendidikan Tinggi;
2) pengembangan keilmuan/keahlian dosen dan tenaga kependidikan;
3) pengembangan lainnya yang disebutkan dalam rencana strategis PTN Badan Hukum;
dan/atau
4) pengembangan yang merupakan penugasan dari Pemerintah.

9. Bagaimana PTN Badan Hukum menentukan tarif biaya pendidikan?


PTN Badan Hukum menetapkan tarif biaya pendidikan berdasarkan pedoman teknis
penetapan tarif yang ditetapkan oleh Menteri atau menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama. Dalam menetapkan tarif biaya pendidikan PTN
Badan Hukum wajib berkonsultasi dengan Menteri atau menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama. Tarif biaya pendidikan ditetapkan dengan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak
lain yang membiayai mahasiswa. Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan dana
dan/atau bantuan barang kepada PTN Badan Hukum yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Dalam bentuk apa saja pendanaan PTN Badan Hukum yang bersumber dari
masyarakat?
Pendanaan PTN Badan Hukum yang bersumber dari masyarakat dapat berupa:
a. hibah;
b. wakaf;
c. zakat;
d. persembahan kasih;
e. kolekte;
f. dana punia;
g. sumbangan individu dan/atau perusahaan;
h. dana abadi Pendidikan Tinggi; dan/atau
i. bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11. Biaya dosen merupakan bantuan biaya untuk dosen non PNS yang digunakan
untuk apa saja?
Pendanaan PTN Badan Hukum yang bersumber dari masyarakat diperhitungkan sebagai
kekayaan PTN Badan Hukum. Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memberikan hak
pengelolaan kekayaan negara kepada PTN Badan Hukum untuk kepentingan
pengembangan

Pendidikan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


Pendanaan PTN Badan Hukum yang bersumber dari selain anggaran pendapatan dan
belanja negara dapat digunakan untuk biaya dosen yang diberikan dalam bentuk insentif
dan manfaat tambahan dan biaya tenaga kependidikan yang diberikan dalam bentuk
insentif dan manfaat tambahan. PTN Badan Hukum dapat memungut uang kuliah dari
mahasiswa.

PTN Badan Hukum dapat memberikan:


a. bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi;
b. beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi;
c. bantuan biaya kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler; dan/atau
d. bantuan layanan kesehatan dan sosial.

12. Biaya investasi merupakan bantuan biaya yang digunakan untuk pengadaan
sarana dan prasarana penyelenggaraan tridharma Perguruan Tinggi yang
meliputi apa saja?
Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan bantuan biaya yang digunakan untuk pengadaan sarana dan
prasarana penyelenggaraan tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi:
1) gedung dan bangunan;
2) jalan dan jembatan;
3) irigasi dan jaringan;

4) peralatan dan mesin;


5) aset tetap lainnya
6) aset tidak berwujud; dan/atau
7) aset lainnya.
Biaya investasi tidak dapat digunakan untuk pengadaan aset berupa tanah

13. Apa yang menjadi pertimbangan menteri dalam menetapkan standar satuan
biaya operasional PTNBH?
Standar satuan biaya operasional PTN Badan Hukum ditetapkan oleh Menteri atau
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama secara
periodik dengan mempertimbangkan:
a. capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
b. jenis program studi; dan
c. indeks kemahalan wilayah.

Besaran biaya operasional PTN Badan Hukum diberikan berdasarkan:


a. perhitungan standar satuan biaya operasional PTN Badan Hukum;
b. penerimaan PTN Badan Hukum; dan
c. efisiensi dan mutu Perguruan Tinggi. Ketentuan mengenai tata cara penetapan
standar satuan biaya operasional PTN Badan Hukum diatur dengan Peraturan
Menteri atau peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama.

14. Biaya pengembangan merupakan bantuan biaya yang digunakan untuk apa saja?
Biaya pengembangan merupakan bantuan biaya yang digunakan untuk:
1) pengembangan program penyelenggaraan Pendidikan Tinggi;
2) pengembangan keilmuan/keahlian dosen dan tenaga kependidikan;
3) pengembangan lainnya yang disebutkan dalam rencana strategis PTN Badan Hukum;
dan/atau
4) pengembangan yang merupakan penugasan dari Pemerintah.

Pendanaan PTN Badan Hukum yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara yang diberikan dalam bentuk lain berupa pinjaman yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

15. Diberikan dalam bentuk apa Pendanaan PTNBH yang bersumber dari selain APBN
dapat digunakan untuk biaya dosen?
Pendanaan PTN Badan Hukum yang bersumber dari selain anggaran pendapatan dan
belanja negara bersumber dari masyarakat, biaya pendidikan, pengelolaan dana abadi,
usaha PTN Badan Hukum, kerja sama tridharma Perguruan Tinggi, pengelolaan
kekayaan PTN Badan Hukum, anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau
pinjaman. Usaha PTN Badan Hukum merupakan layanan penunjang tridharma
Perguruan Tinggi. Sumber Pendanaan PTN Badan Hukum merupakan penerimaan
PTN Badan Hukum yang dikelola secara otonom dan bukan merupakan penerimaan
negara bukan pajak. Ketentuan mengenai pinjaman diatur dengan Peraturan Menteri atau
peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.

16. Apa yang dimuat dalam usulan alokasi bantuan pendanaan PTNBH?
PTN Badan Hukum menyampaikan usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum kepada Menteri atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan jadwal dan tahapan penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja negara. Usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum paling sedikit
memuat:
a. target kinerja;
b. kebutuhan biaya operasional, biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya investasi,
dan biaya pengembangan; dan
c. perhitungan satuan biaya operasional Perguruan Tinggi dan rencana penerimaan
PTN Badan Hukum.

Menteri atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


agama bersama PTN Badan Hukum membahas usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTN
Badan Hukum yang akan diberikan kepada PTN Badan Hukum. Berdasarkan hasil
pembahasan Menteri atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama menyetujui besaran usulan aiokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
untuk diajukan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan. Pengajuan besaran usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan tahapan penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja negara. PTN Badan Hukum menyusun rencana kerja dan anggaran dengan
memuat besaran Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum sesuai dengan

17. Bagaimana alur mekanisme usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTNBH yang
akan diberikan kepada PTNBH?
Menteri atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama
bersama PTN Badan Hukum membahas usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan
Hukum yang akan diberikan kepada PTN Badan Hukum. Berdasarkan hasil pembahasan
Menteri atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama
menyetujui besaran usulan aiokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum untuk
diajukan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan. Pengajuan besaran usulan alokasi Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan tahapan penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja negara. PTN Badan Hukum menyusun rencana kerja dan anggaran dengan
memuat besaran Bantuan Pendanaan PTN Badan Hukum sesuai dengan alokasi dalam
anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan
sumber pendapatan lainnya. Rencana kerja dan anggaran PTN Badan Hukum ditetapkan
majelis wali amanat setelah pengesahan anggaran pendapatan dan belanja negara
dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. Rencana kerja dan anggaran beserta
dokumen pendukung lainnya digunakan untuk menyusun kontrak kinerja PTN Badan
Hukum dengan Menteri atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rencana kerja dan
anggaran beserta dokumen pendukung lainnya ditetapkan oleh PTN Badan Hukum.
18. Apa yang menjadi pertimbangan Pemerintah menetapkan standar satuan
biaya operasional Pendidikan Tinggi secara periodik?
Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi
secara periodik dengan mempertimbangkan:
a. capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
b. jenis Program Studi; dan
c. indeks kemahalan wilayah.
Standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi menjadi dasar untuk mengalokasikan
anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk PTN. Standar tersebut
juga digunakan sebagai dasar oleh PTN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh
mahasiswa. Biaya yang ditanggung oleh mahasiswa harus disesuaikan dengan kemampuan
ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya. Ketentuan
lebih lanjut mengenai standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi diatur dalam
Peraturan Menteri.

19. Bagaimana ketentuan mengenai standar satuan biaya operasional Pendidikan


Tinggi menurut UU No. 20 Tahun 2012?
Standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi menjadi dasar untuk
mengalokasikan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk PTN.
Standar tersebut juga digunakan sebagai dasar oleh PTN untuk menetapkan biaya yang
ditanggung oleh mahasiswa. Biaya yang ditanggung oleh mahasiswa harus disesuaikan
dengan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang
membiayainya. Ketentuan lebih lanjut mengenai standar satuan biaya operasional
Pendidikan Tinggi diatur dalam Peraturan Menteri.

20. Untuk apa saja Dana Pendidikan Tinggi yang bersumber dari APBN dan/atau APBD
dialokasikan?
Dana Pendidikan Tinggi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dialokasikan untuk:
a. PTN, sebagai biaya operasional, Dosen dan tenaga kependidikan, serta
investasi dan pengembangan;
b. PTS, sebagai bantuan tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan
profesor, serta investasi dan pengembangan; dan
c. Mahasiswa, sebagai dukungan biaya untuk mengikuti Pendidikan Tinggi.
Dana Pendidikan Tinggi untuk PTN badan hukum diberikan dalam bentuk subsidi
dan/atau bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan
mengenai bentuk dan mekanisme pendanaan pada PTN badan hukum diatur dengan
Peraturan Pemerintah. Dana Pendidikan Tinggi yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan bantuan dana yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di daerah masing-masing
sesuai dengan kemampuan daerah. Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional
PTN dari anggaran fungsi Pendidikan. Pemerintah mengalokasikan paling sedikit 30%
(tiga puluh persen) dari dana untuk dana penelitian di PTN dan PTS. Dana Penelitian
dikelola oleh kementerian.

Anda mungkin juga menyukai