DISUSUN OLEH:
Afifah Ramadani Syahril (A031211111)
Bintang Noel (A031211129)
Feliks Datubakka (A031211037)
Nur Mughni Ainun Waris (A031211088)
Oktavian Evan (A031211114)
Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistorsi komunikasi
antara manajer unit bisnis dengan manajer senior. Jika penilaian kinerja manajer unit bisnis dinilai
berdasarkan laba, mereka mungkin mencoba menetapkan target laba yang akan dicapai sehingga
akan menghasilkan data perencanaan yang salah untuk seluruh perusahaan karena laba
yang dianggarkan mungkin lebih rendah dari yang seharusnya dicapai.
Keempat, pengendalian keuangan yang tepat memotivasi manajer untuk memanipulasi data.
Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan mengukur dan mengevaluasi manajer unit bisnis
menggunakan berbagai ukuran keuangan dan non keuangan.
Pertimbangan Umum
Membandingkan sistem pengukuran kinerja dengan panel instrumen pada dashboard memberikan
pengetahuan tentang gabungan dari ukuran keuangan dan non keuangan yang diperlukan dalam
suatu sistem pengendalian manajemen: yaitu satu ukuran tidak dapat mengendalikan sistem yang
kompleks, dan terlalu banyak ukuran membuat sistem tersebut menjadi terlalu kompleks
Balanced Scorecard
Salah satu sistem pengukuran kinerja adalah balanced scorecard. Menurut pendukung
pendekatan ini, unit bisnis harus diberikan tujuan dan diukur dari empat pandangan berikut ini:
1) Keuangan, contohnya margin laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas
2) Pelanggan, contohnya pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan
3) Bisnis internal, contohnya retensi karyawan, pengurangan waktu siklus
4) Inovasi dan pembelajaran, contohnya presentasi penjualan dari produk baru
Balanced scorecard menjaga keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berbeda dalam
suatu usaha mencapai keselarasan tujuan, sehingga dapat mendorong karyawan untuk
bertindak sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan baik. Dalam menetapkan balanced
scorecard, eksekutif harus memilih gabungan dari ukuran berikut:
1) secara tepat mencerminkan faktor kunci yang akan menentukan kesuksesan strategi perusahaan
2) menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran individual dalam hubungan sebab akibat
yang mengindikasikan bagaimana ukuran-ukuran non keuangan mempengaruhi hasik keuangan
jangka Panjang
3) memberikan pandangan yang luas mengenai kondisi perusahaan saat ini
2) Ukuran keuangan dan non keuangan Organisasi telah mengembangkan sistem yang canggih untuk
mengukur kinerja keuangan.
Sayangnya, banyak industri yang dipicu oleh perubahan non keuangan seperti kualitas dan kepuasan
pelanggan. Meskipun begitu banyak organisasi yang gagal menerapkannya dalam tinjauan kinerja
eksekutif karena ukuran tersebut kurang canggih jika dibandingkan dengan ukuran keuangan dan
manajer senior kurang terampil menggunakannya.
Ukuran-ukuran scorecard dihubungkan dari atas ke bawah dan dihubungkan dengan target tertentu di
seluruh organisasi. Penekanan scorecard pada gagasan mengenai hubungan sebab akibat antara
ukuran-ukuran tersebut. Dengan menampilkan hubungan sebab akibat tersebut, maka organisasi akan
memahami bagaimana ukuran non keuangan (kualitas produk) memicu ukuran keuangan
(pendapatan).
Factor Kunci Keberhasilan
Variabel Kunci yang Berfokus pada Pelanggan:
a. Pemesanan
Karena pemesanan mendahului pendapatan penjualan, maka pesanan merupakan indicator
yang lebih baik dibandingkan dengan pendapatan penjualan itu sendiri.
b. Pesanan tertunda.
Sebagai suatu indikasi mengenai ketidakseimbangan anatara penjualan dan produksi,pesanan
tertunda dapat menandakan ketidakpuasan pelanggan.
c. Pangsa pasar
Kecuali jika pangsa pasar diamati secara ketat, penurunan pada posisi kompetitif suatu bisnis dapat
dikaburkan oleh peningkatan yang dilaporkan dalam volume penjualan yang disebabkan
oleh pertumbuhan indutri secara keseluruhan.
d. Pesanan dari pelanggan kunci
e. Kepuasan pelanggan
f. Retensi pelanggan
g. Loyalitas pelanggan
Waktu siklus = waktu pemrosesan + waktu penyimpanan + waktu pemindahan +waktu inspeksi
Suatu sistem just-in-time memusatkan perhatikan manajemen pada waktu selain focus tradisional
pada biaya. Mengurangi waktu siklus dapat mengarah pada pengurangan biaya. Salah satu cara yang
efektif untuk memantau kemajuan atas just-in-time adalah dengan menghitung rasio berikut: Sistem
just-in-time bukanlah instalansi yang siap jadi,namun merupakan sistem evolusioner yang
berusaha untuk secara kontinumem perbaiki proses produksi. Hasil terbaik dapat dicapai dengan
menekankan padaperbaikan secara kontinu dalam rasio ini ke arah angka ideal sebesar 1.
Contoh: pada laporan tahun 1991, Whirlpool mengumumkan bahwa perusahaan telah menetapkan
tujuan dan ukuran untuk melihat kemajuan kearah cita-cita kinerja pada empat bidang yang dirasa
harus dilakukan dengan baik, agar menciptakan tingkat pegembalian atas modal sebesar 18%
setahun. Antara tahun 1991, dan 1995, Whirlpooltidak mencapai tingkat pengembalian atas modal
diatas 13,9 %, dengan rata-rata hanya11,9%. Ini adalah lebih rendah dari rata-rata tingkat
pengembalian atas modal lima tahun sebelumnya, sebesar 12,1% dari tahun 1986 sampai tahun 1990.
Program intensif yang dirancang buruk menciptakan tekanan tambahan. Manajer seniorsering kali
diberikan kompensasi berdasarkan kinerja keuangan. Hal tini dapat mengganggu keselarasan tujuan,
sehingga menyebabkan manajer lebih peduli terhadao ukuran keuangan dibandingkan dengan ukuran
lainnya.
Contoh:divisi property dan kecelakaan di Cigna Insurance Company mengaitkan scorecard
perusahaan dengan bonus, dari empat kategori scorecard, kategori keuangan memliki pengaruh
terbesar yang encakup setengah dari jumlah bonus
Praktik-praktik Pengukuran
Hasil studi Lingle dan Schiemann (lihat Tampilan 11.3) memberikan wawasan mengenai apayang
sebenarnya diukur oleh perusahaan, kualitas yang dilihat dari ukuran-ukuran ini, serta ukuran apa
yang dikaitkan dengan kompensasi.
1. Jenis Ukuran
Studi Lingle dan Schiemann menemukan bahwa 76 persen dari perusahaan respondenmemasukkan
ukuran-ukuran keuangan, operasi, serta kepuasan pelanggan dalam tinjauan manajemen regular,
tetapi hanya 33 persen yang memasukkan ukuran-ukuran inovasi serta perubahan ukuran dalam
tinjauan manajemen reguler.
2. Kualitas dari Ukuran
Ukuran-ukuran kinerja keuangan merupakan satu-satunya ukuran yang dianggap berkualitas tinggi,
terkini dan dikaitkan dengan kompensasi. Kebanyakan perusahaan responden memiliki ukuran-
ukuran operasi dan kepuasan pelanggan. Sayangnya, sering kali terdapat perbedaan besar antara nilai
yang dilihat dari ukuran-ukuran ini dengan kualitas informasi dari informasi yang dihasilkan.