Anda di halaman 1dari 7

Nama : Oktavian Evan (A031211114)

Kelas : Akuntansi C

Karakteristik BMI

Karakteristik Wilayah Laut

Secara posisi, letak pulau Indonesia sangatlah strategis karena memungkinkan dilewati oleh jalur
hubungan internasional

 17.508 pulau (besar dan kecil)


 2.027.087 Km2 luas wilayah darat.
 3.166.163 Km2 luas wilayah laut.
 2.500.000 Km luas Zona Ekonomi Eksklusif.
 Diapit Benua Asia dan Australia.
 Berada di antara Samudera Hindia dan Pasifik.

Wilayah laut di Indonesia berada pada paparan laut yang memiliki potensi sumber daya alam dan lain-
lain sebagainya. Laut di Indonesia dapat dikelompokkan dalam 5 bagian yaitu :

1. Laut Cina Bagian Selatan

Laut Cina Selatan merupakan laut yang terletak di sekitar Benua Asia. Hal ini tercermin dari namanya
yang memakai nama Republik Rakyat Cina yang sekarang lebih dikenal dengan nama Tiongkok. Laut Cina
Selatan merupakan bagian tepi dari Samudera Pasifik yang membentang dari Selat Karimata dan Selat
Malaka hingga Selat Taiwa. Luas Laut Cina Selatan ini kira- kira 3.500.000 km persegi. Selain itu Adapun
karakteristik dari Laut Cina Selatan ini:

 Memiliki letak strategis


 Merupakan jalur penting pelayaran internasional
 Memiliki banyak kekayaan alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
berada di sekitarnya

Karena letaknya yang strategis inilah maka Laut Cina Selatan banyak dilintasi oleh kapal- kapal dagang
lintas benua atau tingkat internasional dan membuat laut ini merupakan jalur ramai dan penting. (Fatma,
2019)

Laut ini melintasi beberapa lautan yang memiliki kedalaman yang dangkal dengan dasar paparan
Sunda:
 Laut Jawa
 Selat Sunda
 Selat Karimata
 Selat Gaspar
 Selat Bangka
 Selat Malaka
2. Laut Sulu

Wilayah perairan Laut Sulu memiliki nilai strategis yang digunakan untuk kepentingan banyak negara.
Laut Sulu memiliki Potensi, letak, dan intensitas aktivitas lautnya yang ramai. Laut Sulu ini berbentuk
seperti lembah empat persegi panjang dengan bagian terdalam seiktar 5.580 m dan semakin ke Timur
semakin dalam. Karena potensi yang dimiliki cukup melimpah membuat jalur ini sering menghadapi
sejumlah masalah. Seperti masalah pelanggaran wilayah yang disebabkan karena posisi perairan yang
tepat berada di perbatasan kedua negara. Selain itu, terdapat masalah penangkapan ikan secara ilegal,
masalah penyelundupan senjata dan perdagangan manusia, serta masalah perompakan kapal yang
disertai dengan penculikan awak kapal. (Kossay, 2018)

3. Perairan Dalam Kawasan Timur Indonesia

Perairan dalam ini terdiri atas : Laut Sulawesi, Selat Flores, Selat Maluku, Halmahera, Laut Seram, Laut
Banda, Sawu, Laut Timor, Selat Makassar. Perairan ini memiliki potensi yang sangat melimpah. Kawasan
timur ini juga merupakan zona laut dangkal yang termasuk pada landas kontinen Australia

4. Paparan Arafura

Laut Arafura adalah wilayah perairan laut yang masuk dalam kawasan Timur Indonesia dan dikenal
luas berkat kekayaan sumber daya lautnya yang sangat besar. Laut Arafura juga dikenal menghubungkan
daratan Papua dengan Australia dan Selat Tores. Berkat itu, kedua perairan tersebut banyak diburu para
pencari ikan dari dalam dan luar negeri. Namun, kekuatan magnet tersebut juga mendatangkan dampak
buruk bagi kedua wilayah perairan. Banyak kejadian yang memicu pertikaian dan kejahatan di tengah laut,
demi untuk mendapatkan sumber daya ikan yang melimpah. Dampak buruk yang sudah terasa di sana,
adalah aktivitas IUUF, perbudakan, dan perlakuan tidak menyenangkan yang diterima para awak kapal
perikanan (AKP) asal Indonesia. Di sana, para AKP dipaksa bekerja di bawah upah standar dan
mengabaikan keselamatan mereka. Oleh karena itu, pengawasan dan pengamanan harus dilakukan oleh
otoritas terkait, agar keamanan bisa tercipta. Selain itu, saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyusun
draf awal dokumen konvensi regional untuk perlindungan laut Arafura (Ambari, 2021)

5. Bagian Perairan Samudra Hindia

Laut sebelah Barat Pulau Sumatera dan laut sebelah Selaatan merupakan Pulau Jawa yang terdapat
lembah di dasar laut dan palung laut (Palung Ganda Sunda) dengan kedalaman 5.160 m dan 7.450 m.
Perairan Samudera Hindia yang merupakan potensi kemaritiman dimana menjadi tempat ikan bermigrasi,
kemudian kalau ikan-ikan dan segala biota yang ada ingin bertelur atau berkembang biak, maka ikan-ikan
tersebut akan masuk kawasan dangkal yang ada di perairan nusantara. Karena hal tersebut, membuat
potensi yang baik buat Indonesia dimana hewan laut punya arena untuk melakukan migrasi secara besar
kemudian kembali lagi ke kawasan dangkal untuk melakukan perkembang biakan sehingga memiliki
potensi hewan yang sudah matang untuk dipanen.

Kategori Laut Indonesia Berdasarkan Derajat dan Tingkat Kewenangan Pengelolaan Sumberdaya Laut
(Konvensi Hukum Laut Tahun 1982)

Konvensi Laut ini sangat penting bagi Indonesia karena setiap derajat kepemilikan itu memiliki
kewenangan dalam pengelolaannya yang berbeda-beda dan konvensi hokum laut ini sangat
menguntungkan karena membuat Indonesia menjadi berdaulat dan membuat Indonesia yang kuat baik
dari segi potensi sumber daya alam khususnya sumber daya laut sekaligus juga Negara yang memiliki luas
yang hampir seluas benua Eropa.

1. Wilayah Laut dengan Hak Kedaulatan Penuh


Kedaulatan mutlak atas ruang udara dan dasar laut serta tanah di bawahnya. Yang artinya
Indonesia memiliki kedaulatan mutlak atas sumber daya apapun yang ada di wilayah tersebut itu
menjadi kewenangan penuh Indonesia untuk dikelola, jadi Negara lain tidak berhak untuk
mencampuri, menganggu, atau terlibat dalam mengelola karena Indonesia memiliki kedaulatan
sumber daya alam baik itu di permukaan laut, dibawah laut bahkan sampai di udara

Laut Pedalaman
Laut pedalaman adalah laut yang berada dalam bagian sebuah Negara namun bukan termasuk
dalam laut teritorial. Laut ini yaitu kumpulan dari semua sungai, danau, terusan dan kumpulan air
lainnya di wilayah suatu Negara

Laut Nusantara
Laut Nusantara adalah laut yang berada diantara gugusan kepulauan Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Papua.

Laut Teritorial
Laut Teritorial adalah batas yang berjarak 12 mil dari wilayah pesisir juga dapat diartikan sebagai
bagian laut yang paling dekat dari pantai dinamakan laut teritorial yang sepenuhnya tunduk pada
kedaulatan Negara Pantai. (Agasta, Susetyorini, & Setyawanto, 2017)

2. Wilayah Laut dengan Hak Berdaulat


Kewenangan kekayaan yang dikandung di dalamnya dan pengaturan hal-hal tertentu. Yang
artinya segala sumber daya alam ada di dalamnya membutuhkan pengaturan tertentu. Kita masih
berdaulat tetapi segala macam sumber daya yang ada di laut itu membutuhkan pengaturan
tertentu dalam rangka untuk di eksplorasi

Zona Tambahan
Pasal 33 Konvensi Hukum Laut 1982 tentang Zona Tambahan disebutkan bahwa Zona Tambahan
sejauh 12 mil laut di luar batas laut territorial atau tidak dapat melebihi 24 mil dari garis pangkal
dari mana lebar laut territorial diukur. Di dalam wilayah ini negara pantai mempunyai wewenang
dapat mengambil tindakan dan menghukum pihakpihak yang melanggar undangundang bea-
cukai, fiscal, imigrasi dan ketertiban Negara. (Agasta, Susetyorini, & Setyawanto, 2017)

Zona Ekonomi Eksklusif


Pasal 55 Konvensi Hukum Laut 1982 tentang Rezim Khusus Zona Ekonomi Eksklusif (Economic
Exclusive Zone) disebutkan bahwa Zona Ekonomi Eksklusif adalah suatu daerah di luar dan
berdampingan dengan laut territorial atau wilayah laut dari suatu negara pantai yang batasnya
200 mil laut diukur dari garis pangkal pantai (Agasta, Susetyorini, & Setyawanto, 2017)

Landas Kontinen
Definisi Landas Kontinen menurut Boer Mauna adalah daerah dasar laut yang terletak antara
dasar air renda dan titik di mana dasar laut menurun secara tajam, dan di mana mulai daerah
dasar laut baru yang kita sebut lereng kontinen
Dalam Pasal 76 Konvensi Hukum Laut 1982 menyebutkan bahwa Landas Kontinen suatu negara
pantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di bawah permukaan laut yang
terletak di luat laut territorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran
laut tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal darimana lebar laut
territorial diukur. (Agasta, Susetyorini, & Setyawanto, 2017)

3. Wilayah Laut dimana Indonesia memiliki kepentingan tapi tidak memiliki kedaulatan kewilayahan

Laut Lepas
Pasal 86 konvensi PBB tentang hukum laut menyatakan bahwa laut lepas merupakan semua
bagian dari laut yang tidak termasuk dalam zona ekonomi eksklusif, dalam laut teritorial atau
dalam perairan pedalaman suatu negara, atau dalam perairan kepulauan suatu Negara Kepulauan
(Agasta, Susetyorini, & Setyawanto, 2017)

Kawasan (Dasar Laut Internasional)


Kawasan adalah bagian laut di luar laut lepas,zona ekonomi eksklusif, zona tambahan dan laut
territorial dari suatu negara dan juga prinsip di kawasan merupakan prinsip yang menyatakan
bahwa kawasan dimiliki oleh masyarakat di dunia ini secara bersama-sama.

Di dalam Pasal 137 Konvensi Hukum Laut 1982 menyebutkan bahwa tidak satu negara pun boleh
menuntut atau melaksanakan kedaulatan atau hak-hak berdaulatnya atas bagian manapun dari
kawasan atau kekayaankekayaannya, demikian pula tidak satu negara atau badan hukum atau
peroranganpun boleh mengambil tindakan pemilikan terhadap bagian kawasan manapun.
(Agasta, Susetyorini, & Setyawanto, 2017)

Wilayah Pesisir

Daerah pertemuan antara darat dan laut dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan, baik
kering maupun terendam air yang masih mendapat pengaruh sifat-sifat laut seperti angin laut, pasang
surut, perembesan air laut yang dicirikan oleh jenis vegetasi yang khas. Jadi jika di wilayah darat tersebut
masih mendapatkan sifat-sifat laut maka itu masih masuk ke dalam wilayah pesisir. Seperti contoh kota
yang berada dekat dengan pantai maka kota tersebut masuk dalam wilayah pesisir karena di wilayah
tersebut masih mendapatkan sifat laut (angin laut, pohon kelapa). Walaupun masyarakat di sekitar sudah
tidak menggantungkan mata pencahariannya di sektor laut.

Wilayah laut dan pesisir adalah wilayah yang amat penting bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Lebih dari empatbelas juta penduduk atau sekitar 7,5% dari total penduduk Indonesia
menggantungkan hidupnya pada kegiatan yang ada di kawasan. Sekitar 26% dari total Produk Domestik
Bruto (Gross National Product/GDP) Indonesia disumbangkan dari kegiatan dan sumber-daya laut dan
pesisir. (Atmaja, 2019)

Banyak definisi mengenai arti dan batasan wilayah pesisir yang telah dibuat pakar-pakar ilmu
kelautan dan pesisir dunia. Di antaranya yang terkenal yakni yang dirumuskan Sorensen dan McCreary.
Dalam karya mereka “Institutional Arrangement for Managing Coastal Resources and Environments”,
kawasan pesisir didefinisikan sebagai “perbatasan atau ruang tempat berubahnya dua lingkungan utama,
yaitu laut dan daratan”. Lebih lanjut, dalam kenyataannya juga terdapat beberapa definisi kawasan pesisir
yang dipergunakan beberapa negara kelautan yang ada di dunia. (Atmaja, 2019)
Batas wilayah pesisir ke arah laut mencakup bagian atau batas terluar dari daerah paparan benua
(continental shelf) dengan ciri-ciri masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar.

Wilayah pesisir adalah wilayah yang unik karena termasuk wilayah peralihan antara daratan dan
lautan. Tempat pertemuan pengaruh antara darat, laut dan udara dengan karasteristik :

 Mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.


 Kaya akan unsur hara.
 Sumber zat organik yang penting dalam rangkai makanan di laut.
 Ditandai oleh adanya gradient perubahan sifat ekologi yang tajam.
 Peka terhadap gangguan akibat adanya perubahan lingkungan dengan fluktuasi di luar
normal.
 Zona penyangga (buffer zone) bagi hewan-hewan migrasi.

Klasifikasi Wilayah Pesisir Berdasarkan Komunitas Hayati

1. Ekosistem Litoral
 Pantai Dangkal
 Pantai Batu
 Pantai Karang
 Pantai Lumpur
2. Hutan Payau
3. Vegetasi Terna Rawa Payau
4. Hutan Rawa Air Tawar
5. Hutan Rawa Gambut

Wilayah Udara

Dalam hitungan matematis, wilayah Indonesia meliputi dua pertiga lautan dan sepertiga daratan. Di
atas lautan dan daratan ada wilayah udara yang mencakup tiga pertiga dari keseluruhan wilayah. Wilayah
kedaulatan Indonesia tidak hanya berada di daratan maupun lautannya saja, namun mencakup pula ruang
udara di atas daratan maupun lautan. Berdasarkan Pasal 1 Konvensi Chicago tahun 1944, secara tegas
menyatakan bahwa semua negara mempunyai suatu kedaulatan yang utuh dan komplit/ penuh (complete
and exclusive sovereignity) atas ruang udara atas wilayah kedaulatannya. Istilah complete and exclusive
sovereignty mengandung arti bahwa kedaulatan di udara adalah penuh dan eksklusif. Kedaulatan yang
penuh adalah kedaulatan yang mutlak, sedangkan kedaulatan yang eksklusif adalah hak negara untuk
memanfaatkan dan mengatur ruang udaranya. (Risdiarto, 2019)

Menurut Deklarasi Bogota, 1976 wilayah udara dibagi menjadi dua, deklarasi ini menunjukkan bahwa
kedua ruang ini memiliki derajat kewenangan berbeda

 Ruang Udara
Ruang udara nasional atau wilayah kedaulatan Negara kolong yang pemanfaatannya
deikendalikan oleh Negara tersebut.
 Ruang Antariksa
Ruang angkasa yang pemanfaatannya secara internasional dan tidak boleh dijadikan subjek
Negara kolong.
Batas Wilayah Udara

Cara Menentukan : Dari pusat bumi ditarik garis sampai batas ruang angkasa yang membentuk
kerucut terbalik. Luas daerah udara lebih luas daripada luas daratan dan lautan

Batas Ketinggian Wilayah Udara


Batas ketinggian udara dapat ditentukan dengan teknologi
Cooper = ditentukan oleh kemampuan teknologi suatu Negara
Schacter = 30 km atau sampai dengan balon dan pesawat terbang dapat mengapung dan
diterbangkan

Indonesia berada dibawah garis khatulistiwa sehingga memiliki jalur Geostationary Satellite Orbit
(GSO). Batas ruang udara dan ruang antariksa = 100/110 km. Panjang garis Khatulistiwa = 6.110 km.
GSO = 9.997 km atau 12,5% keliling GSO

GEOSTATIONARY SATELLITE ORBIT (GSO)


Suatu orbit yang berbentuk cincin terletak pada enam radian bumi di atas garis khatulistiwa.

Hanya ada pada padang khatulistiwa


(Ruas GSO ada di negara khatulistiwa)

Ketinggian + 36.000 km di atas permukaan bumi


Tebal + 30 km
Lebar 150 km
Masa orbit 24 jam (23 jam, 56 menit, 4 detik)

Wilayah untuk meletakkan Satelit Komunikasi agar satelit tersebut berada pada posisi tetap di ruang
angkasa terhadap bumi.

Merupakan sumberdaya alam terbatas.


Daftar Pustaka
Agasta, C., Susetyorini, P., & Setyawanto, T. (2017). hak berdaulat negara kesatuan republik indonesia.
Retrieved September 10, 2021, from https://media.neliti.com/

Ambari, M. (2021, April 28). Kekuatan Magnet Laut Timur Indonesia. Retrieved September 10, 2021,
from MONGABAY: https://www.mongabay.co.id/

Atmaja, A. P. (2019). Wilayah_Pesisir_(Coastal_Zone). Retrieved September 10, 2021, from


Academia.edu: https://www.academia.edu

Fatma, D. (2019, Mei 1). Karakteristik Laut Cina Selatan dan Konflik yang Terjadi. Retrieved September
10, 2021, from IlmuGeografi.com: https://ilmugeografi.com/

Kossay. (2018). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah perairan. Retrieved September 10,
2021, from http://repository.uki.ac.id/

Risdiarto, D. (2019, Agustus 2). KEDAULATAN WILAYAH UDARA DI ATAS ALUR LAUT KEPULAUAN.
Retrieved September 10, 2021, from Jurnal Rechts Vinding: https://rechtsvinding.bphn.go.id

Anda mungkin juga menyukai