Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANGGARAN PADA BANK SYARIAH

DOSEN PENGAMPU : FREDDY HERDIAN, S.E., M.M.

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. FAOZAN 205150061
2. AFNAN BACHMID 205150072
3. MOHAMMAD HAZYIM 205150071
4. ZAHRA ALHADDAD 205150001
5. DARMILA 205150063
6. REHANA 205150082
7. AVIVA 205150075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA (UINDK) PALU
TAHUN 2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting.


Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa
mendatang. Pemikiran strategis disetiap lembaga keuangan perbankan adalah
proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas
organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang.
Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal,
manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis
manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi
keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran lembaga keuangan perbankan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian anggaran ?


2. Apa fungsi dan manfaat anggran?
3. Bagaimana pendekatan dalam menyusun anggaran?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran

Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh


kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit moneter yang berlaku untuk periode
tertentu di masa mendatang.Anggaran adalah berkaitan dengan manajemen
keuangan dengan waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana
keuangan (budgeting). Rencana keuangan adalah rencana keuangan bank syariah
yang merupakan terjemahan program kerja bank syariah ke dalam sasaran-sasaran
(target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Perencanaan
dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas
mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis
disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang
pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi
kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau
ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran
strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi
keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi.

B. Fungsi Anggaran
Berdasarkan yang telah di uraikan di atas anggaran juga memiliki fungsi yang
sangat penting bagi perusahaan. Anggaran sebagai alat pembantu perusahaan
dalam menentukan kelangsungan perusahaan ke depan. Ada tiga fungsi
anggaran (budget) menurut Munandar (2015:10), yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta
sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan kegiatan
perusahaan diwaktu yang akan datang
2. Sebagai Alat Pengkoordinasi Kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja agar semua

3
bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang,
saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju kesasaran yang lebih
ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih
terjamin.
3. Sebagai Alat Pengawasan Kerja
Anggaran berfungsi pula sebagai alat ukur, sebagai alat perbandingan untuk
menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan
membandingkan antara apa yang tertuang didalam anggaran dengan apa yang
dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan
telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja.

C. Manfaat Budgeting
manfaat budgeting menurut nafarin (2004) :
1. membantu perusahaan dalam menetapkan batasan jualan dana yang
diperlukan dan dikeluarkan
2. Dasar hukum formal untuk menentukan sumber dana dan investasi
3. Membantu manajemen terkait pemantauan sumber pendanaan dan rincian
investasi dalam anggaran
4. Membuat sumber dana rasioanl
5. Menyelasaikan rencana yang sudah disiapkan sebelumnya
6. Membantu manaejemen untuk merancang,menganalisis, dan mengambil
keputusan dalam berbagai kegiatan bisnis perusahaan.

D. Kaidah dasar perencanaan


Sebagaimana kaidah umum yang berlaku, dalam menetapkan sasaran
perencanaan keuangan bank syariah perlu memperhatikan dan mengindahkan
nilai-nilai sebagai berikut :

 Sesuai kemampuan atau realistis, berpijak pada kemampuan dan


pengalaman sehingga sasaran tidak terlalu tinggi dan rendah.
 Diformulasikan dengan khas, jelas, dan spesifik.

4
 Hasilnya dapat diukur secaraara kuantitatif.
 Adanya kerangka waktu yang jelas.

E. Unsur-unsur utama dalam anggaran

1. Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan


pada waktu yang akan datang.
2. Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh
semua bagian-bagian dalam perusahaan.
3. Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua
kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.
4. Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan
terjadi pada masa yang akan datang.

F. Pembatasan Penganggaran
Untuk membuat suatu perencanaan yang melibatkan waktu yang akan datang,
sehingga diperlukan batasan-batasan/asumsi:
1. Didasarkan pada estimasi atau taksiran.
2. Disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi.
3. Merupakan alat bantu terhadap pelaksanaan, pengawasan
(controlling), evaluasi.
4. Dalam realisasi budgeting, perlu usaha dan kerja keras.

G. Sumber dan Alat Bantu Penganggaran

Dalam membuat perencanaan tentunya membutuhkan sumber-sumber


yang digunakan sebagai data dan juga sebagai asumsi dalam mengestimasi
rencana keuangan yang ada dan sasaran/target yang ingin dicapai oleh bank
syariah pada periode tertentu. Sumber-sumber data tersebut terdiri dari:

1. Laporan keuangan tahun lalu.


2. Data riset pasar tentang potensi funding dan financing.

5
3. Permohonan financing yang akan direalisasikan untuk periode
yang akan datang.
4. Rancana angsuran pembiayaan.
5. Rencana pengeluaran biaya pereode berikutnya.
6. Police Bank syariah.
7. Asumsi-asumsi dalam penetapan cash in dan cash out.

Sedangkan alat bantu yang digunakan untuk budgeting adalah


Menggunakan cash flow (aliran kas), yaitu format keuangan yang
mengilustrasikan target-target mengenai mengalirnya dana masuk (cash in),
dana keluar (cash out), dan saldo kas pada periode tertentu.
Contoh:
PT. Maju Jaya, sebuah perusahaan yang menggeluti bidang meubeler,
memiliki sistem penjualan dan pembelian dengan sistem tunai. Income
statemen per tahunnya adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih : Rp. 1.000.000.000,-
Harga pokok penjualan : Rp. 800.000.000,- (-)
Laba Kotor : Rp. 200.000.000,-

Biaya operasional :
Gaji : Rp. 50.000.000,-
Lain-lain : Rp. 40.000.000,-
Depresiasi : Rp. 20.000.000,- (+)
: Rp. 110.000.000,-

Laba bersih operasional : Rp. 90.000.000,-


Pajak penghasilan (Pph) 30 % : Rp. 30.000.000,- _
Laba bersih setelah pajak : Rp. 60.000.000,-

NB:
Dalam kalkulasi cash flow, biaya depresiasi tidak diperhitungkan, sebab
merupakan biaya non kas. Penyusunan cash flow, dapat dilakukan secaraara

6
periodik (interval/berkala), (per tahun, per bulan / per hari). Semakin pendek
interval yang dipakai, akan berpengaruh terhadap tingkat akurasi yang lebih
tinggi. Dalam dunia perbankan, biasanya menggunakan interval
bulanan/tahunan.

H. Format Cash Flow


Bentuk bervariasi, tergantung masing-masing perusahaan. Secara umum,
mencakup beberapa komponen :
 Beginning cash balance (saldo awal kas) yaitu jumlah tunai kas yang
dimiliki perusahaan di awal periode.
 Cash inflow (kas masuk/penerimaan kas) yaitu aliran kas yang diterima
perusahaan selama waktu tertentu, sesuai dengan interval perhitungan (tiap
hari, perbulan, triwulan, pertahun). Cash flow adalah uang tunai yang
diterima perusahaan. Komponen-komponen cash flow :
a. Piutang dagang yang tertagih (account recievable collected) :
piutang dagang yang dibayar pelanggan sehubungan dengan
penjualan kredit yang dilakukan perusahaan.
b. Profit income (pendapatan bagi hasil) atas simpanan di bank (jasa
giro, bagi hasil deposito, bagi hasil dari pelanggan yang terlambat
membayar piutang dagang yang telah jatuh tempo, dan lain-lain).
c. Restitusi PPn (pajak pertambahan nilai) untuk eksporter yang
menggunakan bahan baku dari dalam negeri.
d. Pengembalian kelebihan PPh (pajak penghasilan) yang telah
dibayar.Penerimaan uang tunai, dari penjualan aktiva tetap oleh
perusahaan.
e. Injeksi dana segar dari pemegang saham.
 Total Cash available (total kas yang tersedia) adalah penjumlahan saldo
awal kas dengan penerimaan tunai, digunakan untuk membayar seluruh
kewajiban tunai perusahaan.
 Cash out flow (kas keluar) merupakan aliran pembayaran kas tunai oleh
perusahaan. Kompenen cash out flow :

7
a. payable paid (pembayaran utang dagang): pembayaran utang
dagang yang telah jatuh tempo atas pembelian secaraara kredit oleh
perusahaan.
b. Margin expense ( biaya margin) akibat pemakaian dana pinjaman
( pinjaman bank, leasing, dan lain-lain).
c. Labour cost ( upah buruh), seperti untuk industri manufactur .
d. Biaya operasional tunai (gaji, bonus karyawan, biaya utilitas (listrk,
air, telp), biaya asuransi, perjalanan, dan lain-lain).
e. Utang PPh yang masih harus dibayar.
f. Pembelian aktiva tetap (capital expenditure), seperti. pembeian
mesin, peralatan, tanah, bangunan, dan lain-lain).
g. Pembayaran dividen tunai (cash dividend).
h. Pembayaran angsuran pokok utang (principle repayment).
 Surplus/defisit kas (net cash surplus/defisit) merupakan selisih antara
total kas dg cash out flow. Indikasi perusahaan yang memiliki kas surplus
yang cukup besar :
a. Kemampuan membayar angsuran pokok pinjaman masih cukup
besar.Bila perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek, pinjaman
tersebut dapat terlunasi.
b. Indikasi kas mengalami defisit
c. Angsuran pokok pinjaman terlalu besar.
d. Perusahaan membutuhkan tambahan pinjaman yang lebih panjang
untuk menutupi kekurangan kas tersebut.
 saldo kas minimum (minimum cash balance) adalah sejumlah uang tunai
yang mengendap di perusahaan (mis untuk kas kecil, dan lain-lain).
 Kebutuhan dana tambahan (additional financial needs) adalah sejumlah
dana yang dibutuhkan untuk menutup kas . Tergantung pada besarnya
saldo kas minimum dan kondisi kas perusahaan .
 Saldo kas akhir (ending cash balance) adalah deskripsi alur cash flow

8
I. Pendekatan dalam Menyusun Anggaran
Dalam penyusunan anggaran perlu pendekatan yang akurat sesuai
dengan situasi dan kondisi. Beberapa pendekatan (approuch) :
1. Buttom up budgeting
Pendekatan dalam penyusunan anggaran yang di mulai dari tingkat
terendah, sebagai dasar penyusunan anggaran di tingkat atasnya. Anggaran
dari seluruh tingkat digabung menjadi angaran secara keseluruhan.
2. Top Down budgeting
Pendekatan penyusunan anggaran yang dimulai dari tingkat yang di atas,
dengan menentukan target bagi tingkat di bawahnya. Kurang memberikan
motivasi bagi pelaksanaan dalam mencapai target.
3. Incremantal budgeting
Pendekatan penyusunan anggaran dengan mendasarkan pada anggaran
tahun lalu, kemudian dilakukan penyesuaian perubahan yang diperlukan.
4. Fixed Budgeting
Pendekatan dalam penyusunan anggaran yang dibuat tetap untuk seluruh
tingkat aktifitas. Ada tendensi menyesatkan dalam evaluasi.Sebab ada
kemungkinan membandingkan realisasi anggaran dengan rencana
anggaran pada tingkat aktifitas yang berbeda.
5. Flexible Budgeting
Pendekatan dalam penyusunan anggaran dengan menyusun anggaran yang
berbeda-beda untuk tiap aktifitas. Dalam hal evaluasi : informasi yang
diperoleh lebih valid. Dengan cara : membandingkan antara realisasi
dengan rencana anggaran pada tingkat aktifitas yang sama.

J. Penyusunan Anggaran bank Syariah


Dalam menyusun anggaran, perlu memperhatikan sumber-sumber
dana perlu memperhatikan faktor-faktor yg mempengaruhi kebutuhan dana
(kualitas manajemen, kualitas aset, tingkat likuiditas, sistem prosedur yg
dimiliki, besar cadangan yg diperlukan, sumber dana yg dipilih, jangka waktu
perolehan dana).

9
Dalam menyusun anggaran Bank Syariah, perlu memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi volume penyaluran dana, yaitu:
1. Internal : segmen pasar, posisi keuangan, sumber dana, kualitas
aktiva produktif, sarana yg dimiliki;
2. Eksternal : persaingan antar bank, perkembangan ekonomi, kondisi
sosial politik, karakteristik usaha nasabah.

K. Penyusunan Anggaran bank Syariah

Dalam menyusun anggaran, perlu memperhatikan sumber-sumber dana


perlu memperhatikan faktor-faktor yg mempengaruhi kebutuhan dana (kualitas
manajemen, kualitas aset, tingkat likuiditas, sistem prosedur yang dimiliki, besar
cadangan yg diperlukan, sumber dana yg dipilih, jangka waktu perolehan dana).

Dalam menyusun anggaran Bank Syariah, perlu memperhatikan faktor-


faktor yang mempengaruhi volume penyaluran dana, yaitu:

 Internal : segmen pasar, posisi keuangan, sumber dana, kualitas aktiva


produktif, sarana yg dimiliki;
 Eksternal : persaingan antar bank, perkembangan ekonomi, kondisi sosial
politik, karakteristik usaha nasabah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh


kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit moneter yang berlaku untuk periode
tertentu di masa mendatang. Kegunaan anggaran adalah sebagai pedoman kerja,
sebagai alat koordinasi kerja, sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Unsur-
unsur utama dalam anggaran adalah keseluruhan rencana, kegiatan Perusahaan,
dinyatakan dalam angka, untuk periode tertentu.

11
B.Daftar Pustaka

 Robert N. Anthony Vijay Govindarajan, Management System Control,


Salemba Empat, 2005
 Antony, Robert, Management Control Function, Salemba Empat, 2005
 http://duniamimpi-duniailmu.blogspot.com/2011/06/penganggaran-
bank-syariah.html
 http://scoutismylife.wordpress.com/2013/01/04/penganggaran-definisi-
fungsi-manfaat-dan-tipe-anggaran/
 http://duniamimpi-duniailmu.blogspot.com/2011/06/penganggaran-
bank-syariah.html
 http://kumpulan-makalahkuliah.blogspot.com/2012/02/penyusunan-
anggaran.html

12

Anda mungkin juga menyukai