Anda di halaman 1dari 20

PENYUSUNAN ANGGARAN JANGKA PANJANG

DAN JANGKA PENDEK


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Penganggaran Perusahaan

Dosen Pengampu: Indah Dewy Maharani, M.M.

Disusun Oleh:

Kelompok 11 – MBSD5

1. Avita Nur Chumairoh 1950210125


2. Fiki Naila Zulfa 1950210148
3. Miftahul Janah 1950210156

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran jangka panjang (anggaran
strategis), yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Anggaran untuk keperluan investasi barang modal (capital budget).

Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan


manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana
(planning), pengkoordinasian kerja (coordinating) dan pengawasan kerja
(controling). Oleh karena ituanggaran hanyalah sebagai alat bagi manajemen,
maka dari itu meskipun suatu anggaran telahdisusun dengan begitu baik dan
sempurna, namun kehadiran manajer masih mutlak diperlukan.

Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta
realisasinyananti juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh tangan-tangan
manajer yang terampil dan berbakat. Menurut Hani Handoko (2008:6)
“Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua
usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.” Karena setiap
perusahaan pasti memiliki tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek.

II. Rumusan Masalah


1.2 Apa yang dimaksud dengan penganggaran jangka panjang?
2.2 Bagaimana cara menyusun anggaran jangka panjang?
3.2 Contoh anggaran jangka panjang?
4.2 Apa yang dimaksud dengan penganggaran jangka pendek?
5.2 Apa saja bagian-bagian anggaran jangka pendek?
6.2 Contoh anggaran jangka pendek?

2
III. Tujuan Masalah
1.3 Mengetahui pengeetian anggaran jangka panjang
2.3 Mengetahui Bagaimana cara menyusun anggaran jangka panjang
3.3 Memahami Contoh anggaran jangka panjang
4.3 Mengetahui maksud anggaran jangka pendek
5.3 Mengetahui bagian dari anggaran jangka pendek
6.3 Memahami contoh anggaran jangka pendek.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A Pengertian Penganggaran Jangka Panjang


Anggaran jangka panjang merupakan bagian dari program. Anggaran
jangka panjang merupakan pedoman dari penyusunan anggaran jangka
pendek. Anggaran jangka pendek merupakan rincian dari anggaran jangka
panjang. (M. Nafarin, 2013: 368)  Rencana jangka panjang adalah rincian
pemenuhan rencana strategis. Dibandingkan terhadap perencanaan strategis,
perencanaan jangka panjang semakin dekat untuk perencanaan arus operasi
dari semua unit bisnis. Perencanaan jangka panjang meliputi evaluasi
alternatif, perkembangan informasi keuangan, aktivitas riset, alokasi sumber
daya, perencanaan produk, analisa pasar, perencanaan kinerja, meneliti alat-
alat pembayaran, riset dan perencanaan pengembangan, dan perencanaan
produksi. (Ida Bagus Agung Dharmanegara, 2010: 46)  Anggaran jangka
panjang (Anggaran Strategis) yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka
waktu lebih dari satu tahun atau anggaran yang menunjukkan rencana
investasi dalam tahun anggaran dengan waktu ebih dari satu tahun. (Danang
Sunyoto, 2012: 22)  Anggaran kas jangka panjang anggaran ini meliputi
jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan
perencanaan perusahaan yang disusun. Anggaran ini juga berguna untuk
mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumbersumber
internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun
anggaran. (Yunika Murdayanti, 2017:105)  Anggaran jangka panjang
merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang lama,
yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun.
Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah
disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya
untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu
menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukannya dalam jangka panjang. Rencana jangka panjang merupakan

4
suatu kesatuan yang utuh daripada rencanarencana setiap tahun. Kadang-
kadang perusahaan yang tidak menyusun perencanaan jangka pajang akan
mengalami kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan. (Gunawan Saputro
& Marwan Asri, 2014:61).1

B Penyusunan Anggaran Jangka Panjang


1. Arus Kas

Arus kas (cash flow) terdiri atas arus kas masuk bersih (net inflow of
cash) dan arus kas keluar bersih (net outflow of cash). Arus kas keluar
bersih adalah kas yang diperlukan untuk usul investasi tersebut (outlay).
Arus kas masuk bersih adalah kas yang berasal dari hasil bersih investasi
yang diusulkan tersebut (proceed). Untuk menghitung arus kas masuk
bersih (AKMB) dari laba akunting bila seluruh investasi dibelanjai dengan
sumber modal sendiri dapat digunakan rumus sebagai berikut.

AKMB = LABA SETELAH PAJAK + PENYUSUTAN

Bila usul investasi dibelanjai sebagai atau seluruhnya dengan modal asing
(utang), maka rumus AKMB dan bunga sebagai berikut.

AKMB & BUNGA = LABA SETELAH PAJAK + PENYUSUTAN + (1-


PAJAK) BUNGA

Dalam rumus di atas, AKMB harus ditambahkan dengan bunga,


maksudnya agar tidak terjadi perhitungan bunga dua kali.

2. Nilai Waktu dari Uang

Jika nilai uang yang kita miliki sekarang sebesar Rp 10.000,


apakah nilainya sama pada satu tahun mendatang nanti? Apabila kita
memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money), maka uang
Rp 10.000 jika disimpan di bank akan mendapatkan bunga. Bunga
(interest) adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa
terhadap hasil yang diperoleh atas penggunaan uang. Bila tingkat bunga
1
Danang Sunyoto, Budgeting Perusahaan. (Jakarata : caps Murdayanti,2010)

5
10% setahun, maka uang Rp 10.000 saat ini akan berubah pada waktu 1
tahun mendatang menjadi: Rp 10.000 + (10% X Rp 10.000) = Rp 11.000
Bertambahnya uang Rp 10.000 menjadi Rp 11.000 karena adanya bunga
Rp1.000.
Nilai majemuk (compound value) dimaksudkan untung menghitung nilai
uang yang akan diterima pada akhir priode. Secara aljabar dapat
dirumuskan sebagai berikut. F= P ( 1 + i )t

di mana: F = uang yang akan diterima akhir periode = nilai majemuk P =


uang yang ada pada awal periode = nilai sekarang i = tingkat bunga t =
waktu

Nilai Majemuk dari Anuitas, Nilai majemuk dari anuitas (compounding


factor for one per annum) dapat dihitung dengan rumus:

F=A(1−𝑖)𝑡−1𝑖
di mana: F = uang yang akan diterima akhir periode = nilai majemuk A =
anuitas adalah deretan (series) pembayaran dengan jumlah uang yang tetap
selama sejumlah periode tertentu. i = tingkat bunga t = waktu

Faktor Dana Pelunasan, Faktor dana pelunasan (sinking fund factor)


dapat dihitung dengan rumus: 𝑖 𝐴=𝐹 (1 + 𝑖) − 1 3.

3. Biaya Modal

Biaya modal (cost of capital) atau beban modal (expense of capital)


adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki modal. Biaya modal dalam
pengertian ini sama dengan tingkat diskonto (discount rate) yang dapat
dijadikan nilai sekarang. Ada beberapa cara perhitungan biaya modal,
namun secara sederhana dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang
atau rata-rata terbobot.2

2
Yunika, Anggaran Perusahaan, (Bogor : iN MEDIA Dharmanegara,2017)

6
C Contoh Anggaran Jangka Panjang

MARI manufacturer merencanakan menambah kapasitas produksinya


pada tahun 1988. Manajemen menyusun perencanaan kas jangka lima tahun
(2016-2020).3

Data yang sudah berhasil dikumpulkan sebagai berikut :

 Penjualan pada 2016 sebesar Rp 800 juta ; diharapkan akan meningkat


terus sebesar Rp 40 juta setahun sampai 2020.
 Biaya Variabel sebesar 40% dari penjualan; sedang Biaya Fixed untuk
2016 sebesar Rp 380 juta dan akan meningkat dengan 10% pada 2019.
 Depresiasi dan Amortisasi merupakan 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
 Saldo Kas Riil pada awal 2016 sebesar Rp 70 juta. Modal kerja non kas
pada waktu tersebut sebesar 150 juta. Modal kerja non kas ini akan
meningkat pada proporsi yang sama dengan meningkatnya penjualan.
 Pajak pendapatan sebesar 30%

Sumber kas lainnya:

 Penjualan aktiva tak terpakai: 2016/5 juta ; 2017/5 juta; 2018/50 juta;
2019/5 juta dan 2020/5 juta.
 Menjual saham portofolio: 2018/100 juta
 Utang Bank jangka panjang: 2017/200 juta.

Kebutuhan Kas:

 Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan ditambah
dengan 50 juta lagi pada 2016.
 Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking fund
pada 2017.
 Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000 (beli
mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.

3
https://www.academia.edu/35752624/Contoh_Kasus_Anggaran_Kas_Jangka_Panjang . Dikutip
pada: Jumat, 26 November 2021. Pukul 20.13 WIB.

7
 Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta setahun;
2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta setahun.
 Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0
juta dan 2020/5,0 juta.

Dengan data tersebut diminta untuk:

I. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang


II. Menyusun anggaran kas jangka panjang
Penyelesaian
1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.

MARI Manufacturer

Perkiraan Rugi Laba 5 Tahun

2016-2020 (jutaan)

Keterangan Perkiraan Rugi Laba Tahunan:

Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada tahun berikutnya
meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.

Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal pada tahun 2016
(Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).

8
Fixed : dari data soal.

Keseluruhan : Penjumlahan Variabel dan Fixed.

Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun 2016 (Rp 800 – Rp
700 = Rp 100).

Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap tahunnya).

Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30% (pada setiap
tahunnya)

2. Menyusun anggaran kas jangka panjang

MARI Manufacturer

Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas

2016-2020 (jutaan)

Keterangan Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas:

 Saldo Kas Awal dari data soal.


 Meningkatnya penjualan 2016 ke 2017 = 5%. Berpengaruh pada
Modal Kerja non Kas pada setiap tahunnya dengan dikalikan 105%.
 Keseluruhan Modal Kerja : Saldo kas awal + Modal kerja non kas
(pada setiaptahunnya).
 Kenaikan Modal Kerja Non Kas : Pengurangan hasil modal kerja non
kas dari tahun ketahun berikutnya.

9
MARI Manufacturer

Anggaran kas Tahunan

2016-2020

Keterangan Anggaran Kas Tahunan :


 Saldo Kas Awal tahun : Untuk tahun 2016 didapat dari data soal,
Sedangkan untuk tahun berikutnya didapat dari saldo kas akhir
tahun.
 Keuntungan untuk Pajak : Dari data laba sesudah pajak (pada
perkiraan rugi laba tahunan).
 Depresiasi dan Amortisasi : 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
 Penjualan aktiva tak terpakai, penjualan saham dan utang bank
jangka panjang , sudah tertera pada soal.
 Kas tersedia : Dari penjumlahan saldo kas awal tahun, keuntungan
untuk pajak, depresiasi dan amortisasi, penjualan aktiva tak
terpakai, penjualan saham, dan utang bank jangka panjang.
 Pengeluaran- pengeluaran : sudah tertera pada data yang
terkumpul.
 Saldo kas akhir tahun : Kas tersedia – penjumlahan (pengeluaran-
pengeluaran), pada setiap tahunnya.
D Pengertian Penganggaran Jangka Pendek

10
Menurut M. Munandar (2001), menyebutkan bahwa Anggaran adalah
suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat


dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan
modal merupakan anggaran jangka pendek.4 Anggaran kas jangka pendek
umumnya disusun dengan cara menulusuri jejak berbagaikegiatan perusahaan
yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar.Arus balik
dari jejak arus fisik yang masuk akan mengakibatkan terjadinya arus kas
keluar.Demikian pula sebaliknya arus balik dari jejak berbagai arus fisik keluar
akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk.

E Bagian-bagian Anggaran Jangka Pendek


o Anggaran penjualan
o Anggaran produksi
o Anggaran pemakaian bahan langsung
o Anggaran pembelian bahan baku
o Anggaran upah langsung
o Anggaran pembelian biaya overhead
o Anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi
o Anggaran biaya administrasi
o Anggaran kas
o Anggaran piutang
F Contoh Anggaran Jangka Pendek

Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek

         Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk
melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 2010:

4
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-kas-jangka-pendek
. Dikutip pada : sabtu, 27 November 2021, Pukul 07.43 WIB.

11
 Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 2010
 Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual
secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:

I. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya
adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen
menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
II. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment
5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60%  akan
memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
III. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari
penjualan kredit. Besarnya cash Opname awal Tahun 2010 adalah Rp
10.000.000,-
IV. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan
akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya.
Adapun pembelian yang dilakukan adalah:

12
 Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp
2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-

Dari data tersebut, diminta:5

1. Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 2010.

2. Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 2010.

3. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 2010.

4. Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 2010.

Penyelesaian Kasus : Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)

a)   Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai

PT LARA

Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Triwulan 1 Tahun 2010

5
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-kas-jangka-
pendek dikutip pada: sabtu, 27 November 2021. Pukul 20.15 WIB.

13
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :

1. Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1


Tahun 2010
2. Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%).
Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).
3. Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1
(Pot. Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1=
Rp 900.000). 
4. Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan
tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 – Rp 9.00.000 = Rp
8.100.000).
5. Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%).
Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).
6. Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%).
Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).

14
7. piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada
bulan Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .

b)   Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

PT LARA

Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

Triwulan 1 Tahun 2010

Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:

1. Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan
Tunai.

15
2. Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak
discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6=
Rp3.420.000).
3. Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount).
Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).
4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang
tidak mendapat discount).  Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x
0,4= Rp 2.280.000).
5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang
tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan
Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat
discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000=
Rp 4.389.000).

c) Anggaran Penerimaan Kas

PT LARA

Anggaran Penerimaan Kas

Triwulan 1 Tahun 2010

Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:

1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)

2. Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)

16
d) Anggaran Pengeluaran Kas

PT LARA

Anggaran Pengeluaran Kas

Triwulan 1 Tahun 2010

Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:

1. Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari
perencanaan pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan
Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000).
2. Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari
perencanaan pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan
berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp
3.500.000)
3. Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp
2.500.000 , Maret Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.

e) Anggaran Kas 

PT LARA

Anggaran Kas

Triwulan 1 Tahun 2010

17
Keterangan Anggaran Kas :

1. Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari
(Rp 10.000.000 + Rp 12.489.000 =Rp22.489.000).
2. Saldo kas akhir: Kas tersedia – pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari
(Rp 22.489.000 – Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000) .

18
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya


dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana
(planning), pengkoordinasian kerja (coordinating) dan pengawasan kerja
(controling). Oleh karena ituanggaran hanyalah sebagai alat bagi manajemen,
maka dari itu meskipun suatu anggaran telahdisusun dengan begitu baik dan
sempurna, namun kehadiran manajer masih mutlak diperlukan.

Anggaran jangka panjang merupakan pedoman dari penyusunan anggaran jangka


pendek. Anggaran jangka pendek merupakan rincian dari anggaran jangka
panjang. (M. Nafarin, 2013: 368).

Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat


dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan
modal merupakan anggaran jangka pendek.

Bagian-bagian Anggaran Jangka Pendek:

o Anggaran penjualan
o Anggaran produksi
o Anggaran pemakaian bahan langsung
o Anggaran pembelian bahan baku
o Anggaran upah langsung
o Anggaran pembelian biaya overhead
o Anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi
o Anggaran biaya administrasi
o Anggaran kas
o Anggaran piutang

19
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/35752624/Contoh_Kasus_Anggaran_Kas_Jangka_Pan
jang .

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-
kas-jangka-pendek

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-
kas-jangka-pendek

Sunyoto, Danang. 2012. Budgeting Perusahaan. Jakarata : caps Murdayanti.

Yunika. 2017. Anggaran Perusahaan. Bogor : iN MEDIA Dharmanegara.

20

Anda mungkin juga menyukai