Disusun Oleh:
Kelompok 11 – MBSD5
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran jangka panjang (anggaran
strategis), yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Anggaran untuk keperluan investasi barang modal (capital budget).
Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta
realisasinyananti juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh tangan-tangan
manajer yang terampil dan berbakat. Menurut Hani Handoko (2008:6)
“Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua
usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.” Karena setiap
perusahaan pasti memiliki tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek.
2
III. Tujuan Masalah
1.3 Mengetahui pengeetian anggaran jangka panjang
2.3 Mengetahui Bagaimana cara menyusun anggaran jangka panjang
3.3 Memahami Contoh anggaran jangka panjang
4.3 Mengetahui maksud anggaran jangka pendek
5.3 Mengetahui bagian dari anggaran jangka pendek
6.3 Memahami contoh anggaran jangka pendek.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
suatu kesatuan yang utuh daripada rencanarencana setiap tahun. Kadang-
kadang perusahaan yang tidak menyusun perencanaan jangka pajang akan
mengalami kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan. (Gunawan Saputro
& Marwan Asri, 2014:61).1
Arus kas (cash flow) terdiri atas arus kas masuk bersih (net inflow of
cash) dan arus kas keluar bersih (net outflow of cash). Arus kas keluar
bersih adalah kas yang diperlukan untuk usul investasi tersebut (outlay).
Arus kas masuk bersih adalah kas yang berasal dari hasil bersih investasi
yang diusulkan tersebut (proceed). Untuk menghitung arus kas masuk
bersih (AKMB) dari laba akunting bila seluruh investasi dibelanjai dengan
sumber modal sendiri dapat digunakan rumus sebagai berikut.
Bila usul investasi dibelanjai sebagai atau seluruhnya dengan modal asing
(utang), maka rumus AKMB dan bunga sebagai berikut.
5
10% setahun, maka uang Rp 10.000 saat ini akan berubah pada waktu 1
tahun mendatang menjadi: Rp 10.000 + (10% X Rp 10.000) = Rp 11.000
Bertambahnya uang Rp 10.000 menjadi Rp 11.000 karena adanya bunga
Rp1.000.
Nilai majemuk (compound value) dimaksudkan untung menghitung nilai
uang yang akan diterima pada akhir priode. Secara aljabar dapat
dirumuskan sebagai berikut. F= P ( 1 + i )t
F=A(1−𝑖)𝑡−1𝑖
di mana: F = uang yang akan diterima akhir periode = nilai majemuk A =
anuitas adalah deretan (series) pembayaran dengan jumlah uang yang tetap
selama sejumlah periode tertentu. i = tingkat bunga t = waktu
3. Biaya Modal
2
Yunika, Anggaran Perusahaan, (Bogor : iN MEDIA Dharmanegara,2017)
6
C Contoh Anggaran Jangka Panjang
Penjualan aktiva tak terpakai: 2016/5 juta ; 2017/5 juta; 2018/50 juta;
2019/5 juta dan 2020/5 juta.
Menjual saham portofolio: 2018/100 juta
Utang Bank jangka panjang: 2017/200 juta.
Kebutuhan Kas:
Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan ditambah
dengan 50 juta lagi pada 2016.
Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking fund
pada 2017.
Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000 (beli
mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.
3
https://www.academia.edu/35752624/Contoh_Kasus_Anggaran_Kas_Jangka_Panjang . Dikutip
pada: Jumat, 26 November 2021. Pukul 20.13 WIB.
7
Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta setahun;
2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta setahun.
Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0
juta dan 2020/5,0 juta.
MARI Manufacturer
2016-2020 (jutaan)
Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada tahun berikutnya
meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.
Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal pada tahun 2016
(Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).
8
Fixed : dari data soal.
Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun 2016 (Rp 800 – Rp
700 = Rp 100).
Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap tahunnya).
Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30% (pada setiap
tahunnya)
MARI Manufacturer
2016-2020 (jutaan)
9
MARI Manufacturer
2016-2020
10
Menurut M. Munandar (2001), menyebutkan bahwa Anggaran adalah
suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk
melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 2010:
4
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-kas-jangka-pendek
. Dikutip pada : sabtu, 27 November 2021, Pukul 07.43 WIB.
11
Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 2010
Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual
secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
I. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya
adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen
menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
II. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment
5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan
memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
III. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari
penjualan kredit. Besarnya cash Opname awal Tahun 2010 adalah Rp
10.000.000,-
IV. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan
akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya.
Adapun pembelian yang dilakukan adalah:
12
Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp
2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-
a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai
PT LARA
5
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-kas-jangka-
pendek dikutip pada: sabtu, 27 November 2021. Pukul 20.15 WIB.
13
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :
14
7. piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada
bulan Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .
PT LARA
1. Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan
Tunai.
15
2. Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak
discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6=
Rp3.420.000).
3. Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount).
Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).
4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang
tidak mendapat discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x
0,4= Rp 2.280.000).
5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang
tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan
Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat
discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000=
Rp 4.389.000).
PT LARA
1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)
16
d) Anggaran Pengeluaran Kas
PT LARA
1. Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari
perencanaan pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan
Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000).
2. Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari
perencanaan pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan
berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp
3.500.000)
3. Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp
2.500.000 , Maret Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.
e) Anggaran Kas
PT LARA
Anggaran Kas
17
Keterangan Anggaran Kas :
1. Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari
(Rp 10.000.000 + Rp 12.489.000 =Rp22.489.000).
2. Saldo kas akhir: Kas tersedia – pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari
(Rp 22.489.000 – Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000) .
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
o Anggaran penjualan
o Anggaran produksi
o Anggaran pemakaian bahan langsung
o Anggaran pembelian bahan baku
o Anggaran upah langsung
o Anggaran pembelian biaya overhead
o Anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi
o Anggaran biaya administrasi
o Anggaran kas
o Anggaran piutang
19
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/35752624/Contoh_Kasus_Anggaran_Kas_Jangka_Pan
jang .
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-
kas-jangka-pendek
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/anggaran-
kas-jangka-pendek
20