Anda di halaman 1dari 8

1.

Anggaran kas merupakan suatu proyeksi dari arus kas masuk, arus kas keluar dan sebagai alat
pengendali kas.

2. Anggaran kas merupakan rencana aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan
datang.

3. Anggaran kas menggambarkan perubahan jumlah kas yaitu perubahan berupa penerimaan dan
pengeluaran kas.

2. Manfaat Anggaran Kas

Secara umum semua anggaran termasuk anggaran kas mempunyai tiga kegunaan pokok, menurut
Munandar, 2001 manfaat anggaran kas adalah:

1. Sebagai Pedoman Kerja

Berfungsi sebagai pedoman kerja yang memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target
yang harus dicapai oleh kegiatankegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

2. Sebagai Alat Pengkoordinasi Kerja

Berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat dalam
perusahaan dapat menunjang, saling bekerja sama untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

3. Sebagai Alat Pengawasan Kerja

Berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan
perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa yang dicapai oleh realisasi kerja yang telah dicapai
oleh perusahaan, dapat dinilai apakah suatu perusahaan telah sukses bekerja atau belum. Dari
perbandingan semula dapat juga diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dan
realisasinya.

3. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas

Anggaran kas memiliki beberapa tujuan antara lain :

1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dengan
uang kas keluar.

2. Memperkirakan kemungkinan teljadinya detisit atau surplus.

3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang, bilamana terjadi
defisit perusahaan perlu mencari dana tambahan baru dan sebaliknya bila terjadi surplus maka
perusahaan harus memilih alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.

4. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.

5. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.

6. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenamya.


4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas

Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang termuat didalamnya
harus cukup akurat, sehingga tidak jauh barbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan
penaksiran secara lebih akurat. diperlukan data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-
faktor yag harus dipertimbangkan didalam menyusun anggaran. Adapun faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam menyusun anggaran kas menurut M. Munandar, 2001 antara Iain :

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas antara lain:

1) Penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan
dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah penjualan akan
memperbesar penerimaan kas.

2) Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula penerimaan kas.
Persaingan yang Iebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperbesar pula penerimaan kas.

3) Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar syarat pembayaran (term of
payment) yang ditawarkan perusahaan.

4) Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang Iebih aktif akan
mempercepat penerimaan kas.

Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang aktif akan memperlambat penerimaan kas.

5) Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan) aktiva
tetap.

6)Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain (non


operating), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividen, dan
sebagainya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas, antara Iain:

1)Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah
(kuantitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang.

2)Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras akan
memperkecil pengeluaran kas.

3)Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat,
maka perusahaan lebih dapat memaksakan pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil
pengeluaran kas.

4)Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.

5)Budget upah tenaga kelja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang akan dibayar,
akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.

6)Budget biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang harus dibayar,
akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
7)Budget biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar, akan semakin
besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.

8)Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva tetap.
Penambahan aktiva tetap memperbcsar pengeluaran kas.

9)Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan lain-lain (non


perating), seperti misalnya untuk biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya.

c. Dasar-Dasar Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan keuangan

Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan
informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan
disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan
arus kas. Inforrnasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya
untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go pubiic adalah
harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh
akuntan publik.

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara
ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang
berkepentingan.

Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992) laporan keuangan merupakan ringkasan dari
suatu proses pencatatan transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang
bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001) laporan keuangan adalah suatu laporan yang
menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-
pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan. Sedangkan defmisi
laporan keuangan menurut Munawir (1991) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan.

Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan
infomasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah :

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode


tertentu.

2.Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan.

3.Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4.Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk penilaian
kinerja manajemen.

Langkah yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah :

1. Mengumpulkan Iaporan keuangan dan data yang diperlukan

selengkap mungkin.

2.Melakukan pengukuran-pengukuran atau parhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus tertentu,

3.Melakukan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran,

4.Membuat Iaporan tentan posisi keuangan perusahaan,

5.Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut

3. Manfaat Analisis Laporan Kouangan

Analisis Iaporan keuangan bertujuan a) menggunakan kinerja masa lalu untuk memprediksi
profitabilitas dan arus kas sebuah perusahaan dimasa mendatang, b) mengevaluasi kinerja sebuah
perusahaan dengan cara mengidentiflkasi letak masalah yang ada dan secara ringkas analisis Iaporan
keuangan memiliki sifat diagnostic (mengidentiflkasikan dimana letak masalah-masalah perusahaan)
dan prognostic (memprediksi kinerja perusahaan dimasa mendatang).

Secara luas tujuan analisis Iaporan keuangan dijelaskan adalah :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dalam Iaporan
keuangan biasa,

2.Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu Iaporan
keuangan atau yang berada di balik Iaporan keuangan (implicit),

3.Dapat mengetahui kesalahan yang ada dalam Iaporan keuangan,


4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan dengan
suatu Iaporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan,

5. Mengetahui sifat sifat hubungan yang akhimya dapat melahltkan model model dan teori-teori
yang terdapat dl lapangan seperti untuk prediksi peningkatan (rating),

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

7. Dapat menilai prestasi perusahaan,

8. Dapat memproyeksi keuangan perusahaan,

9. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang,

10. Menilai Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya),

1 1 . Menilai Likuiditas,

12.Menilai SolvabiIitas,

13. Menilai Aktivitas,

14. Menilai Rentabilitas atau Profutabilitas,

15. Menentukan Indikator Pasar Modal,

16. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya
atau dengan standart industri normal atau standart ideal,

17. Melihat komposisi stmktur keuangan, arus dana,

18.Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal
dalam dunia bisnis.
19.Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan,
hasil usaha, strukur keuangan dsb, 20. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan di masa yang akan datang.

Dengan menganalisis Iaporan keuangan maka semua informasi mentah kemudian akan terbaca
secara Iebih luas dan mendalam (detail). Hubungan antar pos-pos yang ada dalam Iaporan keuangan
akan dapat meniadi suatu indicator posisi dan prestasi keuangan suatu perusahaan.

4. Dasar Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan didasatkan pada aturan-aturan akuntansi dan hams memberikan
informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan
dalam menghitung nilai-nilai ekonomis.

Laporan keuangan terdiri dari :

1. Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai penghasilan, biaya, labarugi yang diperoleh suatu
perusahaan selama periods tertentu.

2. Neraca yaitu laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat
tertentu.

a. Aktiva, dibagi menjadi dua yaitu :

-Jangka panjang, yaitu jangka waktu Iebih dari 1 tahun

-Jangka pendek. yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.

b. Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :

-Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau Iebih dari besamya hutang

-Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besamya hutang

- Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-barang tertentu.

3. Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan
tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.

4. Laporan arus kas yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.

Pencacatan Keuangan Sederhana

Keuangan yang masuk dan keluar oleh sebuah perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan
dengan jumlah omzet yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistik
laba yang diperoleh pemsahaan dari satu periods secara kontinyu. Pembukuan keuangan
perusahaan biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan mengambil

berbagai sumber keuangan, seperti produksi, penjualan, marketing dan bagian perusahaan lainnya.
Laporan Rugi-Laba

Laporan rugi-Iaba adalah Iaporan keuangan yang secara sistematis menyajikan hasil usaha
perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Laporan rugi-laba menyajikan pendapatan selama satu
perioda dan biaya-biaya untuk

Laporan keuangan terdiri dari :

1. Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai penghasilan, biaya, labarugi yang diperoleh suatu
perusahaan selama periods tertentu.

2. Neraca yaitu laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat
tertentu.

a. Aktiva, dibagi menjadi dua yaitu :

-Jangka panjang, yaitu jangka waktu Iebih dari 1 tahun

-Jangka pendek. yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.

b. Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :

-Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau Iebih dari besamya hutang

-Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besamya hutang

- Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-barang tertentu.

3. Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan
tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.

4. Laporan arus kas yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.

Pencacatan Keuangan Sederhana

Keuangan yang masuk dan keluar oleh sebuah perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan
dengan jumlah omzet yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistik
laba yang diperoleh pemsahaan dari satu periods secara kontinyu. Pembukuan keuangan
perusahaan biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan mengambil

berbagai sumber keuangan, seperti produksi, penjualan, marketing dan bagian perusahaan lainnya.

Laporan Rugi-Laba

Laporan rugi-Iaba adalah Iaporan keuangan yang secara sistematis menyajikan hasil usaha
perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Laporan rugi-laba menyajikan pendapatan selama satu
perioda dan biaya-biaya untuk

pengeluaran dan pendapatan. Dari catatan harian ini dapat membuat rekapitulasi per bulan. Inilah
yang disebut laporan arus kas (cash-now).
Neraca

Neraca panting dibuat setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui

nilai perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya
terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset
termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva. Seiring waktu, asst
perusahaan bisa bertambah bisa pula terjadi utang-piutang atau cadangan kas menjadi berkurang
atau bertambah dan lain-lain. Nilai perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang karena
perusahaan mengalami keuntungan

atau kerugian.

D. Analisis Aspek Keuangan

Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut : 1. Kebutuhan Dana, yaitu
kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya berapa besamya dana untuk aktiva tetap,
untuk modal kerja dan pembiayaan awal. Menurut Carter dan Usry (2004) biaya adalah: nilai tukar
pangeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfat. Biaya seringkali sinonim dengan beban.
Biaya-biaya dapat dibagi dalam kategori (diklasiflkasi) menjadi biaya Iangsung, biaya utama, biaya
konversi, biaya tidak Iangsung, biaya tetap, biaya variabel, biaya terkendali, biaya produk, biaya
periode, biaya bersama (joint cost), biaya estimasi, biaya standar, biaya tertanam (sunk cost), dan
biaya tunai. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud (tangible assets), dan aktiva tetap tidak
berwujud (intangible assets). Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang berwujud yang dapat
digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi, seperti tanah, gedung perkantoran
dan peralatannya, gedung pabrik dan mesin-mesin, setta aktiva tetap lainnya. Aktiva tetap tidak
berwujud adalah: aktiva tetap yang tidak bemujud secara fisik yang memiliki umur lebih dari satu
tahun seperti hak paten, lisensi, copyright.

Anda mungkin juga menyukai