Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JURNAL REVIEW

KOSMETIK TRADISIONAL

Dosen pengampuh:
Dra. Siti Wahidah M.Pd

Disusun oleh:
Anita Mayasari (5181144006)

Pendidikan Tata Rias Reguler A


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
2019
A. ANALISIS JURNAL

Identitas jurnal

Judul PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE


EXCELLENCE) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
SALON AGATA SINGARAJA
Volume&Tahun Vol. 7 NO: 2
ISSN -
Penulis Nyoman Suparmanti Asih
Reviewer Anita mayasari
Tanggal Review 01 mei 2019
Tahun 2016

1. Hasil Ringkasan dan Kritikan Jurnal

TOPIK RINGKASAN JURNAL


Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)
pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap,
penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung
jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan
salon Agata Singaraja, (2) pengaruh pelayanan
prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan,
penampilan dan tanggung jawab berpengaruh
secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon
Agata Singaraja. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode
kuesioner dianalisis dengan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
terdapat pengaruh antara pelayanan prima secara
parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata
Singaraja yaitu kemampuan sebesar t hitung 3.663
> t table 1.674, sikap sebesar t hitung -2.143 > t
table 1.674, penampilan sebesar t hitung 6.307 > t
table 1.674, tindakan sebesar t hitung 5.492 > t
table 1.674, tidak terdapat pengaruh antara
pelayanan prima secara parsial terhadap kepuasan
pelanggan salon Agata Singaraja yaitu perhatian
sebesar t hitung -0.903 < t tbel 1.674, dan
tanggung jawab sebesar t hitung -0.388 < t table
1.674, (2) pengaruh pelayanan prima sikap,
perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan
tanggung jawab berpengaruh secara simultan
terhadap kepuasan pelanggan salon Agata
Singaraja besarnya F hitung 21,074 > F table 2,28.
Pendahuluan Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena
yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai
banyak arti dari mulai pelayanan personal
(Personal Service) sampai jasa sebagai suatu
produk. Menurut Kotler (2007) ”jasa adalah Setiap
tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja
terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan
produk fisik”, sedangkan menurut Rangkuti (2010)
“Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau
tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi
antara pemberi jasa dan penerima jasa
mempengaruhi hasil jasa tersebut”. Dari definisi di
atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek
interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu
menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang,
jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan
aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jadi
pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas
ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk
dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya
dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu
yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah
(seperti misalnya kenyamanan, hiburan,
kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan
atas masalah yang dihadapi konsumen. Rangkuti
(2010), mengatakan bahwa pemasaran jasa tidak
sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa
lebih bersifat intangible dan immaterial karena
produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba,
produk jasa dilakukan saat pelanggan berhadapan
dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya
dilakukan dengan segera, interaksi antara
pelanggan dan petugas adalah penting untuk
mewujudkan produk yang dibentuk. Usaha jasa
salon merupakan usaha yang menawarkan jasa
dalam perawatan tubuh mulai dari ujung rambut
hingga ujung kaki. Perawatan yang ditawarkan
dapat berupa cuci rambut, creambath, facial wajah,
hingga perawatan berupa spa. Saat ini, usaha salon
mengalami perkembangan yang sangat luar biasa,
dimana menjamurnya usaha jasa salon. Hal ini
diakibatkan karena semakin sadarnya para wanita
dalam merawat kecantikan dan kesehatan. Bahkan
pria sudah tidak menjadikan perawatan salon
sebagai hal yang tabu. Semakin tinggi peminat jasa
salon ini menyebabkan peluang dan juga prospek
yang besar dalam membangun usaha jasa salon.
Banyaknya usaha jasa salon ini berimbas pula pada
tingginya persaingan antar salon dalam
mempertahankan pelanggannya.
Metode Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh antara pelayanan prima (service
excellence) dengan kepuasan pelanggan tahun
2015. Sehubungan dengan itu, maka pendekatan
dalam penelitian ini adalah survei sebagaimana
dijelaskan Kerlinger dalam Sugiyono (2010)
penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang
dipelajari adalah data dan sampel yang diambil
dari populasi tersebut. Dalam pelaksanaan
penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif
dalam bentuk penelitian explanatory yang
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
variabel malalui pengujian hipotesis. Metode yang
digunakan adalah metode survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai sumber data
utama. Adapun variabel-variabel yang dapat
dilibatkan dalam penelitian ini adalah pelayanan
prima (X) variabel bebas dan kepuasan pelanggan
(Y) sebagai variabel terikat. Dengan penelitian ini
diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran kepada pihak Salon Agata Singaraja
mengenai pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung antara pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan kuisioner untuk mendapatkan
data yang diperlukan, oleh karena itu masing-
masing variabel penelitian perlu dijabarkan dalam
indikatorindikator yang akan menjadi pertanyaan
kepada responden dalam penelitian ini Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan
Salon Agatha Singaraja. Dalam penelitian ini
jumlah sampel yang digunakan 60 pelanggan
Salon Agatha Singaraja yang dilakukan dengan
teknik accidental sampling. Accidental sampling
(Sampling Kebetulan) pengambilan sampel
didasarkan pada kenyataan bahwa pelanggan
tersebut kebetulan berkunjung pada salon Agatha
Singaraja pada waktu pengamatan.
Hasil dan pembahasan Pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap,
penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung
jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan
salon agata singaraja. Berdasarkan hasil
pengelolaan SPSS diperoleh hasil
pengaruh antara kemampuan (X1), sikap (X2),
penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5)
dan tanggung jawab (X6) terhadap kepuasan
pelanggan (Y). Pengaruh pelayanan prima
kemampuan, sikap, penampilan, perhatian,
tindakan, dan tanggung jawab secara simultan
terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja.
Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS diperoleh
hasil pengaruh antara kemampuan (X1), sikap
(X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan
(X5) dan tanggung jawab (X6) terhadap kepuasan
pelanggan (Y) dapat dilihat pada Tabel 3 Dengan
diperoleh hasil sebagai berikut.

Pengaruh pelayanan prima kemampuan secara


parsial terhadap kepuasan Pelanggan Salon Agata
Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat
besarnya t hitung 3,663. jika dibandingkan dengan
besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil
bahwa t hitung > t table. Hal ini menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya
pengaruh kemampuan tehadap kepuasan pelanggan
sebesar 0,387 dan tingkat signifikansi sebesar
0,001 < dari 0,05. Pengaruh pelayanan prima
sikap secara parsial terhadap kepuasan pelanggan
salon agata singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS
didapat besarnya t hitung -2.143. Jika
dibandingkan dengan besarnya t table (1,674)
maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal
ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara sikap terhadap kepuasan
pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.
Besarnya pengaruh sikap terhadap kepuasan
pelanggan sebesar -0,216 dan tingkat signifikansi
sebesar 0,037 < dari 0,05.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
di Salon Agata Singaraja dapat disimpulkan (1)
secara parsial kemampuan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kepusan
pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima, (2) secara parsial sikap
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (3) secara
parsial penampilan mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan
salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, (4) secara parsial perhatian tidak
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja,
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, (5) secara
parsial tindakan mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon
agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, (6) secara parsial tanggung jawab
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja,
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, dan (7)
secara simultan kemampuan, sikap, penampilan,
perhatian, tindakan dan tanggung jawab
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Anda mungkin juga menyukai