Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2019 A. ANALISIS JURNAL
Identitas jurnal
Judul PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE
EXCELLENCE) TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SALON AGATA SINGARAJA Volume&Tahun Vol. 7 NO: 2 ISSN - Penulis Nyoman Suparmanti Asih Reviewer Anita mayasari Tanggal Review 01 mei 2019 Tahun 2016
1. Hasil Ringkasan dan Kritikan Jurnal
TOPIK RINGKASAN JURNAL
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja, (2) pengaruh pelayanan prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh antara pelayanan prima secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja yaitu kemampuan sebesar t hitung 3.663 > t table 1.674, sikap sebesar t hitung -2.143 > t table 1.674, penampilan sebesar t hitung 6.307 > t table 1.674, tindakan sebesar t hitung 5.492 > t table 1.674, tidak terdapat pengaruh antara pelayanan prima secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja yaitu perhatian sebesar t hitung -0.903 < t tbel 1.674, dan tanggung jawab sebesar t hitung -0.388 < t table 1.674, (2) pengaruh pelayanan prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja besarnya F hitung 21,074 > F table 2,28. Pendahuluan Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan personal (Personal Service) sampai jasa sebagai suatu produk. Menurut Kotler (2007) ”jasa adalah Setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik”, sedangkan menurut Rangkuti (2010) “Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut”. Dari definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Rangkuti (2010), mengatakan bahwa pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba, produk jasa dilakukan saat pelanggan berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera, interaksi antara pelanggan dan petugas adalah penting untuk mewujudkan produk yang dibentuk. Usaha jasa salon merupakan usaha yang menawarkan jasa dalam perawatan tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Perawatan yang ditawarkan dapat berupa cuci rambut, creambath, facial wajah, hingga perawatan berupa spa. Saat ini, usaha salon mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, dimana menjamurnya usaha jasa salon. Hal ini diakibatkan karena semakin sadarnya para wanita dalam merawat kecantikan dan kesehatan. Bahkan pria sudah tidak menjadikan perawatan salon sebagai hal yang tabu. Semakin tinggi peminat jasa salon ini menyebabkan peluang dan juga prospek yang besar dalam membangun usaha jasa salon. Banyaknya usaha jasa salon ini berimbas pula pada tingginya persaingan antar salon dalam mempertahankan pelanggannya. Metode Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara pelayanan prima (service excellence) dengan kepuasan pelanggan tahun 2015. Sehubungan dengan itu, maka pendekatan dalam penelitian ini adalah survei sebagaimana dijelaskan Kerlinger dalam Sugiyono (2010) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian explanatory yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel- variabel malalui pengujian hipotesis. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai sumber data utama. Adapun variabel-variabel yang dapat dilibatkan dalam penelitian ini adalah pelayanan prima (X) variabel bebas dan kepuasan pelanggan (Y) sebagai variabel terikat. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak Salon Agata Singaraja mengenai pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kuisioner untuk mendapatkan data yang diperlukan, oleh karena itu masing- masing variabel penelitian perlu dijabarkan dalam indikatorindikator yang akan menjadi pertanyaan kepada responden dalam penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Salon Agatha Singaraja. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan 60 pelanggan Salon Agatha Singaraja yang dilakukan dengan teknik accidental sampling. Accidental sampling (Sampling Kebetulan) pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa pelanggan tersebut kebetulan berkunjung pada salon Agatha Singaraja pada waktu pengamatan. Hasil dan pembahasan Pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja. Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS diperoleh hasil pengaruh antara kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6) terhadap kepuasan pelanggan (Y). Pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja. Berdasarkan hasil pengelolaan SPSS diperoleh hasil pengaruh antara kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan (X3), perhatian (X4), tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6) terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat dilihat pada Tabel 3 Dengan diperoleh hasil sebagai berikut.
Pengaruh pelayanan prima kemampuan secara
parsial terhadap kepuasan Pelanggan Salon Agata Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung 3,663. jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t table. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh kemampuan tehadap kepuasan pelanggan sebesar 0,387 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 < dari 0,05. Pengaruh pelayanan prima sikap secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon agata singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS didapat besarnya t hitung -2.143. Jika dibandingkan dengan besarnya t table (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap kepuasan pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Besarnya pengaruh sikap terhadap kepuasan pelanggan sebesar -0,216 dan tingkat signifikansi sebesar 0,037 < dari 0,05. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Salon Agata Singaraja dapat disimpulkan (1) secara parsial kemampuan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (2) secara parsial sikap mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (3) secara parsial penampilan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (4) secara parsial perhatian tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, (5) secara parsial tindakan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (6) secara parsial tanggung jawab mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, dan (7) secara simultan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepusan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.