DAN PELAYANAN PRIMA TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM Sumber jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 Analisis Dan Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Perkembangan UMKM Beri Review Sektor Reparasi Sepeda Motor di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model regresi liniear berganda diperoleh hasil yang mengatakan bahwa variabel pelayanan prima berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan UMKM. Hal ini dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi dan t hitung. Nilai sig. yang diperoleh sebesar 0, 002, dimana ini berarti nilai sig. < alpha 5% (0, 000 < 0, 05). Dengan perolehan tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah ditetapkan diterima yaitu, “Terdapat pengaruh antara pelayanan prima terhadap perkembangan UMKM sektor reparasi sepeda motor di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman”. Kontribusi pengaruh yang diberikan terhadap perkembangan UMKM sebesar 31%. Kontribusi pelayanan prima ini lebih besar jika dibandingkan dengan dua variabel lainnya. Pelayanan prima merupakan bukan pelayanan biasa atau disebut juga pelayanan yang maksimal. Pelayanan prima ini berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Dengan adanya pelanggan yang puas maka akan memicu pada loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan ini adalah sebuah kesetiaan pelanggan yang berharga. Dengan adanya loyaitas pelanggan maka dapat berpengaruh terhadap profitabilitas usaha. Sehingga dapat menimbulkan perkembangan sebuah usaha. Pada kasus pelayanan prima pada UMKM sektor reparasi sepeda motor di Kecamatan Pakem ini menunjukan bahwa usaha bengkel reparasi sepeda motor ini berusaha memberikan informasi layanan yang akurat seperti kapan waktu selesai pengerjaan, apa permasalahan yang dialami kendaraan, dan kehati – hatian mekanik dalam pengerjaan agar tidak melakukan kesalahan. Selain itu, pelayanan prima yang menonjol juga yaitu adanya sigapnya mekanik jika ada keluhan, komunikasi yang efektif dan sabarnya dalam melayani pelanggan. Dalam pelayanan pengerjaan sepeda motor, usaha ini memberikan ketepatan waktu yang sesuai dengan yang telah dijanjikan. Reparasi sepeda motor di Kecamatan Pakem juga memberikan jaminan bahwa sumber daya manusia yang handal, professional dan sopan. Hal ini sesuai dengan teori lima dimensi pokok dalam pelayanan prima yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1985) dalam Tjiptono (2012: 174) yaitu, reliablitias, daya tanggap, empati, jaminan dan bukti fisik. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Fuad Ulil Khakim (2015) yang menyatakan bahwa pelayanan prima berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan akan memicu loyalitas pelanggan, dan juga penelitian yang dilakukan oleh Cendika Sari dan Saarce Elsye Hatane (2013) yang mengatakan bahwa pelayanan prima berpengaruh terhadap loyalitas dan loyalitas berpengaruh terhadap profitabilitas usaha. Judul PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENT) TERHADAP KEPUASAN NASABAH Sumber Malia: Jurnal Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Yudharta Pasuruan P-ISSN (Cetak) : 2087-9636 OJS: http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/malia E-ISSN (Online) : 2549-2578 Volume 8, Nomor 2, Juni 2017 Analisis Dan Adapun pengertian dari konsep pelayanan prima yang Beri Review dikemukakan oleh Atep Adya Barata dan Daryanto yaitu: a. Kemampuan (Ability) Kemampuan (ability) adalah pengetahuan atau keterampilan tertentu yang harus ada untuk menunjang program pelayanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni, berkomunikasi secara efektif, mengembangkan motivasi, dan menggunakan public relations sebagai instrumen dalam membina hubungan di dalam dan di luar organisasi atau perusahaan. b. Sikap (Attitude) Sikap (attitude) merupakan suatu hal yang harus diperlihatkan atau ditonjolkan saat menghadapi pelanggan. Maksudnya kita harus menunjukkan sikap yang sopan ataupun pantas agar pelanggan terkesan dan tertarik. c. Penampilan (Appereance) Penampilan (appereance) adalah penampilan seseorang dalam hal fisik ataupun non fisik, yang mampu meningkatkan kredibilitas dan merefleksikan kepercayaan diri. d. Perhatian (Attention) Perhatian (attention) adalah rasa peduli kepada pelanggan yang berhubungan dengan perhatian akan kebutuhan yang diperlukan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya. e. Tindakan (Action) Tindakan (action) adalah kegiatan nyata yang dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan. f. Tanggung Jawab (Accountabillity) Tanggung jawab (accountability) adalah suatu sikap dimana keterpihakan kita kepada pelanggan, agar pelanggan merasa dipedulikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau meminimalkan kerugian yang mungkin saja terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelayanan prima yang terdiri dari Kemampuan (X1), Sikap (X2), Penampilan (X3), Perhatian (X4), Tindakan (X5), Tanggung jawab (X6) dan variabel bebas kepuasan yang terdiri dari kualitas produk (X7), kualitas pelayanan (X8), biaya dan kemudahan (X9) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap yaitu variabel kepuasan nasabah (Y). Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan F hitung ≥ F tabel (57,120≥ 0,362) atau Sig F ≤ 5% (0,000 ≤0,05). Sedangkan besarnya kontribusi variabel pelayanan prima yang terdiri dari Kemampuan (X1), Sikap (X2), Penampilan (X3), Perhatian (X4), Tindakan (X5), Tanggung jawab (X6), dan variabel bebas kepuasan yang terdiri kualitas produk (X7), kualitas pelayanan (X8), biaya dan kemudahan (X9) terhadap variabel kepuasan nasabah (Y) ditunjukkan dengan nilai koefisien determinannya sebesar 0,070 atau 70% sedangkan sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelayanan prima yang terdiri dari Kemampuan (X1), Sikap (X2), Penampilan (X3), Perhatian (X4), Tindakan (X5), Tanggung jawab (X6), dan variabel bebas kepuasan yang terdiri dari kualitas produk (X7), kualitas pelayanan (X8), biaya dan kemudahan (X9) secara parsial hanya Kemampuan (X1), Penampilan (X3), Tindakan (X5), kualitas pelayanan (X8), biaya na kemudahan (X9) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) Judul Tinjauan Pelayanan Prima Karyawan Pada Masa Pandemi COVID-19 di ACE HARDWARE Gateway Pasteur Bandung Sumber ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 7 No. 2 Desember 2021 Analisis Dan Hasil analisa terhadap pelayanan prima karyawan pada masa Beri Review pandemi COVID-19 di ACE Hardware Gateway Pasteur Bandung, merupakan suatu gambaran bagaimana pelaksanaan pelayanan prima karyawan. Perusahaan telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilakukan oleh karyawan pada saat melayani konsumen. Standar pelayanan yang harus dilakukan karyawan yaitu 1. Great The Customer (Sambut Konsumen). 2. Uncover The Needs (Penuhi Kebutuhan Konsumen). 3. Exceed Expectation (Melebihi Harapan-harapan Konsumen). 4. Strengthen Relationship (Pererat Hubungan dengan Konsumen). 5. Thank The Customer (Selalu Ungkapkan Rasa Terima Kasih). Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, pelaksanaan pelayanan prima di ACE Hardware Gateway Pasteur Bandung dinilai masih berjalan dengan sangat baik. Karyawan melaksanakan SOP yang telah ditetapkan perusahaan dalam melayani konsumen. Namun ada juga hal yang dinilai belum maksimal dalam pelayanan yang dilakukan seperti karyawan tidak menjaga jarak dengan konsumen, karyawan lupa tidak membawa handsanitizer, karyawan tidak mencuci tangan setelah melayani konsumen, serta ada pada saat tertentu ketika toko sedang ramai, konsumen tidak terlayani dengan baik karena kurangnya karyawan yang bertugas.
Berdasarkan rumusan masalah yang dibahas mengenai
pelayanan karyawan pada masa pandemik COVID-19 di ACE Hardware Gateway Pasteur Bandung, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan prosedur pelayanan prima karyawan terhadap konsumen di ACE Hardware Gateway Pasteur Bandung berjalan dengan cukup baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh perusahaan walaupun dinilai masih belum maksimal. Pelaksanaan prosedur pelayanan melalui program GUEST mulai dari menyapa konsumen, memenuhi kebutuhan konsumen, melayani melebihi harapan konsumen, mempererat hubungan dengan konsumen dan mengucapkan terima kasih kepada konsumen sudah dilakukan dengan baik. Serta pelaksanaan SOP tambahan yang harus dilakukan karyawan dalam melayani konsumen pada masa pandemi COVID-19 seperti penggunaan atribut kesehatan dan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik. Adapun beberapa hambatan yang terjadi yang dapat mengurangi kualitas pelayanan terhadap konsumen di ACE Hardware Gateway Pasteur Bandung diantaranya sebagai berikut : Salah komunikasi karyawan dengan konsumen karena penerapan protokol yang harus menjaga jarak dengan konsumen dan suara volume musik yang terlalu kencang. Kurangnya kesadaran konsumen dalam menjaga jarak terutama pada saat mengantri di kasir sehingga mengharuskan petugas menegur dan mengatur jarak antrian. Ketersedian produk yang seringkali kosong yang mengakibatkan kebutuhan konsumen akan produk yang dicari tidak terpenuhi. Pembatasan aktivitas sosial yang mengharuskan petugas yang beraktivitas di toko dikurangi sehingga pada kondisi tertentu saat liburan dan toko ramai beberapa konsumen tidak terlayani dengan baik. Judul PENGARUH PELAYANAN PRIMA DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Sumber Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 2 Juli 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id Analisis Dan Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang di berikan Beri Review kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standart dan prosedur pelayanan Suwithi (1994:4). Sedangkan menurut Maddy (2009 :8) Pelayanan prima yang memenuhi standart kualitas adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan atau masyarakat. Konsep pelayanan prima berdasarkan pada A6 Barata (2003;31), yaitu mengembangkan pelayanan prima dengan menyelaraskan factor- faktor Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), Tindakan (Action), Kemampuan (Ability), Penampilan (Appearance), dan Tanggung iawab ( Accountability). Dalam penelitian ini, pelayanan prima berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dengan hasil uji t yang menghasilkan nilai t-hitung (21,300) > t tabel (1,984), sehingga inferensi yang diambil adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian semakin baiknya pelayanan yang diberikan maka akan semakin tinggi loyalitasnya dan sebaliknya, semakin buruk pelayanan yang diberikan maka akan semakin rendah loyalitasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat menurut Barata (2003:27) pelayanan prima adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan agar mereka selalu loyal kepada perusahaan atau sebuah organisasi. Dari hasil yang diperoleh pelayanan yang diberikan sudah memasuki kategori yang baik di mata para responden. Hal ini didukung dengan temuan koefisien determinasi variabel pelayanan prima terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,822 atau 82,2% . Hal ini memberikan arahan bahwa sebesar 82,2 persen variasi yang terjadi pada variabel loyalitas pelanggan disebabkan oleh pengaruh dari variabel pelayanan prima. Dengan demikian masih terdapat sisa yaitu koefisien non- determinasi sebesar 100 % – 82,2 % = 17,8 %, yang artinya sebesar 17,8 % variasi yang terjadi pada variabel loyalitas pelanggan disebabkan oleh variabel di luar variabel pelayanan prima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Pelayanan Prima berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan, Harga berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan, serta Pelayanan Prima dan Harga berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan.