PENDAHULUAN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi, ketiga pelaku
ikut andil dalam rangka mewujudkan perekonomian nasional yang maju, adil
dan makmur (Bernardin, & Chaniago, 2017:194). Hal ini menunjukkan peranan
Mardiana, 2015:245).
usahanya (Ayuk & Utama, 2011:630). Karena dibutuhkan modal yang besar
1
2
dalam upaya meningkatkan Sisa Hasil Usaha (Mulyanti & Rina, 2017:82).
Peningkatan sisa hasil usaha dari suatu koperasi sangat tergantung pada
tersebut tersedia modal sendiri yang mencukupi dimana yang berasal dari
yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan
berjalan lancar (Ganitri et al, 2014:2). Faktor modal dalam usaha koperasi
merupakan salah satu alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi.
Tanpa adanya modal, suatu usaha yang bersifat ekonomis tidak akan dapat
Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi memberikan manfaat yang
yang akan diberikan kepada anggotanya (Haidir, Nurdin, & Husnah, 2017:5).
Modal yang ada dalam koperasi pun dapat diputarkan kembali sebagai
3
pinjaman kepada anggota, yang nantinya akan menjadi pinjaman anggota (Tere,
2014:597).
kredit. Pinjaman Anggota yaitu pinjaman yang timbul dari penjualan barang
atas sejumlah uang pada anggota akibat transaksi pada masa lalu, di dalam
koperasi klaim pembayaran tersebut terdiri atas pokok dan bunga yang harus
anggota berperan penting dalam peningkatan Sisa Hasil Usaha (Ayuk & Utama,
2015:33).
4
(ODS) ada sebanyak 153.171 unit koperasi yang masih aktif dan ada 40.013
koperasi yang dibubarkan. Hal ini dikarenakan adanya persaingan modal yang
membuat koperasi sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) tidak punya
koperasi mengalami penurunan jumlah anggota yang lebih memilih bank atau
sehingga membuat koperasi tersebut kehabisan modal dan juga Sisa Hasil
salah satu koperasi unit usaha yang dijalankan sampai saat ini, yaitu Usaha
Simpan Pinjam dalam rangka mendapatkan laba atau SHU (Sisa Hasil Usaha)
yang maksimal. Berdasarkan data yang terdapat pada Laporan Rapat Anggota
yaitu sebagian besar modal yang digunakan berasal dari modal sendiri
bahwa Faktor modal dalam usaha koperasi merupakan salah satu alat yang ikut
menentukan maju mundurnya koperasi, tanpa adanya modal suatu usaha yang
bersifat ekonomis tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu
5
Anggota dan SHU pada tahun 2012 sampai dengan 2017 pada Koperasi Simpan
Tabel I.1
Perkembangan Modal Sendiri, Pinjaman Anggota, Jumlah Anggota dan
SHU
Pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar”
Usaha (SHU) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 mengalami fluktuatif.
Hasil Usaha yaitu modal sendiri, pinjaman anggota dan jumlah anggota.
9,01%, sedangkan pada tahun 2016 Sisa Hasil Usaha mengalami penurunan
ini terjadi kemungkinan adanya anggota koperasi yang tidak aktif (menabung
dan meminjam), meninggal dunia ataupun mengundurkan diri. Dalam arti lain,
koperasi.
fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan mengambil
judul:
“Sisa Hasil Usaha ditinjau dari Modal Sendiri, Pinjaman Anggota dan
Jumlah Anggota”.
ada saat ini terlalu sedikit, dan jumlah anggota koperasi yang aktif
masih sedikit.
periode 2012-2017?
periode 2012-2017?
periode 2012-2017?
Tahun 2012-2017?
8
yang diteliti yaitu Modal Sendiri, Pinjaman Anggota, Jumlah Anggota dan Sisa
Hasil Usaha (SHU) dan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah
ditentukan untuk mencapai kelulusan Program Strata Satu (S-1) Program Studi
ini adalah :
Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar”
Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar”
penulis.
penelitian ini diharapkan juga dapat berguna dan bermanfaat bagi beberapa
pihak.
1. Perusahaan
2. Perguruan Tinggi
modal sendiri, pinjaman anggota, jumlah anggota dan sisa hasil usaha.
3. Penulis
Hasil penelitian ini tentunya masih terdapat kekurangannya. Oleh sebab itu