Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia digerakkan oleh tiga pelaku ekonomi yaitu

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi, ketiga pelaku

ekonomi tersebut telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan

pertumbuhan ekonomi Indonesia (Tere, Salim, & Djawahir, 2014:595). serta

ikut andil dalam rangka mewujudkan perekonomian nasional yang maju, adil

dan makmur (Bernardin, & Chaniago, 2017:194). Hal ini menunjukkan peranan

koperasi dalam perekonomian meliputi: penyerapan tenaga kerja, pengurangan

kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia (Saputro &

Mardiana, 2015:245).

Koperasi merupakan perusahaan yang harus mampu berdiri sendiri

menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba (Ganitri & Suwendra,

2014:2). Hanya saja perkoperasian di Indonesia tidak mengenal istilah “laba”,

karena tujuan kegiatan koperasi tidak berorientasi pada laba (non-profit

oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit oriented) yang dapat

dirasakan oleh para anggotanya (Wahyuning, 2013:2). Sekalipun koperasi tidak

mengutamakan keuntungan, usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus

memperoleh Sisa Hasil Usaha yang layak sehingga koperasi dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan kemampuan

usahanya (Ayuk & Utama, 2011:630). Karena dibutuhkan modal yang besar

1
2

untuk memenuhi kebutuhan anggota atau untuk merealisasi pinjaman anggota

dalam upaya meningkatkan Sisa Hasil Usaha (Mulyanti & Rina, 2017:82).

Peningkatan sisa hasil usaha dari suatu koperasi sangat tergantung pada

kegiatan yang dijalankannya, dan akan terlaksana apabila pada koperasi

tersebut tersedia modal sendiri yang mencukupi dimana yang berasal dari

simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan dan hibah (Wahyuning, 2013:3).

Indikator-indikator tersebut penting dan wajib di simpan dan disetorkan setiap

anggota koperasi untuk menguatkan modal koperasi (Dewik, 2016:172),

semakin besar modal di harapkan akan mempengaruhi peningkatan perolehan

sisa hasil usaha (Mulyanti & Rina, 2017:82).

Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai kontribusi

yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan

berjalan lancar (Ganitri et al, 2014:2). Faktor modal dalam usaha koperasi

merupakan salah satu alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi.

Tanpa adanya modal, suatu usaha yang bersifat ekonomis tidak akan dapat

berjalan sebagaimana mestinya (Mulyanti & Rina, 2017:82).

Modal sendiri merupakan partisipasi dari semua anggota koperasi

(Bakkara, 2015:32). Selain faktor modal, aktivitas ekonomi koperasi pada

hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi tersebut.

Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya terutama bagi anggota koperasi dan masyarakat pada

umumnya (Ganitri, 2014:3). Modal sendiri erat kaitannya dengan pinjaman

yang akan diberikan kepada anggotanya (Haidir, Nurdin, & Husnah, 2017:5).

Modal yang ada dalam koperasi pun dapat diputarkan kembali sebagai
3

pinjaman kepada anggota, yang nantinya akan menjadi pinjaman anggota (Tere,

2014:597).

Pinjaman anggota merupakan tagihan koperasi kepada anggotanya.

Tagihan biasanya timbul karena koperasi meminjamkan uang kepada

anggotanya atau karena koperasi menjual barang kepada anggotanya secara

kredit. Pinjaman Anggota yaitu pinjaman yang timbul dari penjualan barang

atau jasa yang dihasilkan koperasi kepada anggota koperasi” (Widiantari,

Suwarna, & Suwendra, 2014:4). Pinjaman anggota merupakan klaim koperasi

atas sejumlah uang pada anggota akibat transaksi pada masa lalu, di dalam

koperasi klaim pembayaran tersebut terdiri atas pokok dan bunga yang harus

dibayarkan kepada koperasi. Pokok pinjaman tersebut menjadi sumber

penerimaan koperasi yang nantinya akan dipinjamkan kembali pada anggota

koperasi yang membutuhkan (Widiantari, Suwana, & Suwendra, 2014:5).

Anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik dan

pengguna jasa koperasi (Cahyani, 2015:2). Sebagai pemilik, anggota dapat

berpartisipasi menginvestasikan dananya dalam dengan pemenuhan kewajiban

anggota dalam pembayaran simpanan, baik wajib, pokok, maupun multiguna

(Cahyani, 2015:2). Sebagai pelanggan, anggota dapat berpartisipasi dengan

melakukan aktivitas keuangan lainnya yaitu dengan mendapatkan pinjaman

(Cahyani, 2015:2). Keberhasilan dan kesuksesan suatu koperasi jika dapat

mensejahterakan anggotanya (Bakkara, 2015:32). Oleh karena itu, jumlah

anggota berperan penting dalam peningkatan Sisa Hasil Usaha (Ayuk & Utama,

2011:640). Dan memberikan peranan yang aktif dalam koperasi (Bakkara,

2015:33).
4

Berdasarkan data Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah

(Kemenkop UKM) pada November 2017 melalui Online Database System

(ODS) ada sebanyak 153.171 unit koperasi yang masih aktif dan ada 40.013

koperasi yang dibubarkan. Hal ini dikarenakan adanya persaingan modal yang

membuat koperasi sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) tidak punya

banyak kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya karena dari sisi

permodalan yang sulit didapatkan. Hal lainnya dikarenakan banyak dari

koperasi mengalami penurunan jumlah anggota yang lebih memilih bank atau

fintech membuat koperasi kekurangan anggota, dan kebanyakan dari koperasi

tersebut lebih banyak meminjamkan dibandingkan dengan yang menyimpan,

sehingga membuat koperasi tersebut kehabisan modal dan juga Sisa Hasil

Usaha (SHU) yang tidak dapat berkembang dengan baik.

Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung merupakan

salah satu koperasi unit usaha yang dijalankan sampai saat ini, yaitu Usaha

Simpan Pinjam dalam rangka mendapatkan laba atau SHU (Sisa Hasil Usaha)

yang maksimal. Berdasarkan data yang terdapat pada Laporan Rapat Anggota

Tahunan Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung periode

2012-2017, ditemukan indikasi permodalan yang dimiliki Koperasi tersebut

yaitu sebagian besar modal yang digunakan berasal dari modal sendiri

meskipun ada beberapa bantuan dari lembaga-lembaga pengelola dana bergulir

dan Pemerintah. Peneliti (Suputra, Susila, & Cipta, 2016:2) mengemukakan

bahwa Faktor modal dalam usaha koperasi merupakan salah satu alat yang ikut

menentukan maju mundurnya koperasi, tanpa adanya modal suatu usaha yang

bersifat ekonomis tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu
5

jenis koperasi dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Perkoperasian yaitu Koperasi Simpan Pinjam.

Berikut ini adalah kondisi Modal Sendiri, Pinjaman Anggota, Jumlah

Anggota dan SHU pada tahun 2012 sampai dengan 2017 pada Koperasi Simpan

Pinjam “Rukun Ikhtiar” dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel I.1
Perkembangan Modal Sendiri, Pinjaman Anggota, Jumlah Anggota dan
SHU
Pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar”

Modal Pinjaman Jumlah Sisa Hasil


Tahun Sendiri Anggota Anggota Usaha (SHU)
% % % %
2012 14,66 14,44 5,49 39,04
2013 15,13 23,11 5,26 4,86
2014 18,25 31,84 7,33 25,89
2015 22,28 26,03 9,01 30,58
2016 22,25 19,24 6,64 17,53
2017 19,22 17,66 3,75 19,18

Rata-rata 18,63 22,05 6,25 22,85


Sumber : Laporan Keuangan KSP Rukun Ikhtiar (Data diolah kembali)

Berdasarkan Tabel I.1 menunjukkan bahwa perkembangan Sisa Hasil

Usaha (SHU) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 mengalami fluktuatif.

Peningkatan terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi Sisa

Hasil Usaha yaitu modal sendiri, pinjaman anggota dan jumlah anggota.

Meningkatnya SHU pada tahun 2014-2015 sebesar 25,89% dan 30,58%

diasumsi disebabkan dari peningkatan jumlah anggota sebesar 7,33% dan

9,01%, sedangkan pada tahun 2016 Sisa Hasil Usaha mengalami penurunan

17,53% diikuti dengan penurunan jumlah anggota sebesar 6,64%. Penurunan


6

ini terjadi kemungkinan adanya anggota koperasi yang tidak aktif (menabung

dan meminjam), meninggal dunia ataupun mengundurkan diri. Dalam arti lain,

kurangnya partisipasi anggota dalam menambah modal untuk kegiatan usaha

koperasi.

Berdasarkan data-data yang telah ditampilkan diatas dan melihat

fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan mengambil

judul:

“Sisa Hasil Usaha ditinjau dari Modal Sendiri, Pinjaman Anggota dan

Jumlah Anggota”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka identifikasi masalah

yang perlu dibahas adalah :

1. Modal sendiri cenderung berkembang lambat karena unit usaha yang

ada saat ini terlalu sedikit, dan jumlah anggota koperasi yang aktif

masih sedikit.

2. Jumlah pinjaman menurun karena jumlah modal yang relatif sedikit.

3. Jumlah anggota cenderung menurun karena kurangnya partisipasi dalam

meningkatkan modal koperasi.

4. Jumlah Sisa Hasil Usaha yang relatif mengalami fluktuatif, karena

adanya persaingan modal, jumlah pinjaman dan jumlah anggota dengan

bank atau fintech.


7

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Modal Sendiri pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun

Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017?

2. Bagaimana Pinjaman Anggota pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun

Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017?

3. Bagaimana Jumlah Anggota pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun

Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017?

4. Bagaimana Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam

“Rukun Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017?

5. Seberapa besar pengaruh Modal Sendiri terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung

periode 2012-2017?

6. Seberapa besar pengaruh Pinjaman Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung

periode 2012-2017?

7. Seberapa besar pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung

periode 2012-2017?

8. Bagaimana Modal Sendiri, Pinjaman Anggota, dan Jumlah Anggota

berpengaruh secara simultan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada

Tahun 2012-2017?
8

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data dan

informasi atau gambaran mengenai variabel yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti yaitu Modal Sendiri, Pinjaman Anggota, Jumlah Anggota dan Sisa

Hasil Usaha (SHU) dan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah

ditentukan untuk mencapai kelulusan Program Strata Satu (S-1) Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas BSI.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan dilakukannya penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Modal Sendiri pada Koperasi Simpan

Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017.

2. Untuk mengetahui bagaimana Pinjaman Anggota pada Koperasi Simpan

Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017.

3. Untuk Mengetahui bagaimana Jumlah Anggota pada Koperasi Simpan

Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017.

4. Untuk mengetahui bagaimana Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi

Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota Bandung periode 2012-2017.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Modal Sendiri terhadap

Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar”

Kota Bandung periode 2012-2017.


9

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pinjaman Anggota terhadap

Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar”

Kota Bandung periode 2012-2017.

7. Untuk Mengetahui seberapa besar pengaruh Jumlah terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota

Bandung periode 2012-2017.

8. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Modal Sendiri, Pinjaman

Anggota, dan Jumlah Anggota secara simultan terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam “Rukun Ikhtiar” Kota

Bandung periode 2012-2017.

1.4. Manfaat Penelitian

Pada dasarnya sebuah penelitian harus memberikan manfaat baik secara

Akademis maupun Praktis, adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1.4.1. Manfaat Akademis

1. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan mengaplikasikan

ilmu pengetahuan secara teoritis yang telah di dapat di perkuliahan.

Sehingga menambah pengalaman, dan wawasan secara langsung bagi

penulis.

2. Penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi penelitian selanjutnya.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan kepustakaan

bagi mahasiswa di perguruan tinggi.


10

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk

mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh penulis pada

Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas BSI. Hasil

penelitian ini diharapkan juga dapat berguna dan bermanfaat bagi beberapa

pihak.

Manfaat tersebut dapat diberikan kepada:

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan

pertimbangan yang bermanfaat bagi Koperasi Simpan Pinjam “Rukun

Ikhtiar” Kota Bandung untuk meningkatkan Modal Sendiri, Pinjaman

Anggota, Jumlah Anggota dan Sisa Hasil Usaha.

2. Perguruan Tinggi

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan,

sekaligus dapat menerapkan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan

modal sendiri, pinjaman anggota, jumlah anggota dan sisa hasil usaha.

3. Penulis

Hasil penelitian ini tentunya masih terdapat kekurangannya. Oleh sebab itu

terbuka lebar bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan

terutama mengenai modal sendiri, pinjaman anggota, jumlah anggota dan

sisa hasil usaha di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai