Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Cara penggunaan sisa hasil usaha diatas, kecuali cadangan diatur dalam anggaran
dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan. Cadangan ini
dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota
walaupun diwaktu pembubaran. Penggunaan dana sosial diatur oleh rapat anggota dan
dapat diberikan antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya.
Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalamanggaran dasar maupun
ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Pengguanaan dana pembangunan daerah
dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah setempat.
Pembagian selisih hasil usaha harus dilakukan pada akhir periode pembukuan.
Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal
pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur
secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu
rapat anggota, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi
dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sebelum menentukan nilai SHU, kita wajib menghitung JMA dan JUA. Cara
menghitung Jasa Modal Anggota dan Jasa Usaha Anggota adalah:
JMA= (simpanan anggota : total simpanan koperasi) x persentase jasa modal x SHU
JUA= (penjualan anggota : total penjualan koperasi) x persentase jasa anggota x SHU
Keterangan:
F. Contoh Kasus
Diketahui Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam Perguruan Bangau Hitam beroleh
Rp. 40.000.000, pada tahun 2008. Berdasarkan AD/ART, SHU tersebut akan dibagikan untuk
jasa modal sebesar 25%, jasa anggota 30%, pengurus 10%, dana sosial 10%, dana pendidikan
15%, dan cadangan 10%. Sementara jumlah simpanan anggota berjumlah Rp. 60.000.000, dan
penjualan sebesar Rp. 100.000.000.
Bila Grace Ananda Ginem merupakan anggota Koperasi memiliki simpanan pokok Rp.
1.000.000, dan simpanan wajib Rp. 2.000.000, serta berbelanja menghabiskan Rp. 1.000.000,
maka SHU diperoleh sebesar….?
Diketahui, SHU Rp. 40.000.000, JM 25%, JA 30%, total simpanan Rp. 60.000.000, total
penjualan Rp. 100.000.000, simpanan anggota (simpanan pokok+simpanan wajib) Rp.
3.000.000, dan penjualan anggota RP. 1.000.000.
Jawab,
JUA = (penjualan anggota : total penjualan koperasi) x persentase jasa anggota x SHU
SHU atau dikenal dengan sisa hasil usaha merupakan selisih dari pendapatan yang dikurangan
dengan biaya operasional koperasi selama satu tahun. SHU sendiri dapat berubah atau meningkat
dengan memperbesar omset usaha dan menekan biaya operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Fitri. 2016. Pengaruh Modal Sendiri dan Asset Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Periode 2008-2015.Skripsi.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti.2007. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta; Jakarta.
Anggara, Ferrix Sandhy. 2010. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Serta Pinjaman
Terhadap Besar Kecilnya Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Karyawan “SARI
MANIS” PT.PG. Candi Baru-Sidoarjo. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”: Jawa Timur.
Astari, Ayu. 2015. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, dan Pinjaman Anggota
Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri Pangkal
pinang Periode 2009-2013. Skripsi. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bangka Belitung.
Novia Widya Utami. 2020. Cara Menghitung SHU Koperasi dan Prinsip Pembagiannya.
Ajaib.co.id.
https://ajaib.co.id/cara-menghitung-shu-koperasi-dan-prinsip-pembagiannya/
Okky Budi. 2020. Definisi SHU Koperasi dan Cara Menghitungnya dengan Benar. Lifepal.
https://lifepal.co.id/media/cara-menghitung-shu-dan-pengertiannya/