Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan salah satu organisasi di Indonesia dimana dalam UUD
1945 dinyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan, sehingga koperasi dituntut untuk mampu tampil di
depan dalam sistem kemajuan perekonomian Indonesia. Koperasi sebagai
berkumpulnya orang-orang yang bergerak dalam bidang perekonomian yang
terbuka bagi para anggotanya, karena tujuan koperasi adalah menyelenggarakan
kepentingan anggotanya, dengan demikian koperasi bekerja dan akan berkembang
dengan adanya motivasi para anggotanya.
Jadi partisipasi dan motivasi anggota dalam kegiatan koperasi serta hasil
yang dicapai sebanding dengan karya dan jasanya. Salah satu agar motivasi dan
partisipasi anggota tetap meningkat adalah dengan penetapan SHU yang akan
diberikan sebanding dengan partisipasi anggota, dimana diharapkan ada hubungan
timbal balik yang positif antara koperasi dengan anggota. Dalam buku akuntansi
untuk koperasi, SHU harus diperinci menjadi SHU yang diperoleh dari transaksi
dari para anggota dan transaksi yang diperoleh anggota dapat dikembalikan bukan
dari anggota.

1.2 Tujuan
Dengan dibuatnya karya tulis ini, kami mempunyai tujuan pokok yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui bagaimana cara menghitung pembagian SHU (Sisa
Hasil Usaha).
2. Dapat mengetahui komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam
koperasi.
3. Dapat mengetahui keuntungan dalam suatu koperasi.

1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan SHU menurut Pasal 45 UU No. 25 tahun
1992?
2. Bagaimana cara-cara pembagian SHU menurut RAT?
3. Apa saja komponen-komponen laporan keuangan koperasi?
4. Dari manakah sumber modal koperasi?

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat mengetahui tata cara pembagian SHU
2. Dapat mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada dalam SHU
3. Dapat mengetahui dari mana permodalan koperasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian SHU dan Informasi Dasar


2.1.1 Pengertian  SHU
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:

·         Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Cara Menghitung Sisa Hasil Usaha Koperasi


  Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi seringkali diartikan keliru oleh pengelola
koperasi. SHU Koperasi dianggap sama saja dengan deviden sebuah PT,
terminology SHU jelas, bahwa SHU adalah “Sisa” dari Usaha koperasi yang
diperoleh setelah kebutuhan anggota terpenuhi dalam manajemen koperasi Sisa
Hasil Usaha (SHU) memang diartikan sebagai selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total
cost [TC]) dalam satu tahun buku. Bahkan, jika ditinjau pengertian SHU dari
aspek legalistik, menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal
45 adalah sebagai berikut:
1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan
koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan
keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat
Anggota.

3
Pengertian diatas harus dipahami bahwa SHU bukan deviden seperti PT
tetapi keuntungan usaha yang dibagi sesuai dengan aktifitas ekonomi
angoota koperasi, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota
akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota
terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Artinya, semakin besar
transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin
besar SHU yang akan diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta,
dimana dividen yang diperoleh pemilik saham adalah proporsional, sesuai
besarnya modal yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu pembeda
koperasi dengan badan usaha lainnya.

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa


informasi dasar diketahui sebagai berikut:
1. SHU total kopersi pada satu tahun buku
2. Bagian (persentase) SHU anggota
3. Total simpanan seluruh anggota
4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omset) yang bersumber
dari anggota
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Omset atau volume usaha per anggota
7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

INFORMASI DASAR
 Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui
sebagai berikut:
1. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku
2. Bagian (persentase) SHU anggota
3. Total simpanan seluruh anggota
4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omset) yang
bersumber dari anggota

4
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Omset atau volume usaha per anggota
7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota 

Mekanisme Pembagian SHU


1. SHU yang sudah diperoleh dibagi berdasarkan ketentuan yang ada di
AD/ART
2. SHU untuk anggota dibagi berdasarkan besarnya transaksi, sehingga
semakin besar transaksi seseorang anggota, dia akan semakin besar
mendapatkan SHU, demikian sebaliknya.
3. Untuk memudahkan proporsi transaksi, maka diperlukan konversi nilai
transaksi kedalam point pembagi SHU
4. Besarnya nilai tiap point SHU diperoleh dari (=) Nilai total SHU yang
dibagi untuk anggota, dibagi (/) dengan total point yang dikeluarkan dari
semua transaksi.
5. Nilai SHU tiap anggota adalah (=) jumlah point yang dimiliki seseorang
anggota, dikali (x) nilai tiap point SHU.
6. Konversi nilai transaksi dengan jumlah point sangat tergantung dengan
proporsi margin (tingkat keuntungan dari transaksi tersebut). Semakin
rigid (detail) semakin adil, namun akan rumit administrasinya, kecuali
sudah computerized. Maka, Rapat Anggota dapat memutuskan diawal
dengan klasifikasi nilai dan atau jenis transaksi barang/jasa pada beberapa
klasifikasi saja.

SHU koperasi dibagikan kepada anggota koperasi berdasarkan dari dua


kegiatan ekonomi koperasi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
1. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik
ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima oleh

5
koperasinya sepanjang koperasi terssebut menghasilkan SHU pada tahun buku
yang bersangkutan.
2. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai
pemakai atau pelanggan. Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran dasar/anggaran
rumah tangga koperasi sebagai berikut:
a. Cadangan koperasi
b. Jasa anggota
c. Dana pengurus
d. Dana karyawan
e. Dana pendidikan
f. Dana sosial
g. Dana untuk pembanguna lingkungan.
3. Menurut Hiro Tugiman (1999) bahwa pembagian SHU bila diikhtisarkan
sebagai berikut:

SHU- Anggota
a. Anggota
b. Cadangan koperasi
c. Dana pengurus
d. Dana pegawai/karyawan
e. Dana pendidikan koperasi
f. Dana pembangunan daerah kerja
g. Dana sosial

2.1.2 Rumus Pembagian SHU 


Untuk koperasi Indonesia, dasar hukum bahwa pembagian SHU dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
adalah pasal 5 ayat 1 ; UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang
dalam penjelasannya mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota

6
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang
dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota
terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan
keadilan”.

Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu: 

1. SHU atas jasa modal 


Pembagian mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor,
karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya
sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang
bersangkutan. 
2. SHU atas jasa usaha 
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga
sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum SHU Koperasi dibagi
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai berikut: 
a. Cadangan koperasi
b. Jasa anggota 
c. Dana pengurus 
d. Dana karyawan 
e. Dana pendidikan 
f. Dana sosial 
g. Dana untuk pembangunan lingkungan

Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam


membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang
ditetapkan dalam rapat anggota. Berikut contoh kasus pembagian SHU di salah
satu koperasi (selanjutnya disebut Koperasi A).

Contoh Kasus Pembagian SHU 

Menurut AD/ART Koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut:

7
Cadangan                     : 40%

Jasa anggota                 : 40%

Dana pengurus             : 5%

Dana karyawan           : 5%

Dana pendidikan       : 5%

Dana sosial                  : 5%

SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHUA=JUA + JMA
Keterangan: 
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota 
JUA   : Jasa Usaha Anggota 
JMA  : Jasa Modal Anggota
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung
sebagai berikut:
SHUPa= VA x JUA + Sa  x JMA
             V UK            TMS
Keterangan: : 
SHUPa  : Sisa Hasil Usaha per Anggota 
JUA     : Jasa Usaha Anggota 
JMA    : Jasa Modal Anggota 
VA       : Volume usaha anggota (total transaksi anggota) 
VUK    : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi) 
Sa        : Jumlah simpanan anggota 
TMS    : Modal sendiri total (simpanan anggota total)
         
Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART Koperasi A adalah 40% dari
total SHU, rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi
secara proporsional menurut jasa modal dan usaha, dengan pembagian Jasa Usaha

8
Anggota sebesar 70%, dan Jasa Modal Anggota sebesar 30%, maka ada 2 cara
menghitung persentase JUA dan JMA, yaitu: 
Pertama, langsung dihitung dari total SHU Koperasi, sehingga:
JUA = 70% × 40% total SHU Koperasi setelah pajak
        = 28% dari total SHU Koperasi
JMA = 30% × 40% total SHU Koperasi setelah pajak
= 12% dari total SHU Koperasi 
Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal
ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan
persentase yang ditetapkan. 
A. POLA MANAJEMEN KOPERASI
Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi “Ilmu Manajemen
adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain”. Yang
dimaksud orang lain disini mempunyai arti yang sangat luas, karena dapat berupa
bantuan dalam wujud pikiran, tenaga dan dapat pula intuisinya. Menurut G. Terry,
mendefinisikan bahwa : “Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu
ilmu dan seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.
Pengertian Koperasi menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan
sebagai, “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum
Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas
kekeluargaan”. Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa: “Koperasi adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong
menolong”. Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu
proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas
kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim
Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya
fungsi-fungsi Manajemen.

9
Pengertian Manajemen Koperasi adalah suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai
tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar
tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen. Fungsi-
fungsi Manajemen menurut G Terry:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)

Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi: Perangkat organisasi koperasi ada (3)


bagian:
- Rapat Anggota
- Pengurus
- Pengawas Rapat Anggota

Tugas dan wewenang Rapat Anggota:


- Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan
Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
- Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku
berikutnya.
- Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
- Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
- Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

Pengurus. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri:

- Unsur Ketua
- Unsur Sekretaris
- Unsur Bendahara

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Pengurus:

10
Secara Kolektif Pengurus bertugas:
- Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
- Membina dan membimbing anggota
- Memelihara kekayaan koperasi
- Menyelenggarakan rapat anggota
- Mengajukan rencana RK dan RAPB
- Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan
- Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
- Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar
pengawas.
Pengurus berfungsi sebagai: Perencana, Personifikasi Badan
Hukum Koperasi, Kesatuan Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan
pengendali koperasi. Pengurus berwenang dalam:
- Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
- Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota
sementara, sesuai dengan AD.
- Mengangkat dan memberhentikan Pengelola dan karyawan Koperasi.
- Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan
tanggungjawabnya.
Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan
tugas kepengurusannya setiap tahun buku yang disakikan dalam Laporan
Pertanggungjawaban tahunan.

Secara Perorangan:
a) Ketua
- Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus dan
menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan
mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
- Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan.
- Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil

11
keputusan tentang hal-hal yang prinsip, serta menandatangani surat-surat
bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga bersama Bendahara.
- Bertanggungjawab pada Rapat Anggota

b) Sekretaris
- Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang
kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan.
- Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.
- Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan
yang berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus,
serta menandatangani surat bersama unsur Ketua.
c) Bendahara
- Bertugas mengelolan keuangan (menerima, menyimpan dan melakukan
pembayaran), membina administrasi keuangan dan pembukuan.
- Berfungsi sebagai Pengurus, selaku Bendhara.
- Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang
berhubungan dengan bidangnya, serta menandatangani surat-surat
berharga bersama unsur Ketua.
- Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua.

Pengawas
- Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD
Koperasi.
- Unsur Pengawas terdiri dari:
- Ketua merangkap anggota
- Sekretaris merangkap anggota dan
- Anggota
- Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :
 Secara Kolektif

12
- Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya
tiga bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi yang meliputi Organisasi,
Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan dan kebijaksanaan Pengurus.
- Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
- Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta
kekayaan koperasi.
- Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.

Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas


Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
1. Undang –Undang No. 25 tahun 1992,
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
3. Keputusan Rapat Anggota,
4. Keputusan Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan.

 Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan


azas kekeluargaam dan masing-masing melaksanakan tugas dengan
disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas yang
ditetapkan.
 Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbuka.
 Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh
Pengelola (manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah
ditentukan.
 Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan
kebijaksanaan Pengurus sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
 Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan
tertulis.
 Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara
perorangan yang telah diterima, baik dalam Rapat Pengurus

13
maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau
pengawas.

Manajer
Manajer adalah seorang tenaga profesional yang memiliki
kemampuan sebagai pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pengurus setelah dikonsultasikan dengan Pengawas.
Tugas, fungsi dan tanggung jawab Manajer:
1. Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha,
administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan
pelayanan administratif kepada Pengurus dan Pengawas.
2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi:
a. Sebagai pemimpin tingkat pengelola
b. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan
c. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala
sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina
baik yang bersifat tehnis maupun administratif
d. Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh Pengurus
e. Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua.
Hubungan Kerja Manajer:

Sistem Pada Koperasi

Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:

- Organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-


sifat sosial (pendekatan sosiologi).
- Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa
dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik). Interprestasi dari Koperasi
sebagai Sistem Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem
yang terdiri dari orang-orang dan alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan

14
sebagai Socio technological system yang selanjutnya terjadi hubungan
dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai sistem terbuka,
sistem ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan kelangkaan
sumber-sumber yang digunakan.

Cooperative Combine
Adalah sistem sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada
lingkungannya, sistem dasar target pada tugasnya dan sistem ekonomi
pada penggunaan sumber-sumber. Semua pelaksanaan dalam keseluruhan
kompleks dan pengaruh eksternal, dipengaruhi oleh hubungan sistem,
demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak cukup hanya
melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi juga berhubungan
dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara
anggota tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam
kelompok koperasi dan antara anggota dengan manajemen perusahaan
koperasi dalam lapangan lain.
Contoh Cooperative Interprise Combine:
Koperasi penyediaan alat pertanian, serba usaha, kerajinan, dan
industri. Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS) The Businnes
function Communication System (BCS) adalah sistem hubungan antara
unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan dari perusahaan koperasi untuk unit usaha anggotaa mengenai
beberapa tugas perusahaan. Sistem Komunikasi antar anggota (The
Interpersonal Communication System (ICS) ICS adalah hubungan antara
orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan
koperasi yang berjalan. ICS meliputi pembentukan/terjadi sistem target
dalam koperasi gabungan.
Sistem Informasi Manajemen Anggota Koordinasi dari suatu
sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC),
koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya
membutuhkan informasi yang baik. Manajemen memberikan informasi

15
pada anggota, informasi yang khusus untuk penganalisaan hubungan
organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal mungkin.
Dimensi struktural dari Cooperative Combine (CC)
Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk
pengembangaaan lebih lanjut. Sifat-sifat dari anggota sifat dari orang atau
anggota organisasi serta sudut pandang anggota. Intensitas kerjasama
semakin banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas
manajemen Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan
pengambilan keputusan.
Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka
panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan.
Stabilitas kerjasama. Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat
anggota dalam soal motivasi, kebutuhan bergabung dan lain-lain.
B. JENIS DAN BENTUK KOPERASI

a. Jenis – Jenis Koperasi


Menurut PP 60 tahun 1959 Koperasi di Indonesia dibagi menjadi 7 jenis
koperasi, yaitu:
1. Koperasi Unit Desa 
Mempunyai beberapa fungsi yaitu Perkreditan, Penyediaan & penyaluran
sarana produksi pertanian & keperluan sehari hari dan Pengelolaan serta
pemasaran hasil pertanian.
2. Koperasi Pertanian (KOPERTA)  
3. Koperasi Peternakan 
4. Koperasi Kerajinan/Industri 
5. Koperasi Simpan Pinjam.

Menurut Teori Klasikterdapat 3 jenis Koperasi:


1. Koperasi pemakaian (Koperasi Konsumsi)
Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus

16
lebih murah dibandingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya.
2. Koperasi penghasil atau Koperasi produksi
Koperasi produksi beranggotakan orang orang yang melakukan kegiatan
produksi (produsen). Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang
sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara menekan biaya produksi
serendah rendahnya dan menjual produk dengan harga setinggi tingginya.
Untuk itu, pelayanan koperasi yang dapat digunakan oleh anggota adalah
Pengadaan bahan baku dan Pemasaran produk anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan
anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam
dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan
melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” 

Koperasi di bagi menjadi 3 jenis bedasarkan fungsinya, yaitu: 


- Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang didirikan untuk memenuhi
kebutuhan umum para anggotanya, yang pasti barang yang dijual di
koperasi ini harganya lebih murah jika dibandingkan dengan tempat lain,
karena tujuannya untung mensejahterakan anggotanya. 
- Koperasi Jasa, adalah koperasi yang memberikan jasa peminjaman uang
kepada anggotanya, tetapi bunga yang diberikan harus lebih rendah jika
dibandingkan dengan meminjam uang di tempat lain. 
- Koperasi Produksi, adalah koperasi yang bidang usahanya untuk
menyediakan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu
memproduksi jenis barang yang telah diproduksi . sebaiknya anggoa yang
terdapat dalam koperasi ini adalah orang yang mempunyai jenis produksi
yang sama. 

17
Ketentuan Penjenisan Koperasi Sesuai UU No.12/1967
Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas/
kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan
Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis
dan setingkat.

b. Bentuk Koperasi
Sesuai PP NO. 60/1959 :
- Koperasi Primer
- Koperasi Pusat
- Koperasi Gabungan
- Koperasi Induk
- Sesuai Wilayah Admistrasi Pemerintah:
Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa, di tiap daerah tingkat II
ditumbuhkan pusat koperasi, di tiap daerah tingkat I ditumbuhkan
gabungan koperasi, di ibu kota ditumbuhkan induk koperasi

Koperasi Primer dan Sekunder


- Koperasi Primer : Merupakan koperasi yang anggota anggotanya
terdiri dari orang-orang.
- Koperasi Sekunder : Merupakan koperasi yang anggota-anggotanya
adalah organisasi koperasi.

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan koperasi.


Untuk memisah-misahkan koperasi yang serba heterogen itu satu sama lainnya.
Indonesia dalam sejarahnya menggunakan berbagai dasar atau kriteria seperti:
lapangan usaha, tempat tinggal para anggota, golongan dan fungsi ekonominya.

18
Pemisahan-pemisahan yang menggunakan berbagi kriteria tersebut selanjutnya
disebut dengan jenis.
Penjelasan jenis Koperasi:
- Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena
kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya.
- Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi ekonomi daerah
kerjanya.
- Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang
mana yang diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya
diadakan berdasarkan kebutuhan dan mengingat akan tujuan efisiensi.
Bermacam-macam jenis Koperasi baik tingkat primer maupun tingkat sekunder
mulai bermunculan pada era 1970-an, seperti:
- Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
- Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)
- Koperasi Asuransi Indonesia (KAI)
- Koperasi Unit Desa (KUD)
- Koperasi Jasa Audit
- Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI)
- Koperasi Distribusi Indonesia (KDI)
Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang-seorang. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.
Yang termasuk dalam koperasi primer adalah:
a.    Koperasi Karyawan
b.    Koperasi Pegawai Negeri
c.    KUD
Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder merupakan koperasi yang anggota-anggotanya adalah
organisasi koperasi. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3
koperasi. Yang termasuk dalam koperasi sekunder adalah induk-induk koperasi

19
C. PERMODALAN KOPERASI
a. Arti Modal Koperasi
Simpanan sebagai istilah penamaan modal koperasi pertama kali
digunakan dalam UU 79 tahun 1958, yaitu UU koperasi pertama setelah
kemerdekaan. Sejak saat itu sampai sekarang modal koperasi adalah
simpanan.
Sumber – Sumber Modal Koperasi:
 Menurut (UU NO.25/1992)
- Modal Sendiri (equity capital)
- Modal Pinjaman (dept capital)
- Modal sendiri terdiri dari:
Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota
dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan
Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan yang jumlah dan waktu
pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil
anggota sewaktu-waktu.
Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa
Hasil Usaha (SHU). Dana cadangan berfungsi untuk memupuk modal
sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
Dana Hibah
Dana hibah adalah dana pemberian dari orang atau lembaga lain kepada
koperasi.

Modal pinjaman dapat berasal dari:

20
- Anggota
- Koperasi lain
- Bank
- Sumber lain yang sah

 Menurut (UU NO.12/1967)


- Simpanan Pokok
- Simpanan Wajib
- Simpanan Sukarela
- Modal Sendiri

b. Distribusi Cadangan Koperasi


Cadangan menurut UU No.25/1992 adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukan untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan.
- Sesuai anggaran dasar yang menunjuk pada UU No. 12/1967 menentukan
bahwa 25% dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota di sisihkan untuk
cadangan , sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar
60% disisihkan untuk cadangan.

c. Manfaat Distribusi Cadangan


- Memenuhi kewajiban tertentu
- Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
- Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan rugi di kemudian
hari
- Perluasan usaha

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi memerlukan laporan keuangan tiap bulannya yang dapat
menerangkan keadaan keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi terdiri atas:
SHU, neraca koperasi, laporan perubahan modal koperasi.
Dengan laporan keuangan, dapat melihat dan menilai keberhasilan atau
kinerja pengurus koperasi atau juga dapat menggunakan RAPBKop untuk menilai
prestasi kerja pengurus dalam mengelola usaha koperasi.
SHU atau yang lebih dikenal dengan Sisa Hasil Usaha merupakan selisih
dari pendapatan dikurangi biaya operasional koperasi selama satu tahun.
SHU dapat berubah atau meningkat dengan memperbesar omset usaha, menekan
biaya operasional.

3.2 Saran
Yang harus dilakukan pemerintah untuk memajukan koperasi Indonesia
adalah:
- Menganalisis sebab-sebab yang membuat koperasi di Indonesia tidak
maju.
- Menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
melakukan reposisi peran koperasi yang secara mandiri dilakukan oleh
koperasi dan pengusaha kecil, dan pemerintah berperan sebagai fasilitator
dan regulator.
- Dalam program ini koperasi berkesempatan untuk eksis dalam bidang
usaha. Selain itu juga, program ini dapat membuktikan bahwa koperasi
dan usaha kecil mampu berperan sebagai kelembagaan yang menopang
pemberdayaan rakyat.

22
DAFTAR PUSTAKA

UU No. 12 Tahun 1967 tentang Koperasi Indonesia


UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi Indonesia
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Koperasi
Modul Koperasi Indonesia, Tahun 1999 (Drs. Sugiharsono – Drs. Teguh Sihono

Sumber:
http://riana-dwi.blogspot.com/2012/11/pola-manajemen-koperasi.html
http://roedoeframansa.blogspot.com/2011/12/pembagian-sisa-hasil-usaha-shu-
dan.html
http://agung21winarto.wordpress.com/2009/12/16/contoh-kasus-ekonomi-
koperasi/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/pengertian-shu-koperasi/
http://radiansystem.com/artikel/cara-menghitung-shu-usaha-simpan-pinjam-
koperasi/
http://ike-yuniawati.blogspot.com/2011/11/sisa-hasil-usaha-dan-pola-
manajemen.html
http://dantelaruku.blogspot.com/2009/11/manajemen-dan-perangkat-
organisasi.html
http://hmti.wordpress.com/2008/02/22/definisi-dan-pengertian-organisasi/
http://www.disukai.com/2012/08/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
http://www.kopindo.co.id/index.php?
option=com_content&view=category&id=208&layout=blog&Itemid=402
http://ikaagustini.wordpress.com/2010/12/27/pengertian-manajemen-koperasi/
http://www.gusbud.web.id/2010/04/manajemen-koperasi-struktur-organisasi.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2103419-pengertian-manajer/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Manajer
http://vanezintania.wordpress.com/2010/12/24/pendekatan-sistem-pada-koperasi/

23

Anda mungkin juga menyukai