Tujuan:
1. Peserta mengetahui arti, pentingnya manfaat dan ketentuan dasar pembagian
SHU
2. Peserta mengetahui dan memahami cara pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
untuk masing-masing bagian, berdasarkan presentase yang telah disepakati
masing-masing anggota kelompok.
3. Peserta mengetahui cara perhitungan aset dan Sisa Hasil Usaha (SHU) kelompok
serta Sisa Hasil Usaha (SHU) yang merupakan bagian anggota
4. Peserta mengetahui cara menghitung Deviden/BJS dan Balas jasa Pinjam/BJP
Metode:
1. Ceramah partisipatif
2. Peragaan cara pembagian dan perhitungan Sisa Hasil Usaha bagi anggota
3. Curah pendapat
4. Tanyajawab
5. Berbagi pengalaman
6. Tugas Individu/Kelompok
7. Diskusi kelompok
Bahan/media:
1. Lembaran hasil laporan keuangan Kelompok (neraca, rugi laba, (R/L) dan
penjelasannya).
2. Kalkulator, garisan, flipchart, spidol.
3. Contoh soal dan laporan keuangan beserta penjelasannya yang disiapkan
fasilitator
4. Perangkat-perangkat administrasi lainnya
Proses:
Fasilitator meminta pendapat peserta tentang Pengertian, manfaat, proses dan
pengalaman cara menghitung SHU di kelompok masing-masing.
Fasilitator memberikan kesempatan tanya jawab
Fasilitator membagi peserta dalam 4-5 kelompok, membahas Laporan Keuangan
dan Penjelasannya cara menghitung SHU
Fasilitator mempertegas penjelasan peserta.
1
POKOK BAHASAN : PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA (SHU)
Sisa Hasil Usaha (SHU) penting diketahui oleh anggota kelompok, karena nggota
adalah pemilik sekaligus pengguna jasa kelompok. Sebagai pemilik, anggota wajib
menyetorkan modal. Sedangkan sebagi pengguna, anggota wajib memanfaatkan
pelayanan yang diberikan oleh kelompok. Pentingnya disini adalah karena sisa hasil
usaha (SHU) bagia anggota ditentukan secara proporsional berdasarkan besanrnya
transaksi dan kontribusi modal anggota.
Dalam neraca ada disebutkan dana cadangan (modal bersama). Biasanya dana
cadangan ini disisihkan dari sisa hasil usaha (SHU) yang dipaki untuk memperkuat
modal kelompok. Penggunaan sisa hasil usaha (SHU) ini dibagikan kepada siapa,
untuk apa, serta jumlahnya berapa ditentukan dalam rapat anggota dan hasil
keptusannya tertuang dalam aturantertulis atau dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga (AD/ART) kelompok. Untuk itulah mengapa sisa hasil usaha (SHU) ini
penting untuk diketahui.
Memang baik buruknya kelompok tidak ditentukan oleh besar kecilnya sisa hasil
usaha (SHU) yang dihasilkan. Akan tetapi sangat tergantung pada berapa besar
peningkatan pendapatan anggota, dibandingkan sebelum menjadi anggota kelompok.
I. PENGERTIAN
Kelompok dalam hal ini adalah berbentuk KSP (Kelompok Simpan Pinjam), menitik
beratkan pada kegiatan-kegiatan perhimpunan dana dari anggota Kelompok/KSP baik
berupa simpanan pokok dana, simpanan wajib, simpanan sukarela maupun simpanan
khusus dalam rangka menambah permodalan dalam kelompok untuk memenuhi kebutuhan
akan pinjaman para anggotanya.
a. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Sisa hasil usaha (SHU) merupakan pendapatan kelompok yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan penyusutan dan kewajiban lainnya (biaya lain) dalam
tahun buku yang bersangkutan. SHU akan dibagi menurut cara pembagian yang
disepakati oleh kelompok melalui rapat anggota.
b. Deviden/ balas jasa simpan
Deviden merupakan bagian dari SHU yang diberikan kepada anggota Kelompok atas
tabungan-tabungan mereka yang diperlukan sebagai saham.
Ciri-ciri tabungan tersebut adalah sebagai berikut:
Sebagai bukti kepemilikan oleh para anggota
Tidak bisa ditarik setiap saat, hanya kalau anggota keluar
Ikut menanggung resiko kalau Kelompok rugi saat dibubarkan
2
Mendapat perhitungan/pembagian SHU
c. Balas Jasa Pinjaman(BJP)
Balas jasa pinjaman merupakan bagian dari SHU yang diberikan kepada para anggota
berdasarkan dalam jumlah pokok pinjaman atau bunga yang telah dibayarkan dalam
satu tahun buku yang lalu.
3
Besarnya pembagian SHU berdasarkan ketentuan perkoperasian:
25% dana cadangan
25% dana untuk anggota dibagi menurut perbandingan besar kecilnya simpanan
masing-masing anggota.
25% dana untuk angggota dibagi menurut besar kecilnya jasa usaha / pinjaman masing-
masing anggota
7,5% dana pengurus
7,5% dana karyawan
5% dana pendidikan
1,5% dana pembangunan perkoperasian
2,5% sosial
1% dana audit
4
1. Jata deviden simpanan
Menenutukan nilai 1 (satu) unit saham, misalnya 1 unit saham nilai Rp. 1000,. bila
seorang anggota menabung baik simpanan pokok, simpanan wajib dan atau
simpanan sukarela (tergantung dengan jumlah nilai simpanan sukarela akan
diberikan bunga tersendiri atau masuk dalam perhitungan saham) pada bulan tertentu
sejumlah Rp. 1950, maka anggota yang bersangkutan hanya memiliki 1 unit saham,
kelebihannya dibulatkan kebawah, sedangkan misalnya anggota menyetor tabungan
sejumlah Rp. 2.050, anggota yang bersangkutan mendapat 2 unit saham.
Mencari jatah deviden seluruh anggota. Misalnya sejumlah SHU bersih selama 1
tahun Rp. 2.000.000, bila dalam AD/ART disepakati pembagiannyasebagai berikut
(berdasarkan pengalaman dalam KSM seperti tersebut diatas).
Contoh diatas bagian anggota Rp. 800.000, tersebut harus dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:
a. Bagian deviden misalnya yaitu 60% : 60/100 x Rp.800.000, = Rp.480.000
b. Balas jasa peminjam yaitu 40% : 40/100 x Rp.800.000 = Rp.320.000
Mencari bulan saham masing-masing anggota dan jumlah bulan saham seluruh
anggota (terlampir). Bulan saham adalah jarak waktu penyetoran dengan waktu
tutup buku (misalnya tutup tahun buku bulan desember tahun ini dan penyetoran
bulan desember tahun lalu maka jaraknya adalah 12 bulan).
Sehingga bulan tutup buku.
Mencari jasa simpanan tiap anggota
a. Cara langsung
jumlah saham masing−masing anggota
Jatah deviden= × jmlh jatah deviden
jumlah saham seluruh anggota
5
b. Cara tidak langsung
Mencari nilai 1 bulan saham:
Jatah deviden
Nilai 1 saham=
jumlah bulan saham seluruh anggota
Data tentang jumlah seluruh bunga peminjam secara perseorangan dapat diperoleh
dari kartu simpanan dan pinjaman anggota (KSPA) atau buku angggota (BA) dan
jumlah keseluruhan anggota diambil dari KSPA atau buku uang masuk pada pos
terima bunga dari anggota.anggota yang menunggak akan kehilangan hak atas BJP dan
diberitahukan dalam rapat annggota sebelum tahun buku berjalan.
1. Cara langsung
bunga yang disetor tiap anggota dalam 1 tahun
BJP= × jlh jatah BJP
jumlah bunga seluruh anggota dalam 1tahun
6
jatah balas jasa peminjam
Nilai 1 BJP=
jumlah bunga seluruh anggota dalam 1 tahun
BJP bagian masing anggota
BJP = Nilai 1 BJP x bunga yang disetor anggota masin-masing
Jumlah transaksi anggota yang bersangkutan dibagi jumlah transaksi semua anggota.
Kemudian hasilnya dikalikan dengan hasil perkalian antara SHU kelompok dengan
persentase SHU bagian anggota dari hasil transaksi, rumusnya adalah:
t
SHU anggota= ×a
T
Dimana:
t : Jumlah transaksi anggota yang bersangkutan
T : Jumlah transaksi semua anggota
A : [(SHU kelompok x % SHU bagian anggota dari transaksi)]
Contoh soal:
Salah seorang anggota A, selama satu periode telah membayar jasa simpanan, administrasi
dan provisi pinjaman kepada kelompoknya sejumlah Rp. 100.000,- dan informasi tambahan
terdiri dari:
1. Total SHU kelompok = Rp.1.000.000,-
2. Persentase (%) SHU bagian anggota dari transaksi 20 %
3. Jumlah transaksi jasa, provisi dan administrasi pinjaman seluruh anggota =
Rp.2.000.000,-
Maka:
Rp .100 .000
SHU anggota= × [ ( 1.000 .000 ×20 % ) ]
Rp.2 .000 .000
¿ Rp.10 .000
Jadi besarnya SHU yang diperoleh A dari hasil transaksi sebesar Rp. 10.000,-
7
SHU dari Partisipasi Anggota
Jumlah setoran modal anggota yang bersangkutan dibagi jumlah setoran modal semau
anggota. Kemudian hasilnya dikalikan dengan hasil perkalian antara sisa hasil usaha (SHU)
kelompok dan persentase sisa hasil usaha (SHU) bagian anggota atas partisipasi modal.
Rumusnya:
m
SHU anggota= ×b
M
Dimana:
m : jumlah modal anggota (simpanan pokok dan wajib) yang bersangkutan
M : jumlah modal (simpanan pokok dan wajib) semua anggota
T : sisa hasil usaha (SHU)kelompok x % sisa hasil usaha (SHU) bagian partisipasi modal.
Catatan:
Simpanan yang di perhitungkan untuk pembagian sisa hasil usaha (SHU) ke anggota adalah
simpanan pokok dan wajib, sedangkan simpanan lainnya, seperti simpanan wajib pinjam,
tabungan beku maupun simpanan jenis lain biasanya memberikan suku bunga, yang
ketentuannya disepakati bersama dan tertuang dalam aturan atau anggaran dasar/anggaran
rumah tangga, akan tetapi saat ini baru berlaku hanya dibeberapa kelompok.
Contoh:
1. Salah seorang anggota A mempunyai total simpanan pokok dan wajib sejumlah
Rp.150.000,-
2. Total sisa hasil usaha (SHU) pokmas = Rp.1.000.000
- Persentase (%) SHU bagian anggota atas partisipasi = 20%
- Jumlah simpanan seluruh anggota Rp.15.000.000,-
Maka:
Rp.150 .000
SHU A ( dari modal )= × [ ( Rp.1000 .000 ×20 % ) ]
Rp .15.000 .000
¿ Rp.2 .000
Jadi besarnya sisa hasil usaha (SHU) A yang diperoleh dari partisipasi modal sebesar Rp.
2.000,-. Dengan demikian, total sisa hasil usaha (SHU) yang akan diperoleh A sebesar Rp.
10.000,- + Rp. 2.000,- = Rp. 12.000.
Contoh lain tentang pembagian sisa hasil usaha (SHU), dengan menggunakan data-data yang
ada pada Kelompok Suka Maju per 31 Desember 2015 yang terdiri dari:
8
1. Neraca dan laporan perhitungan sisa hasil usaha (SHU)
2. Rekapitulasi simpanan, pinjaman dan pembayaran provisi, simpanan
Berdasarkan data-data yang ada dalam lampiran dan contoh persentase pembagian
SHU di atas, maka pembagian sisa hasil usaha (SHU) Kelompok Suka Maju per 31
Desember 2015 adalah sebagi berikut:
- Dana cadangan pokmas = 40% x Rp.917.000,- = Rp. 366.800
- Dana pengurus pokmas = 10% x Rp.917.000,- = Rp. 91.000
- Dana anggota penyimpan = 20% x Rp.917.000,- = Rp. 183.000
- Dana anggota pemanfaat = 20% x Rp.917.000,- = Rp. 183.000
- Dana pendidikan = 5% x Rp.917.000,- = RP. 45.800
- Dana sosial = 5% x Rp.917.000,- = Rp. 45.800
= Rp. 917.000
Setelah membuat perhitungan diatas baru dapat membuat perhitungan untuk masing-masing
anggota, dengan menggunakan tabel dibawah ini.
N Simpanan
Deviden/BJS
o Nama Pokok Wajib Sukarela Jumlah
1 Salomi
2 Mery
3 Lina
4 Kudu
5 Ani
6 Lendri
7 Vista
8 Wati
9 Rahel
10 Katrina
Jumlah
9
Rekapitulasi Angsuran Pinjaman anggota
Contoh
10