Anda di halaman 1dari 7

Istilah Prinsip

Dasar Informasi & Pembagian


SHU SHU
Informasi Dasar SHU
Penghitungan SHU anggota dapat dilakukan bila informasi dasar berikut
diketahui:
• SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.
• Presentasi bagian SHU anggota
• Total simpanan seluruh anggota
• Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau
omset) yang bersumber dari anggota
• Jumlah simpanan per anggota
• Omzet atau volume usaha per anggota
• Presentase bagian SHU untuk simpanan anggota
• Presentase SHU untuk transaksi usaha anggota
Istilah Dasar SHU
Oleh karena itu, sebelum mempraktikkan penghitungan SHU, ketahuilah istilah-
istilah berikut:
A. SHU Total Koperasi
Merupakan sisa hasil usaha yang terdapat pada neraca atau
laporan laba-rugi koperasi setelah pajak (profit after tax).
Informan ini diperoleh dari neraca atau laporan laba-rugi
koperasi.
B. Transaksi Anggota
Merupakan kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa),
antara anggota dan koperasinya. Dalam hal ini posisi
anggota sebagai pemakai sekaligus pelanggan koperasi.
Informasi ini diperoleh dari pembukuan
Istilah Dasar SHU
C. Partisipasi Modal F. Presentase bagian SHU
untuk Transaksi Usaha
Merupakan kontribusi anggota dalam memberi modal pada Anggota
koperasi, yaitu dalam bentuk simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya. Informasi Merupakan SHU yang diambil
ini diperoleh dari buku simpanan anggota. dari SHU bagian anggota, yang
ditujukan untuk jasa transaksi
D. Omzet atau Volume Usaha
anggota.
Merupakan total nilai penjualan atau penerimaan dari
barang dan jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku
yang bersangkutan.
E. Presentase bagian SHU untuk Simpanan Anggota
Merupakan SHU yang diambil dari SHU bagian anggota,
yang ditujukan untuk modal anggota.
Prinsip Dasar dalam Pembagian SHU dalam Koperasi
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi harus berkaitan dengan tata cara dan komposisi
yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota dan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi. Besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi yang
dibagikan oleh koperasi terhadap anggotanya bisa saja berbeda.

Sebab, jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) tersebut sangat berkaitan dengan penghasilan usaha
yang diperoleh masing-masing koperasi. Cara pembagian dan besar kecilnya Sisa Hasil
Usaha (SHU) Koperasi harus sesuai dengan prinsip dasar yang telah diterapkan. Prinsip-
prinsip dasar tersebut yaitu :

1.  Sisa Hasil Usaha (SHU) Harus Bersumber dari Anggota

Sisa Hasil Usaha (SHU) bukanlah total keuntungan atau pendapat yang diperoleh dari usaha,
namun hanya sisa dari usaha koperasi. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi ini diperoleh dari
sisa pendapatan setelah dikurangi dengan berbagai biaya dan dana cadangan lainnya.
Prinsip Dasar dalam Pembagian SHU dalam Koperasi
Sehingga, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan hanyalah yang berasal dari anggota itu
sendiri. Sisa Hasil Usaha (SHU) telah disepakati pembagiannya dalam rapat anggota.

2.  Sisa Hasil Usaha (SHU) Harus Berupa Imbal Jasa atas Partisipasi Anggota

Modal koperasi diperoleh dari anggota sehingga layanannya diberikan khusus untuk anggota.
Begitu pula hasil usahanya harus digunakan untuk para anggotanya. Semua itu bertujuan
sebagai imbal jasa atas partisipasi anggota yang telah menanamkan modal dan aktif
bertransaksi demi kelancaran operasional koperasi.

Dengan partisipasi para anggota tersebut, maka dapat terwujud perolehan pendapatan,
koperasi memberikan imbal jasa berupa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para
anggotanya tersebut.
Prinsip Dasar dalam Pembagian SHU dalam Koperasi
3.  Sisa Hasil Usaha (SHU) Harus Transparan dan Terbuka

Transparansi merupakan salah satu syarat untuk dapat mengelola keuangan yang baik. Pengelola
koperasi harus transparan dan terbuka dalam menjalankan operasional koperasi, termasuk dalam
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya. Transparans dan terbuka diperlukan
agar setiap anggota dapat mengetahui jumlah pendapatan yang diperoleh dan beban biaya yang
dikeluarkan.

Dengan demikian setiap anggota dapat menghitung komposisi partisipasinya kepada koperasi
dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan secara
transparan dan terbuka juga bermanfaat memberikan teladan bagi para anggota dalam nilai
kebersamaan dan menghindari terjadinya kecurangan dan kecurigaan di antara anggota.

4.  Sisa Hasil Usaha (SHU) Harus Dibayarkan Secara Tunai

Sisa Hasil Usaha (SHU) harus dibayar dengan tunai agar dapat membuktikan bahwa koperasi
mampu menunjukkan akuntabilitasnya. Koperasi pembayaran secara tunai sebagai bukti bahwa
koperasi tersebut benar-benar menjadi badan usaha yang sehat untuk para anggota maupun mitra

Anda mungkin juga menyukai