Anda di halaman 1dari 36

MODAL KOPERASI

Modal koperasi

Terdiri dari:
 Setoran pokok
 Sertifikat modal koperasi sebagai modal awal
Selain itu, modal koperasi dapat
berasal dari:
1. Hibah
2. Modal penyertaan
3. Modal pinjaman yang berasal dari:
a) anggota
b) koperasi lain dan atau anggotanya
c) bank dan lembaga keuangan lain
d) penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e) sumber lain yang sah. Yaitu pinjaman yang bukan dari
anggota yang tidak dilakukan melalui penawaran umum
f) Pemerintah daerah
4. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan ddengan
Anggaran Dasar atau ketentuan perundang-undangan
Setoran pokok

 Dibayarkan oleh anggota pada saat yang


bersangkutan mengajukan permohonan sebagai
anggota dan tidak dapat dikembalikan
 Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara
penetapan setoran poko pada suatu koperasi
diatur dalam Anggaran Dasar.
Sertifikat modal

 Setiap anggota harus membeli sertifikat modal


koperasi yang jumlah minimumnya ditetapkan
dalam anggaran dasar
 Koperasi harus menerbitkan sertifikat modal
koperasi dengan nilai nominal per lembarnya
maksimum sema dengan nilai setoran pokok
 Pembelian sertifikat modal koperasi dengan jumlah
minimun merupakan tanda bukti penyertaan modal
anggota koperas
 Kepada setiap anggota diberikan bukti penyetoran
atas sertifikat modal koperasi yang telah disetornya.
Ciri sertifikat modal
koperasi
 Sertifikat modal koperasi tidak memiliki hak
suara
 Sertifikat modal koperasi dikeluarkan atas nama
 Nilai nominal sertifikat modal koperasi harus
dicantumkan dalam mata uang Republik
Indonesia
Sertifikat modal koperasi
memuat:
 Nama dan alamat pemegang sertifikat modal
koperasi dan pemegang modal penyertaan
 Jumlah lembar, nomor dan tanggal perolehan
sertifikat modal koperasi dan penyertaan
 Jumlah dan nilai sertifikat modal koperasi dan
nilai modal penyertaan
 Perubahan kepemilikan sertifikat modal koperasi
Pemindahan sertifikat modal koperasi
 Sertifikat modal koperasi dapat dipindahkan ke
anggota yang lain
 Sertifikat modal koperasi dari seorang anggota yang
meninggal dunia dapat dipindahkan ke ahli warisnya
 Jika ahli waris tidak memenuhi syarat atau tidak
bersedia menjadi anggota koperasi, maka sertifikat
modal koperasi dapat dipindahkan kepada anggota
yang lain dan hasilnya diserahkan kepada ahli waris
yang bersangkutan
 Pemindahan sertifikat modal koperasi dianggap
sah jika:
 Telah dimiliki minimal 1 tahun
 Pemindahan dilakukan kepada anggota yang lain dari
koperasi yang bersangkutan
 Pemindahan dilaporkan kepada pengurus
 Jika belum ada anggota lain atau anggota baru yang
bersedia membeli sertifikat modal koperasi, maka
koperasi dapat membeli terlebih dahulu dengan
menggunakan SHU tahun tersebut dengan jumlah
maksimal 20% dari SHU tahun tersebut.
SHU dan Dana Cadangan

Surplus hasil usaha (SHU) disisihkan terlebih dahulu


untuk dana cadangan dan sisanya digunakan seluruhnya
atau sebagian untuk (pasal 78 UU No 17 Tahun 2012):
a) Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang
dilakukan masing-masing anggota
b) Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi
yang dimiliki
c) Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus dan
karyawan kopeasi
d) Pembayaran kowajiban kepada dana pembangunan
koperasi dan kewajiban lainnya
e) Penggunaan lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
DHU (defisit hasil usaha)

 Dalam hal defisit hasil usaha, koperasi dapat


menggunakan dana cadangan.
 Penggunaan dana cadangan sebagaimana dimaksud
ditetapkan berdasar Rapat Anggota
 Apabila dana cadangan tidak cukup untuk menutupi
defisit, maka defisit tersebut diakumulasikan dan
dibebankan pada APBK tahun berikutnya.
 Apabila defisit terjadi pada koperasi simpan pinjam,
maka anggota wajib menyetor tambahan sertifikat
modal koperasi
Dana cadangan (pasal 81 UU no 17
tahun 2012)
 Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan
surplus hasil usaha
 Koperasi harus menyisihkan SHU untuk dana
cadangan, sehingga menjadi paling sedikit 20%
dari nilai sertifikat modal koperasi.
 Dana cadangan sebaaimana dimaksud ayat 1
yang belum mencapai jumlah yang dimaksud
pada ayat 2, hanya dapat digunakan untuk
menutup kerugian.
Dilihat dari fungsinya ada
dua jenis cadangan yaitu:
 Valuation reserve => cadangan untuk penyusutan
(depreciation), keusangan (obsolence) dan
pinjaman macet (bad debts).
 Capital reserve => cadangan untuk menambah
modal .
Dana cadangan ini diperlukan
untuk:
 memenuhi kewajiban tertentu
 meningkatkan jumlah operating capital koperasi
 sebagai jaminan untuk kemungkinan rugi dimasa
yang akan datang
 untuk perluasan usaha.
Hibah

 Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang


berasal dari sumber modal asing baik langsung
maupun tidak langsung, dapat diterima oleh
suatu koperasi dan dilaporkan kepada menteri.
Modal penyertaan

Koperasi dapat menerima modal penyertaan dari:


 Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
 Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan
modal penyertaan.
SHU & LAPORAN KEUANGAN
Pertemuan 10
S I S A
H A S I L
U S A H A

• PENGERTIAN SHU
• INFORMASI DASAR
• RUMUS PEMBAGIAN SHU
• PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN
SHU KOPERASI
• PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA
PENGERTIAN SHU
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992 :

Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan


pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi
biaya, penyusutan dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan.
SHU…..
 SHU setelah dikurangi dana cadangan,
dibagikan kepada anggota sebanding jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota dengan koperasi, serta digunakan
untuk keperluan pendidikan perkoperasian
dan keperluan koperasi, sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.

 Besarnya pemupukan modal dana cadangan


ditetapkan dalam Rapat Anggota.
SHU….

 Penetapan besarnya pembagian kepada para


anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh
Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.
 Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota
akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi
modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
 Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota
dengan koperasinya, maka semakin besar SHU
yang akan diterima.
INFORMASI DASAR

 Penghitungan SHU anggota dpt dilakukan bila


informasi dasar berikut diketahui :
1. SHU Total Koperasi pada satu tahun buku
2. Bagian (persentase) SHU anggota
3. Total simpanan seluruh anggota
4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau
omzet) yang bersumber dari anggota
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Omzet atau volume usaha per anggota
7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha
anggota
Istilah-istilah Informasi
Dasar
 SHU Total adalah SHU yang terdapat pada
neraca atau laporan laba-rugi koperasi setelah
pajak (profit after tax)
 Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi
(jual beli barang atau jasa), antara anggota
terhadap koperasinya.
 Partisipasi modal adalah kontribusi anggota
dalam memberi modal koperasinya, yaitu
bentuk simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan usaha, dan simpanan lainnya.
 Omzet atau volume usaha adalah total nilai
penjualan atau penerimaan dari barang dan
atau jasa pada suatu periode waktu atau
tahun buku yang bersangkutan.
 Bagian (persentase) SHU untuk simpanan
anggota adalah SHU yang diambil dari SHU
bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa
modal anggota
 Bagian (persentase) SHU untuk transaksi
usaha anggota adalah SHU yang diambil dari
SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk
jasa transaksi anggota.
Rumus Pembagian SHU

 Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1


mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada
anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang
dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan
kekeluargaan dan keadilan”.
Pembagian SHU….
 Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian
SHU sebagai berikut:
Cadangan Koperasi 40%,
Jasa Anggota 40%,
Dana pengurus 5%,
Dana Karyawan 5%,
Dana Pendidikan 5%,
Dana Sosial 5%,
Dana Pembangunan Lingkungan 5%.

 Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam


membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan
anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
SHU per anggota

 SHUA = JUA + JMA


Di mana :
SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA = Jasa Usaha Anggota
JMA = Jasa Modal Anggota
SHU per anggota dengan model
matematika
Dimana :
 SHU Pa = Va x JUA + S a x JMA SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
----- ----- JUA : Jasa Usaha Anggota
VUK TMS JMA : Jasa Modal Anggota
Va : Volume usaha Anggota (total
Z = X/Y*SHU transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi
(total transaksi Koperasi)
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan
anggota total)
VUK : Volume usaha Keseluruhan
 SHU : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,
 Y = 70% x Rp.400.000,-
= Rp. 280.000,-
X= 30% x Rp.400.000,-
= Rp. 120.000,-
 SHU susi
= Rp. 10.000/ Rp.10.000.000 x Rp. 280.000
= Rp. 280,-
 SHU susi
= Rp. 5000/ Rp.2.000.000 x Rp. 120.000
= Rp.300,
SHU susi= 280+300= 580
 Total SHU = 50.000.000
 Total Modal = 100.000.000
 Total Transaksi= 175.000.000
 Transaksi anggota (andi)= 7.000.000
 Kontribusi Modal anggota (andi) = 15.000.000

Berapa SHU yang diterima andi?


PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU
KOPERASI

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari


anggota.
• SHU yang bukan berasal dari anggota, dijadikan
sebagai cadangan
• Bila SHU ini cukup besar, RAT dapat
membaginya asal tdk membebani likuiditas.
• Pada koperasi yg pembukuannya sdh baik, ada
pemisahan antara SHU dari anggota dan non-
anggota
Prinsip…

2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha


yang dilakukan anggota sendiri.

• Perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal & jasa


transaksi yg dilakukan dg koperasi
Misal : Jasa modal 30% dan transaksi usaha 70%

• Belum ada formula yang baku, namun bisa dilihat


berdsrkan struktur permodalan koperasi. Bila modal
sendiri sebgn besar dari simpanan anggota, maka
proporsi utk jasa modal disarankan utk diperbesar namun
tdk lebih dari 50% (krn dari usaha lebih diutamakan).
Prinsip…..

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara


transparan.

 Tujuannya sebagai proses pembelajaran bagi


anggota dalam membangun suatu
kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu
badan usaha, dan pendidikan dalam proses
demokrasi.
Prinsip….

4. SHU anggota dibayar secara tunai

 Untuk membuktikan koperasi sebagai badan


usaha yang sehat kepada anggota dan
masyarakat mitra bisnisnya.
Contoh Perhitungan SHU…

Anda mungkin juga menyukai