Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah koperasi
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
kita dapat menyelesaikan makalah Sisa Hasil Usaha. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Koperasi dengan dosen pengampu Mentari Rintonga S.Pd, M.Pd.E
Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga
makakah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai Koperasi. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian SHU..........................................................................................................................5
B. Informasi Dasar..........................................................................................................................5
C. Rumusan Pembagian SHU..........................................................................................................6
D. Prinsip-prinsip Pembagian SHU Koperasi...................................................................................9
E. Pembagian SHU per Anggota...................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian SHU
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total
cost[TC]) dalam satu tahun buku. Dari aspek legaslistik, pengertian SHU menurut UU
No.25/1992, tentang Perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut.
1) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang di peroleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan.
2) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3) Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima
oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan
transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Dalam pengertian
ini, juga dijelaskan bahwa ada hubungan linear antara transaksi usaha anggota dan
koperasinya dalam perolehan SHU. Artinys, semakin besar transaksi (usaha dan
modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.
Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik
saham adalah prposional, sesuai dengan besarnya modal yang dimiliki. Hal ini
merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.
B. Informasi Dasar
Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar
diketahui sebagai berikut.
1) SHU total koperasi pada satu tahun buku
Adalah total pendapatan koperasi dalam satu tahun buku.
2) Bagian (persentase) SHU anggota
Adalah porsi terdiri dari jasa modal dan transaksi usaha yang akan di bagikan
kepada anggota anggota koperasi.Misalnya 30% adalah modal dan70% adalah
hasil.
3) Total simpanan seluruh anggota
Adalah seluruh uang atau aset seluruh anggota koperasi yang disimpan di
koperasi.
4) Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari
anggota
Adalah seluruh pendapatan atau omzet yang di hasilkan dari anggota koperasi.
5) Jumlah simpanan per anggota
Adalah sejumlah uang atau aset yang di simpan oleh anggota koperasi
perorangan.
6) Omzet atau volume usaha peranggota
Adalah pendapatan dari usaha peranggota di koperasi
7) Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anngota
Adalah bagian 50% dari sisa hasil usaha yang diberikan berdasarkan simpanan
anggota koperasi.
8) Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota
Adalah bagian 20% dari SHU yang diberikan berdasarkan jasa transaksi usaha
anggota.
Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang
menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar
hukumnya adalah pasal 5, ayat 1: UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang
dalam penjelasannya mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam
koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
di mana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
Va Sa
SHU Pa= × JUA + × JMA
VUK TMS
di mana :
SHUPa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)
Bila SHU bagian anggota menurut AD / ART Koperasi A adalah 40% dari total
SHU, dan rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi
secara proposional menurut jasa modal dan usaha, dengan pembagian Jasa
Usaha Anggota sebesar 70%, dan jasa Modal Anggota sebesar 30%, maka ada 2
cara menghutung presentase JUA dan JMA yaitu:
Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal
ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan
persentase yang ditetapkan.
2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal
yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggotakoperasi.
Oleh karena itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa modal dan jasa
transaksi yang dibagi kepada anggota.Dari SHU bagian, harus ditetapkan
beberapa proporsi untuk jasa modal,misalkan 30% dan sisa 70% untuk jasa
usaha. Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai rencana usaha jasa
modal dan jasa transaksi, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan itu
sendiri. Jika total modal sendiri sebagian besar bersumber dari simpanan-
simpanan anggota (bukan dari donasi atau dana cadangan), maka disarankan
agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota besar, tetapi tidak
akan melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk menjaga menjaga
karakter koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.
Untuk memperjelas pemahaman tentang penerapan rumus SHU per anggota dan
prinsip-prinsip pembagian SHU seperti diuraikan di atas, di bawah ini disajikan data
Koperasi A, yang datanya sudah diperbaharui dan disederhanakan.
b. Sumber SHU
SHU Koperasi A setelah pajak Rp 280.000
Sumber SHU:
- Transaksi anggota Rp 200.000
- Transaksi nonanggota 80.000
Catatan :
Data ini dapat diperoleh apabila Koperasi melakukan pembukuan transaksi
anggota dan nonanggota. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka mustahil
koperasi dapat melakukan pembagian SHU yang transparan, demokratis, dan
adil. Dan itu semua adalah biaya, yang kelihatannya kurang efisien tetapi harus
dilakukan oleh koperasi sebagai badan usaha yang dibatasi dengan Prinsip-
prinsip koperasi.
Rapat anggota telah menetapkan bahwa SHU bagian anggota dibagi sebagai
berikut.
Jasa modal : 30% x Rp80.000.000 :Rp24.000.000
Jasa Usaha : 70% x Rp80.000.000 :Rp56.000.000
e. Komplikasi Data Simpanan, Transaksi Usaha, dan SHU Per Anggota (dalam
ribuan)
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Koperasi memerlukan laporan keuangan tiap bulannya yang dapat menerangkan keadaan
keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi terdiri atas : SHU, neraca koperasi, laporan
perubahan modal koperasi.
Dengan laporan keuangan, dapat melihat dan menilai keberhasilan atau kinerja pengurus
koperasi untuk menilai prestasi kerja pengurus dalam mengelola usaha koperasi.
SHU atau yang lebih dikenal Sisa Hasil Usaha merupakan selisih dari pendapatan dikurangi
biaya operasional koperasi selama satu tahun.
SHU dapat berubah atau meningkat dengan memperbesar omset usaha, menekan biaya
operasional.
Sitio, A., & Tamba, H. (2001). KOPERASI Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.