Anda di halaman 1dari 14

SISA HASIL USAHA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah koperasi

Dosen Pengampu : Mentari Rintonga S.Pd, M.Pd.E

Disusun oleh :

KELOMPOK 4

1. Marsha Dwi Harlin (22060167)


2. M. Afif Alsyifqi (22060070)
3. M. Akbar Nur (22060132)
4. Revi Mardafina (22060147)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
kita dapat menyelesaikan makalah Sisa Hasil Usaha. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Koperasi dengan dosen pengampu Mentari Rintonga S.Pd, M.Pd.E

Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga
makakah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai Koperasi. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Padang, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian SHU..........................................................................................................................5
B. Informasi Dasar..........................................................................................................................5
C. Rumusan Pembagian SHU..........................................................................................................6
D. Prinsip-prinsip Pembagian SHU Koperasi...................................................................................9
E. Pembagian SHU per Anggota...................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi sebagai badan usaha diharapkan mampu berdiri sendiri


menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba. Hanya saja perkoperasian
Indonesia tidak mengenal “laba”, karena tujuan koperasi tidak berorientasi pada laba
(Non-Profit Oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (Benefit Oriented). Laba
dalam koperasi dikenal dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU). Pada setiap akhir
periode operasinya, koperasi diharapkan dapat menghasilkan SHU yang layak
sehingga koperasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
meningkatkan kemampuan usaha.
Agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka koperasi harus
mengetahui kinerja keuangannya. Menurut Subramanyam (2010:10), Kinerja
keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi keuangan suatu badan
usaha/koperasi yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat
diketahui baik/buruknya keadaan keuangan suatu badan tertentu yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Penilaian kinerja keuangan
merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pihak manajemen agar memenuhi
kewajibannya terhadap setiap anggota koperasi sesuai dengan tujuan koperasi pada
umumnya

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian SHU?


2. Apa informasi dasar SHU?
3. Apa rumusan pembagian SHU?
4. Apa saja prinsip-prinsip pembagian SHU Koperasi?
5. Bagaimana pembagian SHU per anggota?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian SHU


2. Mengetahui informasi dasar SHU
3. Mengetahui rumusan pembagian SHU
4. Mengetahui prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi
5. Mengetahui pembagian SHU per anggota
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian SHU

Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total
cost[TC]) dalam satu tahun buku. Dari aspek legaslistik, pengertian SHU menurut UU
No.25/1992, tentang Perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut.

1) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang di peroleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan.
2) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3) Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima
oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan
transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Dalam pengertian
ini, juga dijelaskan bahwa ada hubungan linear antara transaksi usaha anggota dan
koperasinya dalam perolehan SHU. Artinys, semakin besar transaksi (usaha dan
modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.
Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik
saham adalah prposional, sesuai dengan besarnya modal yang dimiliki. Hal ini
merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.

B. Informasi Dasar

Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar
diketahui sebagai berikut.
1) SHU total koperasi pada satu tahun buku
Adalah total pendapatan koperasi dalam satu tahun buku.
2) Bagian (persentase) SHU anggota
Adalah porsi terdiri dari jasa modal dan transaksi usaha yang akan di bagikan
kepada anggota anggota koperasi.Misalnya 30% adalah modal dan70% adalah
hasil.
3) Total simpanan seluruh anggota
Adalah seluruh uang atau aset seluruh anggota koperasi yang disimpan di
koperasi.
4) Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari
anggota
Adalah seluruh pendapatan atau omzet yang di hasilkan dari anggota koperasi.
5) Jumlah simpanan per anggota
Adalah sejumlah uang atau aset yang di simpan oleh anggota koperasi
perorangan.
6) Omzet atau volume usaha peranggota
Adalah pendapatan dari usaha peranggota di koperasi
7) Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anngota
Adalah bagian 50% dari sisa hasil usaha yang diberikan berdasarkan simpanan
anggota koperasi.
8) Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota
Adalah bagian 20% dari SHU yang diberikan berdasarkan jasa transaksi usaha
anggota.

Untuk menambah pemahaman mengenai pembagian SHU ini, maka perlu


dijelaskan makna dan arti dari istilah-istilah tersebut yang biasanya digunakan dalam
akuntansi koperasi ataupun manajemen keuangan.
SHU Total adalah sisa hasil usaha yang terdapat pada neraca atau laporan
laba-rugi koperasi setelah pajak (profit after tax) informasi ini diperoleh dari neraca
atau laporan laba-rugi koperasi.
Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa),
antara anggota terhadap koperasinya. Dalam hal ini posisi anggota adalah sebagai
pemakai ataupun pelanggan koperasi. Informasi ini diperoleh pembukuan (buku
penjualan dan pembelian) koperasi atau pun dari buku transaksi usaha anggota.
Partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal
koperasinya, yaitu dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha,
dan simpanan lainnya. Data ini didapat dari buku simpanan anggota.
Omzet atau volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari
barang dan atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan.
Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota adalah SHU yang diambil
dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
Bagian (persentase)  SHU untuk transaksi usaha anggota adalah SHU yang
diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi anggota.

C. Rumusan Pembagian SHU

Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang
menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar
hukumnya adalah pasal 5, ayat 1: UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang
dalam penjelasannya mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam
koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:

1) SHU atas jasa modal


Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun
investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya
sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang
bersangkutan.
2) SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai
atau pelanggan.
Secara umum SHU Koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
pada Anggaran Dasar/Anggran Rumah Tangga Koperasi sebagi berikut.
 Cadangan koperasi
 Jasa anggota
 Dana pengurus
 Dana karyawan
 Dana pendidikan
 Dana sosial
 Dana untuk pembangunan lingkungan

Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam


membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang
ditetapkan dalam rapat anggota.
Untuk mempermudah pemahaman rumus pembagian SHU koperasi, berikut
ini disajikan salah satu kasus pembagian SHU di salah satu koperasi (selanjutnya
disebut Koperasi A).

Menurut AD/ART Koperasi A, SHU dibagu sebagai berikut


 Cadangan : 40%
 Jasa anggota : 40%
 Dana pengurus : 5%
 Dana karyawan : 5%
 Dana pendidikan : 5%
 Dana sosial : 5%

SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut.


SHU A =JUA +JMA

di mana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota

Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung


sebagai berikut.

Va Sa
SHU Pa= × JUA + × JMA
VUK TMS

di mana :
SHUPa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Bila SHU bagian anggota menurut AD / ART Koperasi A adalah 40% dari total
SHU, dan rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut dibagi
secara proposional menurut jasa modal dan usaha, dengan pembagian Jasa
Usaha Anggota sebesar 70%, dan jasa Modal Anggota sebesar 30%, maka ada 2
cara menghutung presentase JUA dan JMA yaitu:

Pertama, langsung dihitung dari total SHU Koperasi, sehingga:


JUA = 70% x 40% total SHU Koperasi setelah pajak
= 28% dari total SHU Koperasi
JMA = 30% x 40% total SHU Koperasi setelah pajak
= 12% dari total SHU Koperasi

Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal
ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan
persentase yang ditetapkan.

D. Prinsip-prinsip Pembagian SHU Koperasi


Anggota koperasi memiliki dua fungsi ganda, yaitu:
a. Sebagai pemilik (Owner)
b. Sebagai pelanggan (Pelanggan)
Sebagai pemilik, seorang anggota berkewajiban melakukan investasi. Dengan
demikian, sebagai anggota investor berhak menerima hasil investasinya.
Disisi lain, sebagai pelanggan, seorang anggota wajib berpartisipasi dalam setiap
transaksi bisnis di koperasinya.
Agar keadilan, demokrasi, trasparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi,
maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.

1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.


Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari
anggota itu sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan
anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan dijadikan
sebagai suku cadang koperasi. Dalam kasus-kasus koperasi tertentu, bila SHU
yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat
menetapkannya untuk berbagi merata merata tidak ada rasa malas koperasi.
Pada koperasi yang pengelolaan pembukuannya sudah baik, biasanya terdapat
pemisahan sumber SHU yang berasal dari anggota yang berasal dari nonanggota.
Oleh karena itu, langkah pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan
yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber
dari nonanggota.

2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal
yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggotakoperasi.
Oleh karena itu, perlu ditentukan proposisi SHU untuk jasa modal dan jasa
transaksi yang dibagi kepada anggota.Dari SHU bagian, harus ditetapkan
beberapa proporsi untuk jasa modal,misalkan 30% dan sisa 70% untuk jasa
usaha. Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai rencana usaha jasa
modal dan jasa transaksi, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan itu
sendiri. Jika total modal sendiri sebagian besar bersumber dari simpanan-
simpanan anggota (bukan dari donasi atau dana cadangan), maka disarankan
agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota besar, tetapi tidak
akan melebihi dari 50%. Hal ini perlu diperhatikan untuk menjaga menjaga
karakter koperasi itu sendiri, dimana partisipasi usaha masih lebih diutamakan.

3) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan


Proses perhitungan SHU per dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus
diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat menghitung
secara kuantitatif berapa bartisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada
dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi
dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan
usaha, dan pendidikan dalam proses demokrasi.

4) SHU anggota dibayar secara tunai


SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi
membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan
masyarakat mitra bisnisnya.

E. Pembagian SHU per Anggota

Untuk memperjelas pemahaman tentang penerapan rumus SHU per anggota dan
prinsip-prinsip pembagian SHU seperti diuraikan di atas, di bawah ini disajikan data
Koperasi A, yang datanya sudah diperbaharui dan disederhanakan.

a. Perhitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi A Tahun Buku 1998 (Rp000)


Penjualan/Penerimaan jasa Rp 850.077
Pendapatan lain 110.717
960.794
Harga Pokok Penjualan (300.906)
pendapatan operasional 659.888
Beban operasional (310.539)
Beban administrasi dan umum (35.349)
(345.888)
SHU sebelum pajak 314.000
Pajak Penghasilan (PPH Ps 21) (34.000)
SHU setelah pajak 280.000

b. Sumber SHU
SHU Koperasi A setelah pajak Rp 280.000
Sumber SHU:
- Transaksi anggota Rp 200.000
- Transaksi nonanggota 80.000

Catatan :
Data ini dapat diperoleh apabila Koperasi melakukan pembukuan transaksi
anggota dan nonanggota. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka mustahil
koperasi dapat melakukan pembagian SHU yang transparan, demokratis, dan
adil. Dan itu semua adalah biaya, yang kelihatannya kurang efisien tetapi harus
dilakukan oleh koperasi sebagai badan usaha yang dibatasi dengan Prinsip-
prinsip koperasi.

c. Pembagian SHU menurut Pasal 15, AD/ART Koperasi A


1) Cadangan : 40% x 200.000 = Rp80.000
2) Jasa anggota : 40% x 200.000 = Rp80.000
3) Dana pengurus : 5% x 200.000 = Rp10.000
4) Dana karyawan : 5% x 200.000 = Rp10.000
5) Dana pendidikan : 5% x 200.000 = Rp10.000
6) Dana sosial : 5% x 200.000 = Rp10.000

Rapat anggota telah menetapkan bahwa SHU bagian anggota dibagi sebagai
berikut.
Jasa modal : 30% x Rp80.000.000 :Rp24.000.000
Jasa Usaha : 70% x Rp80.000.000 :Rp56.000.000

d. Jumlah Anggota, Simpanan, dan Volume Usaha Koperasi


jumlah anggota : 142 orang
Total simpanan anggota : Rp345.420.000,-
Total transaksi usaha : Rp2.340.062.000,-

e. Komplikasi Data Simpanan, Transaksi Usaha, dan SHU Per Anggota (dalam
ribuan)

No Nama Jumlah Total SHU SHU Jumlah SHU Per


Ang- Anggota Simpanan Transaksi Modal Transaksi Anggota
gota Usaha Usaha
1 Adi 800 5.500 55,58 131,62 187,20
2 Budi 1.500 4.800 104,22 114,87 219,09
3 Coki 2.900 0 201,49 0 201,49
4 Dedi 500 8.400 34,74 201,02 235,76
5 Edy 1.000 4.000 69,48 95,72 165,20
6 Farid 1.200 10.000 83,38 239,31 322,69
7
s/d dst dst dst dst dst dst
142
Jumlah 345.420 2.340.062 24.000 56.000 80.000
Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU di atas diperoleh SHU per
anggota berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan transaksi usaha. Seperti
diketahui rumus SHU per anggota adalah :

SHU per Anggota=SHU Jasa Usaha Anggota+ Jasa Modal


Va Sa
SHU Pa= × JUA+ × JMA
VUK TMS

SHU Usaha Anggota = Va/VUK (JUA)


Contoh:
SHU Usaha Adi = 5.500/2.340.062 (56.000) = Rp131,62,-
SHU Modal Anggota = Sa/TMS (JMA)
SHU Modal Adi = 800/345.420 (24.000) = Rp55,58,-

Dengan demikian, jumlah SHU yang di terima Adi adalah :


Rp131.620 + Rp55.580 = Rp187.200,-
BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN

Koperasi memerlukan laporan keuangan tiap bulannya yang dapat menerangkan keadaan
keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi terdiri atas : SHU, neraca koperasi, laporan
perubahan modal koperasi.

Dengan laporan keuangan, dapat melihat dan menilai keberhasilan atau kinerja pengurus
koperasi untuk menilai prestasi kerja pengurus dalam mengelola usaha koperasi.

SHU atau yang lebih dikenal Sisa Hasil Usaha merupakan selisih dari pendapatan dikurangi
biaya operasional koperasi selama satu tahun.

SHU dapat berubah atau meningkat dengan memperbesar omset usaha, menekan biaya
operasional.

Prinsip-prinsip Pembagian SHU Koperasi :

1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.


2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri.
3) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
4) SHU anggota dibayar secara tunai
DAFTAR PUSTAKA

Sitio, A., & Tamba, H. (2001). KOPERASI Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai