Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN SHU DAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Di SUSUN Oleh :

Kelompok 4

Maisuri : 215120100

Anny Asnita : 215120117

Febriani : 215120091

Moh Riviadi Abdulah : 215120082

Moh Labib Nur Amin : 215120095

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI UIN DATOOKARAMA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai.Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

PALU, 15 MEI 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................

A. Pengertian Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU).....................................................

B. Rumus Pembagian SHU ......................................................................................

C. Prinsip-Prinsip Pembagian SHU...........................................................................

E. Laporan Keuangan Koperasi....................................................................................

F.Manfaat Laporan Keuangan Koperasi......................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

3.1. Kesimpulan .........................................................................................................

3.2 Daftar Pustaka ......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya


perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggota orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsipkoperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asaskekeluargaan.Dalam tata perekonominan nasional di Indonesia, koperasi
diharapkandapat menepatkan tempat dan posisi yang penting.
Koperasi di Indonesiamemiliki dasar konstitusi yang kuat yaitu UUD 1945 pasal
33 ayat 1 yang berbunyi, “Perekonomian di susun sebgai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan”.Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang
mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba. Hanya
saja perkoperasian Indonesia tidak mengenal istilah “LABA”, karena tujuan kegiatan
koperasi tidak berorientasi pada laba melainkan berorientasi padamanfaat. Laba dalam
koperasi dikenal dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU).
Pada setiap akhir periode operasinya, koperasi di harapkan dapatmenghasilkan
SHU yang layak. Pada dasarnya koperasi di kelola dengan tujuanmeningkatkan
kesejahteraanpara anggotanya dan masyarakat. Sekalipun koperasitidak mengutamakan
keuntungan, usaha-usaha yang di kelola oleh koperasi harusmemperoleh SHU yang
layak, sehingga koperasi dapat mempertahankankelangsungan hidupnya dan
meningkatkan kemampuan usaha. Dalam suatuterbentuknya koperasi maka terdapat pula
Sisa Hasil Usaha atau yang lebih umumdisebut SHU. Maka di bab ini akan dibahas lebih
lanjut tentang Sisa Hasil Usaha.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SHU ?
2. Bagaimana rumus pembagian SHU ?
3. Apa prinsip pembagian SHU ?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian SHU
2. Untuk mengetahui rumus pembagian SHU
3. Untuk mengetahui prinsip pembagian SHU
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX,


pasal 45 adalah : SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh
dalamsatu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi
danacadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan
olehmasing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
RapatAnggota.Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam
rapatAnggota Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta
jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART
Koperasi.Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda,
tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota
dengankoperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.

B. Rumus Pembagian SHU

koperasi 40%, jasa anggota 40%,dana pengurus 5%, dana karyawan


5%, dana pendidikan 5%, Menurut UU No. 25/1992 Pasal 5 Ayat 1 Mengatakan
bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan
modal yangdimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan
jasausaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan
kekeluargaan dan keadilan”.Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan
pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan dan asosial 5%, dana pembangunan
lingkungan 5%.

Persentase penghitungan SHU KOPERASI pun ditentukan pada RAT


danharus dituangkan dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan
SHUKOPERASI dibagikan seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini
tidakdianjurkan karena keberadaan dana cadangan dll juga sangat penting
untukkeberlangsungan koperasi.
Perumusan :

SHU = JUA + JMA, dimana

SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA

Keterangan:

SHU : sisa hasil usaha

JUA : jasa usaha anggota

JMA : jasa modal sendiri

Tms : total modal sendiri

Va : volume anggota

Vak : volume usaha total kepuasan

Sa : jumlah simpanan anggota.

CONTOH KASUS SHU:

1. Koperasi “Muda Sejahtera” yang jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib
anggotanya sebesar Rp 100.000.000,- menyajikan perhitungan laba rugi singkat
pada 31 Desember 2001 sebagai berikut :
(hanya untuk anggota):
Penjualan Rp460.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp400.000.000,-
Laba Kotor Rp 60.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba BersihRp 40.000.000,-

Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut:


a. Cadangan Koperasi 40%
b. Jasa Anggota 25%
c. Jasa Modal 20%
d. Jasa Lain-lain 15%
Buatlah:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Jurnal pembagian SHU
c. Perhitungan persentase jasa modal
d. Perhitungan persentase jasa anggota Hitung berapa yang diterima Tuan
Yohan (seorang anggota koperasi) jika jumlah simpanan pokok dan
simpanan wajibnya Rp 500.000,- dan ia telah berbelanja di koperasi
Maju Jaya senilai Rp 920.000,-
JAWABAN
a. Perhitungan pembagian SHU
Keterangan SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi 40% Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota 25% Rp 10.000.000,-
Jasa Modal 20% Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain 15% Rp 6.000.000,-
Total 100% Rp 40.000.000,- b.
b. Jurnal
SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota Rp 10.000.000,-
Jasa Modal Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain Rp 6.000.000,-
c. Persentase jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal)
x100% = (Rp 8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x 100% =
8%Keterangan:- Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan
simpanan wajib
- Simpanan sukarela tidak termasuk modal tetapi utangd.

d. Persentase jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota :


TotalPenjualan Koperasi)x 100= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x
100% = 2,17%Keterangan:
– perhitungan di atas adalah untuk koperasi konsumsi- untuk koperasi
simpan pinjam, total penjualan diganti dengan total pinjaman.
e. Yang diterima Tuan Yohan:
- jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x
ModalTuan Yohan
= (Rp 8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x Rpo 500.000,- = Rp 40.000,-
-jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan
Koperasi)x Pembelian Tuan Yohan
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x Rp 920.000,- = Rp 20.000,-
Jadi yang diterima Tuan Yohan adalah Rp 40.000,- + Rp 20.000,- =
Rp60.000,-
Keterangan: untuk koperasi simpan pinjam, Pembelian
TuanYohan diganti Pinjaman Tuan Yohan pada koperasi.

2. SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 1000.000,- Jika


dibagisesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti
contoh yangdisampaiakan sebelumnya maka diperoleh:

Cadangan : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-


SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,-
= Rp.400.000,-
Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x
Rp.1.000.000,- = Rp.50.000,-
Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada
anggota :40 % Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai


berikut:Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang
dibagikan untukaktivitas ekonomi (transaksi anggota) dan berapa
prosentase untuk SHUKOPERASI modal usaha (simpanan anggota)
prosentase ini tidak dimasukankedalam AD/ART karena perbandingan
antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan
dominasi pengaruh atas usaha koperasi, makaharus diputuskan setiap
tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI yangdibagi atas Aktivitas
Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASIyang dibagi
atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas
Y = 70% x Rp.400.000,-
= Rp. 280.000,-
X= 30% x Rp.400.000,-
= Rp. 120.000,-

C. Prinsip – Prinsip Pembagian SHU


Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transaparansi, dan sesuai
denganPrinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip
pembagian SHUsebagai berikut:
1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.Pada hakekatnya
SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumberdari anggota
itu sendiri. Sedangkan diluar dari pada itu dijadikan sebagaicadangan
koperasi. Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHU yang bersumber dari
non-anggota cukup besar, maka rapat anggota dapatmenetapkannya
untuk dibagi secara merata sepanjang tidak membebanilikuiditas
koperasi.
2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang
dilakukananggota sendiri.SHU yang diterima setiap anggota pada
dasarnya merupakan insentif darimodal yang diinfestasikannya dan dari
hasil transaksi yang dilakukannyadi koperasi. Maka dari itu
diperlukannya proporsi SHU yang akan diterima para anggota koperasi.
Dari SHU bagian anggota yang dibagi kepadaanggota.
3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.Proses
perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi
kepadaanggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap
anggotadapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa
partisipasinyakepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga
merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam
membangun suatukebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan
usaha, dan pendidikandalam proses demokrasi.
4. SHU anggota dibayarkan secara tunai.
SHU anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan
demikiankoperasi membuktikan dirinya sebagi badan usaha yang sehat
kepadaanggota dan masyarakat mitra bisnisnya

D. Laporan Keuangan Koperasi


Laporan keuangan koperasi adalah dokumen resmi yang memberikan
gambaran tentang kondisi keuangan koperasi. Laporan keuangan ini mencakup
informasi tentang aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, dan laba rugi
koperasi selama periode tertentu, biasanya satu tahun.
Laporan koperasi keuangan terdiri dari tiga bagian utama:

1. Laporan laba rugi : laporan Ini mencantumkan pendapatan koperasi


dan biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan koperasi selama
periode tertentu, biasanya satu tahun. Laba rugi menunjukkan
apakah koperasi menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian
selama periode tersebut
2. Neraca: neraca koperasi adalah laporan yang menunjukkan posisi
keuangan koperasi pada akhir Neraca mencantumkan aset koperasi
periode tertentu. (seperti kas, plutang, atau inventaris) dan
kewajiban koperasi (seperti Hutang dan kewajiban lainnya).
3. Laporan arus kas : laporan ini menunjukan arus kas masuk dan keluar
dari koperasi selama periode tertentu. Laporan arus kas membantu
mengungkap sumber dan penggunaan kas koperasi, yang dapat
membantu manajemen koperasi dalam merencanakan kegiatan
keuangan di masa depan.
Laporan keuangan koperasi sangat penting bagi anggota, pengurus, dan
pemangku kepentingan lainnya untuk mengetahui kondisi keuangan
koperasi dan menilai apakah koperasi tersebut beroperasi dengan efektif
dan efisien.
E. Manfaat laporan Keuangan Koperasi Adalah Sebagai Berikut:

1.Update kinerja koperasi keuangan: Laporan koperasi keuangan memberikan


gambaran tentang kinerja koperasi keuangan, termasuk pendapatan, biaya, laba,
dan arus kas, Dengan mengevaluasi laporan keuangan, anggota dan pengurus
koperasi dapat mengetahui apakah koperasi beroperasi dengan baik atau tidak.
2. Pengambilan keputusan yang tepat Laporan koperasi keuangan memberikan
informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat terkait dengan
operasi koperasi, seperti pengelolaan dana dan investasi, pembelian atau penjualan
aset, Pengeluaran dan penghitungan koperasi,dan sebagainya.
3. Transparansi: Laporan keuangan koperasi
membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas koperasi terhadap anggota
dan pemangku kepentingan lainnya: Anggota dan pemangku kepentingan dapat
keuangan koperasi menilai kinerja dan memperoleh kepercayaan terhadap
koperasi.
4. Penilaian: Laporan keuangan koperasi membantu anggota dan pengurus koperasi
untuk menilai risiko dan peluang dalam kegiatan koperasi. memperoleh
pemahaman yang lebih baik Dengan tentang kinerja koperasi keuangan, mereka
dapat mengambil tindakan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan
keuntungan.
5. Memenuhi persyaratan hukum: Laporan koperasi keuangan biasanya dibutuhkan
oleh pihak-pihak tertentu seperti pemerintah atau lembaga keuangan untuk
memenuhi persyaratan hukum yang berlaku. Dalam beberapa kasus, koperasi juga
dapat memperoleh sumber pembiayaan dari pihak luar dengan menunjukkan
laporan keuangan

 Ada beberapa pihak yang dapat mengecek laporan keuangan koperasi, antara lain:
- Pengurus koperasi: Pengurus koperasi bertanggung jawab untuk menyusun dan
memeriksa laporan keuangan koperasi. Mereka harus memastikan bahwa laporan
keuangan tersebut akurat dan mencerminkan kondisi keuangan koperasi dengan
sebenar- benarnya.
- Auditor: Auditor independen dapat ditugaskan oleh koperasi untuk memeriksa dan
mengevaluasi laporan keuangan koperasi. Auditor akan melakukan audit keuangan
untuk memastikan bahwa laporan keuangan koperasi disusun secara akurat dan
dapat dipercaya.

- Dewan Pengawas: Dewan Pengawas koperasi memiliki tugas untuk memastikan


bahwa kegiatan koperasi dilakukan secara benar dan sesuai dengan undang-undang
dan peraturan yang berlaku. Salah satu tugas utama Dewan Pengawas adalah
menilai dan mengevaluasi laporan keuangan koperasi.

- Anggota koperasi: Anggota koperasi juga berhak untuk memeriksa laporan


keuangan koperasi. Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi, menilal dan
anggota dapat mengevaluasi laporan keuangan serta memberikan masukan dan
masukan kepada pengurus koperasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi memerlukan laporan keuangan tiap bulannya yang
dapatmenerangkan keadaan keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi terdiri
atas: SHU, neraca koperasi, laporan perubahan modal koperasi. Dengan
laporankeuangan, dapat melihat dan menilai keberhasilan atau kinerja pengurus
koperasiatau juga dapat menggunakan RAPB Koperasi untuk menilai prestasi kerja
pengurus dalam mengelola usaha koperasi. SHU atau yang lebih dikenal denganSisa
Hasil Usaha merupakan selisih dari pendapatan dikurangi biaya operasionalkoperasi
selama satu tahun. SHU dapat berubah atau meningkat denganmemperbesar omset
usaha, menekan biaya operasional

B. Saran
Yang harus dilakukan pemerintah untuk memajukan koperasi
Indonesiaadalah menganalisis sebab-sebab yang membuat koperasi di Indonesia
tidak maju,menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.Upaya
yangdilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan reposisi
peran koperasi yang secara mandiri dilakukan oleh koperasi dan pengusaha
kecil,dan pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator. Dalam program
inikoperasi berkesempatan untuk eksis dalam bidang usaha. Selain itu juga,
programini dapat membuktikan bahwa koperasi dan usaha kecil mampu berperan
sebagaikelembagaan yang menopang pemberdayaan rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

http://ayundakurnia2.blogspot.com/2018/10/makalah-sisa-hasil-usaha-
shu.html?m=1

http://roedoeframansa.blogspot.com/2011/12/pembagian-sisa-hasil-usaha-
shu-dan.html?m=1

http://duniamersa.blogspot.com/2015/05/makalah-akhir-perkoperasian-sisa-
hasil.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai