Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISA HASIL USAHA KOPERASI

Dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Ekonomi Koperasi

yang diampu oleh dosen Masruroh, S.M, M.M

Disusun Oleh :

Zulviana Zumairoh

20383042089

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM


NEGERI MADURA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT., kami dapat menyelesaikan


makalah ini,atas kemurahan dan keberkahan yang dilimpahkan oleh-Nya kepada
kami. Ucapan terima kasih patut kami ucapkan kepada dosen pengampu kami,
karena telah sudi memberikan sebuah kepercayaan kepada kami untuk mengemban
tugas ini.

Maklah ini disusun berdasarkan mata kuliah Ekonomi Koperasi yang


diampu oleh ibu Masruroh, S.M., M.M dengan pembahasan yang disajikan tentang
“Sisa Hasil Usaha Koperasi”. Kami sadari bersama bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun menerima masukan berupa kritik atau
aran yang membangun dari pembaca sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Pamekasan, 20 April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................................

B. Rumusan Masalah.............................................................................................

C. Tujuan ...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Pengertian Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU) ..................................................

B. Rumus Pembagian SHU .................................................................................. .

C. Prinsip – Prinsip Pembagian SHU ....................................................................

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi SHU ...................................................... …

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan .......................................................................................................

B. Saran .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Koperasi merupakan salah satu organisasi di Indonesia dimana dalam UUD


1945 dinyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan. Menururt UU NO. 25 thn 1992 tentang
perkoperasian, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggota orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asa
kekeluargaan”.

Dalam tata perekonominan nasional di Indonesia, koperasi diharapkan dapat


menepatkan tempat dan posisi yang penting. Koperasi di Indonesia memiliki dasar
konstitusi yang kuat yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi,
“Perekonomian di susun sebgai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang mampu


berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba. Hanya saja
perkoperasian Indonesia tidak mengenal istilah “LABA”, karena tujuan kegiatan
koperasi tidak berorientasi pada laba melainkan berorientasi pada manfaat. Laba
dalam koperasi dikenal dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU).

Pada setiap akhir periode operasinya, koperasi di harapkan dapat


menghasilkan SHU yang layak. Pada dasarnya koperasi di kelola dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraanpara anggotanya dan masyarakat. Sekalipun koperasi
tidak mengutamakan keuntungan, usaha-usaha yang di kelola oleh koperasi harus
memperoleh SHU yang layak, sehingga koperasi dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan meningkatkan kemampuan usaha. Dalam suatu
terbentuknya koperasi maka terdapat pula Sisa Hasil Usaha atau yang lebih umum
disebut SHU. Maka di bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang Sisa Hasil Usaha
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah terhadap tema yang dibahas :

1. Apa pengertian dari SHU


2. Bagaimana rumus pembagian SHU
3. Apa prinsip pembagian SHU
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi SHU

C.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan terhadap tema yang dibahas :

1. Untuk mengetahui apa itu SHU


2. Untuk mengetahui bagaimana rumus pembagian SHU
3. Untuk mengetahui apa prinsip pembagian SHU
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi SHU
BAB II

PEMBAHASAN
A.Pengertian Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU)
Pengertian SHU menurut pasal 45 ayat (1) UU NO.25/1992, adalah sebagai
berikut : Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan1.
Menurut IAI (2004) Sisa Hasil Usaha adalah penjumlahan dari partisipasi
neto dan laba atau rugi kotor dengan non anggota, ditambah atau dikurangi dengan
pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian pajak penghasilan badan
koperasi. 2 Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Koperasi seringkali diartikan keliru oleh
pengelola koperasi. SHU Koperasi dianggap sama saja dengan deviden sebuah PT,
padahal terminology SHU jelas, bahwa SHU adalah “Sisa” dari Usaha koperasi
yang diperoleh setelah kebutuhan anggota terpenuhi3.
Dalam Manajemen koperasi Sisa hasil usaha (SHU) memang diartikan
sebagai selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue) dengan
biaya-biaya atau biaya total (total cost) dalam satu tahun buku. Bahkan dalam jika
ditinjau pengertian SHU dari aspek legalistik, menurut UU No.25/1992, tentang
perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut:
• SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
• SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding
jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi,
serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan
koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
• Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat
AnggotaPenetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta
jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART

1
UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi Indonesia
2
IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
3
http;//bayuriyanda.wordprees.com/2009/11/10/sisa-hasil-usaha-shu-koperasi/
Koperasi.Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda,
tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap
pembentukan pendapatan koperasi.Semakin besar transaksi (usaha dan
modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan
diterima.

B. Rumus Pembagian SHU


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan
bahwa pembagian Selisih Hasil Usaha harus dilakukan pada akhir periode
pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai
kewajiban. Pembagian sisa hasil usaha, bila diktisarkan adalah sebagai berikut :
➢ Anggota
➢ Cadangankoperasi
➢ Bagianpengurus
➢ Bagianpegawai/karyawan
➢ Programpendidikankoperasi
➢ Programpembangunandaerahkerja
➢ Program sosial
Menurut UU No. 25/1992 Pasal 5 Ayat 1 Mengatakan bahwa “pembagian
SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang
dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha
anggota terhadap koperasi. 4 Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan
dan keadilan”.Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU
sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%,
dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan
lingkungan 5%.
Persentase penghitungan SHU koperasi pun ditentukan pada RAT dan
harus dituangkan dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan SHU
KOPERASI dibagikan seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini tidak
dianjurkan karena keberadaan dana cadangan dll juga sangat penting untuk
keberlangsungan koperasi.5

4
Ibid
5
http://ayundakurnia2.blogspot.com/2018/10/makalah-sisa-hasil-usaha-shu.html?m=1
PERUMUSAN :
SHU = JUA + JMA, dimana
SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA
Keterangan:
SHU : sisa hasil usaha
JUA : jasa usaha anggota
JMA : jasa modal sendiri
Tms : total modal sendiri
Va : volume anggota
Vak : volume usaha total kepuasan
Sa : jumlah simpanan anggota.

CONTOH KASUS SHU:


1. Koperasi “Muda Sejahtera” yang jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib
anggotanya sebesar Rp 100.000.000,- menyajikan perhitungan laba rugi singkat
pada 31 Desember 2001 sebagai berikut :
(hanya untuk anggota):
Penjualan Rp 460.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 400.000.000,-
Laba Kotor Rp 60.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba Bersih Rp 40.000.000,-
Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut:
a. Cadangan Koperasi 40%
b. Jasa Anggota 25%
c. Jasa Modal 20%
d. Jasa Lain-lain 15%
Buatlah:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Jurnal pembagian SHU
c. Perhitungan persentase jasa modal
d. Perhitungan persentase jasa anggota
Hitung berapa yang diterima Tuan Yohan (seorang anggota koperasi) jika jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajibnya Rp 500.000,- dan ia telah berbelanja di
koperasi Maju Jaya senilai Rp 920.000,-
JAWABAN
a. Perhitungan pembagian SHU
Keterangan SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi 40% Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota 25% Rp 10.000.000,-
Jasa Modal 20% Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain 15% Rp 6.000.000,-
Total 100% Rp 40.000.000,-
b. Jurnal
SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota Rp 10.000.000,-
Jasa Modal Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain Rp 6.000.000,-
c. Persentase jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x
100% = (Rp 8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x 100% = 8%
Keterangan:- Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan
wajib - Simpanan sukarela tidak termasuk modal tetapi utang
d. Persentase jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan
Koperasi)x 100
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x 100% = 2,17%
Keterangan: – perhitungan di atas adalah untuk koperasi konsumsi
- untuk koperasi simpan pinjam, total penjualan diganti dengan total
pinjaman
e. Yang diterima Tuan Yohan:
- jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x Modal Tuan
Yohan
= (Rp 8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x Rpo 500.000,- = Rp 40.000,-
- jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan
Koperasi)x Pembelian Tuan Yohan
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x Rp 920.000,- = Rp 20.000,-
Jadi yang diterima Tuan Yohan adalah Rp 40.000,- + Rp 20.000,- = Rp
60.000,-
Keterangan: untuk koperasi simpan pinjam, Pembelian Tuan Yohan diganti
Pinjaman Tuan Yohan pada koperasi.
2. SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 1000.000,- Jika dibagi
sesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang
disampaiakan sebelumnya maka diperoleh:
Cadangan : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-
SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp.
400.000,-
Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x Rp.1.000.000,- = Rp.
50.000,-
Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota :
40 %Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:


Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk
aktivitas ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU
KOPERASI modal usaha (simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan
kedalam AD/ART karena perbandingan antara keduanya sangat mudah berubah
tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh atas usaha koperasi, maka
harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI yang dibagi
atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASI yang
dibagi atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas
Y = 70% x Rp.400.000,-
= Rp. 280.000,-
X= 30% x Rp.400.000,-
= Rp. 120.000,-
C. Prinsip – Prinsip Pembagian SHU
Prinsip-prinsip pembagian Sisa Hasil Usaha sebagai berikut:
• SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
• SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
• Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
• SHU anggota dibayar secara tunai.6
Sesuai dengan salah satu sendi-sendi dasar koperasi, yang mengatakan
pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota, maka
pembagian SHU dibedakan antara yang berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk bukan anggota.7
Berdasarkan prinsip-prinsip SHU diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
koperasi berasaskan kekeluargaan, bahkan dalam pembagian-pembagian SHU
memiliki prinsip-prinsip yang identik dengan kekeluargaan. Hal ini dilakukan
SHU yang diperoleh masing-masing anggota dapat bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan seluruh warga koperasi tersebut.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi SHU


Besarnya SHU pada koperasi tergantung dari kegiatan yang dilakukan oleh
koperasi itu sendiri. Menurut Yanti(2005) faktor-faktor yang mempengaruhi SHU
terdiri dari dua faktor yaitu:
1) Faktor dari Dalam
a. Partisipasi anggota, para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan
koperasi karena tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidakakan
berjalan lancar.
b. Jumlah Modal sendiri, SHU anggota yang diperoleh sebagian dari modal
sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah
c. Kinerja pengurus, kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan
yang dilakukan oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik sesuai
persyaratan dalam anggaran dasar serta UU perekonomian maka hasil yang
dicapai pun juga kan baik.

6
Sitio Arifin, Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik.Jakarta :Erlangga.
7
Widiyanti, Ninik. 2003. .Dinamika Koperasi. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
d. Jumlah unit usaha yang dimiliki, setiap koperasi pasti mempunyai unit usaha,
hal ini juga menentukan seberapa besar volume usaha yang dijalankan dalam
kegiatan usaha tersebut.
e. Kinerja manajer, kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang
dilakukan oleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal yang
bersifat intern.
f. Kinerja karyawan, merupakan kemampuan seseorang karyawan dalam
menjadi anggota koperasi.
2) Faktor dari Luar
a. Modal pinjaman dari luar
b. Para konsumen dari luar selainanggota koperasi
c. Pemerintah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi SHU
a) Jumlah Anggota Koperasi
Semakin banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya pada
koperasi, diharapkan akan meningkatkan volume kegiatan koperasi
sehingga akan meningkatkan SHU yang akan diperoleh koperasi.
b) Volume usaha
Peningkatan SHU dari suatu koperasi sangat tergantung pada kegiatan
yang dijalankannya,sehingga aspek volume usaha yang dijalankan oleh
koperasi akan sangat menentukan pendapatannya.
c) Jumlah simpanan
Simpanan para anggota koperasi merupakan salah satu komponen yang
turut serta menentukan kegiatan perkoperasian di koperasi tersebut.
d) Jumlah hutang (Pinjaman)
Volume usaha yang harus ditingkatkan oleh koperasi akan terlaksana
modal yang mencukupi, baik yang berasal dari para anggota maupun
modal yang digali dari luar (hutang) 8.

8
Iramani, dan E. Kristijadi. 1997. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Unit
Koperasi Desa di Jawa Timur. Jurnal Vebtura, Vol.1, No 2.
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

Koperasi memerlukan laporan keuangan tiap bulannya yang dapat


menerangkan keadaan keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi terdiri atas
: SHU, neraca koperasi, laporan perubahan modal koperasi. Dengan laporan
keuangan, dapat melihat dan menilai keberhasilan atau kinerja pengurus koperasi
atau juga dapat menggunakan RAPBKoperasi untuk menilai prestasi kerja
pengurus dalam mengelola usaha koperasi. SHU atau yang lebih dikenal dengan
Sisa Hasil Usaha merupakan selisih dari pendapatan dikurangi biaya operasional
koperasi selama satu tahun.SHU dapat berubah atau meningkat dengan
memperbesar omset usaha, menekan biaya operasional

B.Saran

Yang harus dilakukan pemerintah untuk memajukan koperasi Indonesia


adalah menganalisis sebab-sebab yang membuat koperasi di Indonesia tidak maju,
menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.Upaya yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan reposisi
peran koperasi yang secara mandiri dilakukan oleh koperasi dan pengusaha kecil,
dan pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator. Dalam program ini
koperasi berkesempatan untuk eksis dalam bidang usaha. Selain itu juga, program
ini dapat membuktikan bahwa koperasi dan usaha kecil mampu berperan sebagai
kelembagaan yang menopang pemberdayaan rakyat.

Demikian pembahasan dari makalah ini, kami menyadari bahwa masih


banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga
makalah ini dapat berguna, khususnya bagi kami dan mahasiswa pada umumnya
untuk dapat memperluas pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

- UU No. 12 Tahun 1967 tentang Koperasi Indonesia


- Modul Koperasi Indonesia, Tahun 1999 (Drs. Sugiharsono – Drs. Teguh
Sihono SUMBER
- http://riana-dwi.blogspot.com/2012/11/pola-manajemen-koperasi.html
http://roedoeframansa.blogspot.com/2011/12/pembagian-sisa-hasil-usaha-
shu-dan.html
- http://ayundakurnia2.blogspot.com/2018/10/makalah-sisa-hasil-
usahashuhtml?m=1
- http;//bayuriyanda.wordprees.com/2009/11/10/sisa-hasil-usaha-shu-koperasi/
- IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
- Iramani, dan E. Kristijadi. 1997. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa
Hasil Usaha Unit Koperasi Desa di Jawa Timur. Jurnal Vebtura, Vol.1, No 2.
- Sitio Arifin, Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik.Jakarta
:Erlangga.
- Widiyanti, Ninik. 2003. .Dinamika Koperasi. Jakarta: PT. Dunia Pustaka
Jaya.

Anda mungkin juga menyukai