Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Aspek Keuangan

Keuangan (dalam bahasa inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan
organisasi meningkatkan, mengalokasikan, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan
dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.

Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari
aspek keuangan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi
dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP), Average Rate of Return (ARR), Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break Event Point.

Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa
periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan
lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk
menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Meliputi hal-hal seperti:

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

2. Kebutuhan biaya investasi.

3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah
biaya yang dikeluarkan selama umurinvestasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.

5. Kriteria penilaian investasi.

6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

B. Sumber Dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar.
Perolehan dana dapat dicari dariberbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari
modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau
modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan
pemilikusaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal
atau dengan modal gabungan.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk
apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya
paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.

Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:

1. Modal asing (modal pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yangdiperoleh dari pihak luar perusahaan dan
biasanya diperoleh secarapinjaman.

Sumber dana modal asing dapat diperoleh antara lain dari :

a. Pinjaman dari dunia perbankan.

b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pensiun,
atau lembaga keuangan lainnya.

c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.

2. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham
baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham
sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan
menggunakan modal sendiri untukmembiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti
modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.

Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :

a. Setoran dari pemegang saham.

b. Dari cadangan laba ;atau

c. Dari laba yang belum dibagi.

Referensi:

Dr. I Made Adnyana, S.E., M.M. Studi Kelayakan Bisnis. 2020.91

Anda mungkin juga menyukai