Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Exsanda Cahya Pradita 2211011066
M Daffa Rezki Nugraha 2211011073
Muhammad Hilal Al Farizi 2211011130
M Raihan Saputra 2211011147
Kelompok 8
Puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya serta memberikan kesehatan dan kesempatan kami untuk menyelesaikan tugas Manajemen
Koperasi dan UMKM dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu R. A. Fiska Huzaimah, S.E., M.SI selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini.
Kami harap semoga makalah ini dapat berguna dan bisa membantu kesulitan para
pembaca. Kami menyadari jika penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dengan ini kami sangat mengharapkan saran dan krtitik dari para pembaca.
2
DAFTAR ISI
Is
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………..3
A.Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………………………….4
B.Rumusan masalah……………………………………………………………………………………………………………………………..5
C.Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………………………………………………………….5
A.Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi…………………………………………………………………….6
B. Karakteristik Keuangan Koperasi……………………………………………………………………………………………………….7
C. Masalah Dalam Manajemen Keuangan Koperas..………………………………………………………………………………8
D. Sumber-sumber Permodalan Koperasi……………………………………………………………….……………………………9
E.Investasi Koperasi………………………………………………………………………………………………….…………………….….11
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………………….15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.Bagaimana Pengertian Dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi?
2.Bagaimana Karakteristik Keuangan Koperasi?
3.Apa Saja Permasalahan Yang Ada Dalam Manajemen Keuangan Koperasi?
4.Bagaimana Koperasi Mendapatkan Sumber Permodalan?
5.Bagaimana Investasi Koperasi Berjalan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.Menjelaskan Pengertian Dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi,
2.Menjelaskan Bagaimana Karakteristik Manajemen Keuangan Koperasi,
3.Menjelaskan Masalah Yang Ada Dalam Manajemen Keuangan Koperasi,
4.Menjelaskan Bagaimana Koperasi Mendapatkan Sumber Permodalan
5.Menjelaskan Bagaimana Investasi Koperasi Berjalan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi
Koperasi membutuhkan uang atau modal untuk menjalankan usahanya. Dana atau
modal diperoleh dari para pemilik koperasi, yaitu anggota, dan mereka juga berasal dari
hutang.Aset tetap seperti mesin, bangunan, kendaraan, tanah dan lain-lain atau barang habis
pakai dibeli dari dana yang diterima dari koperasi. , sebagai bahan baku untuk produksi dan
penjualan. Memelihara cadangan kas untuk menutupi klaim dari pembeli atau, jika
memungkinkan, membeli sekuritas untuk kegiatan kooperatif atau likuiditas. Manajer keuangan
koperasi yang dimaksud di sini adalah direktur koperasi yang bertanggung jawab untuk
membuat keputusan investasi dan keuangan yang penting. Prinsip pengelolaan koperasi
mensyaratkan bahwa perolehan dan penggunaan dana harus berpedoman pada aspek efisiensi
dan efektifitas.
Segala kegiatan yang berkaitan dengan perolehan dana atau penyaluran dana tersebut
kepada koperasi disebut pengeluaran koperasi, atau pengelolaan keuangan koperasi.
Dengan demikian pengelolaan keuangan koperasi adalah pengelolaan kegiatan
pengeluaran, yang juga mencakup kegiatan administrasi seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dana. Selain dari sumber internal, koperasi
juga dapat memperoleh dana dari sumber eksternal yaitu. Pembiayaan dari tambahan setoran
modal dari anggota atau kreditur.
Karakteristik keuangan koperasi juga sangat terkait dengan bentuk laporan keuangan pada koperasi,
terutama laporan laba rugi dan neraca, sebab kedua laporan ini menjadi rujukan dalam perhitungan
kinerja keuangan koperasi. Secara umum laporan keuangan koperasi mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
Pertama, pengurus bertanggung jawab dan wajib melaporkan kepada rapat anggota segala sesuatu yang
menyangkut tata kehidupan koperasi. Oleh karena itu pengurus harus bertanggung jawab mengenai
segala kegiatan pengelolaan perusahaan koperasinya dan usahanya kepada Rapat Anggota atau Rapat
Anggota Luar Biasa.
Kedua, laporan keuangan koperasi juga hanya merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan
koperasi. Laporan keuangan koperasi lebih ditujukan kepada pihak-pihak di luar pengurus koperasi
termasuk pihak yang tidak dimaksudkan untuk pengendalian usaha. Dengan demikian, pemakai utama
dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota koperasi itu sendiri beserta pejabat koperasi.
Menilai sejauh mana perusahaan koperasi memberikan manfaat kepada anggotanya, dan
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya, karya, dan jasa yang akan
diberikan kepada koperasi
Keempat, modal koperasi terdiri dari pemupukan simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan dari hasil
usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber lain. Dengan karakteristik modal koperasi seperti ini.
Perusahaan koperasi sangat rentan terhadap berbagai krisis karena koperasi tidak memiliki dasar modal
permanen yang kuat.
Kelima, pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan
penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sisa Hasil
Usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
Keenam, keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan dengan dalih apa pun. Dalam kasus ini.
Penisahaan koperasi akan kehilangan dana besar jika anggota keluar dalam jumlah banyak.
Ketujuh, sifat dan keterbatasan pelaporan keuangan pada koperasi yaitu laporan Keuangan adalah
laporan yang bersifat sejarah, yang tidak lain merupakan laporan atas kejadian yang selah lewat
sehingga berdampak pada keterbatasan dalam penggunaannya. Data yang disajikan dalam laporan
keuangan berkaitan satu sama lain secara fundamental laporan keuangan itu sebagal hasil dari
pembahasan setelah timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi. Laporan keuangan itu bersifat
konservatif dalam menghadap: ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera
diperhitungkan kerugiannya, harta kekayaan bersih dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilai
yang paling rendah.
Dalam koperasi yang merupakan himpunan orang-orang dengan struktur demokratis internal,
para anggota kurang berminat mengambil saham lebih dari minimum saham yang diperlukan,
sebab hak keanggotaan pribadi tetap sama untuk semua anggota berapa pun kontribusi modal
saham, keuntungan atas modal saham terbatas dan dana cadangan yang dihimpun tidak dapat
dibagi.
Kelemahan anjangl ini, yang timbul dari sikap rangkap koperasi sebagai himpunan orang-orang dan
organisasi usaha, dan dari tujuan memajukan anggota tidak dapat dihapuskan oleh pembuat undang-
undang. Kelemahan tersebut hanya dapat dikurangi. Oleh karena itu, pembatasan keuangan yang
menjadi sifat dasar koperasi tidak sesuai bagi badan usaha:
1. yang memerlukan modal dasar yang secara anjang stabil dan tinggi dari permulaannya.
2. yang karena anjang teknis atau ekonomis harus memulai operasinya dalam bentuk badan usaha besar
(large scale enterprice),
3. yang sering berubah-ubah dalam keanggotaan dan modal dasarnya, 4. Yang mudah terpengaruh pada
fluktuasi usaha besar atau risiko-risiko berat (Munkner, 1987).
Berdasarkan kajian historis, koperasi lahir dari suatu masyarakat yang terhimpit dalam per- ekonomian
akibat kalah bersaing dalam perekonomian. Dampak dari peristiwa ini dalam masyarakat muncul banyak
pengangguran, tingkat kehidupan yang rendah, dan kemiskinan. Bentuk organisasi kerja sama inilah
yang menjadi inspirasi berdirinya koperasi modern, seperti koperasi Rochdale di Inggris Koperasi
Rochdale telah memberi contoh bagaimana koperasi seharusnya dikelola Prinsip-prinsip koperasi
Rochdale bahkan sampai saat ini menjadi rujukan bagi prinsip-prinsip koperasi di berbagai negara di
dunia, termasuk Indonesia.
Untuk dapat memupuk modal penyertaan, koperasi sekurang-kurangnya dapat memenuhi persyaratan :
2. Membuat rencana kegiatan dan usaha yang akan dibiayai modal penyertaan, dan
Sumber pertama modal dasar untuk membiayai koperasi lalah kontribusi para anggotanya. Simpanan
pokok pada dasamya adalah saham koperasi karena dengan memiliki simpanan pokok pada koperasi,
seorang anggota secara otomatis ikut memiliki perusahaan koperasi Meskipun demikian untuk beberapa
koperasi tentenis masalah kepemilikan ini dapat dimodifikasi. Mereka pada umumnya selain ingin
memanfaatkan pelayanan koperasi demi kepentingan bisnisnya, juga karena koperasi mempunyai
potensi untuk berkembang.
Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah bentuk simpanan yang rutin dilakukan anggota koperasi setiap perinde tertentu
tapi bukan sebagai dasar penentuan hak miliknya atas koperasi. Besarnya simpanan wajib dapat
berubah sewaktu-waktu tergantung dari kesepakatan anggota pada saat rapat anggota dilakukan,
namun simpanan wajib tidak dapat diambil anjang selama yang bersangkutan masih menjadi anggota
koperasi
Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan yang besarnya tidak ditentukan tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota Simpanan sukarela dapat disetorkan dan diambil setiap saat Terhadap simpanan
sukarela koperasi menetapkan tingkat bunga tertentu yang disepakati anggota.
Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak
lain yang bersifat pemberian dan tidak mengikat.
Modal Penyertaan
Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam
meningkatkan kegiatan usahanya (PP Nomor 13 Tahun 1998).
Cadangan Koperasi
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan hasil usaha setelah pek yang
dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menunip kerugian koperasi bila diperhakan . Karena ini
tidaklah dibenarkan mengritik pembentukan dana cadangan dalam koperasi dengan mengatakan dana
cadangan adalah keuntungan yang seharusnya dibagikan daripada ditahan atau tidak dibayarkan kepada
anggotanya.
b. Cadangan bebas
b. Kredit investasi, digunakan untuk membiayai atau membeli barang seperti kendaraan, mesin-
mesin, tanah untuk pabrik, dan sebagainya.
Utang yang jangka waktunya paling lama satu tahun, yang terdiri dari kredit perdagangan.
10
b. Wesel Bayar, utang dari perusahaan yang disebabkan oleh pengakuan suatu wesel.
c. Utang bank
d. Utang dagang
f. Rekening koran, kredit yang diberikan bank kepada perusahaan dengan batas plafound tertentu.
F. Investasi Koperasi
Harta kekayaan koperasi tidak dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan atau
digadaikan. Harta kekayaan ini juga tidak boleh diatasnamakan oleh pengurus, pengawas dan atau
pengelola, tapi harus dicatat atas nama koperasi yang bersangkutan Pada setiap koperasi wajib memiliki
catatan kepemilikan harta kekayaan koperasi yang paling sedikit menjelaskan status kepemilikan,
tanggal perolehan, sertifikasi harta yang dimiliki beserta kondisi fisiknya dan harga perolehan Pada
koperasi simpan pinjam atau koperasi yang memiliki unit simpan pinjam, investasi dapat dilakukan
dengan memberikan pinjaman atau pembiayaan pada anggota koperasi yang bersangkutan, calon
anggota yang memenuhi syarat, koperasi lain, dan atau anggotanya.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada koperasi anggota adalah pemilik sekaligus sebagai pelanggan utama perusahaan koperasi
Sebagai pemilik, mereka berhak mengendalikan jalannya koperasi dan mengambil kebijakan-
kebijakan strategis tentang kegiatan operasional koperasi, seperti harga, kualitas, pelayanan,
dan lain- lain Sebagai pelanggan, mereka berhak mendapatkan kepuasan atas pelayanan
perusahaan koperasi. Koperasi yang ideal adalah koperasi yang mampu meningkatkan
pertumbuhan usaha perusahaan koperasinya sekaligus perusahaan anggotanya. Oleh karena
itu, tugas utama koperasi di pasar internal membantu memajukan usaha anggotanya melalui
kegiatan-kegiatan pelayanan koperasi. Seperti perusahaan pada umumnya, koperasi dapat
mengadakan integrasi vertikal ke hulu atau ke hilir dengan membentuk koperasi primer
sekunder atau tersier di sepanjang jalur tata niaga suatu produk Strategi ini banyak diterapkan
oleh berbagai jenis koperasi di Indonesia Di Indonesia pada dasarnya hanya dikenal tiga bentuk
yakni bentuk federasi (federated), bentuk pemusatan (centralized). Dan bentuk campuran.
12
DAFTAR PUSTAKA