Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3

2.1 Pelaporan Keuangan Koperasi 3


2.2 Bentuk-bentuk dari pelaporan Koperasi ..............................................4
2.3 Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan Koperasi....................................6
2.4 Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi 8
2.5 Perlakuan Khusus Laporan Akuntansi Koperasi 10
2.6 Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Akuntansi Koperasi ....................12
2.7 Akuntansi Koperasi dan jenis-jenisnya.......................................................15
2.8 Proses Penyususan Laporan Keuangan Koperasi.......................................16
2.9 Contoh Laporan Keuangan Koperasi ..........................................19

BAB III PENUTUP.........................................................................................23

3.1 Kesimpulan.................................................................................................23
3.2 Saran ......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian laporan keuangan koperasi adalah laporan pertanggungjawaban


pengurus atau menejemen tentang koperasi. Selain itu, laporan keuangan
koperasi juga merupakan bagian dari system pelaporan keuangan koperasi.
Pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota koperasi
beserta pengurus atau manajemen koperasi. Pemakai lainnya adalah calon
anggota koperasi, bank, kreditor, dan kantor pajak. Modal koperasi ini bisa
berasal dari modal sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga,
maupun surat-surat hutang. Modal terdiri dari 2 yaitu modal jangka panjang
(Fasilitas Fisik) dan modal jangka pendek (Kegiatan Operasional).

Sedangkan SHU koperasi yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda,
tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap
pembentukan pendapan koperasi. Dalam pengertian ini, juga di jelaskan bahwa
ada hubungan linear antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam
perolehan SHU. Artinya, semakin besar transaksi (usahadan modal) anggota
dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Hal ini
berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik
saham adalah proporsional, sesuai dengan besarnya modal yang dimiliki. Hal
ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.
BerdasarkanBerdasarkan hal di atas, maka kami memutuskan menyusun
sebuah makalah yang kami beri judul “Laporan Keuangan Koperasi”

1.2 RUMUSANMASALAH

1
1. Apa yang dimaksud pelaporan keuangan koperasi itu?
2. Apa saja bentuk bentuk dari pelaporan keuangan koperasi ?
3. Siapa saja dan apa tujuan dari laporan keuangan koperasi ?
4. Bagaimana karakteristik laporan keuangan koperasi ?
5. Bagaimana perlakuan khusus Akuntansi Laporan Koperasi ?
6. Bagaimana Pengukuran Unsur Akuntansi Koperasi ?
7. Apa saja jenis jenis akuntansi koperasi ?
8. Bagaimana Cara Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi ?
9. Apa Contoh dari Laporan Keuangan Koperasi ?
1.3 TUJUANMASALAH

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk Mengetahui mengenai Pelaporan Akuntansi Koperasi


2. Untuk Mengetahui apa saja bentuk-bentuk laporan keuangan koperasi
3. Untuk Mengetahui Siapa dan Apa Tujuan dari Laporan Keuangan
Koperasi
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Perlakuan Khusus Akuntansi Laporan
Keuangan Koperasi
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengukuran Unsur Akuntansi Koperasi
7. Untuk Mengetahui Jenis Akuntansi Koperasi
8. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Penyusunan Laporan Keuangan
Koperasi
9. Untuk Mengetahui Contoh dari Laporan Keuangan Koperasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PELAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Pelaporan Keuangan Koperasi

Pengertian laporan keuangan koperasi adalah laporan pertanggungjawaban


pengurus atau menejemen tentang koperasi. Selain itu, laporan keuangan koperasi
juga merupakan bagian dari system pelaporan keuangan koperasi. Laporan
keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerjaserta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan koperasi juga dibuat sesuai
standar PSAK yang akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah
dipahami, mempunyai relevansi,keandalan dengan daya banding yang tinggi.
Pelaporan Keuangan Koperasi Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat
satu bulan sebelum diselengggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun
laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :

1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan
atas dokumen tersebut.

2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.Laporan
keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila
salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut,anggota
yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan

3
terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan
penerimaan pertanggung jawaban pengurus oleh rapat anggota.

2.2 BENTUK-BENTUK LAPORAN KOPERASI

Bentuk-bentuk Laporan Koperasi

Dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 35,


disebutkan bahwa setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan. Bentuk dan format laporan
keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi
Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :

1. Neraca
2. Perhitungan Hasil Usaha
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
5. Catatan atas Laporan Keuangan

Penjelasan :

1. Neraca

Neraca adalah ringkasan laporan keuangan yang artinya laporan keuangan disusun
secara garis besarnya dan tidak mendetail. Kemudian, neraca juga menunjukkan
posisi keuangan baik berupa aktiva (harta), kewajiban (hutang), dan modal
perusahaan (ekuitas) pada periode tertentu.

Di dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan


komponen yang ada pada neraca. Secara lengkap, informasi yang disajikan dalam
neraca meliputi :

4
 Jenis-jenis aktiva atau harta yang dimiliki
 Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva
 Jenis-jenis kewajiban atau hutang
 Jenis rupiah masing-masing jenis kewajiban atau utang
 Jenis-jenis modal
 Jenis rupiah masing-masing jenis modal
2. Modal

Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan


keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan
penggunaan modal koperasi dan banyak koperasi gagal dan pengurusnya
mengeluh semata-mata karena kekurangan modal. Sumber pendanaan koperasi
dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1) Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota


koperasi yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan
sukarela, dana cadangan dan hibah.
2) Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan
anggota, koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
3) Penyertaan / Penanaman Modal.

Sedangkan penggunaan modal koperasi umumnya dikelompokkan menjadi empat


yaitu:

1. modal untuk organisasi.


2. modal untuk alat perlengkapan.
3. modal kerja atau modal lancar.
4. modal untuk uang muka kegiatan.

Modal Sendiri, terdiri dari :

a) Simpanan pokok adalah :

5
a. Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai
menjadi anggota suatu koperasi.
b. Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
c. Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau
perlu dikurangi karena kerugian-kerugian yang diderita koperasi.
d. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi
dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
b) Simpanan wajib adalah :
a. Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada
waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan
hasil bumi ke koperasi.
b. Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya
sesudah jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total
sewaktu-waktu. Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
c) Simpanan sukarela adalah :
a. Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung
kerelaan anggota atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
b. Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu),
simpanan deposito (diambil dalam waktu tertentu menurut
perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan khusus untuk maksud
tertentu misalnya untuk lebaran.
d) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa
hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk
menutup kerugian koperasi.

2.3 PENGGUNA DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI


A. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Pengguna utama (main users) dari laporan keuangan koperasi adalah :

6
 Para anggota Koperasi
 Pejabat Koperasi
 Calon Anggota Koperasi
 Bank
 Kreditur, dan
 Kantor Pajak

Adapun tujuan atau kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan


koperasi, adalah :

 Menilai pertanggungjawaban pengurus,


 Menilai prestasi pengurus,
 Menilai manfaat yang diberikan Koperasi terhadap anggotanya
 Menilai kondisi keuangan Koperasi (rentabilitas, likuiditas, dan
solvabilitas)
 Sebagai bahan pertimbangan untuk menemukan jumlah sumber-sumber
daya dan jasa yang akan diberikan kepada Koperasi
B. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Tujuan Laporan Keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna


bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.

Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh Laporan Keuangan :

 Manfaat yang diperoleh setelah menjadi anggota KoperasiPrestasi


keuangan Koperasi selama satu periode.
 Transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya
ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam satu periode.
 Informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan
solvabilitas.

7
Informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan :

 Sumber daya ekonomis yang dimiliki Koperasi.

 Kewajiban yang harus dipenuhi oleh Koperasi.

 Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan Koperasi sendiri.

 Transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam suatu periode yang
mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih
Koperasi

 Sumber dan pengguna dana serta informasi-informasi lain yang


mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas Koperasi

2.4 KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN KOPERASI


Mengingat pemakai laporan keuangan koperasi adalah anggota koperasi, pengurus,
pengawas serta stakeholder lain (pemerintah, kreditur dan pihak lain yang
berkepentingan) maka laporan keuangan harus memenuhi ketentuan dalam
penyajian kualitatif laporan keuangan, antara lain:

1. Karakteristik yang bersifat spesifik dari laporan keuangan koperasi diantaranya


adalah:
a. Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus
selama satu periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai
hasil kerja pengelolaan koperasi;
b. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan koperasi yang
ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal koperasi.

c. Laporan keuangan koperasi harus berdayaguna bagi para anggotanya, sehingga


pihak anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi dan
berguna juga untuk mengetahui:
 Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus bertugas memberikan
pelayanan kepada para anggotanya selama satu periode akuntansi tertentu;

8
 Prestasi unit kegiatan koperasi yang secara khusus ditujukan untuk tujuan
bisnis dengan non anggota selama satu periode akuntansi tertentu;
 Informasi penting lainnya yang mempengaruhi keadaan keuangan koperasi
jangka pendek dan jangka panjang.

 Laporan Keuangan Koperasi mempunyai karakteristik tersendiri,sebagai


berikut :

a) Laporan Keuangan merupakan bagian dari pertanggung jawaban pengurus


kepada para anggotanya di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).

b) Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan posisi keuangan,


laporan Sisa Hasil Usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya
dilakukan secara komparatif.

c) Laporan Keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh


semua anggota pengurus Koperasi (UU No.25/1992, pasal 36, ayat 1)

d) Laporan Rugi-Laba menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU).

e) SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota


didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang
telah diatur dalam AD atau ART Koperasi.

f) Laporan keuangan Koperasi bukan merupakan laporan keuangan


konsolidasi dari Koperasi-Koperasi.

g) Posisi keuangan Koperasi tercermin pada neraca, sedangkan Sisa Hasil


Usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha

h) Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Koperasi dapat menyajikan hak


dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota.

i) Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada


anggota dan bukan anggota.

j) Modal Koperasi dibukukan terdiri dari:

 Simpanan-simpanan

 Pinjaman-pinjaman

9
 Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber
lainnya

k) Pendapatann Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi


dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang
bersangkutan disebut Sisa Hasil Usaha

l) Keanggotaan atau kepemilikan pada Koperasi tidak dapat dipindahkan


dengan dalih apapun

2.5 PERLAKUAN KHUSUS AKUNTANSI KOPERASI

Perlakuan Khusus Akuntansi Koperasi

Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi mengenai posisi


keuangan, kinerja dan informasi yang bermanfaat bagi pengelola, anggota
koperasi dan pengguna lainnya dalam pengambilan keputusan.

Penyajian informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan


SAK ETAP yang merupakan informasi kualitatif antara lain:

 Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah


kemudahan untuk dipahami oleh pengguna;

 Relevan

Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses


pengambilan keputusan dan membantu dalam melakukan evaluasi;

 Materialitas

10
Informasi yang disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-pos yang
jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan. Sedangkan yang
jumlahnya tidak material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi
yang sejenis. Informasi dianggap material jika kelalaian untuk mencantumkan
(omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement) mempengaruhi
keputusan yang diambil;

 Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias (jika
dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan
untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu;

 Substansi mengungguli bentuk

Transaksi dan peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi;

 Pertimbangan Sehat

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan


pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau
penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan
lebih rendah.

Penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan asset atau


penghasilan lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi;

 Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan

11
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, karena itu tidak
dapat diandalkan dan kurang mencukupi jika ditinjau dari segi relevansi;

 Dapat Dibandingkan

Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar periode


untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna
juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar koperasi atau koperasi
dengan badan usaha lain, untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan secara relatif;

 Tepat Waktu

Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi


para penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan
dalam jangka waktu pengambilan keputusan;

 Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.


Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat
informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.

2.6 PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk
mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan.
Proses ini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu.

A. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai


wajar:

12
 Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset
pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang
diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non kas yang diterima sebagai
penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban. Pada saat
pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan.
 Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset,
atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi
dengan wajar.
B. Dasar Akrual

Entitas harus menyusun laporan keuangan, dengan menggunakan dasar akrual,


kecuali laporan arus kas. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset,
kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika
memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut.

2.7 AKUNTANSI KOPERASI


A. Jenis Transaksi Pada Koperasi.
a) Transaksi antara koperasi dengan anggotanya terdiri dari:
 Transaksi setoran, dapat berbentuk:
1. Setoran modal yang menentukan kepemilikan (simpanan pokok,
simpanan wajib);
2. Setoran lain yang tidak menentukan kepemilikan (misalnya:
simpanan sukarela, tabungan, simpanan berjangka dan simpanan
lainnya).
 Transaksi pelayanan, dapat berbentuk:
1) Pelayanan dalam bentuk kegiatan penyaluran dan pengadaan
barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota;

13
2) Menyediakan dan menyalurkan kebutuhan input bagi kegiatan
proses produksi usaha anggota;
3) Pelayanan penyaluran barang/jasa yang dihasilkan anggota
untuk dipasarkan;
4) Pengelolaan kegiatan simpan pinjam anggota.
b) Transaksi antara koperasi dengan non anggota, dapat berbentuk:
 Penjualan barang/jasa kepada non anggota atau masyarakat
umum/perusahaan;
 Pembelian barang/jasa dari non anggota.
c) Transaksi khusus pada koperasi, dapat berbentuk:
 Penerimaan dan pengembalian modal penyertaan untuk kegiatan
usaha/proyek dari anggota atau pihak lain.
 Penerimaan modal sumbangan (hibah/donasi) dari anggota atau pihak lain;
 Pengalokasian “beban perkoperasian”;
 Pembentukan cadangan.
B. Pengakuan dan Pengukuran (Perlakuan), Penyajian dan Pengungkapan.

Dalam penerapan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan dilakukan proses


pengakuan dan pengukuran (perlakuan), penyajian dan pengungkapan dari setiap
transaksi dan perkiraan atas kejadian akuntansi pada koperasi, dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos/akun dalam


neraca atau laporan perhitungan hasil usaha (PHU) yang mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur, dimana manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan perkiraan tersebut, akan mengalir dari atau ke dalam
koperasi;
2. Pengukuran merupakan proses penetapan jumlah uang yang digunakan
oleh koperasi untuk mengukur nilai aset, kewajiban, pendapatan dan
beban dalam laporan keuangan;

14
3. Penyajian merupakan proses penempatan pos/akun (perkiraan) dalam
laporan keuangan secara tepat dan wajar;
4. Pengungkapan adalah pemberian informasi tambahan yang dibutuhkan
untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun (perkiraan) kepada pihak
yang berkepentingan sebagai catatan dalam laporan keuangan
koperasi.
5. Tujuan dari pernyataan tersebut diatas adalah agar penerapan akuntansi
dapat dilakukan oleh koperasi secara terukur, tepat, wajar dan
konsisten, sehingga laporan keuangan yang disajikan benar, akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.

2.8 PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI


Setelah tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan
tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:
1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha
serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok
keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan
keuangan untuk perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada penyajian modal
dan perhitungan laba rugi. Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai
dari proses akuntansi berupa :
1. Pencatatan.
2. Penggolongan.
3. Peringkasan.
4. Pelaporan.
5. Analisis data keuangan.

2.9 CONTOH LAPORAN KEUANGAN KOPERASI


 Judul Laporan Keuangan

15
Setiap laporan keuangan memiliki judul yang memberikan tiga macam data,
yakni :Nama Perusahaan (Contoh : Koperasi Mekar Wangi).Nama Laporan
Keuangan (PHU, Neraca, Kekayaan Bersih, dll).Tanggal atau periode waktu
laporan ( 31 Januari 20xx untuk Neraca, bulan yang berakhir 31 Januari 20xx
untuk perhitungan SHU dan kekayaan bersih).

 Contoh: Perhitungan SHU

KOPERASI MEKAR SARI PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA (SHU)


Bulan yang berakhir 31 Januari 20xx Pendapatan Pendapatan Usaha Rp
Dikurangi : Beban Beban Legalitas Rp Beban Transportasi Rp Beban Listrik
Rp Total Beban Rp Rp Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp

 Contoh : Laporan Kekayaan Bersih

KOPERASI MEKAR SARI LAPORAN KEKAYAAN BERSIH Bulan yang


berakhir 31 Januari 20xx Modal Awal Koperasi Rp ditambah SHU Rp Rp
Kekayaan Bersih Koperasi Rp

  Contoh : Neraca

KOPERASI MEKAR SARI LAPORAN KEKAYAAN BERSIH Bulan yang


berakhir 31 Januari 20xx AKTIVA PASIVA Hutang Kas Rp Hutang Usaha
Rp Peralatan Rp Simpanan Sukarela Rp Total Hutang Rp Kekayaan
Koperasi /Modal Simpanan Pokok Rp Simpanan Wajib Rp SHU Rp Total
Equity Rp Total Aktiva Rp Total Pasiva Rp

  Contoh : Laporan Arus Kas

KOPERASI MEKAR SARI LAPORAN ARUS KAS Bulan yang berakhir 31


Januari 20xx Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan : Pendapatan Usaha
Rp Pembayaran : Beban Legalitas Rp ( ) Beban Transportasi Rp ( ) Beban
Listrik Rp ( ) Rp ( ) Arus Kas Bersih Masuk dari Aktivitas Operasi Rp Arus
Kas dari Aktivitas Investasi - Arus Kas Bersih Keluar dari Aktivitas Investasi
- Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Modal Awal Koperasi Rp Simpanan
Sukarela Rp Rp Pembayaran Hutang Rp ( ) Arus Kas Bersih Masuk dari
Pembiayaan Rp Saldo Kas Bersih Per 31 Januari 20xx Rp

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Koperasi adalah bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari


keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggota, awalnya koperasi didirikan
karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh
sistem kapitalisme yang semakin memuncak. Dalam suatu susunan
pembentukan atau pendirian koperasi, terlebih dahulu harus memenuhi
prosedur pendirian koperasi seperti syarat-syarat dan juga anggaran dasar yang
diperlukan dalam suatu pembentukan koperasi. Disamping itu tidak
mengesampingkan pula dasar dalam pembentukan koperasi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor
27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :Neraca,
Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi
Anggota, Catatan atas Laporan Keuangan.

Setelah tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan


keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:

17
Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha serta
penjelasanvatas dokumen tersebut ; Keadaan dan usaha koperasi serta hasil
usaha yang dapat dicapai.

Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok


keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan
laporan keuangan untuk perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada
penyajian modal dan perhitungan laba rugi. Proses penyusunan laporan
keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa : pencatatan,
penggolongan, peringkasan , pelaporan, analisisis data keuangan.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa makalah ini
banyak sekali kesalahan dan sangatjauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran
yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya. Tentunya,
penulis akan terus memperbaiki makalah ini dengan mengacu pada sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah diatas. Semoga
makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi semua.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Maskur, Pembukuan. Proyek Peningkatan Peran Usaha Swasta.


Jakarta.

Azhari, Akuntansi Koperasi. Yayasan PENA. Banda Aceh

.https://validdatasolusi.co.id/jenis-laporan-keuangan-dalam-koperasi/

http://penabulucooperative.org/laporan-keuangan-koperasi/

http://kementeriankoperasi.com/prinsip-koperasi-dan-laporan-keuangan/

https://dianitashakura.wordpress.com/2014/11/23/bentuk-laporan-keuangan-
dalam-koperasi/ ,

http://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.com/2015/11/pengertian-neraca-
dan-komponen-komponen.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai