Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehin
gga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kas
ih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pik
iran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahu
an dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pe
mbaca praktekkan dalam kehidupan khususnya pada bisnis industri. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pen
getahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang me
mbangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia dan sebagai bagian integ
ral tata perekonomian Indonesia. Peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkan dan
mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi
yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan. Dala
m usahanya koperasi akan lebih menekankan pelayanan terhadap kepentingan anggota ba
ik sebagai produsen ataupun konsumen. Manajemen koperasi dilakukan secara terbuka
untuk anggota-anggotanya. Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda yaitu anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Koperasi didirikan dan
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggung
jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu
anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab
sosial dan kepedulian terhadap orang lain. Oleh karena itu tugas pokok koperasi adalah
menunjang kepentingan anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota
Menurut Reksohadiprodjo (1998) dalam salah satu prinsip koperasi yaitu pembagi
an sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-m
asing anggota koperasi. Keuntungan yang diperoleh disebut sebagai sisa hasil usaha. Pen
dapatan koperasi diperoleh dari pelayanan anggota dan masyarakat. Setiap anggota yang
berpartisipasi aktif dalam koperasi akan mendapatkan bagian sisa hasil usaha yang lebih
besar dari pada anggota pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan membayar
nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian
sisa hasil usaha. Salah satu pelayanan yang diberikan koperasi untuk memajukan
kesejahteraan anggota adalah dengan pembagian sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha
dibagikan kepada anggota sebanding dengan besarnya jasa usaha yang dilakukan anggota
untuk koperasinya. Besarnya sisa hasil usaha dapat dipengaruhi oleh pendapatan yang
diterima, sedangkan pendapatan dipengaruhi oleh jumlah anggota, jumlah modal dan
promosi. Faktor tersebut dapat pula mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh koperasi.
Dengan adanya faktor tersebut koperasi dapat mengukur seberapa besar tingkat kinerja
koperasi yang dalam hal ini diukur dengan memperoleh sisa hasil usaha.
1.3 Tujuan
Cara penggunaan sisa hasil usaha diatas, kecuali cadangan diatur dalam anggaran
dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan. Cadangan ini
dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota
walaupun diwaktu pembubaran. Penggunaan dana sosial diatur oleh rapat anggota dan
dapat diberikan antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya.
Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalamanggaran dasar maupun
ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Pengguanaan dana pembangunan daerah
dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah setempat.
Pembagian selisih hasil usaha harus dilakukan pada akhir periode pembukuan.
Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal
pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur
secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu
rapat anggota, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi
dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sebelum menentukan nilai SHU, kita wajib menghitung JMA dan JUA. Cara
menghitung Jasa Modal Anggota dan Jasa Usaha Anggota adalah:
JMA= (simpanan anggota : total simpanan koperasi) x persentase jasa modal x SHU
Keterangan:
Diketahui SHU Koperasi Simpan Pinjam Desa Mawar memiliki SHU tahun 2021
sebesar Rp 40.000.000. Berdasarkan kesepakatan anggota di dalam AD/ART persentase
pembagian SHU, adalah jasa modal 20 persen, jasa modal anggota 25 persen, untuk
cadangan koperasi 40 persen, dan lain-lainnya 15 persen. Jumlah simpanan anggota
Koperasi Desa Mawar ada Rp 60.000.000 dan penjualannya selama tahun 2021 mencapai
Rp 100.000.000. Sintia merupakan anggota, memiliki simpanan pokok Rp 2.000.000 dan
simpanan wajib Rp 4.000.000. Sintia juga sudah berbelanja di koperasi sebesar Rp
2.000.000. Maka, berapa SHU anggota yang diterima Sintia?
Diketahui,
Sisa Hasil Usaha anggota = Jasa Modal (JMA) + Jasa Usaha (JUA)
Contoh Kasus 2
Diketahui Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam Perguruan Bangau Hitam
beroleh Rp. 40.000.000, pada tahun 2008. Berdasarkan AD/ART, SHU tersebut akan
dibagikan untuk jasa modal sebesar 25%, jasa anggota 30%, pengurus 10%, dana sosial
10%, dana pendidikan 15%, dan cadangan 10%. Sementara jumlah simpanan anggota
berjumlah Rp. 60.000.000, dan penjualan sebesar Rp. 100.000.000.
Bila Grace Ananda Ginem merupakan anggota Koperasi memiliki simpanan pokok Rp.
1.000.000, dan simpanan wajib Rp. 2.000.000, serta berbelanja menghabiskan Rp.
1.000.000, maka SHU diperoleh sebesar….?
Diketahui, SHU Rp. 40.000.000, JM 25%, JA 30%, total simpanan Rp. 60.000.000, total
penjualan Rp. 100.000.000, simpanan anggota (simpanan pokok+simpanan wajib) Rp.
3.000.000, dan penjualan anggota RP. 1.000.000.
Jawab :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SHU atau dikenal dengan sisa hasil usaha merupakan selisih dari pendapatan yang
dikurangan dengan biaya operasional koperasi selama satu tahun. SHU sendiri dapat
berubah atau meningkat dengan memperbesar omset usaha dan menekan biaya operasional.
SHU yang diterima anggota merupakan hasil dari penjumlahan jasa modal (JMA) dengan
jasa anggota (JUA).
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Fitri. 2016. Pengaruh Modal Sendiri dan Asset Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Periode 2008-2015.Skripsi.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti.2007. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta; Jakarta.
Anggara, Ferrix Sandhy. 2010. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Serta Pinjaman
Terhadap Besar Kecilnya Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Karyawan “SARI
MANIS” PT.PG. Candi Baru-Sidoarjo. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”: Jawa Timur.
Astari, Ayu. 2015. Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, dan Pinjaman Anggota
Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Karyawan Timah Mitra Mandiri
Pangkal pinang Periode 2009-2013. Skripsi. Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Bangka Belitung.
Novia Widya Utami. 2020. Cara Menghitung SHU Koperasi dan Prinsip Pembagiannya.
Ajaib.co.id.
https://ajaib.co.id/cara-menghitung-shu-koperasi-dan-prinsip-pembagiannya/
Okky Budi. 2020. Definisi SHU Koperasi dan Cara Menghitungnya dengan Benar.
Lifepal.https://lifepal.co.id/media/cara-menghitung-shu-dan-pengertiannya/