1
M. Munir Achyar, 2Eka Arilia Nandasari, 3Putri Rachmawati
1
Dosen IAINU Kebumen, 2,3 Mahasiswa FEBI IAINU Kebumen
munirwahanasatria@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep sisa hasil usaha dan
laporan keuangan koperasi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
(Library Research). Pengumpulan data penelitian ini dengan cara mengumpulkan
informasi dan data di perpustakaan atau sumber dari internet yang berkaitan
dengan sisa hasil usaha dan laporan keuangan koperasi.
ABSTRACT
This study aims to describe the concept of the remaining operating results
and financial statements of cooperatives. This research is a library research
(Library Research). This research data collection by collecting information and
data in the library or sources from the internet related to the remaining operating
results and financial statements of the cooperative.
The results of the analysis state that the distribution of SHU to each member
is carried out not only according to the portion of paid-in capital, but also based
on the business services of members provided to the cooperative. The distribution
of the remaining business results is in the form of reserves, member share SHU,
management funds, education funds, and social funds.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2012
tentang perkoperasian menjelaskan bahwa usaha koperasi terutama diarahkan
pada bidang usaha yang terkait langsung dengan kepentingan anggota baik untuk
menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Maka pengelolaan koperasi harus
dilakukan secara produktif, efektif dan efisien dalam arti koperasi harus
mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan
nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota dengan tetap
mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil usaha.
Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 Pasal 45 Ayat 1 Sisa Hasil Usaha
merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
satu tahun buku yang bersangkutan. Jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh secara
teratur serta kecenderungan meningkat merupakan faktor yang sangat penting
dalam menilai keuntungan suatu koperasi. Stabilitas usaha menunjukkan
kemampuan koperasi menggunakan modalnya secara efisien sehingga
memperoleh keuntungan yang besar.
Sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh koperasi dibagikan kepada anggota
secara adil sebanding dengan jasa masing-masing anggota. Karena Sisa Hasil
Usaha merupakan salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menjadi anggota
koperasi tersebut dan akan mendorong anggota yang berpartisipasi pasif menjadi
anggota yang aktif. Hal itu di sebabkan anggota yang berpartisipasi aktif akan
mendapatkan jasa yang lebih dari pembagian sisa hasil usaha (SHU) koperasi
tersebut.1
Koperasi juga membutuhkan jasa akuntansi baik untuk mengolah data
keuangan guna menghasilkan informasi keuangan sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap
praktek pengelolaan usahanya. Laporan keuangan sebagai sumber informasi harus
dapat dimengerti oleh para pemakainya, terutama bagi pihak yang berkepentingan
atas laporan keuangan koperasi adalah bank, kreditur kantor pajak, calon anggota
dan anggota serta pihak lainnya mengharapkan agar Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) sebagai salah satu jenis koperasi menerapkan Standar
Akuntansi Koperasi.
Oleh karena itu pemahaman mengenai laporan keuangan sangat penting,
sebab salah pengertian terhadap laporan keuangan akan menghasilkan keputusan
yang salah serta dapat membawa koperasi menuju kebangkrutan.2 Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan membahas
lebih lanjut mengenai sisa hasil usaha dan laporan keuangan koperasi.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)?
2. Apa rumusan dan prinsip pembagian SHU?
3. Bagaimana pembagian SHU ke anggota?
4. Apa tujuan dan karakteristik laporan keuangan koperasi?
1
Saharuddin Dkk, Analisis Pembagian Hasil Usaha Dalam Meningkatkan Penghasilan Jasa
Anggota Koperasi Simpan Pinjam Berkat Cabang Palopo, Jurnal Equilibrium Vol. 05 No. 01
(Februari 2015), hlm. 22-23. ISSN 2339-1502.
2
Faiqotul Himmah, Skripsi: Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Klaten (Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2009)
5. Bagaimana standar akuntansi keuangan koperasi?
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research).
Penelitian kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan cara
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang
ada di perpustakaan atau sumber dari internet yang berkaitan dengan masalah
yang ingin dipecahkan. Kegiatan dilakukan secara sistematis untuk
mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan data dengan menggunakan
metode/teknik tertentu guna mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.3
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Pasal 45 Ayat 1, Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang
didapat dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban-
kewajiban lain, termasuk pajak yang harus dibayarkan dalam tahun buku
tersebut.4
Menurut Soemarso, dalam koperasi pendapatan yang diperoleh dalam
satu tahun dikurangi penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang
bersangkutan disebut sisa hasil usaha (SHU). Menurut Raidayani, SHU
merupakan keuntungan atau laba bagi koperasi setelah melalui proses
penguranganpengurangan biaya yang dikeluarkan dari kegiatan usaha pada
koperasi. Sisa hasil usaha setelah dikurangi untuk dana cadangan dibagikan
kepada anggota sebanding dengan jasa yang dilakukan oleh masing-masing
anggota. Pembagian sisa hasil usaha, bila diikhtisarkan adalah sebagai
berikut: 5
3
Milya Sari dan Asmendri, Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian
Pendidikan IPA, Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA, Vol.6 No.1(2020), hlm.52.
4
Farokhah Muzayinatun Niswah dan Dina Fitrisia Septiarini, Faktor Yang Mempengaruhi
Kenaikan Dan Penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Syariah, Jurnal Ekonomi Syariah
Teori dan Terapan, Vol. 4 No. 12 (Desember 2017), hlm.938.
5
Nurfitria Ningsih, dkk, Pengembangan Sistem Perhitungan Shu (Sisa Hasil Usaha) Untuk
Meningkatkan Penghasilan Anggota Pada Koperasi Manunggal Karya, Jurnal TEKNOKOMPAK,
a. Cadangan
b. SHU Bagian Anggota
c. Dana-dana Pengurus
d. Dana-dana Pendidikan
e. Dana Sosial
Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan faktor penting yang menentukan
kelangsungan berjalannya koperasi. Agar koperasi dapat berjalan dengan
lancar, koperasi diharuskan memberikan pelayanan yang terbaik kepada
anggota koperasi agar dapat melakukan transaksi simpan pinjam membeli
barang, pembagian sisa hasil usaha dan lain – lain.
7
Sovia Irawaty Sihombing, Skripsi: Analisis Laporan Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK
No.27 ( Studi Kasus Pada Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) Sumatera Utara) (Medan:
Universitas HKBP Nommensen Medan, 2021), hlm.23-24.
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi
yang berguna bagi pemakai utama dan lainnya. Beberapa hal yang dapat
diinformasikan oleh laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Manfaat yang diperoleh setelah menjadi anggota koperasi
b. Prestasi keuangan koperasi selama satu periode
c. Transaksi kejadian dan keadaan yang mengubah sumberdaya
ekonomi, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu periode.
Transaksi yang berkaitan dengan anggota dipisahkan dengan yang
bukan anggota.
d. Informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas
dan solvabilitas koperasi.
2. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi Menurut PSAK No.278
a. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari
pertanggungjawaban pengurus kepada anggotanya di dalam rapat
anggota tahunan (RAT).
b. Laporan keuangan koperasi biasanya meliputi neraca, laporan sisa
hasil usaha dan laporan arus kas.
c. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus
ditandatangani oleh semua anggota pengurus koperasi.
d. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut SHU. SHU
dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota atau
nonanggota. Pembagian SHU dari koperasi yang berasal dari
anggota:
1) Dana cadangan
2) Dana anggota
3) Dana pengurus
4) Dana pegawai / karyawan
5) Dana sosial
6) Dana pembangunan daerah kerja
Pembagian SHU yang berasal dari nonanggota:
8
Ibid., hlm.25.
1) Dana cadangan koperasi
2) Dana pengurus
3) Dana pegawai / karyawan
4) Dana pendidikan koperasi
5) Dana sosial
6) Dana pembangunan daerah
Komponen–komponen tersebut selama belum dicairkan,
disajikan dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca,
sedangkan cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha
yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal
sendiri dan menutup kerugian koperasi.
e. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi.
f. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa
hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha.
g. Laporan keuangan yang ditertibkan oleh koperasi dapat menyajikan
hak dan kewajiban anggota besrta hasil usaha dari dan untuk
anggota, disamping yang berasal bukan dari anggota.
h. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari simpanan, pinjaman dan
penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber
lain.
i. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku
yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.
j. Keanggotaan atau kepemilikan koperasi tidak dapat diperhitungkan
dengan dalih apapun.
2. Kewajiban
Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas
diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai
dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Simpanan anggota yang berkarakteristik sebagai ekuitas adalah sejumlah
tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota pada koperasi atas
kehendak sendiri sebagai simpanan dan dapat diambil sewaktu-waktu
sesuai perjanjian. Simpanan ini tidak menanggung risiko kerugian dan
sifatnya sementara karenanya diakui sebagai kewajiban.
3. Aset
Aset yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya
dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai
Aset lain-lain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam
catatan atas laporan keuangan. Sebagai penggerak ekonomi rakyat dan
sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi sering mendapat
dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk bantuan atau sumbangan
barang modal untuk menjalankan usahanya. Barang modal tersebut dapat
diakui sebagai Aset tetap milik koperasi walaupun Aset tetap tersebut
tidak dapat dijual untuk menutup risiko kerugian.
Dalam hal aset tetap tersebut tidak dapat menutup risiko kerugian
sebagaimana disyaratkan oleh penyumbangnya atau ditetapkan dalam
perjanjian(akta penerimaan) sumbangan, maka asset tetap tersebut
dikelompokkan dalam asset lain-lain. Sifat pembatasan asset tetap
disajikan dalam catatan laporan keuangan. Aset-aset yang dikelola
koperasi, tetapi bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai asset dan harus
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
PENUTUP
Kesimpulan
SHU menurut Undang-undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Bab IX Pasal 45 adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan. Pembagian SHU kepada masing-amsing anggota
dilakukan bukan hanya sesuai dengan porsi modal yang disetor, tetapi juga
berdasarkan jasa usaha anggota yang diberikan kepada koperasi. Pembagian sisa
hasil usaha ada pembagian berupa cadangan, SHU bagian anggota, dana-dana
pengurus, dana-dana pendidikan, dan dana sosial.
Saran
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, sehingga masih
hanya terbatas pada studi kepustakaan dan banyak kekurangan lain. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lapangan sehingga
data dan hasil penelitian di lapangan akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Saharuddin Dkk. ISSN 2339-1502. 2015. Analisis Pembagian Hasil Usaha Dalam
Meningkatkan Penghasilan Jasa Anggota Koperasi Simpan Pinjam Berkat
Cabang Palopo. Jurnal Equilibrium. 5(1)
Sari, Milya dan Asmendri. 2020. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
dalam Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Penelitian Bidang IPA dan
Pendidikan IPA. 6 (1)
Himmah, Faiqotul. 2009. Skripsi: Analisis Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di
Kabupaten Klaten. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Niswah, Farokhah Muzayinatun dan Dina Fitrisia Septiarini. 2017. Faktor Yang
Mempengaruhi Kenaikan Dan Penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. 4(12).
Nurfitria Ningsih, dkk. ISSN 1412-9663. 2017. Pengembangan Sistem
Perhitungan Shu (Sisa Hasil Usaha) Untuk Meningkatkan Penghasilan
Anggota Pada Koperasi Manunggal Karya. Jurnal TEKNOKOMPAK.
11(1).
Sihombing, Sovia Irawaty. 2021. Skripsi: Analisis Laporan Keuangan Koperasi
Berdasarkan PSAK No.27 ( Studi Kasus Pada Pusat Koperasi Unit Desa
(PUSKUD) Sumatera Utara). Medan: Universitas HKBP Nommensen
Medan.