NIM : 1987203095
Dosen Pengampu : Rafika Rahmadani, M.Pd
Mata Kuliah : Akuntasi Koperasi
Materi : Pemahaman Dasar Akuntansi Koperasi
I. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi
dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi
rakyat. Prinsip prinsip tersebut adalah : kemandirian, keanggotaan bersifat
terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil
usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing –
masing anggotanya, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,
pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi.
Sedangkan menurut Drs. A. Chaniago koperasi didefinisikan sebagai
suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
Karakteristik koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain
adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Dengan
semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan
koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar. Pengelolaan
yang profesional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik
dan informasi yang relevan serta dapat diandalkan, untuk pengambilan
keputusan perencanaan dan pengendalian koperasi.
PEMBAHASAN
I. Proses Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi
Proses akuntansi koperasi adalah sama dengan proses akuntansi
bukan koperasi, yaitu suatu langkah atau tahapan yang harus dilakukan
dalam menyusun laporan keuangan koperasi. Tahapan tersebut dimulai dari
adanya bukti transaksi berupa nota, kuitansi, faktur jual, faktur beli dan
sebagainya, kemudian dimasukkan pada jurnal.
Cara pengisian jurnal tersebut adalah memasukan transaksi-transaksi
beserta nilai transaksinya dari bukti transaksi dengan cara mendebet atau
mengkredit perkiraan-perkiraan tertentu. Ketentuan normal yang berlaku untuk
mendebet atau mengkredit suatu perkiraan adalah :
Nama Perkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal
Harta Debet Kredit Debet
Hutang Kredit Debet Kredit
Kekayaan Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit - Kredit
Biaya Debet - Debet
Penyelesaiannya :
Dari kasus diatas dapat kita lihat adanya penyimpangan dari pembagian
SHU koperasi yakni dengan cara membagi rata bingkisan Hari Raya
kepada seluruh warga baik yang merupakan anggota koperasi maupun
yang bukan anggota koperasi, dimana dana yang digunakan untuk
membeli bingkisan tersebut merupakan hasil dari SHU anggota. Jelas hal
ini sangat tidak sesuai dengan prinsip pembagian SHU. Seperti kita
ketahui seharusnya SHU yang diterima tiap anggota berbeda-beda
tergantung dari banyaknya transaksi pinjaman dan jasa modal yang
diberikan oleh individu anggota tersebut. Menurut saya, sebaiknya pihak
pengurus koperasi membagikan SHU dalam bentuk tunai, agar lebih
mudah dan lebih jelas dalam pembagiannya, dan jangan lupa untuk
membaginya sesuai dengan banyaknya transaksi yang telah dilakukan oleh
tiap individu. Dan jika memang pihak pengurus ingin membagikan
bingkisan hari raya kepada seluruh warganya, sebaiknya dana yang
digunakan untuk membeli bingkisan tersebut adalah dana kas SHU bukan
anggota.
Sumber :
http://iskandarxxx92.blogspot.com/2013/11/akuntansi-koperasi.html