Anda di halaman 1dari 38

MODUL

AKUNTANSI KOPERASI

Penyusun :
M. Ridho Al Amin, S.E., M.Ak.
DAFTAR ISI

BAB I Karakteristik Koperasi


BAB II Akuntansi dan Aktivitas Koperasi
BAB III Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam
BAB IV Akuntansi Koperasi Konsumen
BAB V Akuntansi Koperasi Serba Usaha
BAB I
KARAKTERISTIK KOPERASI

Pengertian
PSAK No. 27, tahun 2009
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.
Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian
nasional.
Menurut UU No. 25 tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.

Pokok Pikiran Pengertian Koperasi


 Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang2 yg memiliki kemampuan
ekonomi terbatas, yg bertujuan utk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi
mereka.
 Bentuk kerja sama dalam koperasi bersifat sukarela
 Masing2 anggota koperasi memiliki hak dan kewajiban yang sama
 Masing2 anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi jalannya
usaha koperasi
 Risiko dan keuntungan usaha koperasi ditanggung dan dibagi secara adil

Karakteristik Koperasi
Berbeda dengan badan usaha komersial pada umumnya, koperasi memiliki karakteristik tersendiri,
yaitu:
 Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya satu kepentingan
ekonomi yang sama
 Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk
menolong serta bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan,
persamaan, dan demokrasi. Selain itu percaya pada nilai2 etika kejujuran, keterbukaan,
tanggung jawab sosial, & kepedulian terhadap orang lain.
 Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi, serta dimanfaatkan sendiri
oleh anggota.
 Tugas Pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya
dalam rangka menunjang kesejahteraan anggota
 Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya, maka
kelebihan tsb. dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan
anggota koperasi.

Tujuan Koperasi di Indonesia


Menurut Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992
1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya
2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional
Prinsip-Prinsip Koperasi
Pasal 5 ayat 1 UU No. 25 tahun 1992
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
5. Kemandirian

Jenis Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam
 Yaitu koperasi yg bergerak di bidang pemupukan simpanan dana dari para
anggotanya,untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yg
memerlukan bantuan dana.
 Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan
dan peminjaman dana kepada anggota koperasi.
Koperasi Konsumen
Yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa.
 Kegiatan utamanya melakukan pembelian bersama.
 Jenis barang atau jasa yang dilayani koperasi konsumen sangat tergantung pada
latar belakang kebutuhan anggota yang akan dipenuhi.
Contoh: koperasi yang mengelola toserba, mini market, dsb.
Koperasi Pemasaran
Yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa.
 Dibentuk utk membantu para anggotanya memasarkan barang-barang yg mereka
hasilkan.
 Keikutsertaan anggota sebatas memasarkan produk yang dibuatnya
Koperasi Produsen
Koperasi yg para anggotanya tidak memiliki badan usaha sendiri tapi bekerja sama dalam wadah
koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa.
 Kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan dan mengelola sarana produksi
bersama.
 Menyatukan kemampuan dan modal para anggota utk menghasilkan barang/jasa
tertentu.
Koperasi Jasa
Pada dasarnya termasuk dalam jenis koperasi produsen yang berhubungan dengan produk jasa
Produk utama yang dihasilkan adalah menyediakan jasa

Ekuitas Koperasi (PSAK No. 27)


1. Modal Anggota : Simpanan Pokok, Simpanan Wajib & Simpanan Sukarela
2. Modal Sumbangan
3. Modal Penyertaan
4. Cadangan
5. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Modal Anggota merupakan sumber pembelanjaan usaha yang berasal dari setoran para anggota.
Simpanan Pokok adalah jumlah nilai uang yang sama banyaknya yang harus disetorkan oleh
setiap anggota pada saat masuk menjadi anggota. Tidak dapat diambil kembali selama orang tsb.
masih menjadi anggota.
Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota dalam
waktu dan kesempatan tertentu, seperti sebulan sekali. Dapat diambil kembali dengan cara yang
diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota.
Simpanan sukarela adalah jumlah tertentu yang diserahkan anggota dan bukan anggota kepada
koperasi atas kehendak sendiri. Dapat diambil setiap saat, karenanya tidak termasuk modal
anggota tetapi sebagai utang jangka pendek
Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat
dibagikan kepada anggota koperasi selama koperasi belum dibubarkan
Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yg dapat dinilai dengan uang yg
ditanamkan oleh pemodal untuk menambah & memperkuat struktur permodalan dlm
meningkatkan usaha koperasi.
Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yg disisihkan oleh koperasi untuk suatu
tujuan tertentu, sesuai dgn ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya
cadangan dibuat utk persiapan pengembangan usaha, investasi baru, atau antisipasi thdp kerugian
usaha.
Sisa Hasil Usaha adalah selisih antara penghasilan yg diterima koperasi selama periode tertentu
dgn pengorbanan (beban) yg dikeluarkan utk memperoleh penghasilan tsb.
BAB II
AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI

Akuntansi
Adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha
Adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka,
mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu badan usaha
dalam bentuk informasi keuangan

Siklus Akuntansi
 Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
 Penjurnalan
 Melakukan posting ke Buku Besar
 Penyusunan Neraca Saldo untuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
 Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahnya pada Neraca Saldo.
 Membuat ayat-ayat penutup
 Penyusunan Laporan Keuangan (Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal dan
Neraca)

Laporan Keuangan Koperasi (PSAK N0. 27)


 Perhitungan Hasil Usaha
 Neraca
 Laporan Arus Kas
 Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Perhitungan Hasil Usaha


Menunjukkan kemampuan koperasi dlm menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau
satu tahun
Laporan Hasil Usaha hrs merinci hasil usaha yg berasal dari anggota dan laba yg diperoleh dari
aktivitas koperasi dengan bukan anggota

Neraca
Suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari
mana sumber daya tersebut diperoleh
Laporan Arus Kas
Suatu laporan mengenai arus kas keluar dan arus kas masuk selama suatu periode tertentu, yang
mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas
pada suatu periode
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu
periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur, yaitu:
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Standar Kualitas Laporan Keuangan
Setiap koperasi memiliki bidang usaha & karakteristik yg berbeda, maka rincian laporan keuangan
satu koperasi dengan koperasi lainnya juga berbeda. Namun setiap laporan keuangan yang
dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar
bermanfaat:
 Relevan
 Dapat dipahami
 Daya Uji
 Netral
 Tepat Waktu
 Daya Banding
 Lengkap

Asumsi Dasar yang melandasi struktur akuntansi koperasi di Indonesia


 Kesatuan Usaha (Economic Entity)
 Kontinuitas Usaha (Going Concern)
 Penggunaan Unit Moneter (Monetary Unit)
 Periode Waktu (Time-Period)

Konsep Dasar penyusunan Laporan Keuangan Koperasi


1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost)
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)
3. Prinsip Penandingan (Matching Principle)
4. Prinsip Konsistensi (Consistency)
5. Prinsip Pengungkapan (Full Disclosure)
BAB III
AKUNTANSI KOPERASI SIMPAN PINJAM
Jurnal Koperasi Sejahtera Selalu
Tanggal Keterangan Ref Saldo
2010 Debet Kredit
April 2 Kas 100.000.000
Simpanan Pokok 100.000.000

April 6 Peralatan Kantor 22.000.000


Kas 7.000.000
Utang Usaha 15.000.000

April 7 Perlengkapan Kantor 2.000.000


Kas 2.000.000

Mei 2 Kas 5.000.000


Simpanan Wajib 5.000.000

5 Kas 60.000.000
Utang Bank 60.000.000

6 Kas 12.000.000
Simpanan Sukarela 12.000.000

10 Piutang Anggota 120.000.000


Kas 120.000.000

29 Kas 18.000.000
Piutang Usaha 12.000.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000
Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000

30 Beban Gaji 1.200.000


Beban Bunga 900.000
Kas 2.100.000

31 Utang Usaha 9.000.000


Kas 9.000.000

Berdasarkan jurnal yang ada dalam buku jurnal koperasi Sejahtera Selalu, selanjutnya dilakukan
posting ke dalam Buku Besar.
Proses posting dilakukan transaksi per transaksi, jurnal per jurnal.
Jika suatu jurnal dicatat di sisi debet, maka di buku besarnya harus dicatat di sisi debet. Demikian
pula kalau suatu jurnal dicatat di sisi kredit, maka di buku besarnya, akun tersebut harus dicatat di sisi
kredit.

Nama Akun: KAS No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
2 Apr Setoran Simpanan Pokok 100.000.00 100.000.000
l 0
6 Pembelian Peralatan 7.000.000 93.000.000
Kantor
7 Pembelian Perlengkapan 2.000.000 91.000.000
2 Mei Setoran Simpanan Wajib 5.000.000 96.000.000
5 Kredit dari Bank Sukahati 60.000.000 156.000.000
6 Simpanan Sukarela 12.000.000 168.000.000
10 Pinjaman ke anggota 120.000.00 48.000.000
0
29 Angsuran Pokok dan 18.000.000 66.000.000
Bunga
30 Beban Gaji dan Beban 2.100.000 63.900.000
Bunga
31 Bayar Utang Usaha 9.000.000 54.900.000

Nama Akun: Piutang Anggota No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
10 Mei Pinjaman ke anggota, 3% 120.000.00 120.000.000
0
30 Angsuran Pokok Piutang 12.000.000 108.000.000

Nama Akun: Perlengkapan Kantor No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
7 Apri Kertas, pensil, pulpen, buku 2.000.000 2.000.000
l dll

Nama Akun: Peralatan Kantor No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
6 Apr Komputer, printer, lemari 22.000.000 22.000.000
l dll

Nama Akun: Utang Usaha No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
6 Apr Pembelian Peralatan 15.000.000 15.000.00
l Kantor 0
31 Mei Pembayaran sebagian 9.000.000 6.000.000
utang
Nama Akun: Simpanan Sukarela No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
6 Mei Setoran Simpanan Sukarela 12.000.000 12.000.00
anggota 0
Nama Akun: Utang Bank No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
5 Mei Kredit Usaha dari Bank 60.000.000 60.000.000
Sukahati

Nama Akun: Simpanan Pokok No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
2 Apr Setoran Simpanan Pokok 100.000.00 100.000.00
l 0 0

Nama Akun: Simpanan Wajib No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
2 Mei Setoran Simpanan Wajib 5.000.000 5.000.000

Nama Akun: Partisipasi Jasa Pinjaman No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
29 Mei Pendapatan Bunga dari 3.600.000 3.600.000
anggota

Nama Akun: Partisipasi Jasa Provisi No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
29 Mei Pendapatan Jasa Provisi 2.400.000 2.400.000
pinjaman

Nama Akun: Beban Gaji No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
30 Mei Gaji 2 org karyawan, 1.200.000 1.200.000
@ Rp 600.000
Nama Akun: Beban Bunga No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
30 Mei Bunga Kredit usaha Bank 900.000 900.000
Sukahati

Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian diposting ke buku besarnya, pada akhir periode
(dalam kasus Koperasi Sejahtera Selalu adalah pada akhir bulan Mei 2010), setiap akun dihitung
saldonya. Saldo setiap akun tersebut dicatat dalam suatu tabel yang berisi kumpulan saldo yang
dimiliki setiap akun koperasi tersebut. Tabel tersebut disebut dengan Neraca Saldo atau Neraca
Percobaan (Trial Balance).

Koperasi “Sejahtera Selalu”


Neraca Saldo
per 31 Mei 2010

Nama Akun Debet Kredit


Kas 54.900.000
Piutang Anggota 108.000.000
Perlengkapan Kantor 2.000.000
Peralatan Kantor 22.000.000
Utang Usaha 6.000.000
Simpanan Sukarela 12.000.000
Utang Bank 60.000.000
Simpanan Pokok 100.000.000
Simpanan Wajib 5.000.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000
Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000
Beban Gaji 1.200.000
Beban Bunga 900.000

Total 189.000.000 189.000.000

Data penyesuaian:
1. Setelah dihitung ternyata perlengkapan kantor yang tersisa pada akhir bulan Mei 2010 sebesar Rp
1.900.000, dan belum dicatat.
2. Beban penyusutan peralatan kantor untuk April dan Mei 2010 sebesar Rp 120.000 belum dicatat
3. Beban bunga simpanan sukarela anggota koperasi untuk bulan Mei sebesar Rp 240.000 belum
dicatat dan belum dibayarkan.
Koperasi Sejahtera Selalu
Neraca Lajur (dlm ribuan)

Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Saldo yg Hasil Usaha Neraca


disesuaikan
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Kas 54.900 54.900 54.900
Piutang Anggota 108.000 108.000 108.000
Perlengkapan Kantor 2.000 100 1.900 1.900
Peralatan Kantor 22.000 22.000 22.000
Utang Usaha 6.000 6.000 6.000
Simpanan Sukarela 12.000 12.000 12.000
Utang Bank 60.000 60.000 60.000
Simpanan Pokok 100.000 100.000 100.000
Simpanan Wajib 5.000 5.000 5.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600 3.600 3.600
Partisipasi Jasa Provisi 2.400 2.400 2.400
Beban Gaji 1.200 1.200 1.200
Beban Bunga 900 240 1.140 1.140

Beban Pemakaian Perlengkapan 100 100 100


Beban Penyusutan Peralatan Ktr 120 120 120
Akumulasi Penyusutan Peralatan 120 120 120
Utang Bunga 240 240 240

Sisa Hasil Usaha 3.440 3440

TOTAL 189.000 189.000 460 460 189.360 189.360 6.000 6.000 186.800 186.800
Perhitungan Hasil Usaha merupakan laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam
menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi tertentu, umumnya selama satu tahun. Laporan
Hasil usaha merinci hasil usaha yang berasal dari anggota dan laba yang diperoleh dari aktivvitas
koperasi yang dilakukan oleh bukan anggota.

Koperasi Sejahtera Selalu


Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Periode 2 April-31 Mei 2010

# Partisipasi Bruto Anggota:


- Partisipasi Jasa Pinjaman Rp 3.600.000
- Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000
Total Partisipasi Bruto 6.000.000

# Beban Pokok:
- Beban Bunga (1.140.000)

# Partisipasi Neto Anggota Rp 4.860.000

# Beban Operasi:
- Beban Gaji Rp 1.200.000
- Beban Penyusutan Peralatan 120.000
- Beban Pemakaian Perlengkapan 100.000
Total Beban Operasi (1.420.000)

# Sisa Hasil Usaha Rp 3.440.000

Neraca merupakan daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta
informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Atau menunjukkan posisi keuangan koperasi
pada waktu tertentu.

Koperasi Sejahtera Selalu


Neraca
Per 31 Mei 2010

AKTIVA PASIVA
Kas 54.900.000 Utang Usaha 6.000.000
Piutang Anggota 108.000.000 Utang Bunga 240.000
Perlengkapan Kantor 1.900.000 Simpanan Sukarela 12.000.000
Peralatan Kantor 22.000.000 Utang Bank 60.000.000
Akum. Penyusutan Peralatan (120.000) Simpanan Pokok 100.000.000
Simpanan Wajib 5.000.000
SHU-Periode Berjalan 3.440.000

Total Aktiva Rp 186.680.000 Total Pasiva Rp 186.680.000


Laporan Kas
Adalah suatu laporan mengenai arus keluar masuknya kas selama suatu periode tertentu, yang
mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas
pada suatu periode.
Sumber penerimaan dan pengeluaran kas koperasi dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.

Koperasi Sejahtera Selalu


Laporan Arus Kas
Periode 2 April-31 Mei 2010

Sisa Hasil Usaha (SHU) 3.440.000


Penyesuaian:
- Kenaikan Piutang Anggota (108.000.000)
- Kenaikan Utang Jangka Pendek 18.240.000
- Pemakaian Perlengkapan 100.000
- Beban Penyusutan 120.000
Kas bersih dari aktivitas operasi (86.100.000)

Arus Kas dari aktivitas investasi:


- Pembelian perlengkapan (2.000.000)
- Pembelian peralatan (22.000.000)
Arus kas dari aktivitas investasi (24.000.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan:


- Kredit Bank 60.000.000
- Simpanan Pokok 100.000.000
- Simpanan Wajib 5.000.000
Arus kas dari aktivitas pembiayaan 165.000.000

Kas Awal Periode (2 April 2010) 0


Kas Akhir Periode (31 Mei 2010) 54.900.000

Laporan Promosi Ekonomi Anggota, yaitu laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang
diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu.
Laporan tersebut mencakup:
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Laporan Promosi Ekonomi Anggota pada dasarnya merupakan suatu laporan yang menunjukkan
“manfaat lebih” yang diperoleh anggota dari koperasi dimana mereka bergabung menjadi anggota.
Manfaat lebih tsb diukur dengan membandingkan manfaat yang diberikan koperasi kepada para
anggotanya dengan jika mereka bertransaksi dengan lembaga lain di luar koperasi.
Karena itu, data dari lembaga di luar koperasi yang digunakan sebagai pembanding akan
mempengaruhi kinerja pengurus koperasi.
Tidak setiap koperasi memiliki Laporan Promosi Ekonomi Anggota (PEA) yang mengandung
keempat unsur PEA tersebut. Masing-masing koperasi akan membuat PEA sesuai dengan bidang
usaha yang dimilikinya.
Faktor lain yang menjadi kendala dalam membuat Laporan PEA adalah memilih lembaga lain
yang akan dijadikan pembanding bagi suatu koperasi. Antara satu badan usaha dengan badan usaha
lainnya akan menjual produk dengan harga yang berbeda.
Dalam kasus Koperasi Sejahtera Selalu, laporan PEA dihitung dengan membandingkan
partisipasi jasa pinjaman (bunga) dan partisipasi jasa provisi yang dikenakan koperasi kepada para
anggotanya yang meminjam uang di koperasi dengan beban bungan serta beban provisi yang
dikenakan lembaga lain atas transaksi yang sama.
Jika lembaga lain (misalnya, BPR yang beroperasi di dekat koperasi tsb.) mengenakan suku
bunga pinjaman sebesar 4% per bulan dan jasa provisi sebesar 3,5% dari nilai pinjaman, sedangkan
balas jasa simpanan yang diberikan oleh lembaga lain (misal, BPR) adalah 3%, besarnya promosi
ekonomi anggota adalah sebagai berikut:

Koperasi Sejahtera Selalu


Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Periode 2 April – 31 Mei 2010

Penghematan Beban Pinjaman


- Partisipasi Jasa Pinjaman 1.200.000
- Partisipasi Jasa Provisi 1.800.000
Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota
- Bunga Simpanan (tabungan) (120.000)
Jumlah promosi ekonomi anggota dari transaksi jasa 2.880.000
Jumlah promosi ekonomi anggota dari alokasi SHU 1.376.000
Jumlah promosi ekonomi anggota total 4.256.000

Promosi ekonomi anggota dari transaksi di atas sebesar Rp 2.880.000 (Rp 1.200.000 + Rp
1.800.000 – Rp 120.000), dihitung dengan cara membandingkan suku bunga dan tarif provisi yang
dikenakan koperasi dengan yang dikenakan lembaga lain serta imbalan bunga yang diberikan
koperasi dengan yang diberikan lembaga lain.

Keterangan Nilai Koperasi Lembaga Lain Manfaat


Transaksi Tarif Jumlah Tarif Jumlah Lebih
Balas jasa Simpan 12.000.000 2% 240.000 3% 360.000 (120.000)

Jasa Pinjaman 120.000.000 3% 3.600.000 4% 4.800.000 1.200.000

Jasa Provisi 120.000.000 2% 2.400.000 3,5% 4.200.000 1.800.000

Jumlah promosi ekonomi anggota dari penyediaan jasa 2.880.000


Jumlah promosi ekonomi anggota dari alokasi SHU sebesar Rp 1.376.000, nilai tersebut berasal
dari jumlah SHU yang diperoleh koperasi selama periode tersebut seperti yang terlihat dalam
laporan hasil usaha koperasi, yaitu sebesar Rp 3.440.000,- , dikalikan dengan 40%. Proporsi
sebesar 40% ini didasarkan pada asumsi AD/ART koperasi yang menetapkan bahwa dari total
SHU yang diperoleh koperasi, sebesar 40% harus dialokasikan untuk dana anggota.

JURNAL PENUTUP
Dalam menyusun jurnal penutup:
1. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun pendapatan dan
mengkredit akun ikhtisar laba rugi
2. Menutup semua akun beban, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit
semua akun beban
3. Menutup akun ikhtisar Laba Rugi, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun SHU sebesar selisih antara pendapatan dan beban
4. Menutup Akun-akun SHU, dengan cara mendebet akun SHU dan mengkredit akun-akun
yang merupakan komponen untuk mengalokasikan SHU, yaitu akun-akun dana dan
cadangan.
Ayat jurnal penutup koperasi Sejahtera Selalu
Partisipasi Jasa Anggota 3.600.000
Partisipasi jasa Provisi 2.400.000
Ikhtisar Laba Rugi 6.000.000

Ikhtisar Laba Rugi 2.560.000


Beban Gaji 1.200.000
Beban Bunga 1.140.000
Beban Penyusutan Peralatan 120.000
Beban Pemakaian Perlengkapan 100.000

Ikhtisar Laba Rugi 3.440.000


SHU 3.440.000

SHU 3.440.000
SHU yang dibagikan 3.440.000

Misalkan: Dalam AD/ART Koperasi Sejahtera Selalu, ditentukan bahwa SHU yang diperoleh
koperasi selama suatu periode harus dialokasikan ke berbagai dana dan cadanagn dengan
komposisi sebagai berikut:
Dana Sosial : 10%
Dana Pengurus : 10%
Dana Anggota : 40%
Dana Cadangan : 40%

SHU yang diperoleh tersebut akan dialokasikan ke berbagai Dana dan Cadangan dengan
komposisi seperti terlihat di atas. Karena itu, jurnal penutup yang keempat (di atas) tidak berwujud
jurnal yang bersifat umum, tetapi harus spesifik seperti terlihat di bawah ini:
SHU 3.440.000
Dana Sosial 344.000
Dana Pengurus 344.000
Dana Anggota 1.376.000
Cadangan 1.376.000

Setelah jurnal penutup dibuat, aktivitas pencatatan transaksi keuangan di Koperasi Sejahtera Selalu
ditutup dan dianggap selesai untuk periode tersebut. Dan Neraca yang harus disajikan oleh
pengurus koperasi Sejahtera Selalu adalah sebagai berikut:

Koperasi Sejahtera Selalu


Neraca
Per 31 Mei 2010

AKTIVA PASIVA
Kas 54.900.000 Utang Usaha 6.000.000
Piutang Anggota 108.000.000 Utang Bunga 240.000
Perlengkapan Kantor 1.900.000 Dana Sosial 344.000
Peralatan Kantor 22.000.000 Dana Pengurus 344.000
Akum. Penyusutan Peralatan (120.000) Dana Anggota 1.376.000
Simpanan Sukarela 12.000.000
Utang Bank 60.000.000

Simpanan Pokok 100.000.000


Simpanan Wajib 5.000.000
Cadangan 1.376.000
Total Aktiva Rp 186.680.000 Total Pasiva Rp 186.680.000
BAB IV
AKUNTANSI KOPERASI KONSUMEN
Contoh kasus Akuntansi Koperasi Konsumen
Koperasi “Maju Terus” adalah koperasi yang bergerak dalam penjualan barang-barang kebutuhan
sehari-hari masyarakat di suatu daerah pemukiman di wilayah kota Tasikmalaya. Koperasi ini
didirikan pada pertengahan Januari 2010 dan memiliki 500 anggota.
Koperasi ini menyewa sebuah bangunan ruko 2 lantai sebesar Rp 36.000.000,- untuk jangka waktu
2 tahun, sebagai tempat usaha. Lantai 1 digunakan sebagai toko dan lantai 2 sebagai kantor
koperasi. Koperasi ini menjual produknya baik kepada anggota maupun nonanggota. Pada awal
Maret 2010, koperasi ini mulai beroperasi dan staf akuntansi menyajikan neraca berikut:

Koperasi “Maju Terus”


Neraca
1 Maret 2010

Kas 221.000.000
Sewa Kantor Dibayar Dimuka
36.000.000
Perlengkapan Kantor Simpanan Pokok 250.000.000
3.000.000
Peralatan Kantor Simpanan Wajib 50.000.000
40.000.000

Total Aktiva Total Kewajiban 300.000.000


300.000.000

Selama bulan Maret 2010, transaksi-transaksi yang terjadi sebagai berikut:


5/3/2010 Koperasi Maju Terus membeli barang dagangan berbagai jenis barang kebutuhan
sehari-hari senilai Rp 140.000.000, Rp 85.000.000 dibayar tunaii dan sisanya akan
dibayar dalam waktu 2 bulan
10/3/2010 Koperasi menjual barang dagangan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari kepada
anggota senilai Rp 96.000.000. Dari total penjualan tersebut Rp 41.000.000 dibayar
tunai dan sisanya belum dibayar pembeli. Koperasi menetapkan harga pokok penjualan
sebesar 85% dari harga jual.
12/3/2010 Koperasi membeli barang dagangan senilai Rp 32.000.000,- secara tunai.
15/3/2010 Koperasi membayar sebagian utang usaha sebesar Rp 15.000.000,-.
20/3/2010 Koperasi menjual barang dagangan kepada masyarakat umum non anggota senilai Rp
72.000.000 secara tunai. Koperasi menetapkan harga pokok penjualan sebesar 85%
dari harga jual.
29/3/2010 Koperasi membayar beban listrik, air PAM, dan telepon sebesar Rp 1.300.000,- secara
tunai.
30/3/2010 Koperasi membayar gaji pegawai sebesar Rp 2.400.000 dan gaji pengurus sebesar Rp
2.000.000 secara tunai.

Pencatatan Dengan Metode Perpetual


Jika dicatat dengan metode perpetual, koperasi diwajibkan memiliki kartu stok/kartu persediaan
untuk mencatat arus keluar masuknya barang dagangan. Setiap jenis produk harus memiliki satu
kartu stok/kartu persediaan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencatat arus keluar masuknya persediaan
barang dagangan, antara lain FIFO, LIFO, dan Rata-rata (Average).
Kartu persediaan berguna untuk melihat dan mengendalikan arus keluar masuknya barang serta
menghitung harga pokok penjualan barang dari suatu transaksi tertentu atau secara keseluruhan.
(Mengenai metode pencatatan dan pembuatan kartu stok/kartu persediaan akan dibahas secara
khusus)
Tanggal Keterangan Ref Saldo
2010 Debet Kredit
Maret 5 Persediaan 140.000.000
Kas 85.000.000
Utang Usaha 55.000.000

10 Kas 41.000.000
Piutang Anggota 55.000.000
Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000

Beban Pokok 81.600.000


Persediaan 81.600.000

12 Persediaan 32.000.000
Kas 32.000.000

15 Utang Usaha 15.000.000


Kas 15.000.000

20 Kas 72.000.000
Penjualan 72.000.000

Harga Pokok Penjualan 61.200.000


Persediaan 61.200.000

29 Beban Listrik, Air, Telepon 1.300.000


Kas 1.300.000
Maret 30 Beban Gaji Pegawai 2.400.000
Beban Gaji Pengurus 2.000.000
Kas 4.400.000

Selanjutnya diposting ke buku besar, seperti terlihat berikut ini:

Nama Akun: KAS No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 221.000.000
5 Pembelian barang tunai 85.000.000 136.000.000
10 Penjualan tunai 41.000.000 177.000.000
12 Pembelian barang tunai 32.000.000 145.000.000
15 Pembayaran utang usaha 15.000.000 130.000.000
20 Penjualan tunai 72.000.000 202.000.000
nonanggota
29 Beban Listrik, air, telepon 1.300.000 200.700.000
30 Gaji pegawai & pengurus 4.400.000 196.000.000

Nama Akun: Piutang Anggota No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
10 Mrt Penjualan kredit ke 55.000.000 55.000.000
anggota
Nama Akun: Persediaan No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
5 Mrt Pembelian barang dagangan 140.000.00 140.000.00
0 0
10 HPP penjualan ke anggota 81.600.00 58.400.000
0
12 Pembelian barang dagangan 32.000.000 90.400.000
20 HPP penjualan ke 61.200.00 29.200.000
nonanggota 0

Nama Akun: Sewa Kantor Dibayar Dimuka No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 36.000.000

Nama Akun: Perlengkapan Kantor No. Akun:


........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 3.000.000

Nama Akun: Peralatan Kantor No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 40.000.000

Nama Akun: Utang Usaha No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
5 Mrt Pembelian barang 55.000.000 55.000.00
dagangan 0
15 Pembayaran sebagian 15.000.00 40.000.00
utang 0 0

Nama Akun: Simpanan Pokok No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 250.000.00
0
Nama Akun: Simpanan Wajib No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 50.000.000

Nama Akun: Partisipasi Bruto Anggota No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
10 Mrt Penjualan ke anggota 96.000.000 96.000.000

Nama Akun: Penjualan No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
20 Mrt Penjualan tunai 72.000.00 72.000.000
nonanggota 0

Nama Akun: Beban Pokok No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
10 Mrt HPP penjualan ke anggota 81.600.000 81.600.000

Nama Akun: Harga Pokok Penjualan No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
20 Mrt HPP penjualan non 61.200.000 61.200.00
anggota 0

Nama Akun: Beban Gaji Pegawai No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
30 Mrt Gaji bulan Maret 2010 2.400.000 2.400.000

Nama Akun: Beban Gaji Pengurus No. Akun:


........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
30 Mrt Gaji bulan Maret 2010 2.000.000 2.000.000

Nama Akun: Beban Listrik,air,dan telepon No. Akun:


........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
29 Mrt Beban bulan Maret 2010 1.300.000 1.300.000

Selanjutnya menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)

Koperasi “Maju Terus”


Neraca Saldo
31 Maret 2010
Nama Akun Saldo
Debet Kredit
Kas 196.300.000
Piutang Anggota 55.000.000
Persediaan 29.200.000
Sewa Kantor Dibayar Dimuka 36.000.000
Perlengkapan Kantor 3.000.000
Peralatan kantor 40.000.000
Utang usaha 40.000.000
Simpanan Pokok 250.000.000
Simpanan Wajib 50.000.000
Partisipasi Bruto 96.000.000
Penjualan 72.000.000
Beban Pokok 81.600.000
Harga Pokok Penjualan 61.200.000
Beban Listrik, air, dan telepon 1.300.000
Beban Gaji Pegawai 2.400.000
Beban Gaji Pengurus 2.000.000

Total 508.000.000 508.000.000

Koperasi Maju Terus


Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Periode 31 Maret 2010

# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota Rp 96.000.000
- Beban Pokok
(81.600.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000

# Pendapatan dari Non Anggota:


- Penjualan 72.000.000
- Harga Pokok Penjualan (61.200.000)
- SHU Kotor dari Nonanggota 10.800.000

# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000

# Beban Operasi:
- Beban Gaji Pengurus Koperasi Rp 2.000.000
- Beban Gaji Pegawai Koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air dan telepon 1.300.000
Total Beban Operasi (5.700.000)

# Sisa Hasil Usaha Rp


19.500.000
Pencatatan Dengan Metode Periodik
Metode periodik tidak mengharuskan adanya kartu stok/kartu persediaan, tetapi cukup dilakukan
perhitungan fisik barang dagangan yang ada di gudang pada akhir periode akuntansi ketika akan
menyusun laporan keuangan.
Pencatatan jurnal dengan metode periodik diperlihatkan berikut ini:

Tanggal Keterangan Ref Saldo


2010 Debet Kredit
Maret 5 Pembelian 140.000.000
Kas 85.000.000
Utang Usaha 55.000.000

10 Kas 41.000.000
Piutang Anggota 55.000.000
Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000

12 Pembelian 32.000.000
Kas 32.000.000

15 Utang Usaha 15.000.000


Kas 15.000.000

20 Kas 72.000.000
Penjualan 72.000.000

29 Beban Listrik, Air, Telepon 1.300.000


Kas 1.300.000

Maret 30 Beban Gaji Pegawai 2.400.000


Beban Gaji Pengurus 2.000.000
Kas 4.400.000

Selanjutnya diposting ke buku besar, seperti terlihat berikut ini:

Nama Akun: KAS No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 221.000.000
5 Pembelian barang tunai 85.000.000 136.000.000
10 Penjualan tunai 41.000.000 177.000.000
12 Pembelian barang tunai 32.000.000 145.000.000
15 Pembayaran utang usaha 15.000.000 130.000.000
20 Penjualan tunai 72.000.000 202.000.000
nonanggota
29 Beban Listrik, air, telepon 1.300.000 200.700.000
30 Gaji pegawai & pengurus 4.400.000 196.000.000

Nama Akun: Piutang Anggota No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
10 Mrt Penjualan kredit ke 55.000.000 55.000.000
anggota
Nama Akun: Pembelian No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
5 Mrt Pembelian barang 140.000.00 140.000.000
dagangan 0
12 Pembelian barang 32.000.000 172.000.000
dagangan

Nama Akun: Sewa Kantor Dibayar Dimuka No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 36.000.000

Nama Akun: Perlengkapan Kantor No. Akun:


........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 3.000.000

Nama Akun: Peralatan Kantor No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 40.000.000

Nama Akun: Utang Usaha No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
5 Mrt Pembelian barang 55.000.000 55.000.00
dagangan 0
15 Pembayaran sebagian 15.000.00 40.000.00
utang 0 0

Nama Akun: Simpanan Pokok No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 250.000.00
0

Nama Akun: Simpanan Wajib No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 50.000.000
Nama Akun: Partisipasi Bruto Anggota No. Akun: ........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
10 Mrt Penjualan ke anggota 96.000.000 96.000.000

Nama Akun: Penjualan No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
20 Mrt Penjualan tunai 72.000.000 72.000.000
nonanggota

Nama Akun: Beban Gaji Pegawai No. Akun: ........


Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
30 Mrt Gaji bulan Maret 2010 2.400.000 2.400.000

Nama Akun: Beban Gaji Pengurus No. Akun:


........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
30 Mrt Gaji bulan Maret 2010 2.000.000 2.000.000

Nama Akun: Beban Listrik,air,dan telepon No. Akun:


........
Tgl Keterangan Re Debet Kredit Saldo
f
2010 Debet Kredit
29 Mrt Beban bulan Maret 2010 1.300.000 1.300.000

Selanjutnya menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)

Koperasi “Maju Terus”


Neraca Saldo
31 Maret 2010
Nama Akun Saldo
Debet Kredit
Kas 196.300.000
Piutang Anggota 55.000.000
Sewa Kantor Dibayar Dimuka 36.000.000
Perlengkapan Kantor 3.000.000
Peralatan kantor 40.000.000
Utang usaha 40.000.000
Simpanan Pokok 250.000.000
Simpanan Wajib 50.000.000
Partisipasi Bruto 96.000.000
Penjualan 72.000.000
Pembelian 172.000.000
Beban Listrik, air, dan telepon 1.300.000
Beban Gaji Pegawai 2.400.000
Beban Gaji Pengurus 2.000.000

Total 508.000.000 508.000.000

Dari hasil perhitungan fisik (stock opname) barang dagangan yang ada di toko Koperasi Maju
Terus pada akhir bulan Maret 2010, diketahui nilai persediaan pada saat itu adalah Rp 29.200.000,-
Berdasarkan Neraca Saldo tersebut dan hasil perhitungan fisik barang dagangan, maka dapat
disusun Laporan perhitungan Hasil Usaha sebagai berikut:

Koperasi Maju Terus


Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Periode 31 Maret 2010

# Penjualan dan Partisipasi Bruto:


- Partisipasi Bruto Anggota Rp 96.000.000
- Penjualan 72.000.000
- Pendapatan Total
168.000.000

# Beban Pokok dan HPP:


- Persediaan, 1 Maret 2010 0
- Pembelian 172.000.000
- Persediaan, 31 Maret 2010 (29.200.000)
- Beban Pokok dan HPP (142.800.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.364.000
- SHU Kotor Non Anggota 10.836.000

# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000

# Beban Operasi:
- Beban Gaji Pengurus Koperasi Rp 2.000.000
- Beban Gaji Pegawai Koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air dan telepon 1.300.000
Total Beban Operasi (5.700.000)

# Sisa Hasil Usaha Rp


19.500.000

Penjualan yang dilakukan koperasi selama bulan Maret 2010 berjumlah Rp 168.000.000, yang
terdiri dari penjualan kepada anggota sebesar Rp 96.000.000 dan penjualan kepada nonanggota
sebesar Rp 72.000.000.
Ini berarti proporsi penjualan kepada anggota sebesar 57% ({96.000.000 : 168.000.000} x 100%)
dan kepada non anggota sebesar 43% ( {72.000.000 : 168.000.000} x 100%).
Perhitungan SHU Kotor sebesar Rp 25.200.000, maka dari jumlah tersebut sebesar 57% atau
sebesar Rp 14.364.000 merupakan partisipasi neto anggota, dan sebanyak 43% atau sebesar Rp
10.836.000 merupakan laba kotor dari nonanggota.

Perhitungan SHU, baik dengan metode perpetual ataupun periodik, akan diperoleh nilai yang
sama.

Selanjutnya kita menyusun Neraca Lajur (Worksheet).


Dari contoh kasus Koperasi Maju Terus, kita ambil yang menggunakan metode Perpetual.
Ternyata ada beberapa hal yang belum dicatat yang memerlukan penyesuaian, yaitu:
Setelah dihitung, perlengkapan kantor yang tersisa pada akhir bulan Maret 2010 tinggal Rp
2.400.000.
Beban penyusutan peralatan kantor untuk bulan Maret 2010 sebesar Rp 100.000,-.
Ongkos angkut pengiriman penjualan barang sebesar Rp 450.000 belum dibayar dan belum dicatat.
Koperasi Maju Terus
Neraca Lajur (dlm ribuan)
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Saldo yg Hasil Usaha Neraca
disesuaikan
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Kas 196.300 196.300 196.300
Piutang Anggota 55.000 55.000 55.000
Persediaan 29.200 29.200 29.200
Sewa Kantor Dibayar Dimuka 36.000 36.000 36.000
Perlengkapan Kantor 3.000 600 2.400 2.400
Peralatan Kantor 40.000 40.000 40.000
Utang Usaha 40.000 450 40.450 40.450
Simpanan Pokok 250.000 250.000 250.000
Simpanan Wajib 50.000 50.000 50.000
Partisipasi Bruto 96.000 96.000 96.000
Penjualan 72.000 72.000 72.000
Beban Pokok 81.600 81.600 81.600
Harga Pokok Penjualan 61.200 61.200 61.200
Beban Listrik, Air, Telepon 1.300 1.300 1.300
Beban Gaji Pegawai 2.400 2.400 2.400
Beban Gaji Pengurus 2.000 2.000 2.000

Beban Pemakaian Perlengkapan 600 600 600


Beban Penyusutan Peralatan 100 100 100
Akumulasi Penyusutan Peralatan 100 100 100
Beban Angkut Penjualan 450 450 450
SHU 18.350 18.350
Total 508.000 508.000 1.150 1.150 508.550 508.550 168.000 168.000 358.900 358.900
Koperasi Maju Terus
Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Periode 31 Maret 2010

# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota Rp
96.000.000
- Beban Pokok (81.600.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000

# Pendapatan dari Non Anggota:


- Penjualan 72.000.000
- Harga Pokok Penjualan (61.200.000)
- SHU Kotor dari Nonanggota 10.800.000

# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000

# Beban Operasi:
- Beban Gaji Pengurus Koperasi Rp 2.000.000
- Beban Gaji Pegawai Koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air dan telepon 1.300.000
- Beban Angkut Penjualan 450.000
- Beban Pnystn. Peralatan Kantor 100.000
- Beban Pemakaian Prlngkpn Ktr 600.000
Total Beban Operasi (6.850.000)

# Sisa Hasil Usaha Rp


18.350.000

Koperasi “Maju Terus”


Neraca
Per 31 Maret 2010

Kas 196.300.000 Utang Usaha 40.450.000


Piutang Anggota Simpanan Pokok 250.000.000
55.000.000
Persediaan Simpanan Wajib 50.000.000
29.200.000
Perlengkapan Kantor SHU 18.350.000
2.400.000
Sewa Kantor Dibayar Dimuka
36.000.000
Peralatan Kantor
40.000.000
Akum. Penyusutan
(100.000)
Total Aktiva Total Kewajiban 358.800.000
358.800.000

Laporan Promosi Ekonomi Anggota


Misalkan, dalam rapat anggota koperasi menyepakati bahwa lembaga lain yang akan digunakan
sebagai pembanding Koperasi “Maju Terus” adalah Supermarket “Yamart” dan yang digunakan
adalah harga jual rata-rata, maka harga jual berbagai barang di supermarket “Yamart” sepanjang
tahun/bulan yang sama dijadikan pembanding bagi koperasi.
Sepanjang bulan Maret 2010, koperasi Maju Terus menjual barang dagangannya kepada anggota
senilai Rp 96.000.000. Jika anggota membeli barang yang sama dari supermarket “Yamart”,
anggota hanya perlu membayar sebesar Rp 94.400.000, sehingga manfaat ekonomi yang diperoleh
anggota dari pembelian barang dari koperasi akan bernilai negatif Rp 1.600.000 (94.400.000 –
96.000.000).
Jika koperasi Maju Terus mengalokasikan SHU-nya sebesar 40% untuk Dana Anggota, sedangkan
pada bulan Maret 2010, koperasi tersebut memperoleh SHU sebesar Rp 18.350.000,-, maka
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian SHU adalah Rp 7.340.000,- (Rp
18.350.000 x 40%).
Koperasi Maju Terus
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Periode 1 Maret – 31 Maret 2010

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota dari Transaksi Pembelian Rp (1.600.000)


Jumlah Promosi Ekonomi Anggota dari Alokasi SHU 7.340.000
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Total Rp 5.740.000

JURNAL PENUTUP
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnalpenutup adalah:
5. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun pendapatan dan
mengkredit akun ikhtisar laba rugi
6. Menutup semua akun beban, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit
semua akun beban
7. Menutup akun ikhtisar Laba Rugi, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun SHU sebesar selisih antara pendapatan dan beban.
8. Menutup Akun-akun SHU, dengan cara mendebet akun SHU dan mengkredit akun-akun
yang merupakan komponen untuk mengalokasikan SHU, yaitu akun-akun Dana dan
Cadangan.
Penyusunan jurnal penutup hanya perlu dilakukan pada akhir periode akuntansi, yang biasanya
satu tahun. Ini berarti jurnal penutup hanya disusun pada akhir tahun, bukan setiap bulan.
Setelah jurnal penutup dibuat, berakhirlah pencatatan koperasi untuk periode yang bersangkutan.
Penyusunan laporan keuangan akhir tahun dilakukan setelah jurnal penutup disusun. Karena itu,
laporan keuangan yang disajikan merupakan laporan keuangan pascapenutupan pencatatan
transaksi, sehingga mencerminkan kondisi terakhir setelah penutupan transaksi.
Kasus untuk Koperasi Maju Terus, hanyalah sekedar contoh kasus, kita asumsikan saja akhir
bulan Maret 2010 adalah penutupan pencatatan bagi koperasi tersebut.
Misal AD/ART koperasi maju Terus menetapkan bahwa SHU yang diperoleh koperasi harus
dialokasikan untuk Dana Anggota sebesar 40%, sebagai Cadangan 50%, dan sebagai Dana Sosial
10%.
Ayat Jurnal penutup:
Partisipasi Jasa Anggota 96.000.000
Penjualan 72.000.000
Ikhtisar Laba Rugi 168.000.000

Ikhtisar Laba Rugi 149.650.000


Beban Pokok 81.600.000
HPP 61.200.000
Beban Gaji Pegawai 2.400.000
Beban Gaji Pengurus 2.000.000
Beban Listrik, Air, Telepon 1.300.000
Beban Angkut Penjualan 450.000
Beban Penyusutan Peralatan 100.000
Beban Pemakaian Perlengkapan 600.000
Ikhtisar laba Rugi 18.350.000
SHU 18.350.000

SHU 18.350.000
Dana Anggota 7.340.000
Dana Sosial 1.835.000
Cadangan 9.175.000

Maka Neraca Setelah Penututpan adalah:


Koperasi “Maju Terus”
Neraca
Per 31 Maret 2010

Kas 196.300.000 Utang Usaha 40.450.000


Piutang Anggota Dana Anggota 7.340.000
55.000.000
Persediaan Dana Sosial 1.835.000
29.200.000
Perlengkapan Kantor
2.400.000
Sewa Kantor Dibayar Dimuka Simpanan Pokok 250.000.000
36.000.000
Peralatan Kantor Simpanan Wajib 50.000.000
40.000.000
Akum. Penyusutan Cadangan 9.175.000
(100.000)

Total Aktiva 358.800.000 Total Kewajiban 358.800.000


BAB V
AKUNTANSI KOPERASI SERBA USAHA
Contoh kasus Koperasi Serba Usaha

Koperasi Harapan Bersama adalah koperasi serba usaha yang beroperasi di Surabaya.
Bidang usaha koperasi ini adalah simpan pinjam dan penjualan berbagai produk kepada para
anggotanya dan masyarakat umum.
Selain menjual barang, koperasi juga memberikan jasa penyewaan kendaraan kepada masyarakat.
Jadi koperasi ini merupakan gabungan dari koperasi simpan pinjam dan koperasi konsumen.

Neraca Koperasi Harapan Bersama per 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:

Koperasi Harapan Bersama


Neraca
per 1 Januari 2010

Kas 220.000.000 Utang Usaha 260.000.000


Piutang Anggota 167.500.000 Simpanan Sukarela 40.000.000
Persediaan 100.000.000 Dana Sosial 25.000.000
Perlengkapan Kantor 2.500.000 Dana Anggota 80.000.000
Peralatan Kantor 46.000.000 Utang Bank 175.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan (8.000.000)
Kendaraan 220.000.000 Simpanan Pokok 50.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (40.000.000) Simpanan Wajib 110.000.000
Bangunan 250.000.000 Cadangan 160.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan (58.000.000)

Total Aktiva 900.000.000 Total Kewajiban 900.000.000

Transaksi yang dilakukan oleh koprasi “Harapan Bersama“ selama bulan Januari 2010 adalah:
3/1/2010 Dibeli sejumlah barang dagangan senilai Rp 80.000.000, dimana sebanyak
Rp25.000.000 dibayar tunai dan sisanya akan dibayar pada bulan Februari 2010.
6/1/2010 Lima belas anggota koperasi yang telah mengajukan pinjaman uang kepada koperasi
memperoleh persetujuan dari pengurus. Masing-masing memperoleh pinjaman uang
sebanyak Rp 6.000.000. Atas pemberian pinjaman ini, setiap anggota dikenakan biaya
provisi sebesar Rp 100.000.
8/1/2010 Diterima angsuran piutang dari sejumlah anggota koperasi dengan total pembayaran
sebesar Rp 26.500.000. Dari sejumlah penerimaan tersebut, sebanyak Rp 22.000.000
merupakan angsuran pokok dan sisanya merupaka pendapatan bunga.
11/1/2010 Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 32.000.000 dijual secara tunai
seharga Rp 35.500.000 kepada PT. Merah Delima, salah satu perusahaan yang
berlokasi di dekat koperasi tersebut.
12/1/2010 Sejumlah anggota koperasi menarik simpanan sukarela yang mereka miliki sebesar Rp
12.000.000.
14/1/2010 Diberikan bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu di salah satu desa, senilai
Rp 6.000.000.
16/1/2010 Dibayar tunai beban bunga bank sebesar Rp 3.500.000.
17/1/2010 Dijual secara kredit barang dagangan yang berharga pokok Rp 27.000.000 kepada
sejumlah anggota dengan harga jual sebesar Rp 29.000.000.
19/1/2010 Dibayar utang usaha kepada pemasok barang koperasi sebesar Rp 45.000.000.
21/1/2010 Sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar Rp 17.200.000 sebagai
simpanan sukarela.
23/1/2010 Dibagikan bagian SHU untuk anggota, dimana sebesar Rp 32.000.000 diterima secara
tunai oleh anggota dan sebesar Rp 48.000.000 disimpan oleh anggota dalam bentuk
Simpanan Sukarela di koperasi.
25/1/2010 Dibayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 3.100.000 secara tunai
27/1/2010 Dijual secara kredit barang dagangan yang berharga pokok Rp 29.000.000 kepada
sejumlah anggota dengan harga jual Rp 31.500.000.
28/1/2010 Dibayar beban transportasi dalam berbagai bentuknya, seperti bahan bakar minyak,
ongkos tol, dsb sebesar Rp 1.300.000 secara tunai.
29/1/2010 Dibayar beban reparasi kendaraan sebesar Rp 1.500.000 secara tunai ke bengkel
Formula.
30/1/2010 Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 41.000.000 dijual seharga Rp
45.500.000 kepada PT. DoMiNo, salah satu perusahaan yang berlokasi di dekat
koperasi. PT. DoMiNo membayar sebesar Rp 15.500.000 secara tunai dan sisanya akan
dibayar dalam waktu 2 bulan.
31/1/2010 Dibayar gaji pegawai koperasi untuk bulan Januari 2010 sebesar Rp 6.200.000.

Jurnalnya adalah sebagai berikut:


3/1/2010 Persediaan 80.000.000
Kas 25.000.000
Utang Usaha 55.000.000

6/1/2010 Piutang Anggota 90.000.000


Kas 88.500.000
Partisipasi Jasa Provisi 1.500.000

8/1/2010 Kas 26.500.000


Piutang Anggota 22.000.000
Partisipasi Jasa pinjaman 4.500.000

11/1/2010 Kas 35.500.000


Penjualan 35.5000.000

Harga Pokok Penjualan 32.000.000


Persediaan 32.000.000

12/1/2010 Simpanan Sukarela 12.000.000


Kas 12.000.000
14/1/2010 Dana Sosial 6.000.000
Kas 6.000.000

16/1/2010 Beban Bunga Bank 3.500.000


Kas 3.5000.000

17/1/2010 Piutang Anggota 29.000.000


Partisipasi Bruto Anggota 29.000.000
Beban Pokok 27.000.000
Persediaan 27.000.000

19/1/2010 Utang Usaha 45.000.000


Kas 45.000.000

21/1/2010 Kas 17.200.000


Simpanan Sukarela 17.200.000

23/1/2010 Dana Anggota 80.000.000


Kas 32.000.000
Simpanan Sukarela 48.000.000

25/1/2010 Beban Listrik, Air, dan Telepon 3.100.000


Kas 3.100.000

27/1/2010 Piutang Anggota 31.500.000


Beban Pokok 29.000.000
Partisipasi Bruto Anggota 31.500.000
Persediaan 29.000.000

28/1/2010 Beban Transportasi 1.300.000


Kas 1.300.000

29/1/2010 Beban Reparasi 1.500.000


Kas 1.500.000

30/1/2010 Kas 15.500.000


Piutang Usaha 30.000.000
Penjualan 45.500.000
Harga Pokok Penjualan 41.000.000
Persediaan 41.000.000

31/1/2010 Beban Gaji 6.200.000


Kas 6.200.000
Berdasarkan jurnal di atas, kita dapat mempostingnya ke buku besar. Dan setelah diperoleh
saldo akhir dari masing-masing Buku Besar dapat dibuat Neraca Saldo per 31 Januari 2010,
sebagai berikut:
Kas 90.600.000
Piutang dagang 296.000.000
Piutang Usaha 30.000.000
Persediaan 51.000.000
Perlengkapan 2.500.000
Peralatan 46.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan 8.000.000
Kendaraan 220.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan 40.000.000
Bangunan 250.000.000
Akumulasi Penyusutan bangunan 58.000.000
Utang Usaha 270.000.000
Utang Bank 175.000.000
Simpanan Sukarela 93.200.000
Dana Sosial 19.000.000
Dana Anggota -
Simpanan Pokok 50.000.000
Simpanan Wajib 110.000.000
Cadangan 160.000.000
Partisipasi Bruto Anggota 60.500.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 4.500.000
Partisipasi Jasa Provisi 1.500.000
Penjualan 81.000.000
Beban Pokok 56.000.000
Beban Bunga Bank 3.500.000
HPP 73.000.000
Beban Listrik, Air, Telepon 3.100.000
Beban Transportasi 1.300.000
Beban Gaji 6.200.000
Beban Reparasi 1.500.000

TOTAL 1.130.700.000 1.130.700.000

Berdasarkan Neraca Saldo tersebut, maka dapat disusun Laporan Keuangan, sebagai berikut:
Koperasi Harapan Bersama
Laporan Hasil Usaha
Periode Januari 2010

Partisipasi Bruto Anggota 60.500.000


Partisipasi Jasa Pinjaman 4.500.000
Partisipasi Jasa Provisi 1.500.000
Total Partisipasi Anggota 66.500.000

Beban Pokok 56.000.000


Beban Bunga Bank 3.500.000
Total Beban Pokok (59.500.000)
Partisipasi Neto 7.000.000

Penjualan 81.000.000
HPP (73.000.000)
Laba Kotor 8.000.000
SHU Kotor 15.000.000

Beban-beban Operasi:
Beban Listrik, Air, Telepon 3.100.000
Beban Transportasi 1.300.000
Beban Gaji 6.200.000
Beban Reparasi 1.500.000
Total Beban Operasi (12.100.000)
SHU 2.900.000

Koperasi Harapan Bersama


Neraca
Per 31 Januari 2010

AKTIVA PASSIVA
Kas 90.600.000 Utang Usaha 270.000.000
Piutang Anggota 296.000.000 Utang Bank 175.000.000
Piutang Usaha 30.000.000 Simpanan Sukarela 93.200.000
Persediaan 51.000.000 Dana Sosial 19.000.000
Perlengkapan 2.500.000 Simpanan Pokok 50.000.000
Peralatan 46.000.000 Simpanan Wajib 110.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan (8.000.000) Cadangan 160.000.000
Kendaraan 220.000.000 SHU Periode 2.900.000
Berjalan
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (40.000.000)
Bangunan 250.000.000
Akumulasi Penyusutan bangunan (58.000.000)
TOTAL AKTIVA 880.100.000 TOTAL PASIVA 880.100.000

Dalam menyusun Laporan keuangan bulanan, SHU bulanan yang diperoleh harus
ditampung dalam akun SHU Periode Berjalan. Hal ini berguna untuk memberikan informasi
kepada pembaca laporan keuangan tentang ekuitas koperasi pada suatu saat tertentu.
Namun, saat menyusun Laporan Keuangan tahunan, SHU tahunan harus langsung
dialokasikan ke berbagai akun dana yang dimiliki koperasi saat membuat jurnal penutup. (Silakan
lihat kembali Bab 4 Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam dalam bahasan Jurnal Penutup)
REFERENCE :

Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor
12/Per/M.KUKM/IX/2015
Purnamawati, IGA. 2021. Akuntansi Koperasi Teori dan Praktik. RajaGrafindo Persada.
Rudianto. (2010). Akuntansi Koperasi Edisi 2 Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan
Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). Penerbit Ikatan
Akuntan Indonesia
Sudarwanto, A. (2013). Akuntansi Koperasi, Pendekatan Praktiis Penyusunan Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trisnawani, T. 2009. Akuntansi untuk Koperasi. Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai