AKUNTANSI KOPERASI
Penyusun :
M. Ridho Al Amin, S.E., M.Ak.
DAFTAR ISI
Pengertian
PSAK No. 27, tahun 2009
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.
Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian
nasional.
Menurut UU No. 25 tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Karakteristik Koperasi
Berbeda dengan badan usaha komersial pada umumnya, koperasi memiliki karakteristik tersendiri,
yaitu:
Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya satu kepentingan
ekonomi yang sama
Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk
menolong serta bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan,
persamaan, dan demokrasi. Selain itu percaya pada nilai2 etika kejujuran, keterbukaan,
tanggung jawab sosial, & kepedulian terhadap orang lain.
Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi, serta dimanfaatkan sendiri
oleh anggota.
Tugas Pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya
dalam rangka menunjang kesejahteraan anggota
Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya, maka
kelebihan tsb. dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan
anggota koperasi.
Jenis Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam
Yaitu koperasi yg bergerak di bidang pemupukan simpanan dana dari para
anggotanya,untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yg
memerlukan bantuan dana.
Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan
dan peminjaman dana kepada anggota koperasi.
Koperasi Konsumen
Yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa.
Kegiatan utamanya melakukan pembelian bersama.
Jenis barang atau jasa yang dilayani koperasi konsumen sangat tergantung pada
latar belakang kebutuhan anggota yang akan dipenuhi.
Contoh: koperasi yang mengelola toserba, mini market, dsb.
Koperasi Pemasaran
Yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa.
Dibentuk utk membantu para anggotanya memasarkan barang-barang yg mereka
hasilkan.
Keikutsertaan anggota sebatas memasarkan produk yang dibuatnya
Koperasi Produsen
Koperasi yg para anggotanya tidak memiliki badan usaha sendiri tapi bekerja sama dalam wadah
koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa.
Kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan dan mengelola sarana produksi
bersama.
Menyatukan kemampuan dan modal para anggota utk menghasilkan barang/jasa
tertentu.
Koperasi Jasa
Pada dasarnya termasuk dalam jenis koperasi produsen yang berhubungan dengan produk jasa
Produk utama yang dihasilkan adalah menyediakan jasa
Akuntansi
Adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha
Adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka,
mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu badan usaha
dalam bentuk informasi keuangan
Siklus Akuntansi
Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
Penjurnalan
Melakukan posting ke Buku Besar
Penyusunan Neraca Saldo untuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahnya pada Neraca Saldo.
Membuat ayat-ayat penutup
Penyusunan Laporan Keuangan (Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal dan
Neraca)
Neraca
Suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari
mana sumber daya tersebut diperoleh
Laporan Arus Kas
Suatu laporan mengenai arus kas keluar dan arus kas masuk selama suatu periode tertentu, yang
mencakup saldo awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas, dan saldo akhir kas
pada suatu periode
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu
periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur, yaitu:
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Standar Kualitas Laporan Keuangan
Setiap koperasi memiliki bidang usaha & karakteristik yg berbeda, maka rincian laporan keuangan
satu koperasi dengan koperasi lainnya juga berbeda. Namun setiap laporan keuangan yang
dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar
bermanfaat:
Relevan
Dapat dipahami
Daya Uji
Netral
Tepat Waktu
Daya Banding
Lengkap
5 Kas 60.000.000
Utang Bank 60.000.000
6 Kas 12.000.000
Simpanan Sukarela 12.000.000
29 Kas 18.000.000
Piutang Usaha 12.000.000
Partisipasi Jasa Pinjaman 3.600.000
Partisipasi Jasa Provisi 2.400.000
Berdasarkan jurnal yang ada dalam buku jurnal koperasi Sejahtera Selalu, selanjutnya dilakukan
posting ke dalam Buku Besar.
Proses posting dilakukan transaksi per transaksi, jurnal per jurnal.
Jika suatu jurnal dicatat di sisi debet, maka di buku besarnya harus dicatat di sisi debet. Demikian
pula kalau suatu jurnal dicatat di sisi kredit, maka di buku besarnya, akun tersebut harus dicatat di sisi
kredit.
Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian diposting ke buku besarnya, pada akhir periode
(dalam kasus Koperasi Sejahtera Selalu adalah pada akhir bulan Mei 2010), setiap akun dihitung
saldonya. Saldo setiap akun tersebut dicatat dalam suatu tabel yang berisi kumpulan saldo yang
dimiliki setiap akun koperasi tersebut. Tabel tersebut disebut dengan Neraca Saldo atau Neraca
Percobaan (Trial Balance).
Data penyesuaian:
1. Setelah dihitung ternyata perlengkapan kantor yang tersisa pada akhir bulan Mei 2010 sebesar Rp
1.900.000, dan belum dicatat.
2. Beban penyusutan peralatan kantor untuk April dan Mei 2010 sebesar Rp 120.000 belum dicatat
3. Beban bunga simpanan sukarela anggota koperasi untuk bulan Mei sebesar Rp 240.000 belum
dicatat dan belum dibayarkan.
Koperasi Sejahtera Selalu
Neraca Lajur (dlm ribuan)
TOTAL 189.000 189.000 460 460 189.360 189.360 6.000 6.000 186.800 186.800
Perhitungan Hasil Usaha merupakan laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam
menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi tertentu, umumnya selama satu tahun. Laporan
Hasil usaha merinci hasil usaha yang berasal dari anggota dan laba yang diperoleh dari aktivvitas
koperasi yang dilakukan oleh bukan anggota.
# Beban Pokok:
- Beban Bunga (1.140.000)
# Beban Operasi:
- Beban Gaji Rp 1.200.000
- Beban Penyusutan Peralatan 120.000
- Beban Pemakaian Perlengkapan 100.000
Total Beban Operasi (1.420.000)
Neraca merupakan daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta
informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Atau menunjukkan posisi keuangan koperasi
pada waktu tertentu.
AKTIVA PASIVA
Kas 54.900.000 Utang Usaha 6.000.000
Piutang Anggota 108.000.000 Utang Bunga 240.000
Perlengkapan Kantor 1.900.000 Simpanan Sukarela 12.000.000
Peralatan Kantor 22.000.000 Utang Bank 60.000.000
Akum. Penyusutan Peralatan (120.000) Simpanan Pokok 100.000.000
Simpanan Wajib 5.000.000
SHU-Periode Berjalan 3.440.000
Laporan Promosi Ekonomi Anggota, yaitu laporan yang menunjukkan manfaat ekonomi yang
diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu.
Laporan tersebut mencakup:
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Laporan Promosi Ekonomi Anggota pada dasarnya merupakan suatu laporan yang menunjukkan
“manfaat lebih” yang diperoleh anggota dari koperasi dimana mereka bergabung menjadi anggota.
Manfaat lebih tsb diukur dengan membandingkan manfaat yang diberikan koperasi kepada para
anggotanya dengan jika mereka bertransaksi dengan lembaga lain di luar koperasi.
Karena itu, data dari lembaga di luar koperasi yang digunakan sebagai pembanding akan
mempengaruhi kinerja pengurus koperasi.
Tidak setiap koperasi memiliki Laporan Promosi Ekonomi Anggota (PEA) yang mengandung
keempat unsur PEA tersebut. Masing-masing koperasi akan membuat PEA sesuai dengan bidang
usaha yang dimilikinya.
Faktor lain yang menjadi kendala dalam membuat Laporan PEA adalah memilih lembaga lain
yang akan dijadikan pembanding bagi suatu koperasi. Antara satu badan usaha dengan badan usaha
lainnya akan menjual produk dengan harga yang berbeda.
Dalam kasus Koperasi Sejahtera Selalu, laporan PEA dihitung dengan membandingkan
partisipasi jasa pinjaman (bunga) dan partisipasi jasa provisi yang dikenakan koperasi kepada para
anggotanya yang meminjam uang di koperasi dengan beban bungan serta beban provisi yang
dikenakan lembaga lain atas transaksi yang sama.
Jika lembaga lain (misalnya, BPR yang beroperasi di dekat koperasi tsb.) mengenakan suku
bunga pinjaman sebesar 4% per bulan dan jasa provisi sebesar 3,5% dari nilai pinjaman, sedangkan
balas jasa simpanan yang diberikan oleh lembaga lain (misal, BPR) adalah 3%, besarnya promosi
ekonomi anggota adalah sebagai berikut:
Promosi ekonomi anggota dari transaksi di atas sebesar Rp 2.880.000 (Rp 1.200.000 + Rp
1.800.000 – Rp 120.000), dihitung dengan cara membandingkan suku bunga dan tarif provisi yang
dikenakan koperasi dengan yang dikenakan lembaga lain serta imbalan bunga yang diberikan
koperasi dengan yang diberikan lembaga lain.
JURNAL PENUTUP
Dalam menyusun jurnal penutup:
1. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun pendapatan dan
mengkredit akun ikhtisar laba rugi
2. Menutup semua akun beban, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit
semua akun beban
3. Menutup akun ikhtisar Laba Rugi, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun SHU sebesar selisih antara pendapatan dan beban
4. Menutup Akun-akun SHU, dengan cara mendebet akun SHU dan mengkredit akun-akun
yang merupakan komponen untuk mengalokasikan SHU, yaitu akun-akun dana dan
cadangan.
Ayat jurnal penutup koperasi Sejahtera Selalu
Partisipasi Jasa Anggota 3.600.000
Partisipasi jasa Provisi 2.400.000
Ikhtisar Laba Rugi 6.000.000
SHU 3.440.000
SHU yang dibagikan 3.440.000
Misalkan: Dalam AD/ART Koperasi Sejahtera Selalu, ditentukan bahwa SHU yang diperoleh
koperasi selama suatu periode harus dialokasikan ke berbagai dana dan cadanagn dengan
komposisi sebagai berikut:
Dana Sosial : 10%
Dana Pengurus : 10%
Dana Anggota : 40%
Dana Cadangan : 40%
SHU yang diperoleh tersebut akan dialokasikan ke berbagai Dana dan Cadangan dengan
komposisi seperti terlihat di atas. Karena itu, jurnal penutup yang keempat (di atas) tidak berwujud
jurnal yang bersifat umum, tetapi harus spesifik seperti terlihat di bawah ini:
SHU 3.440.000
Dana Sosial 344.000
Dana Pengurus 344.000
Dana Anggota 1.376.000
Cadangan 1.376.000
Setelah jurnal penutup dibuat, aktivitas pencatatan transaksi keuangan di Koperasi Sejahtera Selalu
ditutup dan dianggap selesai untuk periode tersebut. Dan Neraca yang harus disajikan oleh
pengurus koperasi Sejahtera Selalu adalah sebagai berikut:
AKTIVA PASIVA
Kas 54.900.000 Utang Usaha 6.000.000
Piutang Anggota 108.000.000 Utang Bunga 240.000
Perlengkapan Kantor 1.900.000 Dana Sosial 344.000
Peralatan Kantor 22.000.000 Dana Pengurus 344.000
Akum. Penyusutan Peralatan (120.000) Dana Anggota 1.376.000
Simpanan Sukarela 12.000.000
Utang Bank 60.000.000
Kas 221.000.000
Sewa Kantor Dibayar Dimuka
36.000.000
Perlengkapan Kantor Simpanan Pokok 250.000.000
3.000.000
Peralatan Kantor Simpanan Wajib 50.000.000
40.000.000
10 Kas 41.000.000
Piutang Anggota 55.000.000
Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000
12 Persediaan 32.000.000
Kas 32.000.000
20 Kas 72.000.000
Penjualan 72.000.000
# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota Rp 96.000.000
- Beban Pokok
(81.600.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000
# Beban Operasi:
- Beban Gaji Pengurus Koperasi Rp 2.000.000
- Beban Gaji Pegawai Koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air dan telepon 1.300.000
Total Beban Operasi (5.700.000)
10 Kas 41.000.000
Piutang Anggota 55.000.000
Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000
12 Pembelian 32.000.000
Kas 32.000.000
20 Kas 72.000.000
Penjualan 72.000.000
Dari hasil perhitungan fisik (stock opname) barang dagangan yang ada di toko Koperasi Maju
Terus pada akhir bulan Maret 2010, diketahui nilai persediaan pada saat itu adalah Rp 29.200.000,-
Berdasarkan Neraca Saldo tersebut dan hasil perhitungan fisik barang dagangan, maka dapat
disusun Laporan perhitungan Hasil Usaha sebagai berikut:
# Beban Operasi:
- Beban Gaji Pengurus Koperasi Rp 2.000.000
- Beban Gaji Pegawai Koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air dan telepon 1.300.000
Total Beban Operasi (5.700.000)
Penjualan yang dilakukan koperasi selama bulan Maret 2010 berjumlah Rp 168.000.000, yang
terdiri dari penjualan kepada anggota sebesar Rp 96.000.000 dan penjualan kepada nonanggota
sebesar Rp 72.000.000.
Ini berarti proporsi penjualan kepada anggota sebesar 57% ({96.000.000 : 168.000.000} x 100%)
dan kepada non anggota sebesar 43% ( {72.000.000 : 168.000.000} x 100%).
Perhitungan SHU Kotor sebesar Rp 25.200.000, maka dari jumlah tersebut sebesar 57% atau
sebesar Rp 14.364.000 merupakan partisipasi neto anggota, dan sebanyak 43% atau sebesar Rp
10.836.000 merupakan laba kotor dari nonanggota.
Perhitungan SHU, baik dengan metode perpetual ataupun periodik, akan diperoleh nilai yang
sama.
# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota Rp
96.000.000
- Beban Pokok (81.600.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000
# Beban Operasi:
- Beban Gaji Pengurus Koperasi Rp 2.000.000
- Beban Gaji Pegawai Koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air dan telepon 1.300.000
- Beban Angkut Penjualan 450.000
- Beban Pnystn. Peralatan Kantor 100.000
- Beban Pemakaian Prlngkpn Ktr 600.000
Total Beban Operasi (6.850.000)
JURNAL PENUTUP
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun jurnalpenutup adalah:
5. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun pendapatan dan
mengkredit akun ikhtisar laba rugi
6. Menutup semua akun beban, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit
semua akun beban
7. Menutup akun ikhtisar Laba Rugi, dengan cara mendebet akun ikhtisar laba rugi dan
mengkredit akun SHU sebesar selisih antara pendapatan dan beban.
8. Menutup Akun-akun SHU, dengan cara mendebet akun SHU dan mengkredit akun-akun
yang merupakan komponen untuk mengalokasikan SHU, yaitu akun-akun Dana dan
Cadangan.
Penyusunan jurnal penutup hanya perlu dilakukan pada akhir periode akuntansi, yang biasanya
satu tahun. Ini berarti jurnal penutup hanya disusun pada akhir tahun, bukan setiap bulan.
Setelah jurnal penutup dibuat, berakhirlah pencatatan koperasi untuk periode yang bersangkutan.
Penyusunan laporan keuangan akhir tahun dilakukan setelah jurnal penutup disusun. Karena itu,
laporan keuangan yang disajikan merupakan laporan keuangan pascapenutupan pencatatan
transaksi, sehingga mencerminkan kondisi terakhir setelah penutupan transaksi.
Kasus untuk Koperasi Maju Terus, hanyalah sekedar contoh kasus, kita asumsikan saja akhir
bulan Maret 2010 adalah penutupan pencatatan bagi koperasi tersebut.
Misal AD/ART koperasi maju Terus menetapkan bahwa SHU yang diperoleh koperasi harus
dialokasikan untuk Dana Anggota sebesar 40%, sebagai Cadangan 50%, dan sebagai Dana Sosial
10%.
Ayat Jurnal penutup:
Partisipasi Jasa Anggota 96.000.000
Penjualan 72.000.000
Ikhtisar Laba Rugi 168.000.000
SHU 18.350.000
Dana Anggota 7.340.000
Dana Sosial 1.835.000
Cadangan 9.175.000
Koperasi Harapan Bersama adalah koperasi serba usaha yang beroperasi di Surabaya.
Bidang usaha koperasi ini adalah simpan pinjam dan penjualan berbagai produk kepada para
anggotanya dan masyarakat umum.
Selain menjual barang, koperasi juga memberikan jasa penyewaan kendaraan kepada masyarakat.
Jadi koperasi ini merupakan gabungan dari koperasi simpan pinjam dan koperasi konsumen.
Neraca Koperasi Harapan Bersama per 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Transaksi yang dilakukan oleh koprasi “Harapan Bersama“ selama bulan Januari 2010 adalah:
3/1/2010 Dibeli sejumlah barang dagangan senilai Rp 80.000.000, dimana sebanyak
Rp25.000.000 dibayar tunai dan sisanya akan dibayar pada bulan Februari 2010.
6/1/2010 Lima belas anggota koperasi yang telah mengajukan pinjaman uang kepada koperasi
memperoleh persetujuan dari pengurus. Masing-masing memperoleh pinjaman uang
sebanyak Rp 6.000.000. Atas pemberian pinjaman ini, setiap anggota dikenakan biaya
provisi sebesar Rp 100.000.
8/1/2010 Diterima angsuran piutang dari sejumlah anggota koperasi dengan total pembayaran
sebesar Rp 26.500.000. Dari sejumlah penerimaan tersebut, sebanyak Rp 22.000.000
merupakan angsuran pokok dan sisanya merupaka pendapatan bunga.
11/1/2010 Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 32.000.000 dijual secara tunai
seharga Rp 35.500.000 kepada PT. Merah Delima, salah satu perusahaan yang
berlokasi di dekat koperasi tersebut.
12/1/2010 Sejumlah anggota koperasi menarik simpanan sukarela yang mereka miliki sebesar Rp
12.000.000.
14/1/2010 Diberikan bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu di salah satu desa, senilai
Rp 6.000.000.
16/1/2010 Dibayar tunai beban bunga bank sebesar Rp 3.500.000.
17/1/2010 Dijual secara kredit barang dagangan yang berharga pokok Rp 27.000.000 kepada
sejumlah anggota dengan harga jual sebesar Rp 29.000.000.
19/1/2010 Dibayar utang usaha kepada pemasok barang koperasi sebesar Rp 45.000.000.
21/1/2010 Sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar Rp 17.200.000 sebagai
simpanan sukarela.
23/1/2010 Dibagikan bagian SHU untuk anggota, dimana sebesar Rp 32.000.000 diterima secara
tunai oleh anggota dan sebesar Rp 48.000.000 disimpan oleh anggota dalam bentuk
Simpanan Sukarela di koperasi.
25/1/2010 Dibayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 3.100.000 secara tunai
27/1/2010 Dijual secara kredit barang dagangan yang berharga pokok Rp 29.000.000 kepada
sejumlah anggota dengan harga jual Rp 31.500.000.
28/1/2010 Dibayar beban transportasi dalam berbagai bentuknya, seperti bahan bakar minyak,
ongkos tol, dsb sebesar Rp 1.300.000 secara tunai.
29/1/2010 Dibayar beban reparasi kendaraan sebesar Rp 1.500.000 secara tunai ke bengkel
Formula.
30/1/2010 Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 41.000.000 dijual seharga Rp
45.500.000 kepada PT. DoMiNo, salah satu perusahaan yang berlokasi di dekat
koperasi. PT. DoMiNo membayar sebesar Rp 15.500.000 secara tunai dan sisanya akan
dibayar dalam waktu 2 bulan.
31/1/2010 Dibayar gaji pegawai koperasi untuk bulan Januari 2010 sebesar Rp 6.200.000.
Berdasarkan Neraca Saldo tersebut, maka dapat disusun Laporan Keuangan, sebagai berikut:
Koperasi Harapan Bersama
Laporan Hasil Usaha
Periode Januari 2010
Penjualan 81.000.000
HPP (73.000.000)
Laba Kotor 8.000.000
SHU Kotor 15.000.000
Beban-beban Operasi:
Beban Listrik, Air, Telepon 3.100.000
Beban Transportasi 1.300.000
Beban Gaji 6.200.000
Beban Reparasi 1.500.000
Total Beban Operasi (12.100.000)
SHU 2.900.000
AKTIVA PASSIVA
Kas 90.600.000 Utang Usaha 270.000.000
Piutang Anggota 296.000.000 Utang Bank 175.000.000
Piutang Usaha 30.000.000 Simpanan Sukarela 93.200.000
Persediaan 51.000.000 Dana Sosial 19.000.000
Perlengkapan 2.500.000 Simpanan Pokok 50.000.000
Peralatan 46.000.000 Simpanan Wajib 110.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan (8.000.000) Cadangan 160.000.000
Kendaraan 220.000.000 SHU Periode 2.900.000
Berjalan
Akumulasi Penyusutan Kendaraan (40.000.000)
Bangunan 250.000.000
Akumulasi Penyusutan bangunan (58.000.000)
TOTAL AKTIVA 880.100.000 TOTAL PASIVA 880.100.000
Dalam menyusun Laporan keuangan bulanan, SHU bulanan yang diperoleh harus
ditampung dalam akun SHU Periode Berjalan. Hal ini berguna untuk memberikan informasi
kepada pembaca laporan keuangan tentang ekuitas koperasi pada suatu saat tertentu.
Namun, saat menyusun Laporan Keuangan tahunan, SHU tahunan harus langsung
dialokasikan ke berbagai akun dana yang dimiliki koperasi saat membuat jurnal penutup. (Silakan
lihat kembali Bab 4 Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam dalam bahasan Jurnal Penutup)
REFERENCE :
Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor
12/Per/M.KUKM/IX/2015
Purnamawati, IGA. 2021. Akuntansi Koperasi Teori dan Praktik. RajaGrafindo Persada.
Rudianto. (2010). Akuntansi Koperasi Edisi 2 Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan
Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). Penerbit Ikatan
Akuntan Indonesia
Sudarwanto, A. (2013). Akuntansi Koperasi, Pendekatan Praktiis Penyusunan Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trisnawani, T. 2009. Akuntansi untuk Koperasi. Penerbit Salemba Empat