TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
orang lain.
7
8
prinsip koperasi.
b. Tujuan Koperasi
yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 45.
c. Prinsip-prinsip Koperasi
5) Kemandirian.
7) Kerjasama antarkoperasi.
d. Jenis-Jenis Koperasi
anggota”.
wartel.
c) Koperasi Konsumsi
d) Koperasi Produksi
c) Koperasi Sekolah
2. Laporan Keuangan
keuangan dibuat agar berguna bagi para pemakai laporan, baik itu pihak
sebagai berikut :
keuangan.
usaha.
14
1) Neraca
Hery, (2014:5)
perusahaan.
pemegang saham.
mempunyai ciri :
berjalan.
koperasi diselesaikan.
menjadi anggota.
anggota;
periode tertentu.
a. Permodalan
permodalan, yaitu:
yaitu :
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
× 100% (1)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
22
yaitu :
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
× 100% (2)
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜
jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP dan USP
risiko. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva
KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot
dana tersebut masih ada ditangan atau sisa dari pinjaman pokok
diberikan yaitu :
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
× 100% (5)
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜
× 100% (6)
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
c. Manajemen
1) Manajemen Umum
2) Kelembagaan
3) Manajemen Permodalan
4) Manajemen Aktiva
5) Manajemen Likuiditas
d. Efisiensi
yaitu :
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
× 100% (9)
𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
× 100% (10)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
e. Likuiditas
1) Rasio Kas
𝐾𝑎𝑠+𝐵𝑎𝑛𝑘
× 100% (11)
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
1) Rentabilitas Aset
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑒𝑡𝑜
× 100% (15)
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛
27
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜
× 100% (16)
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜+𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Tabel 2
Standar Perhitungan Rasio
Lanjutan
≤ 25 0 10 0.00
26 – 50 50 10 5.00
51 – 75 75 10 7.50
˃ 75 100 10 10.00 Sempurna/tertinggi
Rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan
≥ 45 0 5 0
40 ˂ x ˂ 45 10 5 0.5
30 ˂ x ≤ 40 20 5 1.0
20 ˂ x ≤ 30 40 5 2.0
10 ˂ x ≤ 20 60 5 3.0
0 ˂ x ≤ 10 80 5 4.0
0 100 5 5.0 Sempurna/tertinggi
Manajemen umum
1 0.25
30
Lanjutan
2 0.50
3 0.75
4 1.00
5 1.25
6 1.50
7 1.75
8 2.00
9 2.25
10 2.50
11 2.75
12 3.00 Sempurna/tertinggi
Manajemen Kelembagaan
1 0.50
2 1.00
3 1.50
4 2.00
5 2.50
6 3.00 Sempurna/tertinggi
Manajemen Permodalan
1 0.60
2 1.20
3 1.80
4 2.40
5 3.00 Sempurna/tertinggi
Manajemen Aktiva
1 0.30
2 0.60
3 0.90
4 1.20
5 1.50
6 1.80
7 2.10
8 2.40
9 2.70
10 3.00 Sempurna/tertinggi
31
Lanjutan
Manajemen Likuiditas
1 0.60
2 1.20
3 1.80
4 2.40
5 3.00 Sempurna/tertinggi
Lanjutan
80 ≤ x ˂ 90 100 5 5 Sempurna/tertinggi
Tabel 3
Standar Penilaian Kesehatan Koperasi
Skor Predikat
80.00 ≤ x ≤ 100 Sehat
66.00 ≤ x ˂ 80.00 Cukup Sehat
51.00 ≤ x ˂ 66.00 Dalam Pengawasan
˂ 51.00 Dalam Pengawasan Khusus
Sumber : Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:06/Per/Dep.6/IV/2016
sudah diteliti seperti terlihat pada tabel 3 di bawah ini. Dalam penelitian ini
Tabel 4
Hasil Penelitian Terdahulu
Lanjutan
14/Per/M.KUKM/XII/2009 Indonesia Nomor:
. 14/Per/M.Kukm/XII2009.
2. Perusahaan Koperasi Jasa Keuangan Primkop Kartika Dwi Sakti
yang diteliti Syariah Ukhuwah Mandiri Banjarmasin.
Banjarmasin.
3. Permasalahan Bagaimana kesehatan Bagaimana tingkat
keuangan koperasi jasa kesehatan Primkop Kartika
keuangan syariah Ukhuwah Dwi Sakti Madiri
Banjarmasin ? Banjarmasin Berdasarkan
Peraturan Menteri Negera
Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Republik
Indonesia Nomor:
14/Per/M.Kukm/XII/2009 ?
Lanjutan
berdasarkan SK Mentri hasil penelitian
nomer : menunjukkan selama tahun
14/Per/M.KUKM/XII/2009 2010 sampai dengan tahun
koperasi masih berada pada 2014 rata-rata tingkat
kreteria kurang sehat kesehatan Primkop Kartika
selama periode 2011 Dwi Sakti Madiri
sampai dengan 2013. Banjarmasin adalah sehat
dengan skor rata-rata 80,5.
Sumber : Heldi Nopriana (2014) dan Ana Saputriana Sari (2015)