koperasi sangat diperlukan untuk menunjang badan usaha lain seperti swasta dan
seperti Pasal 1 yang menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Badan usaha koperasi memiliki
keunikan yang tidak dimiliki oleh badan usaha lainnya yakni anggota koperasi
sebagai pelanggan dan juga sekaligus sebagai pemilik koperasi (Ropke, 2000).
dari para anggota koperasi diharapkan akan dapat meningkatkan perolehan sisa
hasil usaha (SHU). Perolehan sisa hasil usaha (SHU) setiaptahun bagi koperasi
menjadi sangat penting, karena sebagian dari sisa hasil usaha (SHU) tersebut
anggotanya yang salah satu tolak ukurnya adalah perolehan SHU, maka partisipasi
Hendar dan Kusnadi menyatakan bahwa partisipasi merupakan faktor yang paling
1
2
Kusnadi, 2002:76).
koperasi, terutama modal kerja dan omzet usaha koperasi. Hal ini tentu akan
membuat koperasi akan menjadi berkembang lebih baik dan akan menguntungkan
anggota terutama dengan adanya kenaikan perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)
koperasi.
akan meningkat pula pendapatan koperasi, sehingga modal kerja koperasi semakin
organisasi koperasi. Di dalam modal koperasi terdapat modal kerja, modal kerja
inilah yang perlu diperhatikan oleh pengurus koperasi untuk mengelolanya dengan
baik, sehingga modal kerja tersebut dapat digunakan secara ekonomis dan efektif
tinggi rendahnya SHU koperasi. Mengingat kegunaan dan fungsi SHU yang
begitu banyak, maka perolehan SHU pada koperasi setiap tahunnya menjadi
sangat penting. Melalui SHU koperasi dapat memupuk modal sendiri yaitu
3
dengan dana cadangan yang disisihkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga
Koperasi dan UKM Provinsi Jambi, hingga 31 Maret 2019, jumlah Koperasi di
Provinsi Jambi ada 3.492 koperasi. Dari jumlah tersebut, tercatat jumlah koperasi
aktif ada 2.436, sedangkan jumlah koperasi yang tidak aktif 1.056 koperasi.
Seharusnya koperasi dapat berkembang dengan baik agar tidak ada lagi koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Salah satu koprasi yang
bahkan tingkat Nasional adalah Koperasi Unit Desa Karya Mukti. Koperasi Unit
Desa karya Mukti merupakan Koperasi yang berada di Desa Karya Harapan
tahun 2019 (AGRINA,2019). selain itu masih ada prestasi lain yang juga pernah
di dapatkan oleh Koperasi Unit Desa Karya Mukti, seperti sebagai Koperasi Unit
Desa teladan tingkat nasional pada tahun 1987, Koperasi Unit Desa berprestasi di
Kabupaten Bungo pada tahun 2002,Penghargaan kemitraan dari PT. Astra Agro
Daerah (PAD) kabupaten Bungo pada tahun 2010, Penghargaan sebagai Koperasi
Award dan penghargaan bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah oleh Mentri
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia pada tahun 2016 dan
4
2017, memperoleh sertifikat dan penghargaan ISPO award pada tahun 2017 dan
2018.
Koperasi Unit Desa Karya Mukti berjalan dengan baik. Hal tersebut juga dapat
unit usaha yang diiantaranya DO 1, DO 2, unit armada, loket listrik dan kiriman
uang, unit simpan pinjam, unit pupuk,unit spareparts, unit elektronik, unit sarana
produksi (Saprodi), unit pangkalan LPG 3 kg, unit bangunan, unit mini market,
unit alat tulis kantor (ATK), unit konveksi, Unit air minum dalam kemasan, unit
pembibitan, unit pabrik multi gran, unit penginapan, dan unit sertifikasi Indonesia
disampaikan di RAT akhir januari 2021 sebesar 63,37 Miliar (Majalah Sawit
Indonesia,2021)
aktif, anggota tidak aktif,modal dan Sisa hasil usaha (SHU) dalam periode 4 tahun
belakang yaitu dari tahun 2017-2020 di KUD Karya mukti dapat di lihat pada
tabel 1.
5
setiap tahunnya. Namun pada perolehan SHU terlihat mengalami fluktuasi. Pada
tahun 2019 terjadi penurunan jumlah anggota aktif. Penurunan anggota aktif juga
di barengi dengan terjadinya penurunan SHU pada tahun 2019. Keadaan tersebut
menunjukan bahwa ada kaitan antara anggota aktif dengan SHU anggota, yang
akhirnya dapat berhubungan dengan perolehan SHU koperasi tersebut. Salah satu
cara yang di lakukan KUD Karya Mukti dalam melihat keadaan partisipasi
koperasi tersebut. Tidak hanya itu partisipasi anggota dalam setiap kegiatan yang
diadakan oleh KUD Karya Mukti setiap rapat akhir tahun (RAT), kegiatan
sama.
partisipasi anggota dalam KUD Karya Mukti ini perlu di tingkatkan terutama
dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) karena hanya sebagian kecil anggota yang
6
tertentu.Tidak hanya itu, masih ada beberapa anggota dalam aktifitas pemanfaatan
jenis usaha penjualan kelapa sawit (TBS) yang tidak menjual hasil kelapa sawit
menerima simpanan dan kebutuhan dalam bentuk pinjaman atau kredit pada
Usaha Simpan Pinjam (USP) kepada para anggotanya. Kegiatan pelayanan kredit
tersebut adalah untuk membantu penyediaan modal usaha produktif, investasi, dan
keperluan konsumtif.
dijumpai pada KUD Karya Mukti adalah terdapat beberapa anggota yang
terlambat mengangsur atau kredit macet. Kredit macet adalah kredit yang terjadi
apabila kredit tidak lancar berkembang terus dan setelah pada masa jatuh tempo
bulan setelah jatuh tempo tersebut tetap tidak dilunasi (Tohar,1999:97). Dimana
kredit macet di KUD Karya Mukti dalam mencapai keberhasilan koperasi yang
anggota yang aktif membayar iuran wajib, menabung sukarela untuk menambah
dana pinjaman koperasi dengan taat mengansur, bukan menjadi bed debts:
teori menurut Pachta, faktor-faktor yang berpengaruh dengan SHU terdiri dari dua
faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam meliputi
partisipasi anggota, jumlah modal sendiri, kinerja pengurus, jumlah unit usaha
yang dimiliki, kinerja manager dan kinerja karyawan, sedangkan faktor dari luar
meliputi modal pinjaman dari luar, para konsumen dari luar selain anggota
berhubungan dengan kenaikan dan penurunan SHU yang terjadi di KUD Karya
Muktidan peneliti ingin meneliti kearah yang terfokus pada partisipasi anggota
terhadap SHU. Meningkatkan partisipasi anggota merupakan salah satu cara yang
maupun SHU anggota itu sendiri. Partisipasi anggota bisa ditingkatkan dengan
kekeluargaan yang lebih erat serta meningkatkan rasa nyaman para anggotanya
Koperasi ini resmi terdaftar dengan Badan Hukum Nomor : 701/BH/XV/1 MEI
ini didirikan dengan tujuan untuk menjadi koperasi yang dapat membina,
masyarakat.
KUD Karya Mukti adalah koperasi serba usaha (multi purpose) yang
Armada/Angkutan KUD, Unit Simpan Pinjam, Unit Pupuk, Unit Kebun, Unit
seberapa besar hubungannya dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) sehingga akan
SHU, yaitu faktor dari dalam dan dari luar koperasi. Faktor dari dalam koperasi
usaha yang dimiliki, kinerja manajer dan kinerja karyawan. Sedangkan faktor dari
luar koperasi adalah modal pinjaman dari luar, konsumen dari luar selain anggota
Dalam penelitian ini hanya faktor partisipasi anggota yang di teliti. Faktor-
faktor lain yang dianggap berhubungan dengan SHU tidak di gunakan sebagai
ini adalah :
(SHU) Anggota di Koperasi Unit Desa Karya Mukti Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo?
Koperasi Unit Desa Karya Mukti Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo.
dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) Anggota di Koperasi Unit Desa Karya Mukti
1. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Fakultas
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi koperasi dalam
tercapai.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa Inggris Co dan Operation yang artinya usaha
1997: 5).
organisasi yang otonom yang berada dalam lingkungan sosial ekonomi dan sistem
dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 pasal 33
usaha bersama atas dasar azas kekeluargaan. Dalam UU No.25 Tahun 1992 pasal
11
12
masyarakat umum.
ekonomi yang dilakukan oleh anggota dilakukan melalui koperasi, karena hal
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkannya, yang sama sekali tidak tersedia
di pasar, atau ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih
13
menguntungkan dari pada yang ditawarkan pada anggota di pasar atau oleh badan-
sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi. Jenisjenis itu ialah koperasi
koperasi produksi, koperasi jasa dan koperasi serba usaha (Nunik Widiyanti dan
konsumsi memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih
koperasi.
Nasional (Kopernas).
5) Koperasi serba Usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD). Dalam rangka
ada dua bentuk koperasi, yaitu koperasi Primer dan koperasi sekunder.
tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder (Umi
terletak pada landasan dan asasnya, tetapi juga pada prinsipprinsip pengelolaan
organisasi dan usaha yang dianutnya. Prinsip koperasi merupakan esensi dari
dasar kerja sama koperasi sebagai badan usaha yang merupakan ciri khas dan jati
diri koperasi yang membedakan dari badan usaha lain. Prinsip-prinsip koperasi ini
serta mengenai hubungan yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga
itu, juga menjadi sebuah jati diri atau ciri khas koperasi. Serta menjadikan
4) Pemberian balas jasa yang terbatas modal. Modal dalam koperasi pada
mencari keuntungan.
5) Kemandirian
6) Pendidikan perkoperasian.
modal koperasi terdiri dari beberapa jenis yaitu berupa simpanan-simpanan baik
tersebut yang disebut sebagai sumber modal intern, koperasi dapat pula
menambah modalnya dengan berasal dari sumber ekstern yang berasal dari
termasuk pula sumber ekstern ini misalnya berbagai fasilitas yang berasal dari
pemerintah.
18
(Rudianto,2006).
nila tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu
hibah yang tidak saja dalam bentuk uang tunai tetapi dapat juga
2) Modal Pinjaman
Modal dari luar atau modal pinjaman bersumber dari: anggota, koperasi
lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan
obligasi, dan surat hutang lainnya, sumber lain yang sah (Bernhard Limbong,
2010).
Modal yang berasal dari pinjaman ini pada prinsipnya dapat berasal dari
siapapun, baik dalam bentuk uang ataupun barang sepanjang pinjaman itu
20
3) Modal Penyertaan
berasal dari dana pemerintah, maupun dari dana masyarakat, dilakukan dalam
proses jangka panjang (Andjar Pachta W,Myra Rosana Bachtiar dan Nadia
usaha dan badan usaha lainnya baik yang berkedudukan di dalam negeri maupun
di luar negeri, serta dari masyarakat umum. Untuk menawarkan atau mengundang
para pemodal yang mau ikut memasukan modal penyertaan ke dalam usaha
koperasi, dapat dilakukan melalui media massa (baik yang tertulis maupun
elektronik).
masyarakat luas di lingkungan sekitarnya, bahkan menarik modal dari luar negeri,
keanggotaan koperasi adalah bebas, sukarela dan terbuka. Ini berarti bahwa
ada padanya, tanpa ada paksaan dari siapapun. Juga asas persamaan di antara
21
perbedaan di antara anggota yang berlainan keturunan, paham politik dan agama.
bukan pemilik modal. Mereka memiliki usaha tertentu dengan potensi ekonomi
Sunindhia, 2008).
sama, yaitu:
1. Dalam mengamalkan:
anggota.
2010).
artinya mengikut sertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. Istilah partisipasi
seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Intinya adalah harapan
untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Hendar dan Kusnadi,2005).
sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang sesuai dengan prinsip
partisipasi dapat bersifat formal dan dapat bersifat informal. Pada partisipasi yang
keputusan dan dalam pelaksanaan setiap kegiatan, pada partisipasi yang bersifat
informal biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan
memberikan rangsangan tertentu terhadap anggota agar partisipasi itu efektif. Hal
ini diperlukan agar pertumbuhan koperasi selalu meningkat dari waktu ke waktu.
partisipasi anggota akan menurun dari waktu ke waktu dan koperasi bukan lagi
Kusnadi,2005).
Tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien
dan efektif. Karena alasan itulah partisipasi diikutsertakan dalam tes komparatif
24
perusahaan nonkoperasi), tetapi tak akan ada artinya bila anggota tak
jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari setiap unit usaha koperasi,
kinerja dari koperasi itu sendiri. Tanpa adanya partisipasi anggota, kemungkinan
atas rendah atau menurunnya efisiensi dan efektifitas anggota dalam rangka
menunjang kepentingan/kebutuhannya.
koperasi dalam bentuk sarana keuangan akan dinilai oleh mereka atas
suatu perangsang. Selain itu, partisipasi anggota dalam rapat rapat dan
dalam mendukung dan memanfaakan layanan usaha koperasi. Oleh karena itu,
hasil interaksi dari tiga variabel utama, yaitu: the members of beneficiaries, the
UU Koperasi No. 14 Tahun 1965 dalam BAB III pasal 4 tentang asas
dan sesuai dengan karyanya menerima bagian dari setiap kemamfaatan koperasi
Indikator adalah hal-hal yang dijadikan sebagai ukuran dari suatu variabel
berbagai jenis unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari
setiap unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit
Oleh karena itu tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi ini
rapat-rapat yang melibatkan anggota dan atau wakil anggota. Selain itu, untuk
partisipasi ini juga dapat direalisasikan melalui kotak saran. Dalam hal ini
koperasi memang perlu menyediakan kotak saran yang dibuka secara rutin.
koperasi.
Kepuasan anggota adalah perasaan seseorang baik senang atau tidak atas
kinerja suatu produk (barang atau jasa) yang dihasilkan.Motivasi Anggota adalah
berorientasi pada tujuan yang akan dicapai dan mempunyai target yang jelas pada
harapan pelanggan.
diperoleh didalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan dan
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan (UU Koperasi No. 25 tahun 1992 pasal 45),
sebagai berikut.
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban
penyusutan, dan kewajiban yang diperoleh dalam satu tahun buku. Penetapan
untukkeperluan lainnya ditetapkan oleh rapat anggota. Dalam hal ini, jasa usaha
mencakup transaksi usaha dan partisipasi modal, maka besarnya SHU yang
diterima oleh setiap angota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal
hubungan linier antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan
SHU. Artinya, semakin besar transaksi usaha dan modal anggota dengan
Menurut Sitio dan Tamba (2001:89), SHU koperasi yang diterima oleh
anggota bersumber dan dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota
sendiri, yaitu :
ataupun investor, karena jasa atas modal (simpanan) tetap diterima dari
Menurut Sitio dan Tamba (2002), secara umum sisa hasil usaha koperasi
dibagi untuk :
sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk
3. Dana pengurus, sisa hasil usaha yang disisihkan untuk pengurus atas balas
5. Dana pendidikan adalah penyisihan sisa hasil usaha yang digunakan untuk
d. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber
dari anggota.
membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan anggota yang
pembagian SHU koperasi, berikut ini disajikan salah satu pembagian SHU
5. Dana sosial : 5%
6. Dana karyawan : 5%
Dimana :
Dimana :
Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART koperasi unit desa Karya
Mukti adalah 40% dari total SHU dan Rapat Anggota menetapkan bahwa SHU
bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional menurut jasa modal dan usaha.
SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100%, sehingga dalam hal
ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan
Menurut Sitio dan Halomoan (2001: 91-92), agar tercermin azas keadilan,
Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari
anggota sendiri.Sedangkan SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan
cadangan koperasi.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal
koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan
Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada
koperasinya.
SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian
koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota
hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total ( Total Revenue = TR) dengan biaya-biaya atau biaya total
SHU = TR-TC
Dimana :
koperasi bagi pengeluaran biaya- biaya koperasi, maka apabila sisa hasil usaha
koperasi kepada para anggotanya. Apabila sisa hasil usaha negatif berarti
kontribusi anggota koperasi terhadap pengeluaran untuk biaya koperasi lebih kecil
koperasi dalam rangka memutar roda organisasi koperasi agar mampu mencapai
36
Adapun data pendapatan koperasi KUD Karya Mukti yang dapat kita
ketahui dari laporan perhitungan SHU pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 2.
administrasi dan umum, dan juga jumlah beban penyusutan dan pajak tersebut,
maka total SHU bersih pertahun pun dapat diketahui. Terlihat pada tabel tersebut
bahwa total SHU bersih di Koperasi Unit Desa Karya Mukti mengalami fluktuasi
Indikator adalah hal-hal yang dijadikan sebagai ukuran dari suatu variabel
indikator yaitu aspek keuangan dan non keuangan. Aspek keuangan merupakan
Indikator yang digunakan adalah SHU rata-rata anggota atas jasa modal
dan SHU atas jasa usaha yang dihitung dengan satuan rupiah. (Sitio, 2001:87).
Dalam penelitian ini peneliti menentukan indikator dari aspek keuangan dengan
yang dimaksud dengan Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan sisa hasil usaha
(SHU) anggota yang diperoleh dalam satu buku dikurangi biaya penyusutan
dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan. Dilihat dari
aspek indikator keuangan faktor yang berhubungan dengan sisa hasil usaha (SHU)
merupakan kumulatif dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan
hibah. Modal pinjaman, yaitu modal yang dipinjam koperasi yang berasal dari
anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan, penerbitan obligasi atau
surat berharga dan sumber-sumber lainnya. Volume usaha, yaitu total nilai
penjualan atau pendapatan barang dan jasa pada tahun buku yang bersangkutan.
– faktor yang berhubungan dengan SHU terdiri dari 2 faktor yaitu sebaga berikut :
38
c. Pemerintah.
Sedangkan besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda
hubungan linier antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan
permodalan maupun penggunaan jasa terhadap koperasi semakin tinggi SHU yang
diperoleh. Dan sebaliknya, jika partisipasi anggota terhadap koperasi rendah maka
koperasi secara sukarela baik berwujud uang maupun barang biasanya berasal dari
bagian SHU koperasi bahwa SHU setelah dikurangi dengan dana cadangan, biaya
40
Anggota yang berpartisipasi aktif dalam jasa usaha dan jasa modal
koperasi akan mendapat sisa hasil usaha (SHU) yang lebih besar dibanding
52).
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut penelitian yang dianggap relevan
Larasati dan Pratiwi Indah Sari (2018) dengan judul “Pengaruh Partisipasi
anggota Koperasi Unit Desa Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
41
Berdasarkan analisis data pada hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang
Telanaipura Kota Jambi. Dengan hasil model summary R = 0,311 dan R Square =
0,297. Pada ANOVA, nilai F = 9.179 dengan α (sig) = 0,000. Oleh karena α (Sig)
< 0,05, maka regresi dapat digunakan untuk memprediksi partisipasi dan
0,182. Dan, untuk t hitung X1 = 2,895, dan t hitung X2 = 2,628 maka t hitung > t
tabel,. Hal ini berarti, bahwa t hitung > t tabel. Artinya, hasil uji t ini menunjukkan
bahwa partisipasi (X1) dan permodalan (X2) mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kesejahteraan anggota (Y) Koperasi Unit Desa Buluran
Kota Jambi.
Penelitian oleh Putu Agus Surya Permana,Gede Adi Yuniarta dan Made
Dan Pengalaman Pengurus Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi
memperoleh hasil pengujian dari pengaruh (1) modal luar terhadap sisa hasil
usaha ( SHU ),(2) partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) , (3)
pengalaman pengurus terhadap sisa hasil usaha ( SHU ), dan (4) modal luar ,
partisipasi anggota, dan pengalaman pengurus secara bersama sama terhadap sisa
hasil usaha ( SHU ). Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal.
Subjek penelitian ini adalah koperasi simpan pinjam di kecamatan buleleng yang
terdaftar di Dinas Koperasi Dan UKM Kabupaten Buleleng dan objek dari
42
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yaitu kuesioner dan
menunjukkan bahwa (1) modal luar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sisa hasil usaha pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng, (2)
partisipasi anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha (
pengurus berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha ( SHU )
pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng, dan (4) modal luar ,
secara bersama sama terhadap sisa hasil usaha pada koperasi simpan pinjam di
Kecamatan Buleleng.
Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Mahasiswa UIN
terdapat pengaruh antara partisipasi anggota koperasi dan Sisa Hasil Usaha
(SHU), seberapa besar kontribusi yang diberikan dan apakah hal tersebut memiliki
signifikansi atau tidak. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus-
regresi linier sederhana, Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple
skala, skala yang digunakan adalah skala likert. Teknik pengumpulan data
penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggota
koperasi terhadap SHU.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rhit sebesar 0,546
dan termasuk ke dalam kategori cukup kuat (nilai rhitung pada rentang 0.40-0.599).
Dengan demikian terdapat hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara
Terhadap SHU Koperasi Wanita Jamu Gendong Mekar Asih Kota Jambi.
dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Wanita Jamu Gendong Mekar Asih
Kota Jambi dan sampel sebagai responden penelitian akan diambil menggunakan
teknik non probability sampling dengan rumus slovin yaitu 63 anggota. Data yang
berganda dengan program SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
permodalan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU (Y) karena
nilai thitung sebesar 5.451 lebih besar dari ttabel 2.000 dan nilai signifikan yang
dihasilkan 0.000 lebih kecil dari 0.05. Partisipasi Anggota (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap SHU (Y) karena nilai thitung sebesar 2.427 lebih
besar dari t tabel 2.000 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0.018 lebih kecil dari
44
0.05. Sacara simultan variabel Permodalan (X1) dan Partisipasi Anggota (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU (Y) dikarenakan nilai Fhitung
sebesar 41.278 lebih besar dari Ftabel 3.150 dan nilai signifikan yang dihasilkan
0.000 lebih kecil dari 0.05. Nilai koefisien determinasi 0.579 yang artinya sebesar
57.9% pengaruh Permodalan (X1) dan partisipasi anggota (X2) terhadap SHU
(Y). Berdasarkan hasil yang dillihat dari koefisien beta, variabel yang paling
memiliki koefisien regresi sebesar 0.535 lebih besar dari koefisien regresi variabel
satu faktor internal yang berhubungan dengan SHU. Besar kecilnya SHU
berdasarkan transaksi yang terjadi dalam koperasi tersebut, karena SHU dihitung
anggota. Semakin besar transaksi yang dilakukan anggota, maka semakin besar
hanya sebagai pemilik, tetapi pengguna pelayanan koperasi juga. Sementara itu
45
menghadiri rapat anggota koperasi serta memberikan kritik dan saran dapat
tujuan koperasi.
bagian SHU koperasi bahwa SHU setelah dikurangi dengan dana cadangan, biaya
Anggota yang berpartisipasi aktif dalam jasa usaha dan jasa modal
koperasi akan mendapat sisa hasil usaha (SHU) yang lebih besar dibanding
ada keterkaitan antara partisipasi anggota dengan sisa hasil usaha anggota
koperasi unit desa Karya Mukti. Kegiatan usaha koperasi bukan sekedar usaha
bersama untuk menuju kesejahteraan bersama di Koperasi Unit Desa Karya Mukti
anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota”.
anggota maka kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisiensi dan efektifitas
anggota dalam mencapai kinerja koperasi yang baik akan lebih besar.
tentukan dengan indikator aspek keuangan yang mana dapat dilihat dengan nilai
Riil yang didapat oleh setiap anggota per tahun buku yang bersangkutan.
47
KOPERASI
Anggota Koperasi
Partisipasi anggota :
c. Partisipasi Dalam
Pemanfaatan Layanan
Usaha Koperasi.
Analisis
Statistik
Berhubungan Tidak
Berhubungan
2.7 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang ada dan tujuan yang ingin dicapai, maka
anggota dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota di koperasi unit desa Karya