Anda di halaman 1dari 16

CONTOH UJIAN PENELITIAN KOPERASI

1.     Latar Belakang  Masalah

       Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum,koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi masyarakat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan namun
banyak masyarakat belum menyadari berapa besar pengaruh Koperasi bagi perekonomian
masyarakat.Koperasi juga bertujuan memajukan kesejahteraan anggota apda khususnya dan
masyarakat pada umumnya setiap ikut membanggun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasrkan pancasila dan
undang-undang dasar 1945.
       Koperasi saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan usaha swasta
lainnya,hal ini disebabkannya adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi terutama
aspek keseimbangan,aspek usaha dan modal,modal kerja bagi koperasi sangat
penting.Biasanya modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan koperasi dan operasional
koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan mengakibatkan koperasi tersebut
mengalami kebangkrutan,masalah modal ini sangat penting bukan hanya perusahaan-
perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh koperasi karena dari itu koperasi harus cermat
dalam mengelola modal.

       Masalah yang timbul dari aspek ini menyebabkan koperasi sebagai badan usaha tidak
memiliki lagi budaya perusahaan yang kondusif,diakibatkannya koperasi sulit untuk
mengatualisasikan dirinyaditengah realitas perekonomian yang terus berkembang kearah
liberalisasi demikian juga koperasi tidak mempunyai daya tarik sebagai sarana penghimpun
pontensi okenomi para anggotanya yang kecil-kecil dan tersebar karena koperasi lebih di
prmosikan sebagai badan usaha yang ideal ( tidak mencari keuntungan dan berwatak social).
       Anggota koperasi sebagai kumpulan orang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi melalui usaha koperasi, dengan pengertian anggota sebagai pemilik dan
sekaligus pengguna jasa koperasi (UU Pasal 17). Koperasi adalah perusahaan yang
berorientasi kepada pengguna jasa atau user oriented firm (UOF). Koperasi bukan kumpulan
modal atau perusahaan yang berorientasi kepada investor atau investor oriented firm (IOF).
Modal merupakan unsur penting dalam menjalankan usaha, tetapi jika koperasi
mengandalkan kekuatan modal seperti pesaingnya, maka koperasi tidak akan mampu
menandinginya. Jika koperasi menggunakan cara lawannya, maka koperasi akan menghadapi
pergulatan tanpa akhir (never ending struggle) untuk memiliki modal yang mencukupi.
Modal utama koperasi adalah orang atau anggotanya yang bersedia menyatukan usahanya
melalui kegiatan koperasi.
       Cara paling konvensional yang dianut koperasi dalam berusaha adalah pooling,
yaitu pembelian atau penjualan bersama. Pembelian bersama dilakukan oleh koperasi
konsumen yang anggotanya memerlukan barang konsumsi. Sedang penjualan bersama
diperlukan oleh koperasi produsen yang anggotanya memerlukan penjualan barang yang
diproduksi dan atau pembelian bersama sarana produksi. Meskipun modal tetap diperlukan,
tetapi dengan pooling kebutuhan modal dapat ditekan serendah mungkin (minimized), karena
tidak ada transaksi jual-beli antara koperasi dengan anggotanya. Koperasi
memperoleh komisi pembelian atau penjualan bersama, yang berarti koperasi bekerja atas
dasar anggaran atau operation at cost. Dalam hal ini bukan perhitungan untung-rugi yang
digunakan, tetapi SHU atau surplus akibat efisiensi. Contoh pooling yang sampai sekarang
tetap berjalan adalah penjualan susu (milk) yang dilakukan oleh koperasi di lingkungan
Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) kepada Industri Pengolahan Susu (IPS), dan
penjualan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit oleh koperasi sawit kepada industri
pengolahan minyak. Cara pooling memberikan alasan yang paling kuat bagi koperasi untuk
memperoleh keringanan pajak penghasilan (income tax), karena tidak ada transaksi jual-beli
antara koperasi dengan anggota
       Masalah biasanya muncul ketika koperasi memasuki proses bisnis yang lebih rumit
seperti bergerak dalam usaha pengolahan atau manufaktur, sehingga cara pooling menjadi
kurang praktis. Pengumpulan bahan baku dari anggota dilakukan berdasar transaksi jual-beli,
Perhitungannya berdasaruntung-rugi dengan perolehan keuntungan (laba) dan bukan surplus,
Dalam cara ini insentif kepada anggota tetap dapat diberikan melalui harga pembelian yang
tinggi sesuai perhitungan harga jual produk akhir (active price policy) disamping pembagian
keuntungan setiap tahun (deviden).
       Disamping itu, usaha koperasi lain yang berkaitan dengan pemupukan modal anggota
adalah kegiatan simpan pinjam yang dilakukan oleh KSP atau credit unions.
       Modal koperasi sendiri pada umumnya kecil karena menganut system simpanan yang
nilai nominalnya kecil dan sult perubahanya baru bisa dilakukan dalam waktu tang
sama,pencatatan dalam aktualisasi koperasi dilakuakn secara accrual Basic sehingga
mencerminkan arus kas dan factor resiko yang sebenarnya.Ekuitas koperasi pada umumnya
renda karena tiada insentif yang diberikan untuk simpanan pokok dan simpanan
wajib,sehingga sulit menghimpun dana untuk mengembangkan permodalan baik dari para
anggota maupun masyarakat,dana cadangan yang dihimpun dari SHU dikelolah secara
terpisa.SHU adalah Pendapatan  Koperasi yang diperoleh didalam satu tahun buku setelah
dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang
bersangkutan.Sisa hasil usaha berasal dari uasaha yang diselengarakanuntuk anggota dan juga
buku anggotaa.
       Menginat modal kerja sanggat penting bagi koperasi,maka diperlukan penggunaan modal
kerja yang sesuai dengan kebutuhan koperasi.Oleh karena itu, pengaturan modal kerja sangat
diperlukan guna menjaga dam memantapkan kelancaran operasional koperasi,serta
melakukan perumusan terhadap kedaan kuangan yang dimiliki koperasi tersebut agar
tercapainya peningkatan perkembangan yang optimal.      
       Untuk mengetahui penggunaan modal kerja dalam suatu koperasi maka data dalam
laporan keungaan yang terdir dari neraca dan SHU adala merupan sumber utama yang akan
digunakan dalam mengukur sejauh mana kualitas dan keputusan yang dibuat oleh koperasi,
sehingga tujuan koperasi akan terjapai, yaitu mendapat kan pendapatan yang besar sehingga
dapat mensejahterakan anggotanya.
       Berikut ini data daru  Koperasi MITRA UPKOSS Palembang pada tahun 2010,2011

Tabel 1
KOPERASI MITRA UPKOSS PALEMBANG
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Per 31 Desember 2011
( dalam angka-angka tahun 2010 sebagai pebanding)

No URAIAN TAHUN BUKU TAHUN BUKU


2011 2010
1 Pendapatan jasa dan administrasi Rp 88.116.280 Rp 102.700.800
2 HPP Rp     - Rp   -
3 Hasil usaha kotor Rp 88.116.280 Rp 102.700.800
4 Beban bunga Rp 2.500.000 Rp   -
5 SHU sebelum beban usaha dan Rp 85.616.280 Rp 102.700.800
organisasi
6 Pendapatan lain-lain Rp  - Rp  -
( deviden,saham PT.Bank Bukopin)
7 Beban usaha dan organisasi Rp 29.400.300 Rp 33.135.000
8 SHU sebelum pos luar biasa Rp 56.215.980 Rp 69.565.800
9 Pendapatan diluar usaha Rp   - Rp  -
SHU Tahun berjalan Rp 56.215980 Rp 69.565.800
        
       Koperasi mitra upkoss Palembang merupakan koperasi yang bergerak dibidang simpan
pinjam,dan pengadaan perlengapan rumah tangga. Jumlah anggota koperasi mitra upkoss
Palembang terdiri dari 166 orang. Dimana anggota koperasi ini merupakan pegawai dari
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi SUMSEL.Untuk mensejahterakan amggotanya koperasi
ini melakukan berbagai macam upaya  seperti menyediakan perlengkapan alat-alat rumah
tangga seperti penyediaan belender,mixer dan lain-lainya.
       Berdasarkan data penghitungan sisa hasil usaha di atas menyatakan pendapatan jasa dan
administrasi pada tahun 2011 menurun dari Rp 102.700.800 menjadi Rp 88.116.280
penerunan dari tahun 2010-2011 adalah Rp14.584520, pada tahun 2010 beban bunga tidak
ada dan pada tahun 2011 beban bunga tercantum Rp 2.500.000, SHU sebelum beban usaha
dan organisasi pada ahun 2010 sebesar Rp 102.700.800 sedangkan pada tahun 2011 SHU
beban usaha dan organisasi sebesar Rp 85.616.280 penurunan SHU beban usaha dan
organisasi sangat berbeda jauh yaitu Rp 17.084.520, pendapatan lainnya tidak ada baik di
tahun 2010 maupun di tahun 2011, beban usaha dan organisasi pada tahun 2010 beban yang
dikeluarkan sebesar Rp 33.135.000 pada tahun 2011 beban usaha dan operasional menurun
sebesar Rp 29.400.300 dan penurunan dari tahun 2010 sampia 2011 sebesar Rp 3.734.700,
SHU sebelum pos luar biasa pada tahun 2010 sebesar Rp 69.565.800. pada tahun 2011 SHU
sebelum pos luar biasa sebesar Rp 56.215.980, mengakibatkan selisi sebesar Rp 13.349.820
dan semua akun-akun yang ada diatas mengakibatkan selisi pada laporan perhitungan sisa
hasil usaha di atas mengakibatkan penurunan SHU pada tahun berjalan pada tahun 2010 SHU
tahun berjalannya sebesar Rp 69.565.800 dan pada tahun 2011 sebesar Rp 56.215.980 dan
mengakibatkan penuruna SHU tahun berajalan cukup besar yaitu Rp 13349.820
       Berdasarkan uraian diatas  maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “
Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Pembagian SHU pada Koperasi Simpan
Pinjam”

2.      Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukaan jadi masalah yang akan
diteliti adalah : “ Berapa Besar Pengaruh Modal Kerja Terhadap tingkat Pembagian SHU
pada Koperasi Simpan Pinjam”

3.      Tujuan Penelitian
       Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah,maka tujuan dari penelitian ini
adalah “ untuk mengetahui Pengaruh  Modal Kerja Terhadap Tingkat Pembagian SHU pada
Koperasi Simpan Pinjam”

4.      Manfaat Penelitian
      Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan maaf untuk pihak-pihak sebagi
berikut:

a.       Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan terutama mengenai
masalah pengaruh modal kerja terhadap yingkat pembagian SHU pada koperasi simpan
pinjam

b.      Bagi Tempat penelitian


Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat
bagi koperasi mitra upkoss Palembang mengenai pengaruh modal kerja terhadap tingkat
pembagian SHU pada koperasi simpan pinjam
c.       Bagi Almamater
Penelitian in diharapkan dapat menambah pengetahuan dan di harapkan dapat dijadikan
bahan penelitian lebih lanjut, terutama mengenai pengaruh modal kerja terhadap tingkat
pembagian SHU pada koperasi simpan pinjam

5.      Kajian Pustaka
a.       Penelitian Sebelumnya
       Penelitian sebelumnya berjudul analisis penerapan PSAK no 27 terhadap pendapatan dan
beban pada laporan SHU koperasi karyawan Patra PT.Pertamina ( PERSERO) Palembang
yang telah dilakukan oleh yasser seira (2007) . Perumusan masalah yang diangkat dari
penelitian tersebut adalah bagaiman penerapan PSAK no.27 pada pengakuan pendapatan dan
beban terhadap laporan SHU koperasi karyawan Patra PT.Pertamia ( PERSERO ) Palembang.
       Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah penelitian
sebelumnya,yang menjadi objek penelitian adalah koperasi patra PT.Pertamina ( PERSERO)
Palembang yang bergerak dibidang smpan pinjam,jasa anggota,pengadaan bahan pokok, dan
alat-alat perlengkapan kerja karyawan. Sedangkan pada penelitian ini objek penelitiannya
adalah koperasi mitra upkoss Palembang dimana koperasi ini hanya bergerak dibidang
simpan pinjam dan koperasi ini anggotanya terdiri dari karyawan dari Dinas Koperasi dan
UKM Provinsi SUMSEL. 
       Persamaan penelitian sebelumnya dan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
teknik analisis deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan keadaan yang
sebenarnya tanpa membuat perbandingan atau hubungan antar variabel penelitian dan
kesamaan yang kedua adalah sama-sama membahas tentang Sisa Hasil Usaha.

b.      Landasan teori
1.      pengertian koperasi
Menurut undang-undang perkoperasian no 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasrkan atas
asas kekeluargaan. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang meyangkut kehidupan koperasi.

2.      Modal koperasi
Modal koperasi terdiri dari :
a.       Modal sendiri yang berasal dari :
1)      Simpanan pokok
Adalah simpanan yang jumlah uang tertentu yang sama banyaknya yang diwajibkan kepada
calon anggota koperasi untuk disetorkan atas namanya kepada koperasi karyawan pada saat
masuk menjadi anggota dan tidak dapat ditarik kembali selama tercata sebagai anggota.

2)      Simpanan wajib
Adalah simpanan yag jumlah nilai uang tertentu yang tidak harus sama banyaknya yang
diwajibkan kepada anggota untuk membayar dan disetorkan atas namanya dalam waktu
tertentu kepada koperasi selama tercatat sebagai anggota koperasi dan tidak dapat ditarik
kembali selama tercatat sebagai anggota.

3)      Dana cadangan
sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk
pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan
koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

4)      Hibah
sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak
lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

b.      Modal pinjaman yang dapat berasal dari :


1)      Anggota
2)      Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
3)      Bank dan lembaga keuangan lainnya;
4)      Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;
5)      Sumber lain yang sah

3.      SHU
Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalm tahun
buku yang bersangkutan, sisah hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan,dibagiakn kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan eloh masing-masing anggota dengan
koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari
koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota, besarnya pemupukan dana cadangan di
tetapkan dalam rapat anggota. 

4.      Jenis –Jenis koperasi


1)      Berdasarkan jenis usahanya
Berdasarkan jenis usahanya koperasi dapat kita bedakan sebagai berikut:

a)      Koperasi produksi
Koperasi jenis ini melakukan  atau menghasilkan barang.
Barang-barang yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi. Bagi para
anggota yang memiliki usaha, dapat memasok hasil produksinya ke koperasi. Misalnya,
berupa hasil kerajinan, pakaian jadi, dan bahan makanan.

b)      Koperasi konsumsi
Koperasi ini menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang antara lain
berupa bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumah tangga.

c)      Koperasi Simpan pinjam ( KPS)


Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa.
Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada
koperasi. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur. Jasa yang diberikan
kepada penabung dan jasa yang diterima koperasi dari peminjam sesuai dengan kesepakatan
pada rapat anggota

2)      Berdasarkan keanggotaannya
Berdasarkan keanggotaannya koperasi dapat dibedakan antara lain, sebagai berikut

a)       Koperasi Pegawai Negeri (KPN)


Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah.
Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri

b)      Koperasi Pasar (Koppas)


Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para
pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat kabupaten
atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan
bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya.

c)      Koperasi Unit Desa (KUD)


Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan. koperasi ini melakukan kegiatan
usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan).
Beberapa usaha KUD.

d)     Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi
sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah. Misalnya alat tulis menulis, buku-
buku pelajaran, serta makanan. Keberadaan koperasi sekolah sangat penting. Selain
menyediakan kebutuhan bagi warga sekolah, juga sebagai sarana pendidikan bagi siswa
untuk belajar berorganisasi dalam bentuk usaha bersama.

3)      Berdasarkan Tingkatannya
Berdasarkan tingkatannya koperasi dapat dibedakan sebagai berikut:

a.        Koperasi primer
Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang. Anggota koperasi
primer paling sedikit 20 orang.

b.      Koperasi sekunder
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi. Koperasi
sekunder meliputi:
         Pusat koperasi
Pusat koperasi merupakan koperasi yang anggotanya paling sedikit lima buah koperasi
primer dan berada di satu kabupaten/kota.

          Gabungan koperasi
Gabungan koperasi merupakan koperasi yang anggotanya paling sedikit tiga buah pusat
koperasi.  ilayahnya meliputi satu provinsi atau lebih.

         Induk koperasi
merupakan koperasi yang anggotanya paling sedikit tiga buah gabungan koperasi.

6.      Metodologi Penelitian
a.       Jenis Penelitian
Menurut Sugiono ( 2009:11) jenis penelitian berdasarkan eksplanasinya antara lain:

1.      Penelitan Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri,baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variabel lain.

2.      Penelitian Komperatif
Penelitian komperatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan, yang variabelnya
masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi lebih dari satu atau dalam waktu yang
berbeda.

3.      Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel.
       Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif karena untuk
mengetahui gambaran yang jelas mengenai modal kerja terhadap tingkat pembangian SHU
pada koperasi simpan pinjam.

b.      Tempat Penelitian
Objek penelitian ini bertempat pada koperasi mitra upkoss Palembang yang beralamat
Jl.Jend.Sudirman km.3,5 no.565 Palembang

c.       Operasional Variabel.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dapat dilihat pada tambel sebagai berikut:

Table 2
Overasional Variabel
Variabel Definisi Indikator
Modal kerja Modal yang digunakan pihak         Simpan pinjam tahun
koperasi untuk membiayai 2011-2012
kegiatan-kegiatan koperasi        Dari luar
simpan pinjam pada periode
2011-2012
SHU Pendapatan koperasi yang        Sebelum  di kenakan
diperoleh dalam satu tahun buku pajak pendapatan
dikurangi dengan biaya, operasonal
penyusutan, dan kewajiban        Sesudah di kenakan
lainnya termasuk pajak dalam pajak 
tahun buku yang bersangkutan
   

d.      Data yang diperlukan


Menurut J. Supranto  Jenis teknik penelitian  data dapat ditentukan dari berbagai sudut
pandang antara lain:

a)      Data Primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Data primer disebut juga  sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to
date.Untuk mendapatkan data primer peneliti harus mengumplkan secara langsung. Teknik
yan dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi,
wawancara diskusi terfokus ( focus grup discussion-FGD ) dan penyebaran kuesioner. Di sini
penulis menlakukan wawancara terhadap karyawan koperasi simpan pinjam dan melakukan
observasi langsung ke koperasi simpan pinjam.

b)      Data Sekunder
Adalah data yang diperoeh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada
(peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
biro pusat statistik ( BPS),buku, laporan jurnal, dan lain-lain
1)      Struktur organisasi
2)      Visi dan misi koperasi
3)      Laporan Rapat Anggota Tahunan
       Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer.

e.       Metode pengumpulan data


Menurut Husein umar ( 2011:49-52) dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan dapat dilakukan dengan cara:

1)      Pengamatan ( observasi )
pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu
gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
2)      Wawancara
Wawancara  digunakan sebagai teknik pengumpulan penelitian ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
kecil/sedikit. Wawancara adalah proses memproleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cra Tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan penjawab dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

3)      Kuesioner
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyan atau pernyatan  tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data paling efisien bila peneliti mengetahui dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

4)      Dokumentasi
 merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik.
Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan
(sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter
tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan
tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap
dokumen-dokumen tersebut.
       Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara
yaitu wawancara dengan para karyawan yang ada pada koperasi dan yang berwewenang
memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini dan penelitian ini juga
menggunakan teknik dokumentasi yaitu berupa laporan keuangan yang diberikan oleh
koperasi dimana setiap tahun akan di adakan Rapat Anggota Tahunan.
f.       Teknik Analisis Data
1.      Analisis data
Menurut sugiyono (2004:13) analisis data dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu:

a.       Analisis Kualitatif
Adalah yang dapat dinyatakan dalam angka-angka dan dapat merupakan jawaban dari suatu
peristiwa yang sulit di ukur.

b.      Analisis Kuantitatif
pengolahan data dengan kaidah-kaidah matematik terhadap data angka atau numeric. Angka
dapat merupakan representasi dari suatu kuantita maupun angka sebagai hasil konversi dari
suatu kualita, yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan
       Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif karena
penelitian ini menggunakan angka ( numeric ) dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh
modal kerja terhadap tingkat pembagian SHU pada koperasi simpan pinjam.

 
2.      Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis kuantitatif karena penlitian ini
ingin mengetahui berapa besar pengaruh modal kerja terhadap tinggkat pembagian SHU pada
koperasi simpan pinjam.

Perhitungannya dengan menggunakan  perhitungan seperti berikut:

1.      Pengujian satu sisi


Ho diterima apabila α  ≤  probabilitas hasil sampel
Ho ditolak apabila α > probabilitas hasil sampel

2.      Pengujian dua sisi


Ho diterima apabila α ≤ 2 kali probabilitas hasil sampel
Ho ditolak apabila α > 2 kali probabilitas hasil sampel.

CR =  

7.      Sistematika Penulisan

BAB I       PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
B.     Perumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian

            BAB II      KAJIAN PUSTAKA


A.    Penelitian Sebelumnya
B.     Landasan Teori

BAB III     METODE PENELITIAN


A.    Jenis Penelitian
B.     Tempat Penelitian
C.     Operasional Variabel
D.    Data yang Diperlukan
E.     Teknik Pengumpulan Data
F.      Analisis Data dan Teknik Analisis

You might also like:


 JENIS AKUN LAINNYA DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN
 contoh laporan ujian penelitian
 Pengertian Audit Produksi dan Operasi
 PPH PASAL 21 PENGHASILAN PEGAWAI TETAP

Anda mungkin juga menyukai