Anda di halaman 1dari 23

Disajikan sebagai bahan diskusi dalam

Workshop Penyusunan Laporan Keuangan PASCA PP No. 7/2021


HAL – HAL YANG PERLU DIFAHAMI
DALAM PEMBUATAN LAPORAN KOPERASI

1. JENIS TRANSAKSI DI KOPERASI


2. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TRANSAKSI
KOPERASI
3. PRINSIP TATA KELOLA USAHA KOPERASI
4. KEGIATAN PENCATATAN DAN PENGAKUAN ARUS
KAS/NON KAS YANG KELUAR DAN YANG MASUK.
5. NASKAH LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 7 tahun 2021
TRANSAKSI KOPERASI
TRANSAKSI PELAYANAN TRANSAKSI BISNIS

1. Transaksi antar anggota 1. Transaksi dengan bukan anggota


2. Transaksi Non profit 2. Transaksi profit oriented
PRINSIP USAHA KOPERASI

MEMENUHI KEBUTUHAN ANGGOTA TRANSAKSI


SEBAGAI UTAMA PELAYANAN
TUJUAN PENDIRIAN KOPERASI

MEMENUHI KEBUTUHAN BUKAN ANGGOTA


SEBAGAI PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI TRANSAKSI
HADIR DITENGAH MASYARAKAT BISNIS
SETARA DENGAN PELAKU USAHA NON KOPERASI
KEDUDUKAN ANGGOTA DALAM USAHA KOPERASI

1.Anggota Koperasi sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa


koperasi tidak dapat diposisikan sebagai pihak yang berada
diluar koperasi;
2.Anggota sebagai pemilik koperasi adalah pengelola usaha
maupun organisasi koperasi itu sendiri,
3.Sebagai pengguna jasa , anggota menggunakan koperasinya
sebagai wadah dan media untuk mewujudkan cita - cita
bersama,
KEDUDUKAN BUKAN ANGGOTA DALAM KOPERASI

1.Bukan Anggota Koperasi sebagai konsumen usaha bisnis


koperasi
2.Bukan Anggota sebagai penyedia jasa kebutuhan barang dan
jasa dalam transaksi pelayanan
3.Bukan anggota sebagai penyedia perkuatan permodalan
koperasi baik dalam transaksi pelayanan maupun transaksi
bisnis.
4.Bukan anggota sebagai mitra usaha koperasi,
Hubungan koperasi
dengan anggota

1. Anggota adalah
pemilik dan
pengelola
koperasi
2. Anggota dan
koperasi kesatuan
yang tidak
terpisahkan
ANGGOTA DAN KOPERASI
DUA PIHAK YANG TERPISAH
Pemahaman yang salah
PRINSIP DAN NILAI USAHA KOPERASI

a) “ … Mohammad Hatta sebagai salah satu pembentuk UUD 1945


mengatakan bahwa “ asas Kekeluargaan adalah mengenai koperasi
“. Istilah asas kekeluargaan itu berasal dari taman siswa, untuk
menentukan bagaimana guru dan murid yang tinggal padanya
hidup sebagai satu keluarga. Begitu pula-lah hendaknya corak
koperasi Indonesia. Hubungan antara anggota koperasi satu sama
lain harus mencerminkan sebagai orang-orang yang bersaudara,
satu keluarga….” ( naskah putusan Mahkamah Konstitusi No
28/PUU-XI/2013 )
“ …Koperasi punya disiplin dan dinamik sendiri.
Sandarannya adalah orang , bukan uang! Koperasi
adalah merupakan kumpulan dari pada manusia,
sedangkan uang faktor kedua. Sedangkan PT adalah
merupakan kumpulan modal “ ( naskah putusan
Mahkamah Konstitusi No 28/PUU-XI/2013 )
a)“ Pasal 33 menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.” Hubungan
antara buruh dan majikan seperti di dalam masyarakat
kapitalis, tidak bakal ada lagi. Nah, jadi sebenarnya asas
kekeluargaan ini semacam pembeda tegas. Semacam kriteria
untuk membedakan usaha bersama ala kapitalis yang masih
memisahkan buruh dan majikan, dan usaha bersama yang
berasas kekeluargaan yang tidak lagi mengenal pembedaan
buruh dan majikan. Dan Bung Hatta mengatakan, kita tidak
membedakan itu ” ( naskah putusan Mahkamah Konstitusi No
28/PUU-XI/2013 )
“ …Koperasi bukanlah PT (Perseroan Terbatas ) yang diberi
nama koperasi. Pemilik PT adalah para pemegang saham dan
pelanggan PT adalah para konsumen yang membeli barang
dan jasa dari PT itu. Namun Koperasi sangat berbeda, Pemilik
Koperasi adalah juga pelanggannya sendiri. Oleh karena itu
kalau PT berusaha mencari laba yang dipungut dari para
pelanggannya , maka koperasi tidak mencari laba karena tidak
masuk akal memungut laba pada diri sendiri, karena
pelanggan adalah sekaligus pemilik yang sama. “( naskah
putusan Mahkamah Konstitusi No 28/PUU-XI/2013 )
pernyataan Bung Hatta
“Koperasi bukan organisasi perseorangan yang
mencari keuntungan, melainkan suatu organisasi
kolektif dengan tujuan mencapai keperluan hidup
keuntungan bukan tujuan bagi koperasi “ , ( ekonomi
terpimpin , 1960 )
“ …Kalau kita kembangkan lebih jauh , dilihat dari sisi ide dasarnya koperasi dibentuk untuk
memenuhi kepentingan anggota-anggotanya . Artinya anggota membentuk koperasi untuk melayani
dirinya sendiri, dalam konteks seperti ini koperasi tidak mengenal dan tidak memperoleh laba sebagai
obyek pajak. Yang ada adalah surplus atau SHU (sisa Hasil usaha) , yaitu selisih antara seluruh
pemasukan dengan biaya-biaya serta penyisihan lain, dan ini kemudian dikembalikan kepada
anggota atas dasar besarnya pelayanan yang diperoleh anggota yang bersangkutan. Dalam
menjalankan fungsi pelayanan fungsi tersebut, koperasi memperoleh biaya tertentu sesuai dengan
kebutuhannya ( service at cost ) .
Untuk keperluan pelayanan , diperlukan biaya. Dan biaya ini saja yang diberikan pada koperasi .
selebihnya dikembalikan kepada anggota. Pola seperti itu sekaligus menjelaskan bahwa apa yang
diperoleh anggota dari SHU pada hakekatnya adalah memperoleh kembali uangnya sendiri, yang
sebelumnya telah diserahkan kepada koperasi. Dilihat dari sudut SHU bersih (net surplus) , tidak
dapat dipersamakan dengan penghasilan yang dirumuskan dalam perpajakan. Jadi SHU dalam
konsep murni koperasi bukan laba, karena itu bukan obyek penghasilan. Dalam pola seperti itu,
dimana koperasi hanya memberikan pelayanan kepada anggota yang benar-benar merupakan
pemilik dan pelanggan baik SHU bersih maupun SHU yang dikembalikan kepada anggota tidak
mengandung unsur yang dapat dikenakan PPH.” ( Ir. Ibnoe Sudjono , lokakarya perpajakan Koperasi,
7 Januari 1997, Hotel Wisata Internasional Jakarta )
Dalam konteks pemenuhan kebutuhan anggota yang dicukupi
secara bersama melalui usaha bersama dalam bentuk usaha
koperasi pada hakekatnya adalah usaha untuk :
a) Memenuhi kebutuhan bersama di sektor keuangan yang
dalam fakta empiris perjalanan panjang kehidupan koperasi
di Indonesia disebut Usaha Simpan Pinjam.
a) Memenuhi kebutuhan bersama disektor riil dalam fakta
empiris perjalanan panjang kehidupan koperasi di Indonesia
dikenal usaha pertokoan atau usaha jasa yang dilakukan
sesuai kebutuhan anggota untuk memenuhi kebutuhan
barang dan jasa
PRINSIP USAHA SEKTOR KEUANGAN/USP

a.Memenuhi kebutuhan keuangan anggotanya dan dilarang untuk


memenuhi kebutuhan bukan anggota ( dasar rujukan : pasal 43
ayat (1) dan ayat (2) UU No. 25/ 1992 ttg Perkoperasian; dan
Pasal 12 ayat (2) PP 7/2021 ttg kemudahan, pelindungan dan
pemberdayaan Koperasi UMKM. ).
b.Usaha Simpan Pinjam Koperasi sebagai transaksi antar anggota
sebagai pemilik koperasi tidaklah dapat disamakan dengan usaha
jasa keuangan yang dilakukan pelaku usaha diluar koperasi
seperti Bank, Lembaga pembiayaan; sebagai transaksi antara dua
pihak antara pemilik usaha dengan konsumennya
PRINSIP USAHA SEKTOR RIIL

a.Usaha pertokoan pada hakekatnya adalah kegiatan belanja


secara bersama-sama ( belanja bareng ) untuk memenuhi
kebutuhan barang yang dibutuhkan bersama
b.Dengan belanja bareng maka yang dilakukan koperasi adalah
belanja dalam bentuk grosir bukan eceran, dengan membeli
secara grosir maka akan didapat keuntungan harga barang
yang lebih murah.
c.Dengan mendapatkan harga yang lebih murah, maka ada
sisa / keuntungan yang dapat dikumpulkan bersama.
CATATAN : Usaha pertokoan kepada bukan anggota adalah
kegiatan jual beli.
PERMODALAN USAHA KOPERASI

1.Modal Usaha yaitu harta benda ( uang , barang dan sebagainya )


yang dapat dipakai sebagai :
a.Sarana atau prasarana untuk memenuhi kebutuhan Bersama
seluruh anggota ( dalam transaksi pelayanan )
b.Sarana atau prasarana untuk mendapatkan penghasilan dalam
rangka menambah kekayaaan/asset ( dalam transaksi bisnis )
2.Modal kerja adalah sumber pembiayaan sebagai sarana untuk
mengoperasionalkan modal usaha dalam rangka mendapatkan
penghasilan dalam transaksi bisnis atau untuk memenuhi
kebutuhan anggota dalam transaksi pelayanan.
PRINSIP MODAL TRANSAKSI PELAYANAN

1. Modal usaha dalam transaksi pelayanan berasal dari anggota yang dicatat dan diakui
sebagai simpanan Anggota ( Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dll )
2. Modal Kerja sebagai Sumber pembiayaan untuk membiayai kegiatan transaksi Usaha
pelayanan berasal setotan seluruh anggota yang dihimpun bersama melalui koperasi
3. Apabila terjadi kekurangan sumber pembiayaan, koperasi dapat
mencari/mendapatkan pinjaman dari bukan anggota (sebagai pinjaman bersama);
dimana pengembalian pinjaman ini di ditanggung oleh seluruh anggota koperasi
secara bersama pula
4. Biaya yang dikeluarkan biaya untuk penyediaan sarana/prasarana serta biaya
administrasi yang mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya tata kelola usaha
dalam rangka pelayanan/pemenuhan kebutuhan bersama seluruh anggota koperasi
dibidang keuangan.
PRINSIP MODAL TRANSAKSI BISNIS
1. Modal usaha dalam transaksi Bisnis berasal dari anggota yang dicatat dan diakui
sebagai simpanan Anggota ( Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dll termasuk
simpanan yang tidak diakui sebagai ekuitas ( mis, simpanan sukarela )
2. Modal Kerja sebagai Sumber pembiayaan untuk membiayai kegiatan transaksi
bisnis berasal setoran seluruh anggota yang dihimpun bersama melalui
koperasi dan berasal dari penghasilan koperasi
3. Apabila terjadi kekurangan sumber pembiayaan, koperasi dapat
mencari/mendapatkan pinjaman dari bukan anggota (sebagai pinjaman
bersama); dimana pengembalian pinjaman ini di ditanggung oleh seluruh
anggota koperasi secara bersama pula
4. Biaya yang dikeluarkan adalah biaya kegiatan untuk mendapatkan, menagih
dan merawat penghasilan atau keuntungan.
PRINSIP PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

Laporan keuangan kegiatan Usaha koperasi , pada dasarnya adalah


sebuah laporan keuangan yang menyajikan pencatatan arus kas
keluar dan arus kas masuk dalam rangka :
1. Menghimpun modal usaha dan modal kerja pada usaha
koperasi.
2. Pembiayaan kegiatan Usaha Koperasi.
3. Perhitungan akhir usaha koperasi baik dalam transaksi pelayanan
maupun transaksi bisnis
4. Penyampaian perkembangan Sumber permodalan yang dimiliki.
Bentuk penyajian laporan keuangan Usaha pada koperasi
terdiri dari :
A.Laporan Posisi Keuangan ( neraca )
B.Laporan Saldo Sumber Pembiayaan yang disetorkan
anggota.
C.Laporan laba rugi
D.Laporan Perubahan Ekuitas
E.Laporan Arus Kas.
F.Catatan atas laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai