Anda di halaman 1dari 7

KD 3.8 Mendeskripsikan perkoperasian dalam perekonomian Indonesia.

4.8 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di sekolah.

KOPERASI

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI


Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen. Ia pertama kali menerapkannya pada usaha pemintalan
kapas di New Lanark, Skotlandia tahun 1810. Pada tahun 1828, William King mendirikan koran The
Cooperator untuk mempromosikan pemikiran owen. Saat ini koperasi telah menyebar di seluruh
dunia. Lembaga koperasi dunia adalah International Co-operative Alliance (ICA) yang didirikan
tahun 1895. Sejak Januari 2014, tercatat 94 negara menjadi anggota ICA.
Pertumbuhan koperasi di Indonesia dipelopori oleh R. Aria Wiriatmadja, Patih di Purwokerto (1896).
Ia mendirikan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam. Pada 12 Juli 1947, diselenggarakan
kongres koperasi pertama di Tasikmalaya. Kongres juga memutuskan sejumlah hal seperti
membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) dan menjadikan tanggal 12 Juli
sebagai Hari Koperasi.

B. PENGERTIAN, ASAS, PRINSIP, TUJUAN, NILAI, DAN LANDASAN KOPERASI


Kata koperasi berasal dari kata co yang artinya bersama dan operation yang artinya usaha. Menurut
Undang undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas azas
kekeluargaan.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 prinsip koperasi Indonesia adalah :


a. keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela.
b. pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
c. pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha anggota.
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. kemandirian ( swadaya, swakerta, swasembada )
f. pendidikan perkoperasian.
g. kerja sama antar koperasi.

Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota kada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonmian nasional yang
demokratis dan berkeadilan.

Adapun nilai yang mendasari kegiatan koperasi adalah kekeluargaan, menolong diri sendiri,
bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian. Selain itu, anggota koperasi
meyakini nilai kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan keperdulian terhadap orang lain.

Landasan koperasi:
1. Landasan idiil : Pancasila.
2. Landasan struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan gerak : UU No. 25 tahun 1992
4. Landasan mental : setia kawan dan kesadaran pribadi
C. JENIS KOPERASI
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai
berikut:
1. Koperasi simpan pinjam, merupakan koperasi yang mengelola usaha simpan pinjam
2. Koperasi produksi, merupakan koperasi yang mengelola usaha produksi barang tertentu
3. Koperasi konsumsi, merupakan koperasi yang mengelola usaha penjualan barang-barang
konsumsi
4. Koperasi pemasaran, merupakan koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau
jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
5. Koperasi jasa, merupakan koperasi yang mengelola usaha layanan jasa

D. SISA HASIL USAHA (SHU)


SHU merupakan surplus hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha/ pendapatan koperasi dalam satu
tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha.

Menurut UU No. 25 / 1992 :


a. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yg diperoleh dalam 1 tahun buku dikurangi dengan
biaya, penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku.
b. SHU setelah dikurangi dana cadangan dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha masing-
masing anggota.
c. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Alokasi SHU
Dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 5 ayat (1) dijelaskan bahwa:
“Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki
seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan.”

Dengan demikian SHU yang dibagikan kepada anggota koperasi meliputi :


1. SHU atas Jasa Modal ( AJM )
Pembagian SHU AJM mencerminkan bahwa anggota koperasi sekaligus sebagai pemilik atau
investor. Ini diterima sepanjang koperasi menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
2. SHU atas Jasa Usaha ( AJU )
Pembagian SHU AJU menunjukkan bahwa anggota koperasi selain sebagai pemilik juga sebagai
pemakai atau pelanggan ( customer ). SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan pada AD/ART kop.

Sebagi contoh pembagian SHU sebagai berikut :


a. 20% untuk cadangan.
b. 15% untuk jasa pinjaman.
c. 40% untuk jasa simpanan anggota.
d. 10% untuk dana pengurus dan pengawas.
e. 4% untuk dana pendidikan pegawai maupu anggota / calon anggota.
f. 5% untuk kesejahteraan karyawan / pengelola koperasi.
g. 1% untuk dana pengembangan koperasi.
h. 5% untuk dana sosial.

SHU untuk anggota dapat dihitung dengan rumus

SHUa = JUa + JMa

Keterangan :
SHUa = SHU anggota JUa = Jasa usaha anggota JMa = Jasa modal anggota

Prinsip Pembagian SHU


a. SHU yang dibagi merupakan SHU yang bersumber dari anggota.
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan oleh anggota sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
d. SHU anggota dibayar secara tunai.
Contoh soal:

Koperasi SUKSES memperoleh laba bersih sebesar Rp 24.032.000,00. Laba itu berasal dari dua jenis penjualan,
yaitu:
a. Anggota sebesar Rp 16.400.000,00
b. Bukan anggota Rp 7.632.000,00
Menurut anggaran dasar koperasi SUSKES, laba bersih tersebut dibagi dengan ketentuan berikut:
Sisa Hasil Usaha
Keterangan
Anggota Bukan Anggota
1. Bagian anggota:
a. Jasa modal 25% -
b. Jasa penjualan 10% -
c. Jasa Pembelian 10% -
2. Cadangan koperasi 20% 40%
3. Dana pengurus 10% 15%
4. Dana pegawai/ karyawan 5% 15%
5. Dana pendidikan koperasi 10% 10%
6. Dana sosial 5% 10%
7. Dana pembangunan lingkungan 5% 10%

Berdasarkan ketentuan tersebut pembagian SHU dapat dihitung sebagai berikut:


Sisa Hasil Usaha
Anggota Rp Bukan Anggota Rp
Total
Keterangan 16.400.000,00 7.632.000,00
Rp 24.032.000,00
Ketentuan Ketentuan
Jumlah Jumlah
SHU SHU
1. Bagian anggota:
a. Jasa modal 25% 4.100.000 - - 4.100.000
b. Jasa penjualan 10% 1.640.000 - - 1.640.000
c. Jasa Pembelian 10% 1.640.000 - - 1.640.000
2. Cadangan koperasi 20% 3.280.000 40% 3.052.800 6.332.800
3. Dana pengurus 10% 1.640.000 15% 1.144.800 2.784.800
4. Dana pegawai/ karyawan 5% 820.000 15% 1.144.800 1.964.800
5. Dana pendidikan koperasi 10% 1.640.000 10% 763.200 2.403.200
6. Dana sosial 5% 820.000 10% 763.200 1.583.200
7. Dana pembangunan lingkungan 5% 820.000 10% 763.200 1.583.200

JASA MODAL
Mira seorang anggota koperasi SUKSES. Dalam satu periode mempunyai simpanan di koperasi
sebesar Rp 600.000,00 Simpanan seluruh anggota koperasi sebesar Rp 6.000.000,00. Jasa modal
yang dibagikan pada anggota sebesar Rp 4.100.000,00.

Jasa modal =

Maka jasa modal yang diterima Mira =

= 410.000
JASA PENJUALAN
merupakan bagian SHU yang diterima oleh anggota koperasi karena telah melakukan
pembelian di koperasi.

Albert telah menjadi angota koperasi SUKSES dan melakukan pembelian dikoperasi sebesar Rp
450.000,00. Total penjualan koperasi keseluruh anggota sebesar Rp 12.000.000,00. Pada periode
tersebut koperasi membagi SHU dari hasil penjualan sebesar Rp 1.640.000,00.

Jasa penjualan =

Maka jasa penjualan yang diterima Albert =

= 61.500

JASA PEMBELIAN
merupakan bagian SHU yang diterima anggota koperasi karena barang dan jasa yang
dihasilkan dibeli oleh koperasi

Koperasi membeli barang-barang milik Irine sebesar Rp 800.000,00. Diakhir periode diketahui
jumlah pembelian seluruh anggota sebesar Rp 10.000.000,00. Jasa pembelian yang dibagikan sebesar
Rp 1.640.000,00.

Jasa pembelian =

Maka jasa pembelian yang diterima Irene adalah

= 131.200

E. PERAN KOPERASI
Pasal 4 UU RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyebutkan fungsi dan peran koperasi
sebagai berikut:
a. membangun dan mengembangkan potensi/ kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai saka gurunya.
d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama atas dasar kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

F. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI


Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi.
Struktur internal koperasi:
Struktur eksternal koperasi:

SILAHKAN DI LENGKAPI

Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota adalah
pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.
Rapat anggota mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas.
Pengurus melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan oleh rapat anggota untuk
menggerakkan roda organisasi dan merealisasikan tujuan yang ditetapkan.
Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan pengurus dan membuat laporan secara
tertulis tentang pelaksanaan pengawasannya.
Pengelola adalah pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus koperasi atas
persetujuan rapat anggota.

Untuk mengelola koperasi terdapat 3 unsur yang saling bersinergi dengan perannya masing-masing
yaitu :
a. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota
dihadiri oleh semua anggota dan pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar. Tugas pokok rapat
anggota antara lain :
1) menetapkan anggaran dasar
2) memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas
3) menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
4) menetapkan rencana kerja, rencana Anggaran Rumah Tangga, serta pengesahan laporan keuangan
koperasi
5) pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban pengurus
6) menetapkan pembagian sisa hasil usaha ( SHU ).

b. Pengurus Koperasi
Hal-hal yang terkait dengan pengurus koperasi adalah sbb :
 Pengurus dipilih dari dan oleh anggota melalui rapat anggota
 Pengurus merupakan pelaksana hasil keputusan rapat anggota
 Susunan dan nama anggota pengurus yg pertama atau pada saat pendirian dicantumkan dalam akta
pendirian
 Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun
 Persyaratan untuk menjadi pengurus ditetapkan dalam AD.

Tugas pengurus :
 Mengelola usaha koperasi.
 Mengajukan rencana kerja serta Anggaran Dasar Rumah Tangga.
 Menyelenggarakan rapat anggota.
 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
 Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
 Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Wewenang pengurus :
 mewakili koperasi di dalam / diluar pengadilan.
 memutuskan menerima / menolak anggota baru.
 memberhentikan keanggotaan seseorang dari koperasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
 melakukan tindakan bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawab dan
keputusan rapat anggota.

Tanggung jawab pengurus :


 Pengurus bertanggung jawab atas segala pengelolaan koperasi.
 Pengurus dapat mengangkat pengelola untuk mengelola usaha koperasi dengan persetujuan RAT.
 Pengelola koperasi bertanggung jawab kepada pengurus.
 Hubungan pengelola dan pengurus koperasi berdasarkan hubungan kerja atas dasar perikatan.
 Pengurus bertanggung jawab atas segala kerugian yang diderita koperasi.

c. Pengawas Koperasi :
Hal-hal yang terkait dengan pengawas koperasi adalah :
o Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.
o Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
o Persyaratan menjadi pengurus ditetapkan dalam AD.
o Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
o Pengawas membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
o Pengawas berwenang meneliti laporan koperasi dan mendapat keterangan yang diperlukan.
o Pengawas dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik.

Tingkatan dalam Koperasi


1. Koperasi Primer
Koperasi yang anggotanya minimal 20 orang dan wilayahnya satu desa/ satu kecamatan.
2. Koperasi Pusat
Koperasi pusat terdiri atas paling sedikit lima koperasi primer yang telah berbadan hukum dan
wilayahnya satu kabupaten/ kotamadya.
3. Koperasi Gabungan
Koperasi pusat terdiri atas paling sedikit tiga koperasi pusat yang telah berbadan hukum dan
wilayahnya satu propinsi.
4. Koperasi Induk
Koperasi pusat terdiri atas paling sedikit tiga koperasi gabungan yang merupakan koperasi tingkat
nasional. Koperasi pusat, koperasi gabungan dan koperasi induk disebut koperasi sekunder.

G. SUMBER PERMODALAN KOPERASI


Modal koperasi terdiri dari modal sendiri, modal pinjaman, dan modal penyertaan.
 Modal sendiri berasal dari :
a. Simpanan pokok
merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Besarnya simpanan pokok untuk setiap anggota sama dan tidak dapat diambil selama
menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
merupakan sejumlah uang tertentu yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam
waktu dan kesempatan tertentu. Besarnya simpanan wajib setiap anggota tidak sama dan tidak
dapat diambil oleh anggota selama menjadi anggota koperasi.
c. Dana cadangan
sifatnya sama dengan simpanan pokok dan simpanan wajib, tetapi dapat diambil sewaktu-waktu.
Koperasi harus menyisihkan dana cadangan paling sedikit 20% dari nilai sertifikat modal
koperasi. Dana cadangan yang belum mencapai 20% hanya dapat dipergunakan untuk menutup
kerugian.
d. Hibah
merupakan sejumlah uang/ barang modal yang dapat dinilai dengan uang dari pihak lain.

 Modal pinjaman berasal dari :


a. Anggota
b. Koperasi lain
c. Bank/ lembaga keuangan lainnya
d. Sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan/ ketentuan peraturan
perundang-undangan.

 Modal penyertaan
adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamnakn oleh
pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan
kegiatan usahanya. Modal penyertaan dapat berasal dari pemerintah, anggota masyarakat, dan
badan usaha, dan badan-badan lainnya.

H. PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI


1. Rapat pembentukan koperasi
2. Pembuatan akta notaris
3. Pengajuan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang. Pejabat
berwenang wajib melakukan penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan dan
syarat administrasi lainnya.
4. Pengesahan selambat-lambatnya 3 bulan sejak berkas diterima lengkap
5. Penerbitan Surat Keputusan

I. KOPERASI SEKOLAH
Tahap-tahap pendirian koperasi sekolah :
1. Pihak sekolah (guru, siswa dan pejabat koperasi) sepakat mendirikan koperasi. Kepala sekolah, guru
dan siswa membentuk panitia pembentukan koperasi sekolah.
2. Panitia mengundang beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi, kepala sekolah
dan guru, perwakilan orang tua siswa, pejabat dari direktorat koperasi setempat dan pejabat dari
kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Pengajuan surat permohonan pengakuan/ badan hukum pendirian koperasi sekolah oleh pengurus
kepada dinas koperasi tingkat kabupaten/ kotamadya dengan melampirkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga. Berita acara pembentukan koperasi sekolah dan neraca awal yang
berisikan jumlah modal dan kekayaan pada awal pendirian koperasi sekolah.

Anda mungkin juga menyukai