KOPERASI
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota kada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonmian nasional yang
demokratis dan berkeadilan.
Adapun nilai yang mendasari kegiatan koperasi adalah kekeluargaan, menolong diri sendiri,
bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian. Selain itu, anggota koperasi
meyakini nilai kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan keperdulian terhadap orang lain.
Landasan koperasi:
1. Landasan idiil : Pancasila.
2. Landasan struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan gerak : UU No. 25 tahun 1992
4. Landasan mental : setia kawan dan kesadaran pribadi
C. JENIS KOPERASI
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai
berikut:
1. Koperasi simpan pinjam, merupakan koperasi yang mengelola usaha simpan pinjam
2. Koperasi produksi, merupakan koperasi yang mengelola usaha produksi barang tertentu
3. Koperasi konsumsi, merupakan koperasi yang mengelola usaha penjualan barang-barang
konsumsi
4. Koperasi pemasaran, merupakan koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau
jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
5. Koperasi jasa, merupakan koperasi yang mengelola usaha layanan jasa
Alokasi SHU
Dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 5 ayat (1) dijelaskan bahwa:
“Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki
seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan.”
Keterangan :
SHUa = SHU anggota JUa = Jasa usaha anggota JMa = Jasa modal anggota
Koperasi SUKSES memperoleh laba bersih sebesar Rp 24.032.000,00. Laba itu berasal dari dua jenis penjualan,
yaitu:
a. Anggota sebesar Rp 16.400.000,00
b. Bukan anggota Rp 7.632.000,00
Menurut anggaran dasar koperasi SUSKES, laba bersih tersebut dibagi dengan ketentuan berikut:
Sisa Hasil Usaha
Keterangan
Anggota Bukan Anggota
1. Bagian anggota:
a. Jasa modal 25% -
b. Jasa penjualan 10% -
c. Jasa Pembelian 10% -
2. Cadangan koperasi 20% 40%
3. Dana pengurus 10% 15%
4. Dana pegawai/ karyawan 5% 15%
5. Dana pendidikan koperasi 10% 10%
6. Dana sosial 5% 10%
7. Dana pembangunan lingkungan 5% 10%
JASA MODAL
Mira seorang anggota koperasi SUKSES. Dalam satu periode mempunyai simpanan di koperasi
sebesar Rp 600.000,00 Simpanan seluruh anggota koperasi sebesar Rp 6.000.000,00. Jasa modal
yang dibagikan pada anggota sebesar Rp 4.100.000,00.
Jasa modal =
= 410.000
JASA PENJUALAN
merupakan bagian SHU yang diterima oleh anggota koperasi karena telah melakukan
pembelian di koperasi.
Albert telah menjadi angota koperasi SUKSES dan melakukan pembelian dikoperasi sebesar Rp
450.000,00. Total penjualan koperasi keseluruh anggota sebesar Rp 12.000.000,00. Pada periode
tersebut koperasi membagi SHU dari hasil penjualan sebesar Rp 1.640.000,00.
Jasa penjualan =
= 61.500
JASA PEMBELIAN
merupakan bagian SHU yang diterima anggota koperasi karena barang dan jasa yang
dihasilkan dibeli oleh koperasi
Koperasi membeli barang-barang milik Irine sebesar Rp 800.000,00. Diakhir periode diketahui
jumlah pembelian seluruh anggota sebesar Rp 10.000.000,00. Jasa pembelian yang dibagikan sebesar
Rp 1.640.000,00.
Jasa pembelian =
= 131.200
E. PERAN KOPERASI
Pasal 4 UU RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyebutkan fungsi dan peran koperasi
sebagai berikut:
a. membangun dan mengembangkan potensi/ kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai saka gurunya.
d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama atas dasar kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
SILAHKAN DI LENGKAPI
Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota adalah
pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.
Rapat anggota mengangkat dan memberhentikan pengurus serta pengawas.
Pengurus melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan oleh rapat anggota untuk
menggerakkan roda organisasi dan merealisasikan tujuan yang ditetapkan.
Pengawas bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan pengurus dan membuat laporan secara
tertulis tentang pelaksanaan pengawasannya.
Pengelola adalah pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus koperasi atas
persetujuan rapat anggota.
Untuk mengelola koperasi terdapat 3 unsur yang saling bersinergi dengan perannya masing-masing
yaitu :
a. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota
dihadiri oleh semua anggota dan pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar. Tugas pokok rapat
anggota antara lain :
1) menetapkan anggaran dasar
2) memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas
3) menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
4) menetapkan rencana kerja, rencana Anggaran Rumah Tangga, serta pengesahan laporan keuangan
koperasi
5) pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban pengurus
6) menetapkan pembagian sisa hasil usaha ( SHU ).
b. Pengurus Koperasi
Hal-hal yang terkait dengan pengurus koperasi adalah sbb :
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota melalui rapat anggota
Pengurus merupakan pelaksana hasil keputusan rapat anggota
Susunan dan nama anggota pengurus yg pertama atau pada saat pendirian dicantumkan dalam akta
pendirian
Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun
Persyaratan untuk menjadi pengurus ditetapkan dalam AD.
Tugas pengurus :
Mengelola usaha koperasi.
Mengajukan rencana kerja serta Anggaran Dasar Rumah Tangga.
Menyelenggarakan rapat anggota.
Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Wewenang pengurus :
mewakili koperasi di dalam / diluar pengadilan.
memutuskan menerima / menolak anggota baru.
memberhentikan keanggotaan seseorang dari koperasi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
melakukan tindakan bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawab dan
keputusan rapat anggota.
c. Pengawas Koperasi :
Hal-hal yang terkait dengan pengawas koperasi adalah :
o Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.
o Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
o Persyaratan menjadi pengurus ditetapkan dalam AD.
o Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
o Pengawas membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
o Pengawas berwenang meneliti laporan koperasi dan mendapat keterangan yang diperlukan.
o Pengawas dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik.
Modal penyertaan
adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamnakn oleh
pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan
kegiatan usahanya. Modal penyertaan dapat berasal dari pemerintah, anggota masyarakat, dan
badan usaha, dan badan-badan lainnya.
I. KOPERASI SEKOLAH
Tahap-tahap pendirian koperasi sekolah :
1. Pihak sekolah (guru, siswa dan pejabat koperasi) sepakat mendirikan koperasi. Kepala sekolah, guru
dan siswa membentuk panitia pembentukan koperasi sekolah.
2. Panitia mengundang beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi, kepala sekolah
dan guru, perwakilan orang tua siswa, pejabat dari direktorat koperasi setempat dan pejabat dari
kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Pengajuan surat permohonan pengakuan/ badan hukum pendirian koperasi sekolah oleh pengurus
kepada dinas koperasi tingkat kabupaten/ kotamadya dengan melampirkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga. Berita acara pembentukan koperasi sekolah dan neraca awal yang
berisikan jumlah modal dan kekayaan pada awal pendirian koperasi sekolah.