Syahrudin, Vivi Ristanti, S.KM. M.M., Arif Igo, S.H, S.E. M.H
Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Budi Bakti, Bekasi
Lidyapantama272@gmail.com
Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Budi Bakti
viviristanti@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen teras madina. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian
ini yaitu 100 pelanggan teras madina. Teknik pengumpulan data mengunakan observasi dalam bentuk kuesioner.
Teknik pengolahan data yang dilakukan penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier sederhana,
uji regresi linier berganda, koefisien determinasi, dan uji simultan. Variabel kompensasi (X1), lingkungan kerja (X2),
dan semangat kerja (Y)mempunyai hasil validitas dengan nilai CITC lebih besar dari 0,3. Hasil penelitian adalah
tingkat signifikan P- value (0,000) < 0,05 yang artinya ada pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen yaitu sebesar 57,7% dan untuk kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen juga berpengaruh sebesar
72,0%. variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan kuliatas layanan pada
konsumen teras madina di Zona Madiana Dompet Dhuafa parung Bogor sebesar 74,2% sementara siswanya 25,8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Kualitas Produk, Layanan dan Kepuasan Konsumen
ABSTRACT
This study aims to determine how much influence product quality and service quality have on teras madina cunsumer
statisfaction. This study uses a quantitative approach. The number of samples in this study is 100 customers of teras
madina. Date collection techniques using observation in the form of a questionnaire. The date processing techniques
used in this study were validity test, reability test, simple liniear regression test, multiple linear regression test,
coefficient of determination and simultaneous test. Compensation variables (X1), work environment (X2), and morale
(Y) have validity results with CITC values greater than 0.3. The results showed that the significant level of P-value
(0.000) <0.05, which means that there is an influence between product quality on customer satisfaction, which is equal
to 57.7% and for service quality to customer satisfaction, also has an effect of 72.0%. variable consumer satisfaction
can be explained by product quality and service quality variables for teras madina consumers in the Madiana Dompet
Dhuafa Parung Bogor Zone of 74.2% while 25.8% of students are influenced by other variables not examined in this
study.
LANDASAN TEORI
1. Kualitas Produk (X1)
Kualitas Produk menurut Sangadji dan Sopiah (2013:188), kualitas produk didefinisikan sebagai evaluasi
menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa.
Indikator Kualitas Produk sebagai berikut
a. Kinerja
b. Keandalan
c. Fitur
d. Daya tahan
e. Konsisten
f. Desain
2. Kualitas Layanan (X2)
Kualitas layanan Menurut Tjiptono (2019:77) Kualitas produk meliputi usaha memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan, kualitasn menyangkut produk atau jasa.
Indikator Kualitas Layanan
a. Tangibles
b. Emphaty
c. Reability
d. Renposiveness
e. Assurasnce
3. Kepuasan Konsumen (Y)
Kepuasan Konsumen Menurut Rondonuwu dan Komaling dalam jurnal Purnomo Edwin Setyo (2017).
Kepuasan Pelanggan di ukur dari sebaik apa harapan
Indikator Kualitas Konsumen
a. Terpenuhinya harapan pelanggan
b. Kualitas Layanan
c. Seslalu menggunakan produk
d. Merekomendasikan produk dan jasa keorang lain
e. Loyalitas konsumen
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Sugiyono (2017: 11).
Penelitian ini menghubungkan penelitian Kualitas Produk (X1) dan Layanan (X2) Kepuasan Konsumen (Y).
Jenis metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif metode survey adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang di ambil dari populasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-
hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis. Peneliti menanyakan ke beberapa orang (yang disebut
dengan responden) tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau
sekarang. Pertanyaan survey berkenaan dengan pertanyaan tentang keyakinan dan perilaku dirinya sendiri.
Sugiyono (2017: 12)
1.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang lain terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitasi dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sugiyono (2017:119) populasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah semua konsumen Teras
Madina dengan jumlah rata-rata perbulan 1.212 orang.
1.1.2 Sampel
Sample adalah bagian terkecil dari populasi yang akan diteliti. Sample tersebut sebagai perwakilan, harus
mempunyai sifat – sifat atau ciri – ciri yang terdapat pada pupulasi Sugiyono (2017 : 81).
Menurut Sugiyono, (2016;124) Sampling Insidental / Accidental Sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data.
1.1.3 Teknik Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Data Primer
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data Sugiyono (2017: 187). Data primer yang peneliti
gunakan adalah :
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan ata pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, Sugiyono
(2017: 193). Skala Likert digunakan dalam penyusunan kuesioner penelitian ini, Skala Likert
ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekeompok orang
tentang fenomena sosial dalam penelitian. Fenomena ini telah ditetapkan oleh peneliti yang di
sebut juga variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur atau dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagi titik tolak ukur
menyusun item-item instrumen yang dapat dijadikan pernyataan atau pertanyaan. Sugiyono
(2017: 136)
1 Sangat Setuju(SB) 5
2 Setuju (S) 4
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung dilapangan atau segala
yang diteliti. Teknik pengumpulan dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar. Observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola pikir manusia dalam situasi
tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan. Sugiyono (2017: 196)
Penulis melakukan proses pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Pengamatan ini merupakan
salah satu cara untuk mendapatkan data yang releven dengan masalah yang akan diteliti, dalam
hal ini dilakukan Teras Madina Zona Madina Dompet Dhuafa.
c. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi
tugas melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan
kepada yang diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk melakukan permasalahan yang harus
diteliti,dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit atau kecil.
Sugiyono (2017: 188). 52
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur,
menjelaskan wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan. Sugiyono (2017: 191)
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen Sugiyono (2017: 187). Adapun data sekunder
yang peneliti gunakan yaitu :
a. Studi Pustaka (Library research)
Library research yaitu data penelitian yang didapat dari kepustakaan seperti buku, dokumen,
artikel, jurnal intenet dan lain sebagainya.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengutip langsung data
yang diperoleh dari divisi SDM dan Umum seperti profil rumah sakit, sejarah dan lain
sebagainya.
1.2 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah didapat selanjutnya akan diuji dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan program SPSS versi 23
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2012). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel untuk (degree of freedom) (df) = n- 2,
CITC > 0,3 = Valid
CITC < 0,3 = tidak valid
r hitung > r tabel = valid
r hitung < r tabel = tidak valid
2) Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan
pengujian (Cronbach Alpha) Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha> 0,60.
a. Apabila nilai cronbach alpha hitung > 0.6 maka butir instrumen tersebut reliable
b. Apabila nilai cronbach alpha< 0.6 maka butir instrumen tersebut tidak reliabel
b. Uji Hipotesis
1) Uji Koefisien Korelasi
Menurut Sugiyono (2010:250), “Koefisien korelasi linear berganda merupakan nilai untuk mengukur
kuatnya hubungan antara variabel bebas (X) yang lebih dari satu terhadap variabel terikat (Y)” Adapun
menurut Sugiyono (2010:231) untuk menginterpretasikan hasil penelitian korelasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.5 Interpretasi Koefesien Korelasi
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Y = Variabel kinerja karyawan
α = Konstanta regresi linear berganda β = Koefisien regresi
X1 = Kwalitas Produk
X2 = Harga
e = Tingkat error
Berkenaan dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda, masing- masing pengujian akan di analisis
dengan menggunakan antara lain sebagai berikut:
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen (kinerja karyawan).Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
yang mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2012).
KD = R2 x 100%
d. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t ada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variasi penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada
tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2012).
e. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan
untuk mengetahui semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2012).
Unstandardized Standardize d
Coefficients Coefficients
Model
KD = R2 x 100%
= 0,577 x 100%
= 57,7 %
Nilai R Square diatas diketahui bernilai 0,577 artinya menunjukkan bahwa sekitar 57,7%
variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk, sementara sisanya
42,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.1.2 Hasil Penelitian Hipotesis 2 (Variabel Kualitas Layanan (X2) Terhadap Kepuasan Konsumen)
Hasil penelitian hipotesis ini merupakan hasil penelitian dari hipotesis dari variabel Kualitas Layanan
(X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang terdiri dari beberapa pengujian antara lain:
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 Constant 7.599 3.558 2.136 0,35
4.1.3 Hasil Penelitian Hipotesis 3 Variabel Kualiatas Produk (X1) dan Kualitas Layanan (X2) Terhadap
Kepuasan Konsumen (Y)
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji F menunjukan apakah semua variabel independent (kualitas produk dan kualitas layanan)
mempunyai pengaruh secara Bersama-sama terhadap variabel dependen (Kepuasan
Konsumen). Berikut hasil perhitungan parameter model regresi secara simultan diperoleh
pada table 4.14 dibawah ini:
Tabel 4.14 Annova X1 dan X2 terhadap Y
Total 5.174.590 99
Dari hasil perhitungan statistic dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai F sebesar 139,289 dengan
tingkat signifikan < 0,000b jika di nilai dari tingkat signifikas F tersebut diperoleh bahwa nilai
signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa:
Hipotesis 3: H0 ditolak dan H3 diterima, hal ini berarti secara simultan menunjukan bahwa ada
pengaruh signifikan kualitas produk (X1) dan Kualitas Layanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen
(Y) Teras Madina di Zona Madina Dompet Dhuafa Parung Bogor.
Dari hasil tabel 4.15 analisis regresi linier berganda diatas dapat ditulis persamaan analisis regresi
sebagai berikut:
Y = a + bX1 + bX2
Y = 1.932 + 0,299 + 0,720
Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa 1.932 memiliki arti apabila variabel kualitas produk (X1) dan
kualitas layanan (X2) dianggap nol (0) atau diabaikan, maka kepuasan konsumen (Y) dianggap
memiliki nilai sebesar 1.932. untuk 0,299 artinya setiap perubahan variabel kualitas produk (X1)
sebesar 1 satuan maka akan mengakibatkan pperubahan pada variabel kepuasan konsumen (Y)
sebesar 0,299, dan 0,720 artinya setiap perubahan variabel kualitas layanan (X2) makan akan
menakibatkan perubahan pada variabel kepuasan konsumen (Y) sebesar 0,720.
c. Uji Korelasi.
Hasil pengujian koefisien korelasi dapat dilihat dari nilai R pada analisis regresi berganda berikut
ini:
d. ji Koefisien Determinasi.
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi kualitas produk dan
kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen secara simultan. Hasil pengujian koefisien
determinasi dapat dilihat dari nilai R square pada analisis regresi berganda apad tabel 4.16 diatas
dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,742 atau 74,2%. Untuk mengetahui
sejauhmana kontribusi atau presentase pengaruh kualiats produk dan kualitas layanan terhadap
kepuasan konsumen maka diketahui melalui determinasi sebagai berikut:
KD = R2 x 100%
= 0,742 x 100%
= 74,2%
Nilai R Square diatas diketahui bernilai 0,742 artinya menunjukan bahwa sekitar 74,2%
variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk dan kuliatas
layanan pada konsumen teras madina di Zona Madiana Dompet Dhuafa parung Bogor sebesar
74,2% sementara siswanya 25,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan variabel kualitas produk (X1), kualitas pelayanan (X2) dan kepuasan
konsumen (Y) maka peneliti dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut
1. Berdasarkan hasil olah data SPSS pada variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel terikat Kepuasan
Konsumen (Y) hal ini menunjukan indeks determinasi, yaitu pengaruh Kualitas Produk sebesar 0,577
atau 57,7% dan sisanya sebesar 42,3% dipengaruhi faktor lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
keseluruhan butir pertanyaan untuk variabel kualitas Produk (X1) secara keseluruhan valid dan reliabel
sehingga hasilnya dapat digunakan dalam penelitian ini.
2. Berdasarkan olah data SPSS pada Variabel Kualitas Layanan (X2) terhadap variabel terikat Kepuasan
Konsumen (Y) hal ini menunjukkan indeks determinasi, yaitu pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Konsumen sebesar 0,717 atau 71,7% dan sisanya sebesar 28,3% di pengaruhi oleh faktor lain.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pernyataan untuk variabel Kualitas Layanan
(X2) secara keseluruhan valid dan reliabel sehingga hasilnya dapat digunakan dalam penelitian ini.
3. Berdasarkan olah data SPSS pada Variabel Kualitas Produk (X1) dan Variabel Kualitas Layanan (X2)
terhadap Kepuasan Konsumen (Y) hal ini menunjukkan indeks determinasi, yaitu kualitas Produk dan
Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 0,720 atau 72,0% dan sisanya sebesar 28% di
pengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pernyataan
variabel kualitas Produk (X1) dan Kualitas Layanan (X2) terhadap kepuasan Konsumen (Y) secara
keseluruhan valid dan reliabel sehingga hasilnya dapat digunakan dalam penelitian ini.
4. Hasil perhitungan kolerasi antara kualitas Produk terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,954
menunjukkan bahwa hubungan kualitas produk (X1) terhadap kepuasan konsumen (Y) memiliki
hubungan yang sangat kuat.
5. Hasil perhitungan kolerasi antara Kualitas Layanan terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,849
menunjukan bahwa hubungan antara Kualitas Layanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
memiliki hubungan yang sangat kuat.
6. Hasil perhitungan koefisien kolerasi antara kualitas produk (X1) dan Kualitas Layanan (X2) terhadap
kepuasan konsumen ( Teras Madina ) Zona Madina Dompet Duafa di peroleh sebesar 0,861 menunjukan
bahwa hubungan antara kualitas produk (X1) dan kualitas layanan (X2) terhadap kepuasan konsumen
(Y) memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini menunjukan indek determinasi yaitu kualitas produk
(X1) dan kualitas layanan (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y) sebesar 74,2% sisanya sebesar 25,8%
di pengaruhi oleh faktor lain diluar dari variabel yang diteliti
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran yang bertujuan untuk
kebaikan dan kemajuan Teras Zona Madina sebagai berikut
1. Bagi pihak Teras Madina sebaiknya memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan kepada para konsumen.
Meningkatkan pelayanan pada restoran dapat mempertahankan perceived service quality dan kepuasan pelanggan yang
sudah ada seperti saat ini. Meskipun sebagian besar pelanggan menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan Teras
madina sudah baik, namun pihak manajemen sedapat mungkin harus berusaha untuk meningkatkan lagi kinerja
pelayanan yang telah dicapai agar dapat memenuhi kinerja pelayanan maksimal yang diinginkan konsumen. Terutama
dalam hal kecepatan waktu karyawan pada saat menghantarkan pesanan untuk pelanggan. Bagi pihak Teras Madina
ini bisa dijadikan evaluasi, agar lebih cepat dalam mengahantarkan pesanan sehingga konsumen tidak perlu menunggu
terlalu lama. Hal ini bisa saja dilakukan dengan penambahan karyawan, ataupun kesiapan dari bahan baku yang akan
diolah agar lebih diperbanyak lagi, sehingga nantinya tidak membuang banyak waktu dan lebih efektif.
2. Untuk mempertahankan kepuasan pelanggan tersebut, pihak Teras Madina juga harus memperhatikan kualitas dari
produk yang disajikan terutama dalam kehigienisan menu makanan. Kebersihan dari menu makanan ini akan
berdampak secara langsung terhadap kepuasan konsumen, mereka akan langsung menilai bagaimana kualitas produk
tersebut berdasarkan menu yang telah disajikan. Untuk itu sebaiknya pihak Teras Madina selalu melakukan
pengecekan ulang terhadap kualitas produk yang akan disajikan nantinya, dari pengecekan tersebut, pihak Teras
Madina dapat mensortir bahan-bahan yang tidak memenuhi standar yang baik dan sebaiknya tidak digunakan. Selain
itu dapat memperbaiki kebersihan tempat atau wadah dari menu lauk/makanan sebelum diolah, sebaiknya ditutup tirai
agar lalat tidak menghinggapi makanan tersebut dan terjaga kebersihannya. Sehingga kualitas akan produk yang
disajikan oleh Teras Madina di Zona Madina Dompet Dhuafa lebih terjaga kebersihan.
3. Melakukan pengevaluasian secara intensif terhadap pelayanan ataupun produk yang tidak memuaskan dan ikut
melibatkan konsumen lewat saran-sarannya dalam hal peningkatan kualitas pelayanan dan kualitas produk. Hal ini
dikarenakan semua konsumen yang berkunjung dan membeli di Teras Madina di Zona Madina Dompet Dhuafa berhak
untuk mendapatkan kepuasan dan kenyamanan maksimal. Teras Madina dapat membuat kotak saran untuk
menampung saran-saran dan keluhan dari pelanggan .
4. Untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tetap loyal dan dapat menarik pelanggan baru maka pihak
Teras Madina dapat melakukannya dengan cara :
5. Menawarkan produk dengan harga yang bersaing dengan restoran lainnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
kewajaran harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan baik secara langsung maupun melalui kepuasan, sehingga
pihak restoran diharapkan dapat menjaga kestabilan harga yang telah ditetapkan karena selama ini harga yang
ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. Meskipun sebenarnya pelanggan merasa setuju dengan
harga yang telah ditetapkan oleh pihak restoran untuk masing-masing produknya, untuk itu sebaiknya pihak Teras
Madina mempertahankan hal tersebut. Karena harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif menyangkut kepuasan
dan loyalitas pelanggan, terlebih bagi konsumen yang selalu menjadikan harga sebagai faktor utama dalam keputusan
pembelian.
a) Memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggannya.
b) Hal ini bisa dimulai dari kesiapan atau pun ketanggapan dari karyawan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
memperbaiki kecepatan waktu dalam mengahantar pesanan kepada pelanggan, dan selalu menjaga kebersihan
serta kenyamanan Teras Madina.
c) Selalu memberikan variasi produk terbaru, sehingga pelanggan tidak merasa bosan terhadap produk yang telah
disajikan sebelumnya dan hal ini bisa dijadikan sebagai keunggulan untuk bersaing.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori, Konsep, dan Indikator. Pekanbaru: Zanafa
Publishing
Agustini, Fauzia. 2019. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia. Medan: UISU Press
Busro, Muhammad. 2018. Teori Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
Prenadamedia Grup
Daft, Richard. 2022. Management. Edisi Empat Belas. Boston: Cengage