PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang sekarang ini, kebutuhan berwisata bukanlah menjadi hal
yang asing lagi. Didukung juga dengan adanya rutinitas sehari-hari yang
membuat seseorang menjadi membutuhkan sesuatu yang menyenangkan dan
membuat fikiran menjadi segar kembali. Semua itu disebabkan karena wisata
sekarang telah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh semua kalangan
masyarakat baik yang mampu maupun kurang mampu. Berbagai macam tema
wisata yang ditawarkan di Indonesia. Salah satu contohnya yaitu wisata yang
berbasis alam seperti pada Agrowisata Kebun Teh Wonosari Lawang, Malang.
Banyak yang menjadi faktor yang berperan dalam meningkatkan rasa
puas yang dirasakan pelanggan. Faktor Keramahtamahan merupakan salah
satu faktor yang penting untuk semua perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri jasa maupun produk. Keramahtamahan merupakan suatu
tindakan yang diberikan karyawan kepada pelanggan pada suatu proses
menerima dan memberi suatu pelayanan. Sebuah pelayanan bisa dibilang
ramah, itu dapat dinilai oleh pelanggan yang berinteraksi langsung pada saat
pemberian pelayanan sedang dilakukan. Seperti pendapat dari Mill (2000:32)
keramahtamahan pada sebuah kawasan adalah perasaan disambut baik yang
diterima oleh wisatawan pada waktu mengunjungi sebuah kawasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, Agrowisata Kebun Teh Wonosari Lawang, Malang diharuskan
untuk berupaya mengkombinasikan keunggulan-keunggulan mereka untuk
terus dapat menarik minat pelanggan, sekaligus mempertahankan
pelanggannya yang menjadi suatu pekerjaan bagi manajemen untuk bersaing
dengan kompetitornya terutama pada jasa penginapannya. Merujuk pada
pendahuluan, dapat ditarik beberapa pertanyaan penelitian, antara lain :
1. Bagaimana pengaruh Keramahtamahan terhadap kepuasan pelanggan?
2. Bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh variabel Keramahtamahan terhadap
kepuasan pelanggan.
2. Untuk menganalisis pengaruh variabel Kualitas Pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan.
D. Kontribusi Penelitian
Adapun kontribusi dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Perusahaan
3. Bagi Universitas
Mendapatkan tambahan koleksi penelitian yang berguna sebagai
contoh pedoman penelitian skripsi untuk mahasiswa Universitas Brawijaya
selanjutnya.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memperoleh manfaat berupa pengetahuan akan
kenyataan yang ada pada praktiknya dengan teori yang telah mahasiswa
telah pelajari.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini, sistematika penulisan disusun berdasarkan
bab demi bab yang akan diuraikan sebagai berikut :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Empiris
Liao (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kun-Hsi Liao (2012) dalam
Kualitas
Pelayanan
Gambar
2.1
Kepuasan
Pelanggan
Loyalitas
Pelanggan
10
Kualitas Pelayanan
kepuasan Pelanggan
Loyalitas Pelanggan
11
Gambar 2.2
Manullang (2008)
Penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2008), dalam jurnalnya
yang berjudul Analisis Pengaruh kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan Jasa Penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara
Polonia Medan dengan menggunakan metode penelitian regresi linier,
dengan cara menjelaskan pengaruh antara variable dari indikator kualitas
pelayanan dengan kepuasan pelanggan didapatkan hasil bahwa Variabel
kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pelanggan. Berikut adalah gambaran konsep penelitian ini :
assurance
tangibles
Kepuasan Pelanggan
reliability
empathy
responsiveness
Gambar 2.3
12
KIM (2005)
Penelitian yang dilakukan oleh Hyun-DUCK KIM (2005), dengan
jurnal internasionalnya dengan judul Hubungan antara Kualitas
Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Niat Pembelian kembali di kursus
Golf Swasta Korea. Peneliti berpedoman pada tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk menguji sifat hubungan antara 1) kualitas
pelayanan 2) kepuasan pelanggan, dan 3) pembelian kembali niat untuk
pelanggan lapangan golf swasta di Korea Selatan. Selain itu, penelitian
ini juga dirancang untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan dalam hal
a) usia, b) jenis kelamin, c) pendidikan, d) pengalaman dalam golf, e)
pendapatan, dan f) jumlah putaran yang dimainkan per tahun. Dengan
menggunakan analisis data path, penaliti mendapatkan hasil positif dari
hubungan antara kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, dengan niat
pembalian kembali. Berikut adalah gambaran konsep penelitian ini :
Kualitas Pelayanan
Gambar 2.4
13
Widyasari (2006)
Penelitian yang dilakukan oleh Yulisha Anggun Widyasari (2006),
dengan judul Pengaruh Fasilitas dan Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan pada Hotel Graha Santika Semarang dengan variablevariabel penelitian adalah fasilitas, pelayanan dan kepuasan pelanggan
didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dan positif
antara fasilitas (X1) dan pelayanan (X2) terhadap kepuasan pelanggan
(Y). Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan cara
regresi linier, sehingga si peneliti menjelaskan apa hubungan antara
fasilitas dan pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Dan hasil dari
penelitian ini (X1) Fasilitas dan (X2) pelayanan memiliki dampak positif
bagi (Y) kepuasan pelanggan. Berikut adalah gambaran konsep penelitian
ini :
Kualitas Pelayanan
Kepuasan Konsumen
Fasilitas
Gambar 2.5
Jurnal penelitian diatas merupakan acuan peneliti dalam
menyelesaikan penelitiannya. Berikut adalah tabel 2.1 Ringkasan
Penelitian Terdahulu :
14
15
16
17
B. Tinjauan Teoritis
1. Keramahtamahan
Istilah Hospitality bagi beberapa kalangan memang belum familiar,
banyak yang mengaitkan istilah ini dengan bisnis yang berhubungan dengan
dunia rumah sakit (hospital). Hospitality dalam industri ini justru lebih dekat
dengan dunia HOREKA (Hotel, Restoran dan Kafe), meskipun juga banyak
usaha lainnya yang bisa dikategorikan dalam industri ini. Bukan berarti
pendapat itu salah, pada penelitian ini istilah Hospitality akan diartikan
keramahtamahan. Hospitality sendiri menurut arti katanya adalah
keramahtamahan, dalam konteks industri atau perusahaan dan pelanggan,
kata ini diterjemahkan sebagai bentuk pelayanan. (iklanpos.co.id, 2014)
Keramahtamahan merupakan salah satu yang perlu diperhatikan
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan agar pelanggan merasa
senang ataupun puas dengan apa yang produsen berikan. Dengan demikian
pelanggan tertarik untuk berkunjung kembali. Sehingga terdapat beberapa
pendapat untuk kata keramah tamahan. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia keramahtamahan adalah ramah tamah, sedangkan Ramah tamah
adalah amat ramah (Depdiknas KBBI, 2005:924). Sehingga maksud
keramahtamahan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu perilaku
seseorang pada saat berinteraksi yang dilakukan dengan sopan, baik, ramah,
dan lainnya kepada orang lain, hingga membuat orang lain itu senang dengan
pelayanannya.
18
19
20
2. Kualitas Pelayanan
Sekarang ini wisata merupakan kebutuhan yang dibutuhkan, oleh
karena itu selain tempat wisata yang menawarkan daya tariknya, industri jasa
penginapan pun ikut serta berperan dalam melengkapi fasilitas dari tempat
wisata sehingga akan mengakibatkan persaingan yang sangat ketat antara
industri jasa penginapan untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan.
Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan
perusahaan jasa penginapan agar para pelanggan merasa puas dan terkesan
akan pelayanan yang diberikan sehingga pelanggan akan berkeinginan
memakai kembali jasa penginapan lagi. Pola konsumsi dan gaya hidup
pelanggan menuntut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas.
Menurut Parasuraman (2001:162) bahwa konsep kualitas layanan
yang diharapkan dan dirasakan ditentukan oleh kualitas layanan. Kualitas
layanan tersebut terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan,
dan empati. Selain itu, pelayanan yang diharapkan sangat dipengaruhi oleh
21
22
23
3. Kepuasan Pelanggan
Disemua usaha yang bergerak pada industri jasa maupun produk
perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan tidak dapat
dilupakan khususnya pada industri jasa karena pada dasarnya tujuan dari
semua penyedia jasa adalah untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan.
Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan, maka akan mendatangkan
keuntungan yang semakin besar bagi perusahaan, karena pelanggan akan
melakukan pembelian ulang terhadap produk perusahaan. Namun, apabila
tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan kecil, maka terdapat
kemungkinan bahwa pelanggan tersebut akan pindah ke produk pesaing.
Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan
harapannya (Kotler, 2000:52). Ada pula kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian
(disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja
24
aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya (Tse dan Wilton, 1988).
Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa, sebenarnya sesuatu
yang sulit untuk didapat jika perusahaan jasa atau industri tersebut tidak
benar-benar mengerti apa yang diharapkan oleh pelanggan. Untuk produk
atau layanan dengan kualitas yang sama, dapat memberikan tingkat kepuasan
yang berbeda-beda bagi pelanggan yang berbeda. Oleh karena itu, suatu
perusahaan harus selalu memperhatikan kualitas produk maupun pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap
ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual
yang dirasakannya setelah pemakaian (Rangkuti, 2002:30). Kepuasan
pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan
faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat karena
rasa puas maupun ketidakpuasan merupakan ekspresi spontan dari pelanggan
sebagai penikmat jasa yang merupakan suatu cara menyampaikan
kesenjangan antara harapan yang diinginkan dan kenyataan yang diterima.
Dari berbagai pendapat yang disampaikan para ahli bisa disimpulkan definisi
kepuasan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh
pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan
dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka
pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya
bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi
25
26
Ghost Shopping
27
28
29
D. Model Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2005:51) adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis harus dibuktikan
kebenarannya karena masih merupakan dugaan. Pada penelitian ini hipotesis
yang akan diuji seperti gambar dibawah ini :
Keramahtamahan
(X1)
Kualitas Pelayanan
(X2)
H1
H2
Kepuasan
Pelanggan
(Y)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis
penelitian yang digunakan adalah explanatorty. Metode explanatory adalah
(Widi, 2010:48) merupakan penelitian yang lebih jauh mencoba untuk
menjelaskan mengapa dan bagaimana dua aspek/faktor atau lebih mempunyai
hubungan atau keterkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi, penelitian ini tidak
hanya sekedar untuk menemukan hubungan dari dua atau lebih aspek
tersebut, namun juga menjelaskannya. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian survey, penelitian survey (Mardalis, 2008:28) pada hakekatnya
merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realis tentang apa
yang sedang terjadi pada suatu saat ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Metode penelitian survey merupakan upaya riset dimana peneliti
mengumpulkan informasi atau data yang dikumpulkan melalui wawancara
(interview) atau kuesioner (Widi, 2010:85).
31
B. Lokasi Penelitian
Pada Penelitian ini, akan mencari tahu pengaruh keramahtamahan dan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Jasa Penginapan Villa
Kebun Teh Wonosari Lawang, Malang. Villa Agrowisata Kebun Teh
Wonosari ini unik dikarenakan villa ini berada di dalam agrowisata Kebun
Teh Wonosari yang merupakan destinasi wisata yang menyuguhkan daya tarik
alamnya. Tidak hanya agrowisata30
kebun teh wonosari yang ada di kota
Malang, terdapat banyak destinasi wisata salah satunya kebun Raya
Purwodadi yang letaknya berdekatan. Maka dari itu villa agrowisata kebun
teh Wonosari Lawang, Malang menarik untuk dijadikan obyek penelitian
karena pada villa agrowisata kebun teh mempunyai daya tarik lebih bagi
pelanggan villa agrowisata kebun teh ini.
C. Variabel
1 Definisi Operasional dan Variabel
a. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel
yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel
tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1997:74). Definisi operasional
dalam penelitian ini meliputi :
1. Keramahtamahan (X1) adalah perilaku yang ramah dan tamah kepada
pelanggan dengan tujuan agar wisatawan merasa disambut baik pada
waktu Berkunjung.
2. Kualitas Pelayanan (X2) adalah kebutuhan pelanggan yang berfokus
pada fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan, tersedianya tempat
parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan
peralatan, sarana komunikasi serta panampilan karyawan.
32
1. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat
perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat
dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan
dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang
berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand,
2006:26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah : kepuasan pelanggan ( Y ).
2. Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah
variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang
33
Variabel Independen
Variabel dependen
1.
Keramahtamahan (X1)
kepuasan pelanggan ( Y )
2.
Indikator
Keramahtamaha
n (X1)
tamah
Kualitas
bukti fisik
Item
a.
Sambutan yang
ramah tamah pada saat
reservasi
b.
Sambutan yang
ramah tamah pada saat
memberikan informasi
c.
Sambutan yang
ramah tamah pada saat
memberikan pelayanan
d.
Sikap ramah tamah
pada saat menerima
keluhan
a.
Bangunan Villa
Agrowisata kebun teh
Wonosari bagus
34
Pelayanan (X2)
b.
Villa Agrowisata
Kebun Teh Wonosari
nyaman
c.
Fasilitas yang
ditawarkan oleh Villa
Agrowisata Kebuh Teh
Wonosari lengkap
d.
Karyawan Villa
Agrowisata Kebuh Teh
Wonosari berpenampilan
rapi
a.
Receptionist di
Villa Agrowisata Kebun
Teh Wonosari cepat dalam
melayani tamu
Kehandalan
daya tanggap
b.
Prosedur pelayanan
tamu menginap di Villa
Agrowisata Kebun Teh
Wonosari tidak berbelitbelit
c.
Pelayanan yang
diberikan oleh Villa
agrowisata kebun teh
Wonosari sudah sesuai
harapan
a.
Karyawan Villa
Agrowisata Kebun Teh
Wonosari tanggap terhadap
keluhan yang dialami
pelanggan
b.
Karyawan villa
Agrowisata Kebun Teh
Wonosari selalu siap untuk
membantu pelanggan
c.
Karyawan villa
Agrowisata Kebun Teh
Wonosari cepat dalam
menyelesaikan masalah
35
a.
Fasilitas Agrowisata
Kebun Teh Wonosari sama
dengan apa yang telah di
janjikan
Jaminan
Empati
Kepuasan
Pelanggan (Y)
Kepuasan Pelanggan
b.
Karyawan villa
Agrowisata Kebun Teh
Wonosari mempunyai
pengetahuan yang luas
c.
Villa Agrowisata
Kebun Teh Wonosari
menjamin keamanan tamu
yang menginap
a.
Tersedia layanan
yang menyenangkan bagi
tamu yang bermalam di
villa Agrowisata Kebun
Teh Wonosari
b.
Karyawan villa
Agrowisata Kebun Teh
Wonosari mengerti
keinginan pelanggan
a.
Pelanggan Villa
Kebun Teh merasa nyaman
pada saat petugas
memberikan pelayanan
yang ramah
b.
Merasa yakin atas
pelayanan yang diberikan
oleh villa Agrowisata
Kebun Teh Wonosari
c.
Selalu berminat
untuk kembali menginap di
villa Agrowisata Kebun
Teh Wonosari
d.
Merasa puas atas
perhatian dan pelayanan
yang diberikan oleh
karyawan villa Agrowisata
36
D. Skala Pengukuran
Skor
Keterangan
1.
2.
Tidak Setuju
3.
4.
Setuju
5.
Sangat Setuju
37
1
2
ln
1+
( 1
)
38
Z 1a +Z 1 2
Up' 2
+3
ln
[ ]
ln
1+
( 1
)
Up
1
2
Up
1
2
Z 1a +Z 1
2
Up'
1+ p
1 p
p
+ 2( n1)
+3
Keterangan:
U
: Initial estimate of U
: Ukuran sampel
Z1-
Z1-
39
arah;
= 10% (two sided atau dua arah) dan kuasa uji (power 1-
5%), dengan Z 1- = 1,64 dan Z1- = 1,96. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan jumlah sampel sebanyak 112 responden.
1. Sumber Data
40
41
oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi Product Moment dengan
nilai kritisnya sebagai berikut:
xy
x
y
x2
x
r=
2
y
Keterangan:
: koefisien korelasi
: jumlah responden
: skor item
: total skor
42
1 2
k 1
tot
r11 =
Keterangan
: r11
: banyaknya item
43
Tingkat
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabrl
Reliabel
Sangat Reliabel
44
2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan
ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada
titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang,
melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa
membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2005: 105).
3
Uji Normalitas
45
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
normalitas.
1. Analisis Deskriptif
Menurut Widi (2010:257) analisis deskriptif menggambarkan apa
yang ditunjukkan oleh data. Hal ini digunakan untuk menunjukkan
deskripsi kuantatif dalam bentuk yang dapat dibaca dengan mudah. Dalam
sebuah penelitian, seringkali dijumpai banyak ukuran atau suatu ukuran
dari banyak orang. Analisis deskriptif membantu seseorang untuk
menyederhanakan sejumlah besar data dalam cara yang lebih sesuai, yaitu
mengurangi sejumlah besar data dalam rangkuman yang lebih sederhana.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
= Variabel dependen
= Konstanta
X1, X2,....
= Variabel independen
1, 2,.....
46
Dimana :
Y
= Kepuasan Pelanggan
= Konstanta
X1
= Keramahtamahan
X2
= Kualitas Pelayanan
1, 2
3. Uji Hipotesis
a. Uji t
r n2
1r 2
Keterangan :
t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel
r = korelasi parsial yang ditemukan
n = jumlah sampel
Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi () = 0,05
ditentukan sebagai berikut :
1. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
47
b. Uji F
Menurut Sugiyono (2008:264) uji F digunakan untuk menguji
variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Selain itu dengan uji F ini dapat diketahui pula apakah model regresi
linier yang digunakan sudah tepat atau belum. Rumusnya adalah :
R2 /k
f=
2
(1R )/(nk 1)
Keterangan :
F = Fhitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel
R2 = Korelasi parsial yang ditemukan
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel bebas
Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika F-hitung < F-tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).
2. Jika F-hitung > F-tabel, maka variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen (hipotesis diterima).