PENDAHULUAN
Obyek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan jasa
dengan harapan agar konsumen datang untuk berkunjung dan menikmati obyek wisata yang
ditawarkan. Untuk dapat menarik kepuasan konsumen, pengelola harus dapat memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik untuk menciptakan suatu kepuasan konsumen. Menurut
Gasperz (1997:57) penerapan manajemen kualitas dalam industri jasa menjadi kebutuhan
pokok apabila ingin berkompetisi dipasar domestik dan pasar global.
Secara umum industri jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan manufaktur,
karena pada industri jasa produk yang dihasilkan tidak berwujud 2 secara fisik. Karakteristik
yang berbeda pada industri jasa seringkali menyebabkan pelanggan sulit untuk melakukan
evaluasi terhadap kualitas sehingga ukuran kualitas sering mengacu pada persepsi pelanggan.
Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasaan
pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas layanan (Kotler, 2000:86). Tidak jarang
persepsi pelanggan terbentuk berdasarkan servicescape, yaitu buktibukti fisik yang seolah-
olah membungkus layanan yang bersangkutan dan mencerminkan suatu citra eksternal dari
apa yang ada di dalamnya pada pelanggan (Wicaksono, 2005:2). Kualitas layanan terbaik
merupakan suatu profit strategy untuk memikat lebih banyak konsumen baru,
mempertahankan konsumen yang ada, menghindari kaburnya konsumen dan menciptakan
keunggulan khusus yang tidak hanya bersaing dari segi harga. Apabila pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan
baik dan memuaskan. Menurut Schiffman dalam Wicaksono (2005:2), pelanggan melakukan
keputusan berdasarkan persepsi yang dimiliki ketimbang kenyataan. Hal ini berarti bahwa
citra kualitas yang baik tidak berdasarkan persepsi perusahaan, melainkan berdasarkan
persepsi pelanggan (Tjiptono, 2002:61).
Obyek wisata Puncak Mas merupakan obyek wisata buatan yang berada di Kota
Bandar Lampung. Obyek wisata tersebut didirikan oleh Thomas Rizka untuk memberikan
hiburan kepada masyarakat yang juga tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu untuk
mendapatkan keuntungan, juga secara tidak langsung meningkatkan pendapatan daerah.
Dalam menjalankan usahanya pengelola obyek wisata Puncak Mas tidak hanya berusaha
untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar – besarnya, tetapi juga harus berusaha untuk
memahami kebutuhan konsumen seperti 4 kebutuhan akan harga yang terjangkau, kebutuhan
akan fasilitas penunjang yang memadai serta pelayanan yang terbaik.
1. Adakah pengaruh aspek bukti langsung (tangibles) terhadap kepuasan pengunjung pada
obyek wisata Puncak Mas ?
4. Adakah pengaruh aspek jaminan (assurance) terhadap kepuasan pengunjung pada obyek
wisata Puncak Mas ?
5. Adakah pengaruh aspek empati (emphaty) terhadap kepuasan pengunjung pada obyek
wisata Puncak Mas ?
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah :
5. Mengetahui pengaruh aspek empati (emphaty) terhadap kepuasan pengunjung pada obyek
wisata Puncak Mas ?
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan
adalah:
1 Bersifat Teoritis
a. Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan tentang pemasaran jasa dan masalah
yang dihadapinya, terutama tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pengunjung.
b. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
dan dipakai sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
c. Bagi penulis, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk sarana pengembangan ilmu
pengetahuan dalam penerapan ilmu yang berkaiatan 10 dengan pemasaran jasa,
kualitas pelayanan dan hubungannya dengan kepuasan pengunjung.
2 Bersifat Praktis
Bagi pengelola, penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan jasa terutama dalam hal kualitas pelayanan jasa sehingga kepuasan
pengunjung dapat terwujud