Obyek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan jasa dengan
harapan agar konsumen datang untuk berkunjung dan menikmati obyek wisata yang
ditawarkan. Untuk dapat menarik kepuasan konsumen, pengelola harus dapat memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik untuk menciptakan suatu kepuasan konsumen. Menurut
Gasperz (1997:57) penerapan manajemen kualitas dalam industri jasa menjadi kebutuhan
pokok apabila ingin berkompetisi dipasar domestik dan pasar global.
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu ukuran kinerja organisasi non finansial yang
mempunyai kontribusi sangat signifikan terhadap keberhasilan tujuan organisasi bisnis.
Terdapat berbagai definisi konseptual kepuasan pelanggan yang digunakan para peneliti
sebelumnya. Menurut Giese dan Cote (2000) dalam penelitiannya telah meng- identifikasi
berbagai definisi konseptual dari literatur dan dari para peneliti sebelumnya tentang
kepuasan pelanggan. Berdasarkan beberapa definisi konseptual tersebut, Giese, dkk
menyimpulkan tiga komponen utama dalam definisi kepuasan palanggan yaitu pertama
kepuasan konsumen merupakan tanggapan emosional dan kognitif; kedua tanggapan lebih
difokuskan pada ekspektasi, produk, konsumsi dan pengalaman; ketiga tanggapan terjadi
setelah konsumsi, setelah pemilihan dan didasarkan pada akumulasi pengalaman.
Daftar Pustaka
Wicaksono, Satrio Arry. 2005. Pengaruh Persepsi Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Klien
dan Dampaknya Pada Preferensi Rekomendasi Klien. Jurnal Ekonomi Perusahaan, IBII
Vol.12-No.3.