Anda di halaman 1dari 10

BUKU CATATAN KEGIATAN

(LOG BOOK)

PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN

Muhammad Andre Ardyano


205080407111007
A01
Kelompok 1

AGROBISNIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
DESKRIPSI KEGIATAN
PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN GENAP 2020/2021
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG

KEGIATAN : Praktikum Manajemen Pemasaran

TAHAP : Briefing dan Praktikum 2

TEMA/JUDUL : Identifikasi Tahapan Riset Manajemen Pemasaran

TANGGAL : 9 September 2021

WAKTU : 11.10 - 12.30

TEMPAT : Daring (Google Meet)

Hasil kegiatan

1. Ulasan Materi

Riset Pemasaran adalah suatu kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang

dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, penggumpulan

data, peggoolahan data dan inteprestasi penelitian. Tujuan diadakannya riset pemasaran

adalah untuk mendapatkan data yang akurat untuk diolah menjadi informasi agar dapat

membantu pihak manajemen terutama manajemen pemasaran, maupun manjemen lainnya

dalam mengambil keputusan yang efektif dan efesien, yanng semua hasil riset diarahkan untuk

memuaskan konsumen, dengan demikian perusahaan lebih mudah bersaing di pasar dalam

rangkamemperoleh keuntungan.

2. Tugas

Identifikasi Tahapan Riset

Penulis, Tahun Andriani Kusumawati and Karisma Sri Rahayu, 2019


Nama Jurnal, Volume, The effect of experience quality on customer
ISSN, Alamat Jurnal perceived value and customer satisfaction and its
impact on customer loyalty

Judul Jurnal
Hasil
Pendahuluan ● Latar belakang, terdiri dari:
● Phenomenon gap
menguji pengaruh kualitas pengalaman pada nilai
yang dirasakan pelanggan dan kepuasan pelanggan
dan dampaknya terhadap loyalitas pelanggan
terhadap pengunjung kafe outdoor bernuansa alam
di kawasan perbukitan Joyo Agung, Malang.

● Research gap
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan
fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya,
kesenjangan penelitian yang ditemukan dalam
penelitian ini adalah: (1) hubungan antara kualitas
pengalaman dan nilai yang dirasakan pelanggan. (2)
Terdapat perbedaan hubungan antara kualitas
pengalaman dan kepuasan pelanggan ditemukan
dalam penelitian yang menguji pengaruh kualitas
pengalaman terhadap loyalitas pelanggan. (3)
Variabel kualitas pengalaman dan loyalitas
pelanggan masih berbeda dalam penelitian
mengenai pengaruh kualitas pengalaman terhadap
loyalitas pelanggan. (4) Pengaruh kepuasan
pelanggan dan loyalitas pelanggan masih berbeda
dalam hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

● Theoretical gap
Perilaku konsumen dapat diprediksi dengan
menggunakan teori tindakan beralasan yang
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Teori
merupakan gambaran integrasi dari keseluruhan
komponen sikap yang terstruktur untuk memperoleh
penjelasan tentang perilaku. Bagozzi (1992)
mengkritik teori tindakan beralasan yang
dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975)
dengan mengatakan bahwa sikap tidak menentukan
tujuan tindakan perilaku karena pada umumnya
hubungan antara tujuan dan perilaku dikondisikan
oleh pengambilan keputusan yang terkait dengan
mencapai tujuan. Niat perilaku sangat penting untuk
dijadikan penelitian karena merupakan kunci dari
perilaku pembelian yang sebenarnya (Zeithaml et al.,
1996). Di bidang pemasaran, kemunculan teknologi
(gadget dan internet) telah mengubah kondisi
geografis dan daya beli masyarakat. Hal ini secara
perlahan akan mengubah perilaku, nilai, dan budaya
pelanggan. Hasil dari Alvara Research Center pada
tahun 2015 menemukan bahwa informasi produk
yang “paling dicari” di Internet dari pelanggan
milenial adalah informasi tentang harga, fitur produk,
program promosi, dan ulasan pelanggan. Saat ini,
gadget dan internet bukan hanya sekedar teknologi
tetapi juga sahabat bagi kaum milenial. Salah satu
perilaku yang berubah dari Gen-X menjadi millennial
adalah gaya hidup. Awalnya gaya hidup merupakan
kebutuhan sekunder bagi Gen-X namun kini seiring
dengan perkembangan gaya hidup, berubah menjadi
kebutuhan primer kaum milenial (Astalog, 2018).
● Tujuan Penelitian
Menguji pengaruh kualitas pengalaman terhadap
nilai yang dirasakan pelanggan dan kepuasan
pelanggan serta pengaruhnya terhadap loyalitas
pelanggan pada pengunjung kafe outdoor bernuansa
alam di kawasan perbukitan Joyo Agung Malang

Isi a. Tinjauan Pustaka (penelitian terdahulu dan


landasan teori, model penelitian)
Loyalitas pelanggan dapat dibentuk melalui kualitas
pengalaman, nilai yang dirasakan pelanggan,
dan kepuasan pelanggan. Hal ini terlihat dari
beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Roy
(2018); Husein dkk. (2018); Hapsariet al. (2017);
Amoah (2016); Aliet al. (2016); Fernandes dan
Cruz (2016); Jin (2015); Khan dkk. (2015); Wu dkk.
(2014); Jin dkk. (2013); Klaus dan Maklan
(2013); Soeharto dkk. (2013); Prayag dkk. (2011);
Osman dan Sentosa (2013); Murphy dkk.
(2011); Chen dan Chen (2010); Kuo dkk. (2009); Lai
dkk. (2009); Wu dan Liang (2009) dan Kao
dkk. (2008)
Kualitas pengalaman memiliki hubungan dengan nilai
yang dirasakan pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian Jin et al. (2013); Chen dan Chen
(2010); Husein dkk. (2018); Wu dan Liang (2009).
Namun terdapat penelitian yang tidak sejalan dengan
temuan penelitian sebelumnya seperti penelitian Wu
et al. (2014) yang dilakukan pada pengunjung Taman
Wisata Janfusun Fancyworld di Kabupaten Yunlin,
Taiwan. Wu dkk. (2014) menemukan bahwa kualitas
pengalaman tidak berpengaruh terhadap nilai yang
dirasakan pelanggan, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kualitas pengalaman juga memiliki
pengaruh langsung terhadap kepuasan pelanggan.
Hal ini didukung oleh Roy (2018); Amoah (2016);
Khan dkk. (2015); Klaus dan Maklan (2013); Ali dkk.
(2016); Prayag dkk. (2011). Namun, penelitian lain
menolak temuan beberapa peneliti sebelumnya.
Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh
Murphy et al. (2011), yang meneliti pengunjung desa
wisata di jalan utama Hahndorf, Australia,
menunjukkan bahwa kualitas pengalaman tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas
pengalaman memiliki pengaruh langsung terhadap
loyalitas pelanggan, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Klaus dan Maklan (2013); Roy (2018);
Jin (2015). Sebagai perbandingan, ada penelitian lain
yang tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya.
Sebagai contoh, Husein et al. (2018) mengemukakan
bahwa kualitas pengalaman tamu hotel di Malang
dan Magelang yang terdiri dari interaksi sosial dan
lingkungan fisik memiliki hubungan langsung dengan
loyalitas pelanggan. Nilai yang dirasakan pelanggan
diketahui memiliki hubungan dengan kepuasan
pelanggan. Hal ini terlihat dari penelitian yang
dilakukan oleh Hapsari et al. (2017); Wu dan Liang
(2009); Jin dkk. (2013); Chen dan Chen (2010);
Soeharto dkk. (2013); Wu dkk. (2014); Ryu dkk.
(2008). Dapat disimpulkan bahwa pelanggan akan
mendapatkan kepuasan setelah mendapatkan apa
yang diperoleh sesuai dengan harapan dan
keinginannya. Nilai yang dirasakan pelanggan juga
memiliki hubungan langsung dengan loyalitas
pelanggan. Beberapa penelitian yang mendukung
pernyataan tersebut adalah penelitian yang dilakukan
oleh Suhartanto et al. (2013); Lai dkk. (2009); Husein
dkk. (2018); Howat dan Assaker (2013). Kepuasan
pelanggan memiliki hubungan dengan loyalitas
pelanggan dan merupakan salah satu variabel yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hal ini telah
dibuktikan dalam studi empiris yang dilakukan oleh
Hapsari et al. (2017); Lai dkk. (2009); Osman dan
Sentosa (2013); Rizan (2010). Namun demikian,
terdapat penelitian lain yang bertolak belakang
dengan hasil penelitian sebelumnya. Chow dkk.
(2007), yang meneliti pelanggan restoran di Cina,
menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Chen
dan Meng (2008) juga berpendapat bahwa kepuasan
pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan bagi pengguna layanan TV di
Taiwan.

b. Desain rencana penelitian


Penelitian ini menggunakan empat variabel, yaitu
kualitas pengalaman, nilai yang dirasakan
pelanggan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas
pelanggan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh pelanggan atau
pengunjung yang membeli dan menikmati produk
dan layanan yang disediakan oleh kafe outdoor alam
di Malang. Penelitian ini menggunakan structural
equation modeling (SEM) sebagai teknik statistik
inferensial.

c. Pengumpulan data dan informasi penelitian


Penelitian ini dilakukan di kafe outdoor bernuansa
alam di Malang. Objek penelitian adalah pelanggan
atau pengunjung kafe. Alasan dipilihnya kafe outdoor
bernuansa alam sebagai objek penelitian karena
tempat semacam ini merupakan kafe outdoor
bernuansa alam pertama di Malang dan merupakan
alternatif wisata kuliner baru seperti yang
dikemukakan oleh Dias Satria, ekonom dari
Universitas Brawijaya, kepada menjadi destinasi
wisata kuliner di Malang (Arifah, 2017a, b). Selain itu,
kafe bernuansa alam juga direkomendasikan sebagai
destinasi kafe yang wajib dikunjungi saat berada di
Malang (https://dolandolen.com). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
pelanggan atau pengunjung yang membeli dan
menikmati produk dan layanan yang disediakan oleh
kafe outdoor alam di Malang. Karakteristik populasi
dalam penelitian ini adalah: (1) responden berusia
minimal 18 tahun, dengan pertimbangan bahwa yang
berusia di atas 18 tahun sudah memiliki pendirian
tertentu berdasarkan pola yang jelas; (2)
respondennya adalah pengunjung kafe outdoor
bernuansa alam di Malang. Desain sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan teknik purposive sampling dan
judgement sampling. Purposive sampling adalah
pengambilan sampel yang didasarkan pada
pertimbangan tertentu (Sanusi, 2017), sedangkan
judgement sampling adalah pemilihan sampel yang
didasarkan pada penilaian terhadap beberapa
karakteristik sampel yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian (Kuncoro, 2013). Berdasarkan perhitungan
rumus Machin dan Campbell (1989), diperoleh
jumlah sampel sebanyak 167.182 responden
sehingga sampel penelitian dibulatkan menjadi 168
responden. Berdasarkan 168 kuesioner yang dibagi
menjadi enam kafe outdoor bernuansa alam. Untuk
memudahkan pemerataan kuesioner dalam
penelitian ini, maka dilakukan penambahan sampel
sehingga jumlah responden sebanyak 168 orang,
sehingga jika dibagi menjadi enam area kafe outdoor
bernuansa alam, masing-masing kafe mendapat
bagian 28 kuesioner.
d. Operasional metode analisis data
Ada empat variabel penelitian dalam penelitian ini.
Yang pertama adalah kualitas pengalaman. Indikator
yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
indikator dari penelitian yang dikemukakan oleh Wu
et al. (2014), yang terdiri dari kualitas interaksi,
kualitas lingkungan fisik, kualitas hasil, dan kualitas
akses. Kedua, nilai yang dirasakan pelanggan. Ini
adalah nilai yang dirasakan oleh pengunjung.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Jin et al. (2013); Soeharto dkk. (2013)
dan Hapsari et al. (2017), yang meliputi harga,
manfaat, dan pengorbanan. Selain kualitas
pengalaman dan nilai yang dirasakan pelanggan,
ada kepuasan pelanggan. Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini mengadopsi penelitian
sebelumnya dari Jin et al. (2013) dan Hapsari et al.
(2017), yang menggunakan kebahagiaan, kepuasan,
dan kepuasan keseluruhan.

e. Hasil dan Pembahasan


Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji
pengaruh hubungan antara penelitian variabel.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi
SmartPLS 3.0 dengan bootstrap metode. Pengaruh
kualitas pengalaman pada nilai yang dirasakan
pelanggan. Menurut hasil dari uji hipotesis, dapat
diketahui bahwa kualitas pengalaman (X) memiliki
pengaruh positif dan pengaruh signifikan terhadap
nilai persepsi pelanggan (Y1) dengan nilai koefisien
jalur sebesar 0,772, nilai t-hitung 20,682, dan p-value
0,000. Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel, yaitu
sebesar 1,960, sedangkan nilai p lebih kecil dari
0,05. Merujuk pada hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa jika kualitas pengalaman meningkat, nilai
yang dirasakan pelanggan juga akan meningkatkan.
Nilai rata-rata dari keseluruhan indikator kualitas
pengalaman adalah 3,75 yang berarti bahwa
jawaban dari pelanggan tentang item penelitian
adalah positif.

Kesimpulan dan Kesimpulan


Rekomendasi
- kualitas pengalaman berpengaruh signifikan
terhadap nilai yang dirasakan pelanggan.
Artinya pengalaman yang dirasakan
konsumen saat berkunjung dan pengambilan
keputusan pembelian sesuai dengan manfaat
yang diterima dan dapat dipenuhi harapan
konsumen. Dengan kata lain, jika
pengalaman yang diberikan oleh kafe outdoor
memiliki nuansa alam yang lebih tinggi dan
lebih baik, maka dapat memberikan manfaat
bagi konsumen, yaitu lebih dari yang mereka
harapkan;
- kualitas pengalaman berpengaruh signifikan
terhadap pelanggan kepuasan.

Mengetahui,
Dosen Asisten Praktikum

(Zainal Abidin, S. Pi, MP, M.BA.) ( Betty Yuli Styana )


LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan praktikum dengan dosen

Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan praktikum dengan asisten


Lampiran 3. Dokumentasi kegiatan praktikum dengan kelompok

Anda mungkin juga menyukai