Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 6, No.

2 (2018)

KUALITAS LAYANAN GO-JEK DI SURABAYA

Kevin Hosana dan Eddy Madiono Sutanto


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236
kevinhosana.kh@gmail.com; esutanto@petra.ac.id

Abstrak-Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas Redda (2014) menyatakan bahwa konsumen ingin diyakinkan
layanan yang diberikan oleh Go-Jek. Kualitas layanan terdari bahwa perusahaan dapat dipercaya dan memberikan rasa aman
dari lima dimensi yaitu reliabilitas, daya tanggap, jaminan, bagi mereka. Aryawati dan Pradana (2017) dalam penelitiannya
empati dan bukti fisik. Populasi adalah seluruh pelanggan Go- menyampaikan bahwa jaminan menjadi faktor penting dalam
Jek di Surabaya yang pernah menggunakan layanan Go-Jek sebuah kualitas layanan.
dengan sampel penelitian yang berjumlah 160 responden. Empati merupakan kemampuan untuk memahami semua
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah masalah yang dikeluhkan oleh konsumen dan mampu bertindak
analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi silang dan chi demi kepentingan konsumen. Dalam penelitian Arsyawati dan
square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat ketergantung- Pradana (2017) menyatakan bahwa empati merupakan hal yang
an antara usia dengan kualitas layanan dan terdapat ke- penting karena menjadi sebuah keunggulan dalam melayani
tergantungan antara lama menjadi pelanggan dengan kualitas pelanggannya untuk dapat menyesuaikan keinginan konsumen-
layanan. nya. Dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam empati
terungkap faktor baru yaitu fleksibilitas. Fleksibilitas adalah
Kata Kunci-Go-Jek, kualitas layanan, analisis deskriptif, kemampuan untuk mampu beradaptasi dengan konsumen.
tabulasi silang, chi square Bukti fisik adalah kemampuan untuk mampu menunjukkan
daya tarik terhadap fasilitas fisik. Bukti fisik merupakan sebuah
PENDAHULUAN hal yang penting dalam mewujudkan sebuah kualitas layanan
yang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arsyawati
Kualitas layanan sangat penting bagi industri jasa. Apabila dan Pradana (2017); Muliaty (2016) menunjukkan bahwa bukti
layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang fisik menjadi sebuah faktor yang mewujudkan sebuah kualitas
diharapkan oleh pelanggan, maka kualitas layanan dapat layanan yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Syamsi
dipersepsikan baik dan memuaskan. Berdasarkan hasil survei (2008) mengungkapkan bahwa bukti fisik yang baik mampu
yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mempengaruhi kualitas layanan.
(YLKI) menuturkan bahwa, dari total 4.668 responden yang ikut Hal yang perlu untuk diperhatikan dalam memberikan
serta dalam survei, sebesar 41% responden menyatakan layanan adalah mendengar suara konsumen. Hal ini berarti
kekecewaannya terhadap layanan jasa transportasi online. Hasil perusahaan harus melakukan interaksi pada konsumen dengan
survei ini membuktikan bahwa dari sepuluh orang yang telah maksud agar memperoleh umpan balik yang dapat berupa
menggunakan jasa layanan transportasi online, empat orang tanggapan dari konsumen tentang sarana dan prasarana yang
diantaranya menyatakan kecewa dengan layanan transportasi berhubungan dengan layanan yang diberikan sebagai kontrol
online (Syukarni, 2017). dan ukuran keberhasilan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan
Kualitas layanan merupakan sebuah ukuran untuk mengukur konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Hal ini berarti
seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai bahwa kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang
dengan ekspektasi pelanggan. Dalam kualitas layanan memiliki atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas layanan pandang atau persepsi konsumen (Masruri, 2013)
yang terdiri dari reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan Penelitian ini dilakukan dengan mengambil pada penyedia
bukti fisik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh jasa transportasi online Go-Jek. Perusahaan Go-Jek berdiri sejak
Muliaty (2016) yang menyatakan bahwa reliabilitas, daya tahun 2010 sebagai perusahaan yang secara khusus bergerak
tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik menjadi faktor penting pada jasa transportasi roda dua melalui panggilan telepon di
dalam mempengaruhi kualitas layanan. Indonesia. Go-Jek telah tumbuh menjadi perusahaan on-demand
Reliabilitas adalah salah satu faktor yang sangat penting mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan
dalam mempengaruhi kualitas layanan karena reliabilitas berbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik,
merupakan kemampuan untuk memberikan layanan yang akurat pembayaran, layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-
tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya demand lainnnya. Saat ini mitra kerja Go-Jek secara nasional
sesuai dengan waktu yang disepakati. Luke dan Heyns (2017) sudah mencapai 350.000 mitra, khusus di Surabaya terdapat
menyatakan bahwa reliabilitas memiliki pengaruh dalam 35.000 mitra kerja (Nawi, 2017). Perusahaan Go-Jek meng-
kualitas layanan. Massami, Myamba dan Edward (2016) utamakan keamanan dan kenyamanan konsumen selama
mengungkapkan bahwa reliabilitas menjadi suatu faktor penting berkendara dengan Go-Jek, namun masih banyak konsumen
dalam menentukan suatu kualitas layanan. yang mengeluhkan tentang Go-Jek. Salah satu keluhan yang
Daya tanggap merupakan kemampuan dan kesediaan untuk paling sering muncul bahwa sangat sulit menghubungi Go-Jek
membantu dan merespon permintaan konsumen dan untuk menyampaikan keluhan konsumen (“Keluhan dan saran
memberikan jasa secara cepat. Daya tanggap yang cepat dalam untuk Gojek,” 2017). Berdasarkan penilaian Persadha, sistem
menanggapi konsumen dapat membuat kualitas layanan menjadi verifikasi akun Go-Jek masih lemah karena adanya order fiktif
baik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh yang merugikan driver dan pelanggan Go-Jek. Persadha menilai
Arsyawati dan Pradana (2017); Dhurup, Surujlal dan Redda bahwa pihak Go-Jek tidak kooperatif menangani kasus penipuan
(2014) yang menyatakan bahwa daya tanggap yang baik maka yang terjadi di layanannya. Go-Jek seharusnya bisa dengan
dapat mendorong kualitas layanan yang mampu diterima oleh cepat menutup akun yang membuat order fiktif dan telah
konsumen. terbukti merugikan driver dan konsumennya (Librianty, 2017).
Jaminan adalah kemampuan karyawan yang mampu Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini
menumbuhkan kepercayaan konsumen dan mampu memberikan menggunakan kualitas layanan dikarenakan konsumen Go-Jek
rasa aman bagi konsumennya. Penelitian Dhurup, Surujlal dan merasakan layanan saat mereka menggunakan Go-Jek secara
AGORA Vol. 6, No. 2 (2018)

langsung. Penelitian ini akan menganalisis lebih lanjut mengenai digunakan adalah skala ordinal likert. Dengan skala likert maka
“Kualitas Layanan Go-Jek di Surabaya.” variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
(Sugiyono, 2012, p. 142). Menurut Sugiyono (2012, p. 143),
Tujuan Penelitian skala likert mempunyai lima kategori, dari Sangat Setuju (SS)
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh sampai dengan Sangat Tidak Setuju (STS).
mana kualitas layanan transportasi online Go-Jek di Surabaya.
Teknik Analisis Data
Kerangka Penelitian Teknik analisis data merupakan suatu proses yang mengatur
urutan pendataan dan mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, kategorisasi dan satuan uraian dasar. Analisis data
dilakukan untuk mengkaji dan mengolah data yang terkumpul
agar memperoleh simpulan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
teknik analisis data yang terdiri sebagai berikut:

Uji Validitas
Validitas merupakan dua bagian yaitu bahwa instrumen
pengukuran adalah mengukur secara aktual konsep dalam
pertanyaan dan bukan beberapa konsep yang lain, serta bahwa
konsep dapat diukur secara akurat. Uji ini digunakan untuk
mengukur validitas dari hasil jawaban angket yang
menunjukkan kedalaman pengukuran suatu alat ukur. Ketentuan
Gambar 1. Kerangka penelitian yang diterapkan adalah bahwa sebuah item angket dinyatakan
Sumber: Parasuraman, Zeithaml, dan Berry,1994 (dalam valid jika nilai r memiliki tingkat signifikan kurang dari 5%
Tjiptono, 2011, p. 198) (Wijaya, 2009, p. 81). Uji validitas menggunakan rumus korela-
si pearson dengan rumus sebagai berikut:
METODE PENELITIAN 𝑛 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦𝑖 )
𝑟𝑥𝑦 = (1)
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑥𝑖 )2 }{𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 −(∑ 𝑦𝑖 )2 }
Jenis Penelitian Keterangan:
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan R = Koefisien Korelasi Pearson validitas, x = Skor tanggapan
pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang hanya memaparkan responden setiap pernyataan, y = Skor total tanggapan responden
situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan seluruh pernyataan, n = Banyaknya jumlah responden
hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat pre-diksi (Silalahi,
2012, p. 27–28). Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan data Uji Reliabilitas
yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai Reliabilitas adalah derajat sejauh mana ukuran
dengan metode statistik yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam menciptakan respon yang sama sepanjang waktu dan lintas
penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan situasi. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
keterangan mengenai tingkat kualitas layanan Go-Jek di Surabaya. konsistensi dari responden dalam menjawab angket. Uji re-
liabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik
Populasi cronbach’s alpha () dengan ketentuan bahwa variabel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
alpha () adalah di atas 0,6 (Gani & Amalia, 2015, p. 166).
yang telah ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik
Rumus teknik Cronbach’s Alpha sebagai berikut:
kesimpulannya (Sugiyono, 2012, p. 215). Populasi pada 𝑘 𝛴𝜎𝑖 2
penelitian ini adalah pengguna jasa Go-Jek di Surabaya. 𝑟= (1 − ) (2)
𝑘−1 𝜎2

Sampel Keterangan:
Jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian ini r = Koefisien reliabilitas, k = Jumlah butir pertanyaan, 𝜎𝑖² =
sebanyak 16 indikator, oleh karena itu jumlah minimum sampel Jumlah varian butir, 𝜎 = Varian total
yang dibutuhkan adalah 80–160, dan untuk penelitian ini akan
ditetapkan jumlah responden sebanyak 160 responden. Hal ini Mean
disebabkan karena kompleksitas dari model yang membutuhkan Mean merupakan nilai rata-rata didapatkan dengan
sampel lebih banyak. Sampel yang digunakan sebanyak 160 menjumlahkan data-data statistik deskriptif secara keseluruhan
responden, maka angket yang disebarkan 160 angket atau lebih dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah
karena tidak semua angket yang berhasil dikumpulkan sesuai responden (Silalahi, 2009, p. 364). Rumus mean (rata-rata)
dengan apa yang diharapkan. Proses ini diulang terus sampai menurut Silalahi (2009, p. 364) adalah sebagai berikut:
jumlah sampel yang diharapkan terpenuhi. ∑𝑋
𝑀𝑒 = 𝑖 (3)
𝑁
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang Keterangan:
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 𝑀𝑒 = Mean (rata-rata), ∑ = Sigma (jumlah), 𝑋𝑖 = Nilai X ke i
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data sampai ke n, 𝑁 = Jumlah individu
yang dilakukan dengan cara menyebarkan atau memberi se-
perangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab Standar Deviasi
(Sugiyono, 2012, p. 137). Pengumpulan data dilakukan dengan Silalahi (2009, p. 371) menyebutkan standar deviasi atau
melakukan penyebaran angket yang disebarkan secara online simpangan baku dari-data yang telah disusun dalam tabel
melalui rekan kerja, teman, saudara dan teman saudara. distribusi frekuensi dapat dihitung dengan rumus sebagai
Penyebaran angket disebarkan melalui bantuan aplikasi jejaring berikut:
sosial Whatsapp, Line dan Instagram dengan dibantu media ∑ 𝑑2
𝑆= √ (4)
angket yang berupa Google Form. Skala pengukuran yang 𝑁
AGORA Vol. 6, No. 2 (2018)

Tabel 2.
Keterangan: Tabulasi Silang antara Usia dengan Kualitas Layanan Go-
s = simpangan baku sampel, n = jumlah sampel Jek
Kualitas
Tabulasi Silang Layanan
Sugiyono (2012) menyatakan bahwa tabulasi adalah
Sedang Tinggi Total
kegiatan yang akan dapat menggambarkan jawaban responden
dengan cara tertentu. Usia < 20 Count 23 34 57
tahun % within Usia 40,4% 59,6% 100%
Uji Chi Square 20–29 Count 11 56 67
Uji Chi Square digunakan untuk menguji hipotesis bila tahun
dalam populasi terdiri dari dua atau lebih kelas dimana datanya % within Usia 16,4% 83,6% 100%
berbentuk kategorik. Sugiyono (2012, p. 107) rumus dasar Chi 30–39 Count 3 20 23
Square dijabarkan sebagai berikut: tahun % within Usia 13,0% 87,0% 100%
a. Mencari chi square dengan rumus:
∑(𝑓0− 𝑓𝑒 )2 > 40 Count 1 12 13
𝑋2 (5)
𝑓𝑒 tahun % within Usia 7,7% 92,3% 100%
Total Count 38 122 160
Keterangan:
𝑋 2 = nilai chi square, f0 = frekuensi yang diobservasi, fe = % within Usia 23,8% 76,2% 100%
frekuensi yang diharapkan Sumber: Data diolah
Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa responden berusia di atas
b. Mencari 𝑋 2 tabel dengan rumus 40 tahun memiliki persepsi sedikit lebih baik mengenai kualitas
dk=(k-1)(b-1) layanan Go-Jek. Responden dengan usia di bawah 20 tahun
memberikan persepsi yang cenderung lebih rendah daripada
Keterangan: yang berusia di atas 40 tahun mengenai kualitas layanan Go-Jek.
k = banyaknya kolom, b = banyaknya baris Hal ini menunjukkan bahwa konsumen berumur di atas 40 tahun
cenderung memberikan pendapat positif terhadap layanan yang
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN diberikan oleh Go-Jek karena layanan yang diberikan mampu
memudahkan aktivitas keseharian konsumen berusia di atas 40
Tabulasi Silang tahun. Tabel 2 pun menujukkan pula bahwa konsumen berusia
di bawah 20 tahun terlihat memberikan tanggapan yang tidak
Tabel 1. setinggi umur 40 tahun, hal tersebut mungkin dikarenakan
Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Kualitas konsumen berumur di bawah 20 tahun lebih memiliki banyak
Layanan Go-Jek pilihan.
Kualitas
Tabel 3.
Layanan
Tabulasi Silang antara Pengeluaran dengan Kualitas
Sedang Tinggi Total Layanan Go-Jek
Jenis Laki-laki Count 21 64 85 Kualitas
Kelamin % within Layanan
Jenis 24,7% 75,3% 100% Sedang Tinggi Total
Kelamin
Pengelu < Rp. Count
Perempuan Count 17 58 75 26 72 98
aran 500.000
% within % within
Jenis 22,7% 77,3% 100% 26,5% 73,5% 100%
Pengeluaran
Kelamin
Rp. Count 11 41 52
Total Count 38 122 160 500.000– % within
% within Rp. 750.000 Pengeluaran 21,2% 78,8% 100%
Jenis 23,8% 76,2% 100%
> Rp. Count
Kelamin 1 9 10
750.000
Sumber: Data diolah
Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki dan % within
10,0% 90,0% 100%
perempuan memiliki sebuah persepsi yang hampir sama Pengeluaran
mengenai kualitas layanan Go-Jek. Namun perempuan memiliki Total Count 38 122 160
persepsi sedikit lebih baik dari pada responden laki-laki. Hal ini % within
dapat dilihat dari persentase wanita sebesar 77,3% yang lebih 23,8% 76,2% 100%
Pengeluaran
dominan daripada laki-laki. Hasil persentase yang lebih Sumber: Data diolah
dominan tersebut menunjukkan bahwa perempuan merasa Tabel 3 menjelaskan bahwa responden yang memiliki
bahwa kualitas layanan yang diberikan Go-Jek memberikan pengeluaran diatas Rp. 750.000 memiliki persepsi sedikit lebih
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan baik mengenai kualitas layanan Go-Jek. Konsumen yang
penilaian responden secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa mampu mengeluarkan biaya diatas Rp. 750.000 dapat dikatakan
sebesar 76,2% atau 122 responden menyatakan bahwa kualitas memiliki sebuah tanggapan yang sangat positif terhadap Go-Jek
layanan yang diberikan Go-Jek sangat tinggi sehingga karena dapat dilihat mampu mengeluarkan biaya yang cukup
menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diberikan sangat besar hanya untuk Go-Jek. Sebagian besar konsumen
baik. mengeluarkan biaya untuk menggunakan layanan Go-Jek
kurang dari Rp. 500.000.
AGORA Vol. 6, No. 2 (2018)

Tabel 4 Kualitas
Tabulasi Silang antara Lama Menjadi Konsumen Go-Jek Layanan
dengan Kualitas Layanan Go-Jek
Sedang Tinggi Total
Kualitas
Layanan Bills % within
100% 0% 100%
Layanan
Sedang Tinggi Total
Go- Count 0 1 1
Lama_Me < 1 Count 20 26 46 Shop % within
njadiKons tahun % within Lama 0% 100% 100%
Layanan
umen Menjadi 43,5% 56,5% 100%
Go- Count 0 1 1
Konsumen
Clean % within
1-3 Count 14 79 93 0% 100% 100%
Layanan
tahun % within Lama
Go- Count 0 1 1
Menjadi 15,1% 84,9% 100%
Massa % within
Konsumen 0% 100% 100%
ge Layanan
>3 Count 4 17 21
tahun % within Lama Go- Count 0 1 1
Box % within
Menjadi 19,0% 81,0% 100% 0% 100% 100%
Konsumen Layanan
Total Count 38 122 160 Total Count 38 122 160
% within Lama % within
23.8% 76.2% 100
Menjadi 23,8% 76,2% 100% Layanan
Konsumen Sumber: Data diolah
Sumber: Data diolah Tabel 5 menjelaskan bahwa sebagian besar responden
Tabel 4 menjelaskan bahwa responden yang sudah menjadi memiliki tanggapan untuk memilih Go-Ride sebagai layanan
konsumen Go-Jek antara 1-3 tahun memiliki persepsi sedikit yang paling sering digunakan, namun tanggapan yang diberikan
lebih baik mengenai kualitas layanan Go-Jek. Responden yang terhadap layanan Go-Ride sebesar 74,7% yang tergolong tinggi.
sudah menjadi konsumen Go-Jek kurang dari 1 tahun Layanan Go-Food terdapat 17 orang yang menilainya, namun
memberikan tanggapan yang lebih rendah mengenai kualitas dari 17 orang, hanya sekitar 10 atau sebesar 58,8% yang
layanan Go-Jek. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen menyatakan bahwa Go-Food memiliki layanan yang baik, dari
yang telah menggunakan layanan Go-Jek melebihi 1 tahun seluruh keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas layanan
memberikan tanggap yang sangat tinggi terhadap kualitas yang diberikan oleh Go-Jek, menunjukkan bahwa layanan Go-
layanan yang diberikan, sedangkan konsumen yang kurang dari Food memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan dengan
1 tahun menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diberikan yang lainnya. Layanan Go-Bills pun memiliki 1 tanggapan
memilikai tanggapan yang positif akan tetapi cenderung lebih sedang yang menunjukkan kurangnya minat konsumen dalam
rendah daripada minat konsumen yang telah menggunakan menggunakan jenis layanan tersebut sehingga pihak Go-Jek
layanan Go-Jek lebih dari 1 tahun. Berdasarkan hasil tanggapan perlu meningkatkan kembali jenis layanannya.
konsumen menunjukkan bahwa konsumen yang cenderung telah
lama menggunakan layanan Go-Jek memiliki tanggapan yang Tabel 6
semakin positif terhadap Go-Jek. Tabulasi Silang antara Pembayaran dengan Kualitas
Layanan Go-Jek
Tabel 5. Kualitas
Tabulasi Silang antara Jenis Layanan Yang Digunakan Layanan
dengan Kualitas Layanan Go-Jek Sedang Tinggi Total
Kualitas Pembayara Go- Count 4 20 24
Layanan n Pay % within
Sedang Tinggi Total 16,7% 83,3% 100,0%
Pembayaran
Layanan Go- Count 23 68 91 Go- Count 0 11 11
Ride % within Point % within
25,3% 74,7% 100% 0% 100% 100%
Layanan Pembayaran
Go- Count 7 36 43 Cash Count 34 91 125
Car % within
16,3% 83,7% 100% % within
Layanan 27.2% 72,8% 100%
Pembayaran
Go- Count 7 10 17 Total Count 38 122 160
Food % within
41,2% 58,8% 100% % within
Layanan 23,8% 76,2% 100%
Pembayaran
Go- Count 0 3 3 Sumber: Data diolah
Send % within Tabel 6 di atas menjelaskan bahwa sebagian besar
0% 100% 100%
Layanan responden memiliki persepsi yang hampir sama mengenai
Go- Count 0 1 1 kualitas layanan Go-Jek. Namun responden yang menggunakan
Pulsa % within pembayaran Go-Point memiliki persepsi yang baik mengenai
Layanan
0% 100% 100% layanan Go-Jek.
Go- Count 1 0 1
AGORA Vol. 6, No. 2 (2018)

Uji Chi Square Saran


Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian
Tabel 7 ini kepada perusahaan adalah sebagai berikut:
Hasil Pengujian Chi Square 1. Mayoritas konsumen memiliki penilaian yang positif
Asymp. Nilai mengenai dimensi kualitas layanan yang terdiri dari relia-
Sig Probabilitas bilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik.
Kualitas Jenis Kelamin 0,762 0,05 Dalam penilaian kualitas layanan terdapat nilai terendah dari
Layanan Usia 0,03 0,05 kelima kualitas layanan yaitu dimensi bukti fisik. Hal ter-
Pengeluaran 0,437 0,05 sebut menunjukkan bahwa Go-Jek harus meningkatkan
untuk Go-Jek kemampuannya dalam memberikan daya tarik melalui
Lama menjadi 0,01 0,05 fasilitas fisik yang diberikannya. Pihak Go-Jek harus men-
pelanggan sortir kembali kendaraan yang akan digunakan dalam layan-
Jenis Layanan 0,351 0,05 an dikarenakan masih banyaknya kendaraan yang kurang
Jenis Pembayaran 0,086 0,05 layak digunakan dengan cara membatasi umur kendaraan
Sumber: Data diolah minim 5 tahun.
Tabel 7 menunjukkan bahwa pengujian pada kualitas 2. Mayoritas konsumen cenderung tidak menggunakan semua
layanan dengan jenis kelamin memiliki nilai sebesar 0,762 maka jenis layanan yang diberikan Go-Jek. Hal tersebut menjadi
tidak ada ketergantungan antara kualitas layanan dengan jenis pekerjaan bagi Go-Jek untuk lebih mengoptimalkan kinerja-
kelamin. Hasil pengujian kualitas layanan dengan usia memiliki nya agar setiap layanan yang diberikan dapat digunakan oleh
nilai sebesar 0,03 yang membuktikan bahwa terdapat sebuah konsumen. Pihak Go-Jek seharusnya memberikan promosi
ketergantungan antara kualitas layanan dengan usia. Hal tersebut untuk penggunaan layanan terendah setiap bulannya se-
menunjukkan bahwa usia menjadi faktor yang dapat di- hingga dari setiap layanannya dapat ditingkatkan kembali
pertimbangkan dalam melakukan peningkatan untuk meningkat- apabila layanan tersebut jarang digunakan oleh konsumen.
kan kualitas layanan. Hasil pengujian kualitas layanan dengan 3. Mayoritas konsumen Go-Jek sebagian besar adalah anak
pengeluaran untuk Go-Jek memiliki nilai sebesar 0,437 yang muda. Hal ini menyebabkan Go-Jek untuk dapat meng-
membuktikan bahwa tidak adanya ketergantungan. Hasil usahakan kembali agar penggunaan Go-Jek ini lebih merata,
pengujian kualitas layanan lama menjadi pelanggan Go-Jek mulai dari anak-anak sampai dengan usia lanjut. Pihak Go-
memiliki nilai sebesar 0,01 yang membuktikan bahwa adanya Jek seharusnya memberikan promo seperti memberikan
ketergantungan. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin lama diskon sesuai umur di KTP.
konsumen menggunakan layanan yang diberikan Go-Jek 4. Dari segi cara pembayaran cenderung menunjukkan bahwa
semakin positif tanggapan yang diberikan oleh konsumen untuk pembayaran menggunakan pembayaran secara cash. Hal
menilai kualitas layanan yang diberikan oleh Go-Jek. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan mas-
pengujian pada kualitas layanan dengan jenis layanan memiliki yarakat mengenai cara pembayaran Go-Jek melalui Go-Pay
nilai sebesar 0,351 yang membuktikan bahwa kualitas layanan serta Go-Point. Go-Jek harus berusaha lebih mengoptimal-
dengan jenis layanan tidak memiliki ketergantungan. Hasil kan minat konsumen dalam penggunaan pembayaran Go-
pengujian kualitas layanan dengan jenis pembayaran memiliki Pay dan Go-Point dengan cara membuat promo menarik
nilai sebesar 0,086 yang membuktikan bahwa tidak memiliki agar pembayaran melalui Go-Pay dan Go-Point lebih
ketergantungan. dipergunakan.
Hasil keseluruhan demografi konsumen hanya terdapat dua
demografi yang memiliki ketergantungan dengan kualitas DAFTAR REFERENSI
layanan yaitu usia dan lama menjadi konsumen Go-Jek. Hal
tersebut menunjukkan bahwa faktor usia menjadi hal yang Arsyawati, S. T., & Pradana, M. (2017). Service quality factors
sangat penting untuk pihak Go-Jek serta Go-Jek harus that determine consumer satisfaction Uber according to
mempertahankan agar setiap kalangan usia mampu mengguna- users perception in Jakarta. International Journal of
kan Go-Jek, serta konsumen yang telah lama menjadi konsumen Scientific Engineering and Applied Science (IJSEAS) 3(1),
Go-Jek harus dipertahankan dengan cara terus meningkatkan 29–36.
kualitas layanan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo, Dhurup, M., Surujlal, J., & Redda, E. (2014). Customer
Mariyanti dan Safitri (2017) yang menggunakan metode tabulasi perceptions of online banking service quality.
silang dengan demografi konsumen menunjukkan bahwa faktor Mediterranean Journal of Social Sciences, 5(2), 587–594
usia dan lama menjadi pelanggan Go-Jek memiliki hubungan Gani, I., & Amalia, S. (2015). Alat analisis data aplikasi
yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa usia dan lama menjadi statistik untuk penelitian bidang ekonomi dan sosial.
konsumen dapat meningkatkan kualitas yang diberikan Go-Jek. Yogyakarta: Andi.
Librianty, A. (2017, July 8). Pakar: Banyak order fiktif, sistem
PENUTUP verifikasi Go-Jek lemah. Liputan6. Retrieved from
http://www.liputan6.com/tekno/read/3016059/pakar-banyak-
Kesimpulan order-fiktif-sistem-verifikasi-go-jek-lemah.
Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan Luke, R., & Heyns, G. (2017). Measuring commuters
bahwa sebagian besar responden memiliki tanggapan yang perceptions of service quality of selected public bus services
positif mengenai kualitas layanan Go-Jek yang meliputi dimensi in the city of Johannesburg. Southern African Transport
reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Conference, 388–401.
Kualitas layanan Go-Jek memiliki rentang nilai rata-rata Masruri, A. (2013). Pengaruh kualitas layanan terhadap
yang termasuk dalam kategori tinggi. Tingginya kualitas kepuasan pelanggan pengguna jasa pengiriman barang pada
layanan yang diberikan oleh pihak Go-Jek menunjukkan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) cabang Surabaya.
bahwa kualitas layanan yang diberikan mampu memenuhi Jurnal Ilmu & Manajemen, 2(7), 2–3.
kebutuhan konsumen. Hasil analisis data antara kualitas Massami, E., Myamba, B., & Edward, L. (2016). Fuzzy analysis
layanan dengan demografi konsumen menyimpulkan bahwa and evaluation of public transport service quality: A case
memiliki ketergantungan antara kualitas layanan dengan usia study of Dar es Salaam City, Tanzania. Journal of
dan kualitas layanan dengan lama menjadi pelanggan Go- Transportation Technologies, 6(1), 297–311.
Jek.
AGORA Vol. 6, No. 2 (2018)

Muliaty. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan, pendekatan
pelayanan pada politeknik negeri media kreatif Makassar. kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Jurnal Administrasi Publik, 6(1), 78–82 Syamsi. (2008). Pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap
Nawi. (2017, Agustus 5). Tingkatkan pelayanan, Go-Jek kepuasan konsumen pada siswa bimbingan dan konsultasi
Surabaya resmi berpindah. Media Sindoraya. Retrieved belajar Al Qolam Bandarlampung. Jurnal Ekonomi &
from http://www.mediasindoraya.com/ tingkatkan- Pendidikan, 5(1), 18-36
pelayanan-gojek-surabaya-resmi-berpindah/. Syurkani, P. (2017, May 15). 41% pengguna transportasi online
Prasetyo, D., Mariyanti, S., & Safitri. (2017). Pengaruh kualitas kecewa. Media Indonesia Online. Retrived from
pelayanan terhadap loyalitas pelanggan jasa online Go-Jek. http://www.mediaindonesia.com/index.php
Jurnal Psikologi, 15(1), 6-17 /news/read/104738/41-pengguna-transportasi-online-
Silalahi, U. (2009). Metode penelitian sosial. Bandung: Refika kecewa.
Aditama. Tjiptono, F. (2011). Service, quality and satisfaction (3rd ed.).
Silalahi, U. (2012). Metode penelitian sosial. Bandung: Refika Yogyakarta: Andi.
Aditama. Wijaya, T. (2009). Analisis data penelitian menggunakan SPSS.
Yogyakarta: Universitas Atmajaya.

Anda mungkin juga menyukai