Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

Kelurahan Pijorkoling adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Padangsidimpuan


Tenggara, Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Kelurahan Pijorkoling terbagi
menjadi 4 lingkungan dengan jumlah Kepala Keluarga 1.532 KK dan jumlah
penduduk sebanyak 7.010 Jiwa. Tujuan dan manfaat pelaksanaan KKN ini adalah
mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang telah dimiliki, sehingga mampu merancang dan
melaksanakan program yang dapat mengembangkan potensi masyarakat Kelurahan.
Di Kelurahan Pijorkoling ini terdapat program kelurahan yang telah dicapai, yaitu
terealisasikannya bantuan pemerintah melalui kelurahan yang berupa sembako dan
beras, melaksanakan vaksin, dan pemilihan Kepala Lingkungan. Program yang
sedang dilakukan yaitu mengaktifkan kegiatan kepemudaan dan perbaikan fasilitas
umum. Program yang belum tercapai yaitu pembangunan Sekolah Dasar didaerah
terpencil. Potensi yang terdapat di Kelurahan Pijorkoling cukup banyak dimana
salah satunya yaitu potensi Sumber Daya Alam yang terdiri dari Perkebunan Karet,
Sawah, sirih, palawija, Perkebunan Melon dan Peternakan. Dari potensi tersebut
terdapat salah satu sumber daya yang identik dengan kota Padangsidempuan yang
belum dikembangkan yaitu buah salak. Dimana buah ini setelah dipanen langsung
dijual sehingga nilai jualnya rendah. Padahal jika dikembangkan dan diolah dapat
menaikkan nilai jual yang lebih tinggi. Selain salak, dikelurahan Pijorkoling ini juga
terdapat daun sirih, dimana daun sirih ini kami tanam juga di Apotik Hidup yang
merupakan salah satu dari program kerja kami. Daun sirih yang ada di Kelurahan
ini juga belum dikembangkan, bahkan jarang digunakan dan sangat rendah nilai
jualnya. Padahal daun sirih memiiki banyak sekali manfaat jika dikelola menjadi
produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dari
permasalahan diatas, maka kami membuat dalam program kerja kami untuk
memanfaatkan potensi tersebut sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari
produk mentah nya. Program kerja yang kami programkan untuk mengembangkan
potensi diatas adalah mengolah buah salak menjadi manisan salak dan untuk daun
sirih, kami membuat antiseptik. Jenis kegiatan dalam program kerja ini adalah
pengembangan produk mentah menjadi produk yamg lebih bermanfaat dan memiliki
nilai jual yang lebih tinggi. Jadwal kegiatan pengolahan salak yaitu pada tanggal 5
agustus 2021, dimana pagi kami memasaknya dan sore kami bagikan sorenya.
Untuk pengolahan daun sirih, jadwalnya pada tanggal 12 agustus 2021. Pda
tanggal 12 agustus 2021 kami mengolahnya , mulai dari mengambil daun sirih dan
mencucinya sampai pada proses memasak dan pengemasan. Pada tanggal 13
Agustus 2021 kami membagikannya. Komponen yang terlibatkan dalam program
kerja kami ini adalah NNB dan mahasiswa KKN 2021. Metode yang kami lakukan
adalah metode observasi,metode observasi ini bertujuan untuk mencari potensi di
Kelurahan yang bisa dikembangkan dan bagaimana selama ini potensi itu
dipergunakaan. Kemudian kami melakukan metode eksperimen dengan cara
membuat sebuah produk yang bisa menjadikan potensi tersebut jadi lebih
bermanfaat dan dapat meningkatkan nilai jual dari potensi yang masih berbentuk
barang mentah.Setelah itu kami mengadakan evaluasi dari produk itu apakah
berhasil menjadi produk yang lebih bermanfaat adan dapat meningkatkan nilai jual
nya. Hasil yang dicapai dari program kerja kami ini adalah kami berhasil
mengembangkan potensi kelurahan yang berupa daun sirih dan salak menjadi
produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari produk
mentahnya. Pada kedua program kerja ini kami tidak mendapat hambatan yang
mengganggu pekerjaan kami, namun pada saat membagikan antiseptic kami sedikit
memiliki masalah yaitu saat pembagian produk antiseptic kepada masyarakat
terdapat kendala yaitu keraguan masyarakat dalam pemakaian Antiseptik karena
bukan buatan profesional maupun pabrik. Sulusinya Kami menjelaskan dengan rinci
dan detail kepada masyarakat bahwa antiseptik ini aman, karena dibuat dari bahan
bahan alami. Selain itu kami juga meminta mereka untuk mencoba langsung dan
merasakan sendiri keamanan produk ini sehingga mereka mau menerima dan
memakainya. Untuk keberlanjutan program ini kami berharap kepada masyarakat
untuk melanjutkannya.

ABSTRACT
Pijorkoling Village is one of the villages in the Southeast Padangsidimpuan District,
Padangsidimpuan, North Sumatra. Pijorkoling Village is divided into 4
neighborhoods with 1,532 families and a population of 7,010 people. The purpose
and benefits of implementing this Community Service Program is to develop student
competencies in applying the knowledge, skills and attitudes that they already have,
so that they are able to design and implement programs that can develop the
potential of the Kelurahan community. In Pijorkoling Sub-District, there are
kelurahan programs that have been achieved, namely the realization of government
assistance through sub-districts that provide basic necessities and rice,
administering vaccines, and electing the Head of the Environment. The program that
is being carried out is activating youth activities and improving public facilities. The
program that has not been achieved is the construction of elementary schools in
remote areas. The potential contained in the Pijorkoling Village is quite a lot, one of
which is the potential of Natural Resources which consists of Rubber Plantations,
Rice Fields, Betel, Palawija, Melon Plantations and Livestock. From this potential,
there is one resource that is identical to the city of Padangsidempuan that has not
been developed, namely snake fruit. Where this fruit after being harvested is
immediately sold so that the selling value is low. In fact, if it is developed and
processed, it can increase the selling value which is higher. In addition to snake
fruit, in the Pijorkoling sub-district there is also betel leaf, where we also plant this
betel leaf at the Life Pharmacy which is one of our work programs. The betel leaf in
this village has not been developed yet, it is rarely used and the selling value is very
low. Even though betel leaf has many benefits if it is managed into a more useful
product and has a higher selling value. From the above problems, we make it in our
work program to take advantage of this potential so that it has a higher selling value
than the raw product. The work program that we have programmed to develop the
above potential is to process snake fruit into candied snake fruit and for betel leaves,
we make antiseptics. The type of activity in this work program is the development of
raw products into products that are more useful and have a higher selling value. The
schedule for processing snake fruit is on August 5, 2021, where in the morning we
cook it and in the afternoon we distribute it in the afternoon. For the processing of
betel leaves, the schedule is on August 12, 2021. On August 12, 2021 we will process
them, starting from taking the betel leaves and washing them to the cooking and
packaging process. On August 13, 2021 we share it. The components involved in our
work program are NNB and KKN 2021 students. The method we use is the
observation method, this observation method aims to find potential in the Kelurahan
that can be developed and how so far that potential has been used. Then we
conducted an experimental method by making a product that could make that
potential more useful and could increase the selling value of the potential that is still
in the form of raw goods. sell it. The results achieved from our work program are
that we have succeeded in developing the potential of the village in the form of betel
leaves and snake fruit into products that are more useful and have a higher selling
value than the raw products. In these two work programs we did not encounter any
obstacles that interfered with our work, but when distributing antiseptics we had a
few problems, namely when distributing antiseptic products to the public there were
obstacles, namely public doubts in using antiseptics because they were not made by
professionals or factories. The solution We explain in detail and detail to the public
that this antiseptic is safe, because it is made from natural ingredients. In addition,
we also asked them to try it firsthand and feel the safety of this product for
themselves so that they would accept and use it. For the sustainability of this
program, we hope that the community will continue it.

Anda mungkin juga menyukai