Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FISIKA INDUSTRI

Disusun Oleh :
Nama : Ristina
NIM : 15/17171/THP
Kelompok : I (Satu)
Golongan :I
Judul Acara : Modulus Elastisitas
Co. Ass : Muhamad Rif’an Istaufa

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
I. JUDUL ACARA : Modulus Elastisitas
II. HARI, TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Memahami Hukum Hooke.
2. Dapat menentukan Modulus Elastisitas Young dari kawat logam.
IV. DASAR TEORI
Apabila sebuah benda homogeny panjang I dan disetiap posisi benda
itu berpenampang sama besar sehingga luas penampangnya A, bila ditarik
oleh benda F maka benda itu akan bertambah panjang sebesar ΔI. Selama

F
tegangan kawat (= gaya persatuan luas) tidak melebihi nilai batas
A

ΔI F
elastisitas kawat maka regangan jenis ( ) adalah sebanding dengan
I A
yang secara matematis dapat ditulis :
F ΔI
=E …………………………………………………………….
A I
(1)
Batas kesebandingan di atas berbeda untuk jenis kawat yang tidak
sama. Persamaan ini disebut dengan hokum Hooke, dan tetapan
kesebandingan E disebut modulus elastisitas.Nilai E bergantung pada jenis
bahan yang digunakan, dan bersatuan newton/m 2 yang dalam praktek bisa
digunakan satuan kg/mm2(Anonim, 2009).
Jika telah digunakan gaya (F) yang bekerja pada kawat, selai itu juga
nilai luas tampang lintang (A), dengan regangan jenis yang diukur langsung,
maka kita dapat menentukan E jika F merupakan gaya berat pada
penggantung yang senilai mg, dimana m adalah massa penggantung dan
beban, pada nilai percepatan gravitasi bumi (g) maka persamaan (2) dapat
ditulis :
AE
m = ΔI…………………………………………………………………..
gI
(2)
persamaan (2) memperlihatkan adanya kesebandingan antara massa
beban m dengan pertambahan panjang kawat (ΔI), yang tentu saja itu hanya
berlaku di daerah elastisitasnya. Bertambahnya I oleh gaya tarikan m tidak
perlu setiap kali dimasukkan ke persamaam (1), karena ΔI<<I sehingga
berkurangnya luas tampang lintang kawat oleh tarikan dapat diabaikan.
Pada percobaan ini kita pakai kawat logam yang akan dicari nilai modulus
elastisitasnya (E). Kawat yang digunakan memiliki panjang sekitar 2,5 m
dan bergaris tengah sekitar 0,5 mm. Kawat ini digantungkan dan ujungnya
sebelah bawah terdapat tempat untuk beban (anak timbangan). Sebuah
neraca air dipasang sedemikian sehingga ujung yang satu (P) mengikuti
gerakan ujung bawah dari kawat, sedang ujung yang lain (Q) bersandar di
atas ujung sekrup mikrometer M yang dipasang vertikal pada tempat
permanen. Keadaan semula yaitu sebelum ada beban, neraca air dipasang
horisontal dengn mengubah M. Pada keadaan ini sikap M dibaca jika
kemudian diberikan beban antara 50-500 gram, maka Pakan turun dan
neraca air akan miring. Hal ini dibuat horisontal kembali dengan
menurunkan M (Anonim, 2009).
Jika neraca air sudah horisontal selanjutnya sikap M dibaca lagi.
Pembacaan dengan mikrometer ini, perubahan panjang 0,01 mm dapat
dibaca dengan baik. Berikutnya setipa kali ditambahkan beban 50 gram dan
setipa kali sikap M dibaca bila neraca air sudah horisontal. Hal ini dilakukan
10 kali variasi beban(Anonim, 2009).
Sesudah itu, beban diambil berturut-turut seperti waktu menambahkan
tadi.Sikap M dibaca setiap kali sampai posisi neraca air horisontal. Hasil
pengamatan M saat penambahan dan pengurangan beban itu diambil
rerataannya, dan dihitung ΔI pada setiap nilai m. Dari data itu dapat dibuat
grafik dengan memplot mvs ΔI pada kertas millimeter.
Menurut Hooke, grafik ini harus berupa garis lurus bila m yang
menyebabkanΔI masih di daerah berlakunya hokum Hooke tersebut.
Biasanya di daerah m yang kecil grafik ini melengkung, hal ini disebabkan
sebelum ada beban, kawatnya tidak lurus benar sehingga beban hanya
digunakan untuk meluruskan kawat.Perhitungan E berdasarkan hukum
Hooke ini hanya boleh dilakukan pada grafik di daerah garis lurus (Sears
Francis W. 1993).
Penampang kawat A diukur dengan mengukur diameter kawat yang
menggunakan mikrometer. Pengukuran ini tidak boleh dilakukan pada
kawat yang dipakai untuk percobaan karena dapat menimbulkan retakan
pada kawat sehingga mungkin tidak lagi memenuhi hukum
Hooke.Pengukuran diameter kawat dilakukan pada sepotong kawat,
dilakukan 5 kali pada posisi berbeda, dan kemudian direratakan.
Untuk melakuakn nilai E dilakukan berikut ini, setiap pengamatan
tunggal dilakukan dengan keseksamaan yang berbeda tapi sebenarnya orang
dapat menganggap bahwa ralat mutlak dari setiap pengamatan tunggal kira-
kira senilai.Ini berarti bahwa ralat nasal pada setiap pengamatan tunggal
makin kecil bila ΔI semakin besar. Jika dipikirkan bahwa regangan ∑ AI
adalah regangan oleh karena gaya tarik ∑ Fyang diperoleh dari sifat
kesebandingan, sehingga untuk menghitung E dipakai persamaan

E =
I ∑F
A ∑ AI
…………………………………………………………………...(3)
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Unit alat modulus elastisitas : 1 unit
2. Anak timbangan : 3 buah
3. Mikrometer : 2 buah
4. Neraca air : 1 buah
B. Bahan
1. Kawat logam : 2500 mm
VI. CARA KERJA
A. Teoritis
1. Memasang kawat logam pada tempatnya.
2. Memutar mikrometer hingga neraca air horizontal (tanpa beban),
catat kedudukannya baik-baik.
3. Memberi beban 50 gram, kemudian putar mikrometer hingga neraca
air horizontal, catatlah kedudukannya baik-baik.
4. Mengulangi langkah nomor 3 dengan menambah beban mulai dari 0
gr, 50 gr, 100 gr, dan 150 gr, 200 gr, 250 gr.
5. Mengulangi langkah nomor 3 dan 4 berturut-turut mulai dari 250 gr,
200 gr, 150 gr, 50 gr, 0 gr.
6. Mengukur diameter dan panjang kawat dengan menggunakan
micrometer.
B. Skematis
1. Disiapkan peralatan yang telah dirangkai
sedemikian rupa untuk memudahkan proses
pengukuran terhadap beban percobaan.
2. Ditentukan keseimbanggan alat tersebut
P
dengan memutar micrometer hingga neraca air
sampai posisi horizontal.
3. Dilakukan penimbangan terhadap beban,
Q penimbangan pertama dengan beban 0 gr,
kemudian 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200gr, 250 gr,
kemudian kembali dari 250 gr, 200 gr, 150 gr,
100 gr, 50 gr, 0gr.
4. Dilakukan pengukuran dalam penimbangan
beban dan diameter serta panjang kawat ,
m
pengukuran menggunakan micrometer scrub.

Keterangangambar :
M = Mikrometer sekrup
m = Beban
P = Kawattembaga
Q = neraca air
VII. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN
A. Tabel Pengamatan
No Beban (∆x) bebannaik (∆x) bebanturun
.
1. 0 gram 12 mm 12,34 mm
2. 50 gram 12,35 mm 12,55 mm
3. 100 gram 12,46 mm 12,56 mm
4. 150 gram 12,69 mm 12,65 mm
5. 200 gram 12,75 mm 12,69 mm
6. 250 gram 12,79 mm 12,71 mm
B. Hasil Perhitungan
∆ X beban naik+ ∆ X beban turun
∆X =
2
12+12,34
∆ X (0 gr) = = 12,17
2
12,35+ 12,55
∆ X (50 gr) = = 12,45
2
12,46+12,56
∆ X (100 gr) = = 12,51
2
12,69+ 12,65
∆ X (150 gr) = = 12,67
2
12,75+ 12,69
∆ X (200 gr) = = 12,72
2
12,79+ 12,71
∆ X (250 gr) = = 12,75
2
C. Perhitungan Ralat
|∆ X beban naik −∆ X|+|∆ X beban turun−∆ X|
∆X =
2
[ 12−12,17 ] +[12,34−12,17]
∆ X (0 gr) = = 0,17
2
[ 12,35−12,45 ] + [ 12,55−12,45 ]
∆ X (50 gr) = = 0,1
2
[ 12,46−12,51 ] +[12,56−12,51]
∆ X (100 gr) = = 0,05
2
[ 12,69−12,67 ] +[ 12,65−12,67]
∆ X (150 gr) = = 0,02
2
[ 12,75−12,72 ] +[12,69−12,72]
∆ X (200 gr) = = 0,03
2
[ 12,79−12,75 ] + [ 12,71−12,75 ]
∆ X (250 gr) = = 0,04
2
d 0,5
Diameter kawat 0,54 mm, A = πr2 dimana r = = = 0,25 mm
2 2
Maka luas penampang A = πr2
= 3,14 x 0,252
= 3,14 x 0,0625
= 0,196 mm2
Panjang mula-mula (l 0) = 2500 mm, maka pertambahan panjang (∆
l ¿ dimana:
∆ X 0= ∆ X (0 gram)
∆l (0 gram) =12,17 -12,17 = 0
∆l (50 gram) = 12,45 – 12,17 = 0,28
∆l (100 gram) = 12,51 – 12,17 = 0,34
∆l (150 gram) = 12,67 – 12,17 = 0,50
∆l (200 gram) = 12,72 – 12,17 = 0,55
∆l (250 gram) = 12,75 – 12,17 = 0,58
Perhitungan Gradien M, M1, M2
Garis utama melalui titik (50 ; 0,28) dan (100 ; 0,34)
y 2− y 1 0,34−0,28 0,6
M= = = =0,0032 mm/kg
x 1−x 2 100−50 50
Untuk M1 melalui titik (50 ;0,28) dan (100; 0,34)
[ y 2+0,1 ] – y 1
M1= =
x 2−x 1
[ 0,34+0,1 ] −0,28
=
100−50
= - 0,0008 mm/kg
Untuk M2, titik (50;0,28) dan (100 ;0.34)
[ y 2−0,1]− y 1
M2 =
x 2−x 1
[ 0,34−0,1 ] −0,28
=
2
=-0,0008 mm/kg
[ M 1−M ] +[ M 2−M ]
∆M =
2
[ 0,0032−0,0012 ] +[−0,0008−0,0012]
=
2
=
= 0,002055mm/kg

D. Gradienralat ( M ± ∆M )
M + ∆M = 0,0012+ 0,002055
= 0,003255mm
M - ∆M = 0,0012 -0,002055
= -0,000855 mm
g.l
E =
AM ²
10 .2500
=
0 , 0012 x 0,196
25000
=
0,00023
= 1086957N/ mm
g.l
∆E = x ∆M
AM ²
10 x 2500
= . X 0,002055
0 ,196 X 0,000001
= 25000 X 10484,69
= 262117250 N/ mm
E. Modulus Elastisitasdarikawatadalah(E ± ∆E )
E + ∆E = 1086957 +262117250
= 263204207N/mm2
E - ∆E = 1086957 -262117250
= -261030293N/mm2

VIII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu membahas tentang pengunaan modulus
elastisitas yang dikerjakan oleh praktikan. Adapun tujuannya dari acara ini
adalah adalah dapat memahami hukum hooke dan dapat menentukan
modulus elastisitas young dari kawat logam.
Tegangan jenis kawat yang tidak sama kesebanding dengan batas
beban.Persamaan ini disebut dengan Hukum Hooke, sedangkan tetapan
keseimbangan ini disebut modulus elastisitas.
Apabila sebuah benda homogeny y panjang l dan setiap posisi benda itu
penampang sama besar sehingga luas tampangnya A, apabila ditarik oleh
gaya F maka benda itu akan bertambah panjang sebesar ∆ l. Tegangan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan regangan tertentu tergantung pada keadaan
bahan yang ditekan.
Perbandingan antara tegangan dan regangan, atau tegangan persatuaan
regangan, disebut modulus elastikbahan.Semakin besar modulus elastis,
semakin besar tegangan yang dibutuhkan untuk suatu regangan tertetnu.
Pertama ditinjau tegangan dan regangan longitudinal (tarikan atau
tekanan). Percobaan menunjukkan bahwa sampai kebatas proporsional,
suatu tekanan longitudinal baik tarikan maupun tekanan akan
menghasilkan regangan yang besarnya sama.
Maka, perbandingan antara tegangan tekan dengan regangan tarik sama
dengan perbandingan antara tegangan tekan dengan regangan tekan.
Perbandingan ini disebut modulus young untuk bahan, dan akan dinyatakan
dengan Y.
Bila suatu bahan bertambah panjang karena tegangan tarik dalam
arah tegak lurus pada arah tekanan bahan bertambah pendek sebanding
dengan perubahan panjangnya.
Pada hasil pengamatan, percobaan ini menggunakan 6 buah beban
masing-masing massanya, 0 gr, 50gr, 100gr, 150gr, 200gr, dan 250gr.
Awal pecobaan ini dilakukan dengan tanpa beban 0 gr. Ada 2 tahap, yang
pertama yaitu dengan beban naik (dari beban terkecil hingga beban
terbesar) yaitu dihitung mulai dari 0 gr sampai 250 gr. Sedangkan tahap ke
2 beban turun (dari beban terbesar hingga beban terkecil) yaitu mulai dari
250 gr sampai 0 gr. Pada beban naik nilainya berturut-turut adalah 12,
12,35, 12,46, 12,69, 12,75, dan 12,79. Pada beban turun secara berturut-
turut nilainya 12,34, 12,55, 12,56, 12,65, 12,69, dan 12,71.
Pada perhitungan ralat, pada 0 gr hasilnya 0,17, pada 50 gr 0,1, pada
100 gr 0,05, pada 150 gr 0,02, pada 200 gr 0,03 dan pada 250 gr hasilnya
0,04. Selanjutnya pada perhitungan pertambahan panjang. Secara berturut-
turut dari 0-250 gr (selisih 50 gr) hasilnya adalah 0, 0,28, 0,34, 0,50, 0,55
dan 0,58 (dalam satuan mm). Kemudian hasil perhitungan dari ΔM adalah
0,002055 mm/kg.
Pada perhitungan Elastisitas (E) hasilnya adalah 1086957 N/mm2
sedangkan hasil ΔE adalah 262117250 N/mm2. Kemudian pada
perhitungan modulus elastisitas dari kawat hasil penjumlahan yaitu
263204207 N/mm2 dan penguranggannya -216030293.
Kendala dalam melaksanakan percobaan ini adalah mengamati beban
naik dan beban turun dengan mengunakan bahan micrometer, dengan
menyeimbangkan neraca air secara akurat. Jadi, dalam melaksanakan
praktikum modulus elastisitas dibutuhkan ketelitian dan kecermatan
sehingga diperoleh hasil yang benar.

IX. KESIMPULAN
Dari praktikum tentang Modulus Elastisitas yang telah dilaksanakan,
dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang
suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan
materi penyusun dan dimensi benda .
2. Elastisitas kawat tergantung dari jenis kawat, panjang kawat, dan
diameter kawat.
3. Nilai ralat rata-rata pertambahan panjang mulai dari beban 0 gram
sampai dengan 250 gram adalah 12 mm; 12,35 mm; 12,46 mm; 12,69
mm; 12,75 mm; 12,79 mm.
4. Dari hasil percobaan, ditemukan Modulus Elastisitas sebesar E +∆E
=263204207 N/mm2 dan E -∆E = -261030293 N/mm2
5. Dari perhitunganyang didapatkannilaielastisitas E sebesar 11,62 x 109
mm.Nilaielastisitas ∆E sebesar 1,41 x 108 mm.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Modulus young. http://www.kucingfisika.com. (Diakses pada 22


April 2016, Jam 22:30 WIB).

Anonima.2009. Modulus young. http://www.kucingfisika.com.(Diakses pada


22April 2016, Jam 22:30 WIB).
Purwadi, B, dkk. 2000. Panduan Praktikum Fisika Dasar. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Sears Francis W. 1993. Fisika Universitasd edsisi keenam.Erlangga.Jakarta.
Yogyakarta, 24 April 2016
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Muhammad Rif’an Istaufa) (Ristina)

Anda mungkin juga menyukai