Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Peserta

Didik
(LKPD)

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

KELAS : XI MIPA 2
KELOMPOK : 2

Anggota :
1. Aviatul Mukaroma (04)
2. Dini Sofi Ilma (06)
3. Galang Zainur Roziqin (10)
4. Marila Diva Juliyanda (16)
5. Mutia Maharani (22)
6. Raka Danar Rahmad (26)
A. MASALAH

Apa elastisitas itu ?

Untuk memahami konsep elastisitas, cermatilah


fenomena di bawah ini !

“Mengapa tongkat atlet pelompat galah dapat


kembali kebentuk semula setelah ditarik dan
dilepaskan saat melompat “

Dalam sebuah turnamen olahraga, seorang atlet pelompat


galah berlari dengan tongkat galah berbahan fiber yang berbentuk
lurus. Saat akan siap melompat ia menancapkan galah kemudian
menarik galah untuk melakukan tolakan. Saat melakukan tolakan
tersebut galah berubah melengkung. Namun, setelah ia
melepaskangalah dan berhasil melompat, galah kembali ke bentuk
yang lurus seperti semula. Mengapa terjadi demikian?
HIPOTESIS
Buatlah hipotesis mengenai elastisitas berdasarkan permasalahan di atas !

Tongkat atlet pelompat galah dapat kembali kebentuk semula setelah


ditarik dan dilepaskan saat melompat, karena tongkat atlet pelompat galah
tergolong benda elastis. Dimana benda elastis dapat kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang mengenainya dihilangkan. Benda yang bersifat elastis
mempunyai batas-batas deformasi yang disebut limit elastik sehingga jika
melebihi dari limit elastik maka benda tidak akan kembali ke bentuk semula.

Buatlah hipotesis umum berdasarkan pemahamanmu tentang materi elastisitas pegas dan hokum hooke !
Jawab: Elastisitas merupakan kemampuan benda padat untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya yang
mengenai benda tersebut dihilangkan. Hukum hooke menjelaskan tentang besar gaya maksimum yang dapat
diberikan pada benda elastis agar tidak melewati batas elastisitasnya dan menghilangkan sifat elastis benda
tersebut. Pegas yang diberi gaya tanpa melampaui batas elastisitasnya akan bekerja gaya pemulih yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas dari keadaan awalnya (∆x). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar
juga pertambahan panjang pegasnya. Elastisitas pegas ditentukan dari nilai konstanta pegas.

CC ALATDAN
ALAT DANBAHAN
BAHAN

1. PhET Simulation : Hooke’s Law dan Masses and Spring


2. Laptop/PC

LANGKAH
LANGKAH KERJA
KERJADalam sebuah
turnamen olahraga,
seorang atlet pelompat
Kegiatan I galah berlari dengan
1. Siapkan Laptop
tongkatatau dan file PhET Simulation : Hooke’s Law
PC berbahan
galah
fiber yang berbentuk
lurus. Saat akan siap
melompat ia
menancapkan galah
kemudian menarik
galah untuk melakukan
tolakan. Saat
melakukan tolakan
tersebut galah berubah
melengkung. Namun,
2. Klik menu setelah
Intro ia
3. Klik/checklist applied force,dan
melepaskangalah spring force, displacement, equilibrium position, dan values untuk
menampilkan gaya,melompat,
berhasil gaya pegas, perpindahan, titik setimbang dan nilai gaya
galah kembali ke
bentuk yang lurus
seperti semula.
Mengapa terjadi
demikian?
4. Atur perpindahan atau simpangan sesuai dengan kehendak anda.
5. Amati dan catat apa yang terjadi pada gaya dan perpindahan menurut visualisasi phET.

Kegiatan II

1. Siapkan Laptop atau PC dan file PhET Simulation :Masses and Spring

2. Klik/checklist natural length, equilibrium position, movable line dan kondisi di bumi/earth
3. Aturlah softness spring pada skala 3, kemudian ukur dan catat panjang awal pegas 1
4. Atur beban pertama pada keadaan 50 gram
5. Kaitkan beban pada pegas 1, ukur dan catat kembali panjang pegas
6. Catat hasil pengukuran pada tabel
7. Ulangi langkah dan lakukan untuk massa beban selanjutnya, yaitu 100 gr, 150 gr, dan 200 gr pada
pegas 2 dengan softness spring pada skala 6.

MENGUMPULKAN DATA

MENGUMPULKAN DATA

Massa Gaya Tarik Panjang Pegas Perubahan Panjang Pegas


No. Beban m F = m.g (N) + Beban x (m) ∆x (m)
(kg)
Pegas 1 Pegas 2 Pegas 1 Pegas 2
1. 50 g = F = 0,05 x 10 0,48 + 0,05 = 0,48 + 0,05 0,67 - 0,53 = 0,64 - 0,53 =
0,05 kg = 0,5 N 0,53 m = 0,53 m 0,14 m 0,11 m
2. 100 g = F = 0,1 x 10 0,48 + 0,1 = 0,48 + 0,1 = 0,78 - 0,58 = 0,73 - 0,58 =
0,1 kg = 1,0 N 0,58 m 0,58 m 0,2 m 0,15 m
3. 150 g = F = 0,15 x 10 0,48 + 0,15 = 0,48 + 0,15 = 0,89 - 0,63 = 0,81 - 0,63 =
0,15 kg = 1,5 N 0,63 m 0,63 m 0,26 m 0,18 m
4. 200 g = F = 0,2 x 10 0,48 + 0, 2 = 0,48 + 0, 2 = 1,0 - 0,68 = 0,89 - 0,68 =
0,2 kg = 2,0 N 0,68 m 0,68 m 0,32 m 0,21 m
5. 250 g = F = 0,25 X 10 0,48 + 0,25 = 0,48 + 0,25 = 1,11 - 0,73 = 0,96 - 0,73 =
0,25 kg = 2,5 0,73 m 0,73 m 0,38 m 0,23 m
F ANALISIS DAN KESIMPULAN

1. Tunjukkan fenomena elastisitas dalam simulasi PhET dan jelaskan bahwa dalam Kegiatan I
terdapat elastisitas pegas !
Jawab: Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awal segera setelah gaya
yang mengenai benda tersebut dihilangkan. Benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang mengenainya dihilangkan disebut benda elastis. Ketika kita menarik pegas hingga bertambah
panjang, pegas akan segera kembali ke ukuran semula setelah gaya tarik tersebut dihilangkan.
Sebaliknya, benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang mengenainya
dihilangkan disebut benda plastis. Di percobaan ini didapatkan bahwa, jika konstanta pegas 1000
N/m dan perpindahan 0,1 m. Maka lebih mudah kembali ke bentuk semula. Jika pegas diberi gaya
100 N, lalu gaya tersebut dihilangkan pegasnya akan kembali seperti posisi awal.

2. Berdasarkan simulasi Kegiatan II yang telah kalian lakukan menggunakan PhET, bagaimana
hubungan gaya
(F) terhadap perubahan panjang (∆𝑥) ? Buatlah dalam bentuk grafik untuk pegas 1 dan 2, jelaskan
makna fisis menurut grafik tersebut !
Jawab:
Gambar grafik F- ∆x Pegas 1 Gambar grafik F- ∆x Pegas 2

0.4 0.25

0.3 0.2
0.15
0.2
Pegas 1 0.1 Pegas 2
0.1 0.05
0 0
0,5 1 1,5 2 2,5 0,5 1 1,5 2 2,5
3. Hitunglah konstanta pegas untuk pegas 1 dan 2 !
Jawab: Perhitungan konstanta pegas ditentukan dengan persamaan hukum hooke berikut :
F = k . ∆x
k = F / ∆x
Konstanta pegas 1
k = F / ∆x
k = 0,5 N / 0,14 m
k = 3,5 N/m
Konstanta pegas 2
k = F / ∆x
k = 0,5 N / 0,11 m
k = 4,5 N/m

4. Tinjau grafik pada pegas 1 dan 2! Bandingkan grafiknya berdasarkan nilai konstanta pegas !
Pegas manakah yang paling elastis ?
Jawab: Elastisitas pegas ditentukan dari nilai konstanta pegas. Semakin besar nilai konstanta pegas,
maka elastisitasnya semakin kecil. Dan begitupun sebaliknya semakin kecil nilai konstanta pegas,
maka elastisitasnya semakin besar. Di dalam grafik diketahui bahwa pegas 1 salah satunya memiliki
konstanta pegas sebesar 3,5 N/m sedangkan pegas 2 juga salah satunya memiliki konstanta pegas
sebesar 4,5 N/m. Jadi, pegas 1 lebih elastis dibandingkan pegas 2.
5. Buatlah kesimpulan menurut hasil hipotesis yang telah dibuat !
Jawab: Elastisitas merupakan kemampuan benda padat untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya
yang mengenai benda tersebut dihilangkan. Elastisitas pegas ditentukan dari nilai konstanta pegas.
Semakin besar nilai konstanta pegas, maka elastisitasnya semakin kecil. Dan begitupun sebaliknya.
Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dari keadaan awalnya
(∆x). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar juga pertambahan panjang
pegasnya. Rumus hukum hooke : F = k . ∆x

G MENGOMUNIKASIKAN

1. Berdasarkan hasil simulasi dan analisis, apa yang dapat kalian ungkapkan tentang elastisitas
dan hokum Hooke ?
Jawab: Dalam elastisitas, terdapat hukum Hooke yang menyatakan bahwa “jika gaya yang
diberikan pada sebuah pegas tidak melebihi batas elastisitasnya, pertambahan panjang pegas
akan berbanding lurus dengan gaya yang diberikan tersebut”. Elastisitas dan hukum hooke
berkaitan erat, karena elastisitas merupakan kecenderungan benda kembali ke bentuk asalnya,
sedangkan hukum hooke ialah gaya pemulih benda. Keduanya adalah bagian dari kehidupan
normal manusia, di mana banyak mesin atau peralatan yang memanfaatkan kedua gaya
tersebut.

2. Berilah contoh fenomena penerapan elastisitas dan hukum dalam kehidupan sehari-hari !
Jawab: 1). Ketapel. Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet ketapel
lebih dahulu direnggangkan (ditarik).
2). Shock breaker
3). Pengukur berat badan
4). Spring bed/kasur pegas
5). Dinamometer

Anda mungkin juga menyukai