Anda di halaman 1dari 11

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM


“TETAPAN PEGAS”
Dosen Pengampuh : Kamaluddin, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
1. Muchamad Munir (15612081)

Disetujui oleh :.................................

Nilai praktikum :.............................

Dosen pengampuh :

Kamaluddin, S.Pd., M.Pd

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 1
ABSTRAK

Suatu pegas diberi beban dan diberi simpangan akan menciptakan suatu gerak
harmonis. Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari
peggas. Gaya tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari besarnya
jarak simpangan yang diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu
sendiri.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip fisika sering diterapkan dalam


berbagai aktivitas. Salah satunya adalah penggunaan pegas. Pegas merupakan benda
elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanik.Kegunaan pegas sangat
banyak diantaranya melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan keelastisannya ,
menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat, sehingga pegas bisa
melontarkan energi yang pada saat itu tertekan contohnya pegas sering ditemukan
ditempat tidur atau kita sebut springbed ataupun sistem suspense mobil. Setiap pegas
memiliki nilai konstanta yang berbeda-beda tergantung gaya yang diberikan dan
pertambahan panjang yang terjadi pada pegas tersebut. Oleh karena itu, praktikum
tetapan pegas ini dilakukan agar kita dapat memanfaatkan suatu pegas dengan tepat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Menentukan besar tetapan pegas

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 2
1.3 TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan melakukan


percobaan ayunan pegas yang dibebani.
2. Menentukan percepatan gravitasi dengan mengukur perpanjangan pegas yang
dibebani.

BAB II
DASAR TEORI

Dalam modul ini, kita akan mempelajari suatu jenis gerak yang sering kita
temui sehari-hari getaran atau gerak osilasi atau gerak harmonic sederhana.
Gerakan harmonic sederhana atau getaran adalah gerak bolak-balik terhadap titik
seimbangnya, yang disebabakan oleh adanya gaya Hooke, umpamanya gerak yang
terjadi pada pegas atau bantul.

Hukum Hooke dan Getaran

Setiap system yang memenuhi hukum Hooke akan bergetar dengan cara yang unik
dan sederhana yang disebut gerak harmonic sederhana. Sebagai contoh, tinjau
perilaku pegas seperti gambar 2.

a. Pegas dan benda berada dalam keadaan seimbang tanpa pengaruh gaya luar
(gambar a).

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 3
b. Bila gaya luar F dilakukan pada sistem maka keseimbangan akan dicapai bila
pegas terenggang sejauh x (gambar b).

Bila kita tinjau benda B saja, yang berada dalam kesetimbangan tentulah ada
gaya F’ yang dilakukan oleh pegas pada benda B, gaya F’ ini sama besar tapi
berlawanan arah dengan gaya F. Untuk simpangan x kecil maka gaya luar
berbanding lurus dengan x. Andaikan gaya luar F ditiadakan maka benda akan
ditarik oleh gaya F’ sehingga benda akan bergerak kekiri sejauh xpula. Jika tidak
ada gaya lain (umpamanya gaya gesek) maka benda ini akan terus-menerus
bergerak ke kiridan kekanan sejauh x dari keseimbangan semula. Ini yang disebut
getaran atau gerak harmonis sederhana, dan F’ adalah Hooke.

Beban bermassa m kita gantungkan pada pegas dalam posisi vertikal, maka
keseimbangan akan dicapai setelah pegas mengalami perpanjangan xo. Bila beban
ditarik dari kedudukan setimbangnya lalu dilepaskan maka benda diujung pegas
ini akan bergetar (berosilasi). Anda sudah sering melihat getaran benda diujung
pegas seperti itu. Perilaku benda secara umum terlihat pada gambar dibawah ini.
Dalam gambar dibawah ini diperlihatkan massa diujung pegas meninggalkan jejak
kertas yang memperlihatkan bagaimana massa itu beosilasi keatas dan kebawah.
Gerak getar sistem yang memenuhi hukum Hooke seperti sistem pegas dan
benda diatas disebut gerak harmonik sederhana. Akan kita lihat nanti bahwa kurva
yang dibentuk oleh

massa diatas selama bergetar berbentuk sinusoidal.

Gerak Harmonik Sederhana

Kita tetapkan hukum II Newton pada benda yang mengalami ghs (gerak
harmonic sederhana) ini, dengan F adalah gaya Hooke, yakni
F = ma (1)
𝒅𝟐 𝒙
‒ kx = m 𝒅𝒕𝟐 (2)
Persamaan ini menyatakan hubungan x dan t tetapi mengandung suku dalam
bentuk diferensial dan disebut persamaan diferensial. Jika kita ingin mencari
solusinya, artinya kita ingin mencari suatu fungsi yang menyatakan kedudukan
benda (x) dan memenuhi persamaan diferensial diatas. Jelas bahwa x adalah fungsi
waktu yang bila diturunkan (didefensiaslisasikan) dua kali terhadap t
menghasilkan –k/m kali fungsi yang sama (sebelum diturunkan). Disamping itu

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 4
fungsi tersebut bila dibuat grafiknya tersebut dan sifat difernsial fungsi sinus atau
cosinus dapat dituliskan solusinya sebagai:
x =A𝐜𝐨𝐬(𝝎𝒕 − ∅) = ɑ 𝐜𝐨𝐬(𝝎𝒕)+ b𝐬𝐢𝐧(𝝎𝒕) (3)

Dengan A 𝒄𝒐𝒔 ∅ danb = A 𝒔𝒊𝒏 ∅

Konstanta a dan b memungkinkan solusi ini dalam bentuk kombinasi sinus dan
cosinus. Dengan tetapan A, 𝜔 dan ∅ yang belum diketahui, kita telah menuliskan
solusi umum persamaan diferensial diatas. Jadi bila kita pilih

𝒌
𝝎= √𝒎 (4)

Maka

x = A𝐜𝐨𝐬(𝝎𝒕 + ∅) (5)

Adalah solusi dari persamaan gerak sederhana tersebut diatas, tetapan A dan
∅ masih belum tertentu. Ini berarti setiap pilihan A dan ∅akan memenuhi
persamaan diferensial gerak harmonis sederhana diatas. Jadi berbagai macam
gerak mungkin dialami osilator ini yang mempunyai beberapa sifat yang sama
tetapi berbeda sifat yang lainnya. Dalam hal ini dama untuk semua gerak yang
memenuhi persamaan diatas tetapi A dan ∅ dapat berbeda.

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 PRINSIP PERCOBAAN

Telah kita lihat diatas 𝜔 dan periode getaran pegas bergantung pada massa benda dan
tetapan pegas sebagai berikut:

𝑘 2𝜋
 = √𝑚 = 𝑇 (6)

𝑚 4𝜇
= 2√ 𝑘 atau 𝑇 2 = 𝑘
𝑚 (7)

Jadi bila kita gantungkan beban yang telah diukur massanya (ditimbang) pada pegas
lalu kita getarkan dan diukur pula periodenya, kita dapat menentukan tetapan pegas k.

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 5
Ketelitian yang lebih tinggi dapat diperoleh bila percobaan seperti itu dilakukan
berulang-ulang untuk beban yang berbeda-beda.

3.2 PROSEDUR PERCOBAAN

Pegas yang dibebani digantungkan pada statif, simpangkan sedikit kebawah lalu
lepaskan agar tejadi gerak harmonic sederhana dan tentukan periodenya. Untuk
mendapatakan hasil yang teliti percobaan ini dilakukan untuk beberapa beban. Setiap
beban yang digunakan ditimbang begitu juga pegasnya.

3.3 ALAT DAN BAHAN

1. Statif
2. Skala pelengkap statif
3. Pegas spiral
4. Tabung tempat menaruh beban
5. Beban tambahan
6. Stopwacth

3.4 LANKAH PERCOBAAN

1. Gantungkanlah pegas pada statif lalu gantungkan tabung kosong dibawahnya.


Tariklah tabung itu sedikit kebawah dan kemudian lepaskan.
2. Catatlah waktu yang diperlukan untuk 10, 20 dan 30 getaran.
3. Amati berapa jumlah getaran yang dapat memberikan hasil yang paling teliti?
4. Ulangi pengukuran itu dengan menambahkan 2 keping beban setiap kali hingga
terakhir 5 keping beban digunakan.
5. Olahlah data sesuai dengan tabel yang tersedia.
6. Timbanglah masing-masing beban juga pegas, catatkan hasilnya dan lengkapilah
tabel data yang tersedia.
7. Menentukan percepatan gravitasi

3.5 PRINSIP PERCOBAAN

Dengan membebani pegas (yang telah diketahui tetapan pegasnya) dengan beban (yang
telah ditimbang massanya) dan mengukur perpanjangan pegas yang dihasilkannya kita
dapat menentukan besar percepatan gravitasi. Untuk mendapatkan hasil yang lebih
tinggi ketelitiannya, pembebanan ini dilakukan beberapa kali, mula-mula dengan cara
menambahkan beban satu per satu dan kemudian dengan cara mengurangi beban satu
per satu. Dengan demikian untuk setiap beban kita mengukur perpanjangan pegas dua
kali. Untuk itu kita ambil nilai rata-ratanya dan nilai rata-rata seluruh percobaan
ditentukan dengan grafik.

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 6
3.6 PROSEDUR PERCOBAAN

Mula-mula dibaca dan dicatat posisi tabung kosong pada skala. Skala siatur sedemikian
rupa hingga jarum penunjuk pada bagian atas skala itu tepat dengan jarum penunjuk.
Beban dimasukkan ke dalam tabung dan tunggu kira-kira 10 detik, baru dibaca
posisinya. Penambahan ini dilakukan hingga 10 kali dan setiap kali menambahkan
beban dicatat posisi jarum penunjuk, kurangi beban tersebut satu per satu dan baca pula
posisi jarum penunjuk untuk mengurangi beban. Dari data yang diperoleh dapat dibuat
grafik antara simpangan terhadap beban, lalu tentukan percepatan gravitasi.

Aturlah skala sedemikian rupa hingga jarum menunjuk pada bagian skala itu. Catatlah
berturut-turut penunjukan jarum ketika tabung kosong, kemudian ditambah beban satu
hingga ke-5 lalu kurangi satu per satu hingga tabung kosong kembali.

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 7
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 DATA

No Benda Massa (kg) t10 getaran(s) t20 getaran(s) t30 getaran(s)


1. 1 beban 0.05 15 29 42
2. 2 beban 0.1 11 22 39
3. 3 beban 0.15 8 17 28

10 periode
20

15
waktu

10

5 10 periode

0
0.05 0.1 0.15
massa

20 periode
35
30
25
waktu

20
15
10 20 periode
5
0
0.05 0.1 0.15
massa

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 8
30 periode
50
40
Waktu

30
20
30 periode
10
0
0.05 0.1 0.15
Massa

4.2 ANALISIS

t20 getaran(s) 𝝁 = massa/∆x (kg/m) K = 𝒎(𝟐𝝁/𝒕)𝟐


29 0,05/0,02 = 2,5 0,05 (2x2,5/29)2 = 1,4x10-3
22 0,1/0,02 = 5 0,1 (2x5/22)2 = 2x10-2
17 0,15/0,02 = 7,5 0,15 (2x7,5/17)2 = 1,1x10-1
Rata - rata 5 9x10-2

Percepatan gravitasi :

g = k. ∆x/m

g = 9x10-2.5/0,1

g = 4,5 m/s2

BAB V
PEMBAHASAN

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 9
5.1 DISKUSI

BAB VI
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

6.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 10
Laporan Praktikum Fisika Lanjut Tahun 2016 / Muchamad Munir 15612081 Page 11

Anda mungkin juga menyukai