Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MERIVIEW VIDEO DAN TUGAS MENGERJAKAN SOAL

Dosen pengampu

Disusun oleh:

1. Salsa Nabila hasna (2281190004)


2. Ardanti hermala (2281190052)
3. Tiara Rahmi (2281190062)

PENDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
Video 1= https://youtu.be/gZ_KnZHCn4M

pada video ini membhas tentang suatu gerak, ada gerak yang pada saat suatu benda diberi
gaya dia akan bergerak namun ketika gaya itu dihentikan maka berhenti pula benda itu. Namun
ada gerak yang bernama gerak periodic yang berarti mengulang atau berulang. Contoh dari gerak
ini yaitu pergerakan pada bandul jam atau getaran pada pegas. Gerakan ini dinamakan gerak
harmonic sederhana. Pada video ini ditampilkan sebuah pegas yang dipasang pada suatu alat,
ujung pada pegas ini dikaitkan pada sebuah beban massa. Jika beban tersebut ditarik kemudian
dilepaskan, pegas akan berada pada titik seimbang atau akan kembali mengkerut atau kembali
pada bentuk awal dan pegas akan kembali lagi pada posisi awal saat dia diberi massa. Pada saat
permukaan pegas tidak ada gaya gesek maka energy potensial akan mencapai maksimum saat
pegas tertekan, tidak tertekan, dan pada saat berubah arah sedangkan energy kinetic mencapai
maksimum saat balok berada tepat di tengah dan bergerak paling cepat.

Bila digambarkan posisi balok terhadap waktu maka seperti fungsi sin trigonometri
dimana balok akan menempati posisi yang sama selama periode waktu tertentu itulah sebabnya
gerakan ini disebut gerak periodic. Gerak periodic ini X=0 pada saat posisi setimbang. Pada saat
balok ditarik dengan pemisalan gaya gesek = 0 maka balok akan berolasilasi antara X+ dan X-.
namun kenyataannya gaya gesek akan mempengaruhi atau meredam pegas.

Setiap pegas akan berbeda ada yang longgar dan ada yg kuat, perbedaan pegas ini
dinamakan konstanta pegas atau disebut juga hukum hooke. Tanda negatif menunjukkan bahwa
gaya pegas selalu berlawanan dengan arah pergerakan benda pada saat benda menekan pegas
maka akan mendorong keluar dan pada saat benda meregangkan pegas akan menarik masuk,
Dalam kedua kasus pegas mencoba untuk memindahkan objek kembali ke posisi
kesetimbangannya itulah sebabnya gaya yang diterapkan oleh pegas dapat disebut gaya pemulih.

Satuan pada konstanta pegas adalah Newton per meter sehingga ketika jarak X kita akan
mendapatkan gaya yang harus diterapkan untuk menekan pegas . energi potensial elastis sebuah
pegas akan sama dengan 1 / KX2, di mana K adalah konstanta pegas dan x adalah jarak regangan
atau kompresi jika pada kesetimbangan jaraknya nol, sehingga potensial elastis nol. energi dan
energi potensial elastis maksimum akan terjadi pada jarak maksimum dari titik ini di kedua sisi
osilasi. Hal ini mirip dengan energy kinetic, mereka akan saling bertukar ketika sebuah benda
beroilasi. Sebuah pendulum juga menampilkan gerakan periodik karena ia berayun bolak-balik
antara dua posisi yang sama, meskipun energi potensial gravitasi tidak terpecahkan ini daripada
energi potensial elastis.

Video 2= https://youtu.be/jxstE6A_CYQ

Pada video ini menampilkan sebuah jembatan yang mengalami masalah sehingga
mengharuskan jembatan ini ditutup, permasalahan pada jembatan ini terletak pada osilasi fisika
yang menyebabkan Jembatan goyang

Gerak yang disebabkan oleh gaya pegas disebut gerak harmonik sederhana pada video ini
terlihat dua bola berosilasi, energi saat bola mengompres dan meregangkan pegas disebut dengan
energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik disaat bola tepat berada di tegah. Saat pegas
terkompresi dan saat ia terbentang di antara keduanya kedua titik tersebut merupakan
kesetimbangan yang disebut amplitudo.

Pada titik tersebut dua titik balik bola tidak akan memiliki energi kinetik karena tidak
bergerak, sebaliknya semua energi bola akan menjadi energi potensial dari setengah pegas
konstanta pegas kali amplitudo dikuadratkan. sekarang saat bola bergerak tepat di tengah maka
energi kinetik akan meningkat karena bergerak lebih cepat dan pada saat yang bersamaan energi
potensial akan berkurang total energinya akan sama pada saat di tengah gerak bola di titik
ekuilibrium energi potensial akan turun ke nol dan bola akan kembali ke tempatnya, itu dimulai
sehingga pegas tidak lagi menariknya sebagai energi kinetik pada sisi lain telah mencapai
maksimum yang berarti pada saat itu total energi bola akan sama dengan setengah massanya
dikalikan kecepatan maksimum kuadrat dua persamaan untuk energi total dalam osilasi ini pegas
yang bisa kita gabungkan menjadi satu persamaan dan jika kita menggunakan aljabar untuk
memindahkannya sekitar sebagai variabel.

Gerakan ini sebenarnya sangat mirip dengan gerakan melingkar, secara matematis kita
bisa melihatnya sendiri jika membandingkan gerakan bola pada pegas dengan gerakan melingkar
seragam ketika sebuah benda bergerak lalu kembali lagi ke posisi awal itu dinamakan dengan
amplitudoKita juga tahu bahwa periode akan sama dengan keliling Cincin dibagi dengan
kecepatan kelereng dan jari-jari lingkaran amplitudo sama dengan banteng pada pegas jadi
kelilingnya akan sama dengan 2πxA ini berarti periode akan sama dengan dibagi 2 πxA dengan
kecepatan marmer yang lagi-lagi sama dengan kecepatan maksimum bola saat bergerak di pegas
dan kita dapat menyederhanakan persamaan itu karena kita tahu bahwa kecepatan maksimum
dari bola sama dengan amplitudo kali akar kuadrat konstanta pegas dibagi massa sehingga
periode gerak kelereng di sekitar cincin sama menjadi 2π kali akar kuadrat dari M di atas K.
frekuensi gerakan melingkar satuan itu jumlah revolusi yang dibuat Marvel di sekitar ring setiap
detik dan sama dengan satu dibagi dengan periode dalam hal ini frekuensi juga akan sama
dengan satu di atas dua pi kali akar kuadrat dari K di atas m dan itu akan diterapkan pada bola di
atas musim semi juga karena aturannya sama.

Akhirnya ada kecepatan sudut untuk dipertimbangkan dalam gerakan melingkar yang
seragam adalah jumlah radian per detik bahwa kelereng menutupi saat bergerak mengelilingi
cincin kecepatan sudut sama dengan frekuensi dikalikan 2π yang berarti dalam kasus ini bola di
pegas adalah sama ke akar kuadrat dari K selama m jadi sekarang dengan bantuan pengetahuan
kita tentang gerak melingkar kita dapat memahami frekuensi periode dan kecepatan sudut
gerakan harmonik bola sederhana karena berosilasi di pegas. Marvel akan berada pada sudut
tertentu ke sisi kanan cincin dan kosinus sudut itu akan sama ke jarak horizontal dari pusat
cincin dibagi dengan cincin jari-jari kita sudah tahu bahwa jari-jari cincin sama dengan
amplitudo dari gerakan bola di sepanjang pegas. Jarak horizontal kelereng dari pusat jarak
cincin sama dengan jarak bola dari titik kesetimbangan jadi cosinus theta sama dengan posisi
bola dibagi amplitudo dengan kata lain posisi bola sama dengan amplitude dengan cara yang
sama jarak sama dengan kecepatan dikalikan dengan waktu sudut sama dengan kecepatan sudut
dikalikan dengan waktu sehingga kita dapat menuliskan persamaan untuk posisi bola karena x
sama dengan cosinus Omega T terjadi seperti gelombang ombak dalam tiga episode. Mereka
memperkuat amplitudo osilasi dan insinyur jembatan memperhitungkan osilasi yang disebabkan
oleh resonansi saat mereka merancangnya sehingga mereka hanya menganggap osilasi vertikal
itu jenis yang akan membuat jembatan terpental ke atas dan ke bawah yang tidak mereka sadari
bahwa mereka juga harus memperhitungkan goyangan horizontal yang disebabkan oleh orang
berjalan sehingga awalnya hanya sedikit bergoyang tetapi menjadi jauh lebih buruk karena
orang-orang condong ke langkah mereka yang menyebabkan resonansi.
Video 3= https://youtu.be/Op8HL0_zB78

Video ini membahas konsep dasar Gerak Harmonik Sederhana (GHS). Gerak ini
termasuk dalam gerak periodik (memiliki siklus) dan salah satu jenis gerak yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Misal Gerak melingkar beraturan, gerak planet, bahkan sumber bunyi pun
mengalami gerak ini sehingga menghantarkan gelombang pada partikel mediumnya. Pada video
ini ditekankan pengertian dan ciri GHS serta syarat terjadinya GHS ini. Video ini akan dibagi
menjadi beberapa bagian video. Penekanan pada video bagian pertama ini adalah penyebab GHS
(gaya pemulih) serta persamaan umum GHS. Pada video part b akan lebih menekankan alasan
menggunakan fungsi sinusoidal dalam melukiskan fenomena GHS.

GHS termasuk kedalam gerak periodik maka ada siklus dan syarat terjadinya GHS adalah
adanya Fp
Soal dan jawaban

1. Sebuah partkel memiliki simpangan x = 0,3 cos ( 2t + π/6 ) dengan x dalam meter dan t
dalam sekon , maka :
a. Berapa frekuensi, amplitudo dan fasa awal ?
b. letak partikel pada t = 1 s ?
c. kecepatan dan percepatan pada setiap t!
d. posisi dan kecepatan awal partikel !
Jawab :
Sesuai persamaan simpangan umum
x = A cos ( ωt + Θ )
Maka dari persamaan simpangan berikut ini :
x = 0,3 cos ( 2t + π/6 )
dapat di simpulkan : Amplitudo = 0,3 meter
Frekuensi Sudut = ω = 2 rad / s
Sudut Fase Awal = Θ = π/6 rad
a. Untuk mencari frekuensi kita bisa memakai rumus ini :
ω = 2π . f
2 = 2π . f
f = 1/π Hz
Sesuai persamaan di atas maka :
Amplitudo = 0,3 meter
Untuk mencari Fase awal kita bisa memakai rumus ini :
Φ = Θ / (2π)
Φ = (π/6) / (2π)
Φ = 1/12
b. Pada saat t = 1 sekon , maka :
x = 0,3 cos ( 2t + π/6 )
x = 0,3 cos ( 2(1) + π/6 )
x = 0,3 cos ( 2 + π/6 )
x = -0,24 meter
c. Untuk mencari kecepatan , kita bisa turunkan persamaan simpangan di atas menjadi :
x = 0,3 cos ( 2t + π/6 )
v = dx / dt
v = 0,3 (2) . - sin ( 2t + π/6 )
v = - 0,6 sin ( 2t + π/6 )
Untuk mencari percepatan , kita bisa turunkan lagi persamaan kecepatan di atas
menjadi:
v = - 0,6 sin ( 2t + π/6 )
a = dv / dt
a = - 0,6 (2) cos ( 2t + π/6 )
a = - 1,2 cos ( 2t + π/6 )
d. Pada saat t = 0 sekon , maka :
x = 0,3 cos ( 2t + π/6 )
x = 0,3 cos ( 2(0) + π/6 )
x = 0,3 cos ( π/6 )
x = 0,3 . ½ . √3
x = 0,15√3 meter

Pada saat t = 0 sekon , maka :

v = - 0,6 sin ( 2t + π/6 )


v = - 0,6 sin ( 2(0) + π/6 )
v = - 0,6 sin ( π/6 )
v = - 0,6 . ½
v = - 0,3 m/s

2. sebuah benda massanya 0,8 kg dihubungkan pada sebuah pegas dengan konstanta pegas
k = 400 N/m. Carilah frekuensi dan periode gerak benda ketika menyimpang dari
kesetimbangan.
Jawab :
Dik = m = 0,8 kg
k = 400 N/m

Dit = ω = __ ?
f = __ ?
T = __ ?

 Frekuensi sudut
ω = √(k/m)
ω = √(400 / 0,8)
= √500
= 10√5 ≈ 22,36 rad/s

 Frekuensi
ω = 2π f
f = ω / 2π
f = 10√5 / 2π
= (5/π)√5 ≈ 3,56 Hz

 Periode
T = 1/f
T = 1/ (5√5 / π)
= (π/25)√5 ≈ 0,28 s

3. Sebuah benda 5 kg berosilasi pada pegas horizontal dengan amplitudo 4 cm. percepatan
maksimumnya 24 cm/s 2 carilah :
a. konstanta pegas
b. frekuensi dan perioda gerak
Dik= m = 5kg
amaks = 24 cm/s2 = 0,24 m/s2
A = 4 cm = 0,04 m
Dit= a. k?
b. - f?
- T?
Jawab :
a. amaks = ω2 A
0,24 = ω2 (0,04)
0,24
ω2 = =6
0,04
k
ω2 =
m
k
6=
5
K =6 x 5
K = 30 N/m
ω √6
b. – f = = = 0,39 HZ
2π 2π
1 1
-T= = = 2,564 s
f 0,39

Anda mungkin juga menyukai