Anda di halaman 1dari 5

Nama: Putri Aisyah Sephia

NIM: 0701203083
Kelas: Ilmu Komputer 5

OSILASI

 Pengertian
Gerak osilasi merupakan gerakan yang berulang dari suatu benda, dimana setelah
menempuh selang waktu tertentu benda tersebut akan kembali ke posisi
kesetimbangannya (Serwey dan Jawett, 2004). Posisi kesetimbangan suatu benda
adalah posisi dimana benda tersebut dalam keadaan diam yaitu total gaya yang bekerja
pada benda tersebut adalah nol. Jika benda dijauhkan dari posisi kesetimbangannya
dan dilepaskan, maka akan timbul suatu gaya atau torsi untuk menarik benda tersebut
kembali ke posisi setimbangnya (Young dan Freedman, 2002).

Gerak osilasi merupakan salah satu kajian dalam fisika yang aplikasinya sangat
banyak dalam kehidupan nyata. Akan tetapi gerak osilasi yang sering dikaji adalah
gerak osilasi secara terpisah, misalnya gerak osilasi bandul dan gerak osilasi pegas.
Pada penelitian ini akan dilakukan kajian gerak osilasi dengan menggabungkan dua
buah sistem, yaitu pegas dan bandul dalam satu sistem atau gerak osilasi pasangan
antara pegas dan bandul.

Gerak osilasi berpasang antara pegas dan bandul ini diaplikasikan pada mesin mobil,
yaitu sebagai penghambat gerak Timing Belt. Sehingga waktu buka tutup katup tidak
saling berbenturan dengan posisi gerak piston didalam mesin.

Pada penelitian ini akan ditentukan secara teoritik rumusan periode dari gerak osilasi
pasangan antara pegas dan bandul. Rumusan yang diperoleh akan diuji kesesuaiannya
melalui eksperimen dari alat osilasi pasangan pegas bandul yang telah dibuat.

 Metode Penelitian
Pengkajian secara teoritik dilakukan dengan menentukan rumusan periode osilasi
sistem pasangan antara pegas dan bandul, seperti pada persamaan (1) dan menentukan
posisi pusat massa sistem menggunakan persamaan (2) berikut ini :
𝑇= 2𝜋 (1) √𝑚𝑔 𝑙+𝑘𝑙2
𝐼𝐼

Dengan T adalah periode osilasi pasangan, m adalah massa sistem ( massa batang dan
massa bandul), g adalah percepatan gravitasi bumi, l adalah jarak poros ke pusat masa
sistem, I adalah momen inersia sistem.
𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔(1 𝐿)+ 𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑢𝑙 (𝐿+𝑅) 𝑙= 2
Dengan l adalah jarak poros ke pusat massa sistem, m adalah massa, L adalah panjang
batang, dan R adalah jari-jari bandul.
Setelah diketahui posisi pemasangan pegas pada alat osilasi sitem pasangan antara
pegas dan bandul menggunakan persamaan (2), perlu diketahui juga nilai konstanta
pegas dan nilai percepatan gravitasi bumi ditempat eksperimen dilakukan. Nilai
konstanta pegas diketahui melalui pertambahan panjang pegas akibat penambahan
massa beban yang digantungkan pada pegas, sedangkan nilai percepatan gravitasi bumi
diketahui melalui percobaan bandul fisis. Kemudian baru dilakukan pemasangan alat
osilasi bandul fisis seperti terlihat pada Gambar 1 berikut ini :
l
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pengabaian gaya gesek udara,
gaya gesek poros sistem, massa pegas, serta menggunakan simpangan kecil sehingga
berlaku Hukum Hooke. Hukum Hooke diungkapkan melalui persamaan (3) berikut ini,
yang menjadi persamaan untuk menentukan konstanta pegas :
F=-kx

Tanda negative pada Hukum Hooke menandakan bahwa gaya pemulih berlawanan
arah dengan arah perpindahan benda dari posisi kesetimbangannya (Tipler, 2004)
Pengamatan gerak osilasi pasangan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan
simpangan terbesar dan terkecil alat osilasi pasangan yang dibuat masih bergerak
harmonik sederhana, kemudian untuk masing-masing simpangan diamati berapa lama
waktu yang dibutuhkan sistem untuk berosilasi sebanyak n kali osilasi atau periode
osilasi seperti rumusan berikut:
T=t/n
Nilai periode yang diperoleh dari hasil eksperimen akan dilihat kesesuaiannya dengan
nilai periode yang diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan persamaan (1).

Osilasi terbagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Osilasi Harmonis Sederhana


2. Osilasi Harmonis Kompleks

Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat sebuah gerak harmonis


sederhana. Untuk istilah dalam hasil pengukuran kelistrikan, osilasi dapat
disebut dengan nama flicker atau gangguan yang mengubah bentuk
gelombang menjadi rusak atau cacat.
Jika benda bermassa di ujung pegas di tarik sejauh A lalu di lepas, kira –
kira apa yang terjadi ? Benda tadi akan di tarik oleh gaya pegas melewati x =
0, lalu menuju ke A negatif, lalu benda akan berbalik ke arah x = A negatif,
dan akan kembali melewati x = 0, lalu ke x = A dan berbalik arah.

Bila dasar nya yang digunakan untuk meletakkan pegas dan massa ialah
permukaan yang licin, maka massa akan bergerak bolak – balik tanpa
berhenti atau dapat di katakan benda nya berosilasi.

Jarak sejauh A disebut dengan amplitudo atau simpangan maksimum benda,


titik x = 0 disebut dengan titik keseimbangan, dan arah gerakan nya selalu
melewati titik keseimbangan.

Contoh Soal Osilasi


Sebuah motor yang memiliki masa sejumlah 1800 kg ditopang oleh 4 buah
pegas dimana memiliki tetapan gaya yaitu 18.000 N/m. Ketika motor yang
ditumpangi oleh 3 orang total berat massanya ialah 200 kg melewati sebuah
lubang yang berada ditengah jalan, tentukan nilai :

 Frekuensi getaran pegas mobil ?


 Waktu yang diperlukan untuk menempuh dua getaran ?

Penyelesaian :

Diketahui :
 Massa motor = 1.800 kg
 Massa penumpang = 200 kg
 Konstanta = 18.000 kg

Ditanya :

f ?
 T (untuk dua getaran) ?

Jawaban :

Masa motor + penumpang = 1.800 kg + 200 kg = 2.000 kg

Anggap saja berat total motor merata pada keempat pegas, sehingga tiap pegas
mendukung beban :

1. Frekuensi getaran pegas motor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

2. Selang waktu 1 getaran sama dengan periode T, yakni :

Waktu yang diperlukan untuk pegas menempuh dua getaran yaitu :


DAFTAR PUSTAKA

http://fmipa.um.ac.id/wp-content/uploads/Prosiding2015/Model-Pembelajaran/Fisika2
015_02-Model-Wilda-Febri.pdf

https://rumus.co.id/osilasi-dan-contoh-soal/

Anda mungkin juga menyukai