Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR
KONSTANTA PEGAS

Nama : Hasna Zulfallah Amalia


NPM : 20430005
Grup : 1G1
Dosen : Ria Wanti, S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2020
Hukum Kirchoff
Oleh : Hasna Zulfallah Amalia (20430005), Produksi Garmen, Politeknik STTT
Bandung.
E-mail : hasnazulfallahamalia@gmailcom

ABSTRAK
Konstanta pegas merupakan karakteristik dari sebuah pegas yang didefinisikan
sebagai rasio dari gaya yang bekerja terhadap perubahan panjang pegas yang dihasilkan.
Pada praktikum mengenai konstanta pegas ini, akan ada topik tentang getaran harmoni
sederhana yang dapat digunakan untuk menentukkan percepatan grafitasi serta
menentukkan konstanta elastisitas pegas.
Persamaan Hukum Newton juga akan digunakan untuk memperlihatkan
konstanta grafitasi serta menentukkan nilai konstanta pegas. Selain itu, teori ralat juga
akan digunakan dalam praktikum ini. Tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan
memiliki kemampuan menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen serta
memahami cara penulisan ilmiah dan dapat menggunakkan percobaan konstanta pegas
untuk percepatan grafitasi.
Telah berhasil didapat percepatan grafitasi pada bandul 1
2 2
( g ± ∆ g )=( 9,4247 ± 0,01045 ) m/s ,( k ± ∆ k )=( 6,6184 ± 0,5026 ) kg /s dan pada bandul
2 didapat ( g ± ∆ g )=( 8,567020 ± 0,09262759 ) m/ s2 ( k ± ∆ k )= ( 6,0161± 0,4731 )
terlihat tidak jauh berbeda dengan percepatan grafitasi sesuai buku literatur g = 9,8 m/ s 2
dengan toleransi (7,3 – 9,9)m/ s 2 sehingga eksperimen ini dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.

ABSTRACT
The spring constant is a characteristic of the spring which is defined as the
ratio of the force acting on the change in the length of the resulting spring. In this spring
constant practicum, we will discuss simple harmonic vibrations which can be used to
determine the acceleration due to gravity and determine the constant elasticity of springs.
Newton's Law Equations will also be used to show the constant graphite and
determine the value of the spring constant. In addition, the theory of error will also be
used in this practicum. The purpose of this practicum is so that practitioners have the
ability to use the theory of error in conducting experiments as well as understand
scientific writing methods and be able to use the experimental spring constant for
gravitational acceleration.
Graphite acceleration was successfully obtained at pendulum 1 (g ± ∆g) = (g ±
∆g) = (9.4247 ± 0.01045) m / s ^ 2, ( k ± ∆ k )=( 6,6184 ± 0,5026 ) kg /s2 , and on
pendulum 2 it was obtained (g ± ∆g) = (8, 567020 ± 0.09262759) m / s ^ 2 m / s ^ 2
( k ± ∆ k )=( 6,0161± 0,4731 ) does not look much different from the acceleration of
graphization according to the literature g = 9.8 m / s ^ 2 with a tolerance of (7.3 - 9.9)
m / s ^ 2 so that this experiment can be justified scientifically.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menjumpai hal-hal yang berkaitan
dengan getaran. Getaran merupakan gerak bolak-balik yang melewati titik
setimbang. Perubahan posisi dari titik setimbang disebabkan adanya gangguan
dari luar, maka diperlukan peredam getaran untuk mengembalikannya kembali ke
titik setimbang. Shock breaker / pegas pada kendaraan merupakan salah satu
contoh benda yang mengalami getaran. Dalam suatu pegas tersebut, memiliki
konstanta pegas dimana hasil perbandingan massa benda yang mempengaruhi
panjang pegas.

Lima contoh getaran dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah ayunan


bandul jam, getaran dawai gitar, gerak naik turun suspensi kendaraan, gerak naik
trurun perahu di laut, dan gerakan ayunan tangan saat berjalan.

Penjelasan:

Getaran adalah gerak bolak-balik benda di sekitar titik setimbangnya. Titik


setimbang ini umumnya adalah posisi awal benda saat diam (tanpa gangguan
luar). Gerak bolak balik ini ada yang bersifat harmonik (teratur) dan ada yang
tidak. Gerak bolak-balik harmonis juga terdiri dari gerak harmonis sederhana dan
yang tidak sederhana.

Contoh gerak harmonik dakam kehidupan kita diantaranya:

 Ayunan bandul

Di zaman sekarang, jama tangan digital memanfaatkan osilasi komponen listrik


bernama kristal sebagai acuan. Namun di zaman dahulu, jam menggunakan
ayunan bandul sebagai acuan.

 Dawai gitar.
Saat dawai gitar dipetik, Ia akan bergetar dengan frekuensi tertentu. Getaran ini
akan turut menekan molekul udara di sekitarnya sehingga menjalar membentuk
gelombang longitudinal. Gelombang inilah yang kita sebut gelombang bunyi.

 Shock breaker.

Shock breaker atau suspensi kendaraan juga menerapkan prinsip gerak osilasi.
Shock breaker berfungsi untuk menghaluskan getaran akibat jalan yang tidak rata.
Gerak bolak-balik yang dialami shock breaker adalah gerak bolak-balik teredam.

 Gerak naik turun perahu di laut.

Air di laut senantiasi bergerak. Gerakan air laut termasuk dalam gelombang
transversal. Jika kita berada di tengah laut, kita dapat merasakan gelombang ini
sebagai gerakan naik turun  

 Gerakan ayunan tangan saat berjalan.

Gerakan ini sama seperti gerakan bandul. Gerakan ayunan tangan adalah gerakan
yang dilakukan untuk menyeimbangkan badan saat berjalan.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Menentukan pertambahan panjang pegas dari setiap pertambahan massa
2. Menentukan besar konstanta pegas
3. Menentukan besar konstanta percepatan grafitasi (g)
4. Menentukan besar ralat konstanta pegas
BAB II TEORI DASAR
Getaran merupakan gerak bolak-balik disekitar kesetimbangan.
Kesetimbangan di sini maksudnya yaitu keadaan di mana suatu benda berada pada
posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran
mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama.
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu
dibiarkan bergetar secara bebas.
Berdasarkan jenisnya, getaran dibagi menjadi dua yaitu :
1. Getaran bebas
Terjadi apabila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan bergetar
secara bebas. Contohnya yaitu saat memukul garpu tala dan membiarkannya
bergetar atau bandul ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.
2. Getaran paksa
Terjadi apabila gaya bolak-balik atau getaran diterapkan pada sistem mekanis.
Contohnya yaitu getaran gedung pada saat terjadi gempa bumi.
Getaran bebas tanpa peredam
Redaman pada model yang paling sederhana dianggap dapat diabaikan, dan gaya
luar tidak ada yang mempengaruhi massa (getaran bebas).
.Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas F sebanding dengan panjang
peregangan x dikalikan dengan konstanta pegas k, sesuai dengan hukum Hooke
("Semakin besar gaya pegas yang diberikan, maka semakin panjang juga benda
pegas tersebut."), atau bila dirumuskan secara matematis:
F(pegas)=-kx

Keterangan:

F : Gaya yang terjadi pada pegas (N)

k : Konstanta pegas (N/m)

x: Pertambahan panjang (m)

Arah gaya pegas berlawanan arah dengan arah gerak massa dengan k adalah
tetapan pegas
Berbagai fenomena yang terjadi pada pegas, berikut penjabarannya.
1. Regangan
merupakan kondisi mengenai seberapa jauhnya pertambahan panjang yang terjadi
ketika pegas bekerja.
2. Mampatan
Jika didefinisikan, mampatan bisa dikatakan sama dengan regangan, hanya saja
yang membedakan terdapat pada arah perpindahan dan terjadi pada benda.
3. Tegangan
adalah proses pertambahan panjang yang dialami oleh sebuah benda. Pada ujung
suatu gaya akan diberikan, sedangkan di ujung lainnya akan ditahan.
4. Hubungan Gaya Tarik terhadap Modulus Young
Gaya tarik berhubungan dengan modulus young karena modulus young memiliki
perbandingan terhadap suatu tegangan dan renggangan pada suatu benda.
5. Modulus Elastisitas
merupakan angka yang berfungsi sebagai pengukur ketahanan sebuah benda yang
mengalami elastisitas karena adanya gaya yang diberikan.
Susunan Pegas Seri
Ks = ½ k
Keterangan:
Ks = persamaan pegas
k = konstanta pegas (N/m)
Sedangkan untuk persamaan n pada pegas dengan susunan seri adalah
Ks = k/n
Dimana n = jumlah pegas
Susunan Pegas Paralel
Saat disusun dalam bentuk paralel, pegas mungkin tidak mengalami perubahan
panjang sehingga akan memiliki nilai yang tetap dan sama seperti sebelum
diberikan gaya.
Namun yang membedakannya adalah luas penampangnya yang akan semakin
besar. Berikut penulisan sistematisnya.
Kp = 2k
Ketentuan :
Kp = persamaan pegas susunan paralel
k = konstanta pegas (N/m)
Persamaan Pegas Paralel
sedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun paralel yakni
Kp = n.k
Dimana n : jumlah pegas
BAB III METODE EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat percobaan pegas 
2. Sistem Bandul
3. Penggaris ( alat ukur )
4. Massa beban (mi)
5. Stopwatch
6. Alat tulis
3.2 Langkah Kerja
1. Dihitung panjang pegas awal sebelum diberi tambahan beban
2. Ditentukan pertambahan panjnag pegas setiap pertambahan massa
3. Dibuat Kurva y-x dengan massa sebagai sumbu-x dan pertambahan panjang
sebagai sumbu-y
4. Ditentukan besar konstanta pegas dari besar gradient Mg
5. Diukur terlebih dahulu besar konstanta percepatan grafitasi g menggunakan
persamaan
6. Diukur konstanta pegas menggunakan persamaan
7. Ditentukan besar ralat konstanta pegas

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN


Massa Ember (M0) = 41,065 gram
Δm = ½ NST timbangan
= ½ 0,01 gram
= 0,005 gram
Tabel 1 (Massa Beban)
Massa beban (m ± Δm) gram
Massa 1 (6,24 ± 0,005) gram
Massa 2 (6,25 ± 0,005) gram
Massa 3 (6,3 ± 0,005) gram
Massa 4 (7,25 ± 0,005) gram
Massa 5 (5,3 ± 0,005) gram

Tabel 2( Pertambahan Panjang )


Massa ember + massa Massa Pertambahan Panjang
beban + massa pegas (m+Δm) Panjang (x±Δx)
M0 (massa pegas + massa (55,08±0,005) (0,0±0,05) (15,3±0,05)
ember)
M0 + M1 (61,32±0,005) (0,3±0,05) (15,6±0,05)
M0 + M1 +M2 (67,57±0,005) (1,2±0,05) (16,5±0,05)
M0 + M1 +M2+M3 (73,87±0,005) (2,5±0,05) (17,8±0,05)
M0 + M1+M2+M3+M4 (81,12±0,005) (3,3±0,05) (18,6±0,05)
M0 + (86,42±0,005) (4,3±0,05) (19,6±0,05)
M1+M2+M3+M4+M5

5
4.5
4 f(x) = 0.142409483879968 x − 8.14635770881012
R² = 0.982796193548613
3.5
3
Pertambahan panjang (cm)
2.5
Linear (Pertambahan pan-
2 jang (cm))
1.5
1
0.5
0
50 55 60 65 70 75 80 85 90

 Bandul Tali Panjang


Panjang Tali = 22,5 cm
n T (sekon) T2
Percobaan 1 10 9,61 92,3521
Percobaan 2 10 9,8 96,04
Percobaan 3 10 9,7 94,09
Jumlah ( ∑ ) 30 29,11 282,4821
Rata-Rata 10 9,7033 94,1607
 Bandul Tali Pendek
Panjang Tali = 12,9
n T T2
Percobaan 1 10 7,82 61,1524
Percobaan 2 10 7,7 59,29
Percobaan 3 10 7,6 57,76
Jumlah ( ∑ ) 30 23,12 178,2024
Rata-Rata 10 7,7067 59,4008

4.1 Perhitungan dan Pembahasan


 Menentukan Gradien
Y= 0.1424x - 8.1464
Mgradien = 0,1424 cm/gr
Mgradien = 1,424 m/kg
( y 2+ ∆ x )+ ( y 1−∆ x ) ( y 2−∆ x )−( y 1+∆ x )
M gradien 1= M gradien 2=
x 2−x 1 x 2−x 1
( 4,3+0,05 ) + ( 0,3−0,05 ) 4,35+0,25 ( 4,3−0,05 )−( 0,3+ 0,05 ) 4,25−0,35
¿ ¿ ¿ ¿
86,42−55,08 31,34 86,42−55,08 31,34
4,6 cm 3,9 cm
¿ ¿ 0,1468 ¿ ¿ 0,1244 Type equation here .
31,34 gr 31,34 gr
m m
=1,468 Type equation here . =1,244
kg kg

|M grad1−M grad|+| M grad2 −M grad|¿ |1,468−1,424|+|1,244−1,424|


∆ M grad =
2 2

0,044+0,18 0,224
¿ ¿ Type equation here .
2 2
m
=0,112
kg
∴ ( M ± ∆ M )=( 1,424 ± 0,112 ) m/kg
Menentukan Percepatan Grafitasi Bandul 1
 Menghitung ∆ T
1
∆T=
n √
n ( ∑ T ) −¿ ¿ ¿
2


2
1 3 ( 282,4821 ) −( 29,11 )

∆T=
3 3−1

∆T=
3 √
1 847,4463−847,3921
2
∆ T =0,05487 sekon
∴ T ± ∆ T =( 9,7033 ±0,05487 ) sekon
∴ l± ∆ l=( 22,5 ± 0,05 ) cm

Menghitung Percepatan Grafitasi

|( || | | |
l 1 2 1
g= ∆ g= ∆ l + l (2 π )
2
∆ T ∆ g= 5 ×10−4 +¿
( )
2

)
T T 2
T 3
(9,4247)
2π 2π
22,5
g=
( 9,7033
6,28 )
2
|0,225(39,43)
2
913,6048
0,05487| ∆ g=|0,5305 x 10 |+|0,0104|
−4

m
22,5 ∆ g=0,01045 2
g= s
( 1,5451 )2
22,5
g=
2,3873
m
g=9,4247 2
s
∴ ( g ± ∆ g ) =( 9,4247 ± 0,01045 ) m/ s2

Menghitung Konstanta Pegas


m 9,4247
9,4247 ∆ k=¿¿ ×0,112
g s ¿ 6,6184 kg
2
(1,424 )2
k= ¿
M gradien m s
2
1,424 9,4247 kg
kg ¿ × 0,112¿ 0,5206 2
2,0277 s

∴ ( k ± ∆ k )= (6,6184 ±0,5026 ) kg/ s 2

Menentukan Percepatan Grafitasi Bandul 2


Menghitung ∆ T
1
∆T=
n √
n ( ∑ T 2 ) −¿ ¿ ¿

√ √
2
1 3 (178,2024 )−( 23,12 ) ∆ T = 1 534,6072−534,5344
∆T=
3 3−1 3 2
∆ T =0,0635 sekon
∴ ∆ T ± ∆ ∆ T =( 7,7067 ± 0,0635 ) sekon
∴ l± ∆ l=( 12,9 ± 0,05 ) cm

Menghitung Percepatan Grafitasi

|( ) | | |
l 1 2
g= ∆ g= ∆ l + l (2 π )
2
∆ T …(22)
( )
2
T T
2
T
3

2π 2π

|( ) | |
12,9
g=
( 7,7067
6,28 )
2 ∆ g=
1
7,7067
2
0,05 + 12,9 ( 6,28 )
2 2
( 7,7067 )3
0,0635
|
6,28
| || | | || |
12,9 1 32,3059 0.05 32,3059
g= ∆ g= 0,05 +
( 1,2271 )2 2 3 ∆ g= +
( 1,5059 ) ( 7,7067 ) 2,2677 457,7257
12,9
g= ∆ g=|0,0220|+|0,070579|
1,50577
∆ g=0,09262759
m m/s 2
g=8,567020 2
s

2
∴ ( g ± ∆ g ) =( 8,567020 ±0,09262759 ) m/s

Menghitung Konstanta Pegas


m 8,567
8,567 ∆ k=¿¿ ×0,112
g s2 (1,424 )2
k= …(23)¿
M gradien m
1,424 8,567 kg
kg ¿ ×0,112¿ 0,4731 2
2,0278 s
kg
¿ 6,0161 2
s
2
∴ ( k ± ∆ k )= (6,0161 ± 0,4731 ) kg/ s

BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, didapat percepatan grafitasi pada bandul 1
( g ± ∆ g )=( 9,4247 ± 0,01045 ) m/s 2serta ( k ± ∆ k )=( 6,6184 ± 0,5026 ) kg /s2 dan pada
bandul 2 didapat ( g ± ∆ g )=( 8,567020 ± 0,09262759 ) m/ s2serta
( k ± ∆ k )=( 6,0161± 0,4731 ) terlihat tidak jauh berbeda dengan percepatan grafitasi
sesuai buku literatur g = 9,8m/s 2 dengan toleransi (7,3 – 9,9)m/ s 2 sehingga
eksperimen ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA
1.https://brainly.co.id/tugas/22524365#:~:text=Lima%20contoh%20getaran
%20dalam%20kehidupan,gerakan%20ayunan%20tangan%20saat
%20berjalan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Getaran
2. Galih, V.DV, & Endah Purnomosari. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika untuk
SMA/S1. Bandung:CV.Mulia Jaya
3. http://devia-fisika.blogspot.com/2009/12/simpangan-getaran.html

Anda mungkin juga menyukai