Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

DENSITAS MASSA

Nama : Ahnaf Fauzan An Nafiis

NPM : 20430001

Group/Kelompok : G1/1

Dosen : Tomi S. Trbs

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2020
Densitas Massa.
Ahnaf Fauzan An Nafiis, 20430001, Produksi Garment , Politeknik STTT Bandung.
Ahnafannafiis@gmail.com
+62 8211 7117 403

ABSTRAK
Achimides, seorang kebangsaan Yunani (287 B.C) dikenal sebagai orang yang pertama kali
memperkenalkan adanya Gaya Buoyant sebelum Mekanika Klasik diciptakan oleh Newton.
dalam mempelajari prinsip kerja Hukum Archimides tentang Gaya Buoyant dan untuk
menentukan massa jenis zat cair, maka penjelasan Mekanika Klasik dapat digunakan (Galih
Vidia, 2011). Pada praktikum ini diberikan salah satu matode untuk menentukan densitas
massa digunakanlarutan yang diberi lempengan terdiri dari berbagai lempengan , yaitu
lempengan tembaga, lempengan kuningan dan lempengan perak.
Teori ralat juga digunakan dalam praktikum Densitas Massa ini yang miliki tujuan agar teori
ralat dapat diaplikasikan dipenulisan karya ilmiah, tujuan lain dari teori ralat digunakan pada
Praktikum Densitas Massa adalah agar dapat menghitung dan membedakan antara
pengukuran tunggal dan berulang.
Hasil dari perhitungan densitas massa pada setiap cairan yang di beri lempengan adalah

BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
a. Mengerti dan memhami serta dapat mentukan cara dan penghitungan Densitas Massa.
b. Dapat mengaplikasikan teori ralat dalam melakukan praktikum.
c. Memahami dan menguasai cara penulisan ilmiah.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. HUKUM ARCHIMEDES


Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda
yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda
tersebut akan menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Besarnya gaya
apung yang diterima, nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda
tersebut (berat = massa benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah gaya yang
bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya apung ke atas).

Gambar-1 Skema hukum Archimides

Densitas massa dapat ditentukan oleh hukum archimides karena densitas masa
adalah masa benda tiap volume, yang memiliki rumus

𝑚
𝜌= (𝑘𝑔/𝑚³)
𝑣

Berikut ini adalah skema percobaan untuk menghitung densitas suatu benda:

Gambar-2 Skema percobaan densitas suatu benda


Dengan rumus apabila keaadaan tanpa zat cair adalah

∑𝐹 = 0
𝑇₁ = 𝑀𝑔
Dan jika keaadan dengan zat cair menggunakan rumus

∑𝐹 = 0

𝐵 + 𝑇₂ = 𝑀𝑔
𝐵 = 𝑀𝑔 − 𝑇₂ = 𝑇₁ − 𝑇₂
Besar B adalah besar gaya Buoyant yang mrupakan besar gaya reaksi zat cair.
Karena T₁ dan T₂ masing masing dihitung dengan menggunakan neraca teknis
makan variable yang teruku adalah massa, sehingga besar massa zat cair dapat
ditentkan dari
𝐵
= 𝑀𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 = 𝑀𝑇₁ − 𝑀𝑇₂
𝑔

BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1. ALAT DAN BAHAN


 Neraca quadrouple beam balance
 Jangka sorong
 3 buah lempeng zat padat
 Gelas ukur
 Air

3.2. LANGKAH EKSPERIMEN


 Dihitung panjang, lebar, dan tinggi lempengan batang zat padat sekali
pengukuran kemudian dihitung volume lempengan
 Dihitung massa lempengan batang zat padat
 Diukur massa air dan gelas
 Diukur gaya buoyant per konstanta percepatan gravitasi
 Diukur massa kenaikan zat cair dan densitasnya menggunakan persamaan
𝑚
𝜌=
𝑣
 Dilakukan percobaan untuk zat cair lain.
BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Data
Data Ketentuan
Panjang balok 3,9
Lebar balok 2,7
Tebal balok 2,2
Massa balok 69,33
Massa balok dalam air 46,37
Masa beker kosong 57,05
Masa beker + air 74,18
Diameter beker 5,782
Tinggi air 0,631

B. Perhitungan

 Teori
69,33 − 46,37
𝜌=
23,166
22,96
𝜌=
23,166

𝜌 = 0,991
𝜕𝜌 𝜕𝑉
∆𝜌 = | ∆𝑚| + | ∆𝑉|
𝜕𝑚 𝜕𝑉

1 𝑚
∆𝜌 = | ∆𝑚| + |− 2 ∆𝑉|
𝑉 𝑉

1 22,96
∆𝜌 = | 0,01| + |− 0,083|
23,17 (23,17)2

∆𝜌 = 0,00043 + 0,00355

𝑔𝑟𝑎𝑚
∆𝜌 = 0,00398
𝑐𝑚3

V=PxLxT
= 3,9 x 2,7 x 2,2
= 23,166 cm 3
𝜕𝑉 𝜕𝑉 𝜕𝑉
|∆𝑉 | = | ∆𝑝| + | 𝜕𝑙 ∆𝑙| + | 𝜕𝑡 ∆𝑡|
𝜕𝑃

= |𝑙. 𝑡. ∆𝑝| + |𝑝. 𝑡. ∆𝑙 | + |𝑝. 𝑙. ∆𝑡|

= |2,7𝑥 2,2 𝑥 0,005| + |3,9 𝑥 2,2 𝑥 0,005| + |3,9 𝑥 2,7 𝑥 0,001|

= |0,0297| + |0,0429| + |0,0105|

|∆𝑉| = 0,0831 𝑐𝑚3

(𝑉 ± ∆𝑉) = (23,166 ± 0,0831) 𝑐𝑚³

 Eksperimen
M = 74,18 – 57,05
= 17,13
V = 𝜋 x 𝑟2 x t
= 3,14 x (2,891)2 x 0,631
= 16,548 cm3
|∆𝑣| = √|(2𝜋𝑟𝑡)2 (∆𝑟)2 | + |(𝜋𝑟 2 )2 (∆𝑡)2 |

|∆𝑣| = √|(2 . 3,14 . 2,891 . 0,631)2 (0,005)2 | + |(3,14 . 2,8912 )2 (0,001)2 |

|∆𝑣| = √|(11,456) 𝑥 0,000025| + |(688,7342)(0,000001)|

|∆𝑣| = √|0,0002864| + |0,0006887342|

|∆𝑣| = 0,0009751
𝑚
 𝜌= 𝑉

17,13
𝜌=
16,56

𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌 = 1,034
𝑐𝑚3
𝜕𝜌 𝜕𝜌
 |∆𝜌| = | . ∆𝑚| + | . ∆𝑣|
𝜕𝑚 𝜕𝑣

1 𝑚
= |𝑣 . ∆𝑚| + |𝑣 2 . ∆𝑣|

1 17,13
≅| . 0,005| + | . 0,0009751|
16,548 (16,548 )2
17,13
≅ |0,0003| + |273,8363 . 0,975 𝑥 10−3 |

= (0,0003) + (0,0609 x 10−3 )


= (0,0003) + (0,0000609)
= 0,0003609
|∆𝜌1| = 0,0003609 gr/cm³

BAB V
KESIMPULAN

Dengan demikian, bahwa dengan penjelasan Mekanika Klasik dapat menentukan Gaya
Buoyant dan juga dapat mentukan massa jenis zat cair, karena mekanika klasik adalah hukum
gerak newton yang mempelajar tentang benda yang bergerak. Sehingga nantinya dapat
mentukan densitas massa suatu benda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Galih, Valentinus dan Endah Purnomosari. 2015.”Pengantar Eksperimen Fisika
(untuk SMA/S1)”.Yogyakarta: CV. Mulia Jaya

Anda mungkin juga menyukai