Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum “Fisika Dasar”

Modul M2 – Modulus Elastisitas Young


Dzulfikri Shofwan Makarim/23513063
Asisten : Mita Maharani Maysnaini
Tanggal Praktikum : 5 Oktober 2023
Prodi Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik Siipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia

Abstrak – Praktikum bertujuan untuk memahami konsep dari hukum Hooke dan
bagaimana cara kerja modulus elastistas Young bekerja pada dunia nyata. Percobaan ini
melibatkan alat ukur dengan tingkat keteliitian yang baik karena besarnya perubahan yang
terjadi hanya dapat diukur dengan alat tersebut atau yang lebih baik.
Alat dan bahan dalam praktikum ini terhitung sederhana dan tidak banyak. Hanya
memerlukan ketelitian dan cara pembacaan alat yang baik. Bahan yang akan kita uji dalam
praktikum kali ini ialah kawat tembaga (Cu) yang dapat kita jumpai pada kabel listrik. Alasan
penggunaaan nya ialah mudah dijumpai, dan memiliki sifat cukup elastik namun kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari, modulus Young ini dapat menjadi parameter dan acuan
dalam pembuatan dan perhitungan barang-barang tertentu. Seperti contohnya, pada pegas besi
dalam shock breaker motor, perhitungan elastisitas bahan bangunan, jarak lemparan anak panah
berdasarkan tingkat keelastisan busur dan lain sebagainya.

Kata kunci – hukum Hooke; modulus Young; elastisitas; tegangan; regangan


I. PENDAHULUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah memahami bagaimana cara kerja dan dasar dari hukum Hooke
yang kita terapkan pada modulus elastisitas Young. Kabel tembaga (Cu) digunakan sebagai bahan
percobaan pengukuran besarnya modulus elastisitas Young. Dalam pengukuran, praktikan perlu untuk
selalu memerhatikan detail percobaan.
Latar belakang praktikum ini dimaksudkan agar mahasiswa memahami konteks peerapan
hukum Hooke dan moduus Young pada kehidupan, khususnya dunia kerja pada bidang teknik
lingkungan. Contoh penerapan penggunaan modulus Young pada kehidupan sehari-hari ialah peregangan
jembatan, kabel listrik, dan rel, lalu pegas (per) pada shock breaker kendaraan, uji ketahanan bahan
bangunan seperti rangka logam pada fondasi rumah dan gedung, dan masih banyak lagi.
Hukum Hooke mengasumsikan bahwa kekuatan regangan elastis sebanding dengan perubahan
relatif pada panjang batang (Landau, dkk., 1965). Bayangkan sebuah pegas heliks melingkar tertutup
dengan panjang l dan diameter eksternal d, digantungkan pada penyangga tetap. Setelah sebuah benda
dengan berat W digantung dari ujung bawah pegas, hukum Hooke mengatakan bahwa

E=k 0 + k ⋅W ……………………………………………………………………….(1)

dengan k0 adalah kesalahan pengukuran dan k adalah parameter yang menyatakan elastisitas
pegas (Timoshenko, 1953, pp. 17-20). Parameter ini meningkat ketika l meningkat sesuai dengan hukum

k =k 1 .l ………………………………………………………………………………. (2)

dengan k1 merupakan parameter yang mewakili efek pada elastisitas semua faktor selain l
(Wahl, 1963). Persamaan 1 dan 2 menyiratkan

E=k 0 + k 1 ⋅l ⋅W ……………………………………………………………………(3)

Dimana,
E = modulus elastisitas (Pa)
W = gaya berat = m.g (N)
l = panjang pegas (m)
d = diameter pegas (m)
k0 = kesalahan pengukuran
k = parameter elastisitas pegas
k1 = parameter elastisitas selain pegas bahan (l)

(Cocco, dkk., 2010).

Modulus elstisitas Young adalah perbandingan antara tegangan dengan regangan aksial dalam
deformasi yang elastis, (dapat) dinyatakan dalam satuan MPa (SNI 2826-2008). Modulus Young dapat
dipahami sebagai tingkat kekakuan suatu material dalam menahan suatu gaya. Modulus Young memiliki
beberapa aspek yang menjadi dasaran elastisitas yaitu modulus pejal (bulk modulus), modulus geser,
modulus sekan, dan modulus tangen. Semakin besar nilai modulus Young, maka berbanding lurus
dengan kecilnya perubahan bentuk/panjang bahan ketika diberi gaya. Besarnya pertambahan panjang
(Δl) suatu benda ketika merenggang berbeda pada setiap bendanya. Dapat kita lihat pada saat kita
menarik sebuah karet gelang yang bersifat elastik berbeda dibanding merenggangkan sebuah per besi
dimana memerlukan gaya yang berkali lipat lebih besar. Modulus elastisitas Young sendiri dihitung
berdasarkan besarnya tegangan (stress) dibanding dengan besarnya regangan (strain).
Tegangan (stress) dapat didefinisikan sebagai besarnya gaya yang diberikan pada tiap satuan
luas, biasa dihitung dengan satuan pound per square (psi) atau juga Newton per meter persegi (N/m 2) –
yang dikenal juga dengan satuan Pascal (Pa). Sedangkan regangan (strain) adalah besarnya pertambahan
panjang suatu benda ketika berada dalam kondisi tegangan (stress) dengan mengukur jumlah deformasi
bahan percobaannya dibanding dengan panjang mula-mula bahan tersebut.
Tegangan bisa kita rumuskan dengan gaya (F) dibagi dengan luas permukaan yang diberi gaya
(A) atau kita tuliskan
F
σ= ………………………………………………………………………………. (4)
A
Kemudian, regangan bisa kita tuliskan sebagai pertambahan panjang (ΔL) dibagi dengan
panjang mula-mula (L0) yang kita tuliskan

∆l
ε= ………………………………………………………………………..(5)
l0

Masukkan rumus tersebut pada persamaan modulus Young, maka kita dapatkan rumus berikut

F
stress σ A F . L0
E= = = = …………………………………………(6)
strain ε ∆ L A . ∆ L
L0

Dengan,
E = nilai elastisitas Young (Pa atau N/m2)
F = gaya yang diberikan (N)
A = luas permukaan (m2)
ΔL = besar perubahan panjang kawat = Lakhir – L0 (m)
L0 = panjang kawat mula-mula (m)

(Ramadan, –)

Alasan mengapa jurnal ini memiliki nilai penting adalah agar menjadi sebuah pemahaman
umum bahwa modulus Young, yang diwakilkan dengan gaya elastis bagi masyarakat umum memiliki
berbagai penerapan dan rumusan untuk pemanfaatan yang lebih spesifik dan pencegahan dari kecelakaan
atau bencana yang terjadi.
II. METODE PRAKTIKUM
Berikut adalah alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum modulus Young ini.

Gambar 1. Mikrometer sekrup + waterpass / mikrometer air

Sumber : foto pribadi

Gambar 2. kabel tembaga (Cu)

Sumber : foto pribadi

Gambar 3. wadah beban

Sumber : foto pribadi


Gambar 4. neraca ohauss tiga lengan

Sumber : foto pribadi

Gambar 5. beban / anak timbangan

Sumber : foto pribadi

Gambar 6. jangka sorong

Sumber : foto pribadi

Gambar 7. Meteran

Sumber : foto pribadi


Berikut diagram alir (flowchart) percobaan Modulus Young ini.

Beban 2 ditambahkan
Menyiapkan alat dan dan mikrometer
Mencatat hasil yang
bahan praktikum diputar kembali,
muncul
sesuai petunjuk. kemudian hasil
dicatat

Menguji ulang massa Beban 1 diletakkan


Beban 3 ditambahkan
beban yang dan mikrometer
dan mikrometer
diberikan, sehingga diputar hingga
diputar kembali, lalu
mendapat nilai yang gelembung berada di
hasil dicatat.
tepat dan sesuai tengah waterpass.

Mikrometer air
Mencatat hasil Percobaan diulangi
diputar, hingga
dengan nilai awal sebanyak 3 kali,
gelembung pada
pengukuran dijadikan untuk mendapatkan
waterpass tepat di
acuan nilai rerata yang baik.
tengah.
III. DATA PERCOBAAN
Table 1. Data percobaan Modulus Young

Hasil mikrometer Rerata


Massa
NO mikrometer
(gram)
(mm)
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

11,39 – 11,12 = 11,335 – 11,14 = 11,455 – 11,28 =


1 100,6 0,21
0,27 0,195 0,175
11,59 – 11,12 = 11,55 – 11,14 = 11,58 – 11,28 =
2 199,3 0,39
0,47 0,41 0,3
11,72 – 11,12 = 11,70 – 11,14 = 11,74 – 11,28 =
3 296,45 0,54
0,6 0,56 0,46

Panjang kawat = 139 cm = 1,39 m


Diameter kawat = 0,88 mm = 8,8 x 10-4 m
IV. ANALISIS DATA

1) Menentukan nilai rerata dan ketidakpastian ( ∆ l dan ∆ ∆ l )


a. Untuk massa beban 1 (100,6 gram)
2
Δl (mm) ∆ l−∆ l |∆ l−∆ l|
0,27 0,057 0,003249

0,195 -0,018 0,000324

0,175 -0,038 0,001444

∑ ¿ 0 ,64 ∑ ¿ 0,005017
ΣΔl −4
∆ l= =0,213 mm=2, 13 ×10 m
n ( jumlah data )

∆ ∆ l=
√ ∑ (∆ l−∆ l)2 =
n−1 √ 0,005017
2
=0,05008 mm=0,5008 ×10 m
−4

Sehingga diperoleh nilai rerata beserta ketidakpastiannya ( ∆ l ± ∆ ∆ l ) sebesar


(2,13 ± 0,501 x 10-4 m).

b. Untuk massa beban 2 (199,3 gram)


2
Δl (mm) ∆ l−∆ l |∆ l−∆ l|
0,47 0,077 0,005929

0,41 0,017 0,000289

0,3 -0,093 0,008649

∑ ¿1 , 18 ∑ ¿ 0,014867
ΣΔl −4
∆ l= =0,393 mm=3 ,93 × 10 m
n ( jumlah data )

∆ ∆ l=
√ ∑ (∆ l−∆ l)2 =
n−1 √ 0,014867
2
=0,0862 mm=0 , 86 ×10 m
−4

Sehingga diperoleh nilai rerata beserta ketidakpastiannya ( ∆ l ± ∆ ∆ l ) sebesar


(3,93 ± 0,86 x 10-4 m).

c. Untuk massa beban 3 (296,45 gram)


2
Δl (mm) ∆ l−∆ l |∆ l−∆ l|
0,6 0,06 0,0036

0,56 0.02 0,0004

0,46 -0,08 0,0064

∑ ¿ 0,162 ∑ ¿ 0,0104
ΣΔl −4
∆ l= =0 , 54 mm=5 , 4 ×10 m
n ( jumlah data )
∆ ∆ l=
√ ∑ (∆ l−∆ l)2 =
n−1 √0,0104
2
=0,07211 mm=0,7211× 10 m
−4

Sehingga diperoleh nilai rerata beserta ketidakpastiannya ( ∆ l ± ∆ ∆ l ) sebesar


(5,4 ± 0,72 x 10-4 m).

2) Menentukan luas penampang kawat (A)


1 2 1 −4 2 −8 2
A= . π . d = .3 ,14 . (8 , 8× 10 m) =60,7904 × 10 m
4 4

3) Menghitung nilai modulus Young dan ketidakpastiannya (E dan ΔE)


a. Untuk massa beban 1 (100,6 gram / 0,1006 kg)
F . L m. g . L 0,1006 . 9 ,8 . 1 ,39 10 2
E= = = =1,058 ×10 N /m
A . ∆ l A . ∆ l 60 , 79× 10 . 2 ,13 ×10
−8 −4

√| | | |
2 2
δE 2 δE 2
∆ E= |∆ m| + |∆ ∆ l|
δm δ∆l

√| | | |
2 2
g.L 2 −m . g . l 2
∆ E= |∆ m| + |∆ ∆ l|
A .∆l A .(∆ l)
2

√| | | |
2 2
9 , 8 . 1 ,39 2 −0,1006 .9 , 8 . 1 ,39 2
−8 −4
|5 ×10−5| + −8 −4 2
|5,008 ×10−5|
60 ,79 ×10 .2 , 13 ×10 60 ,79 × 10 .(2 ,13 × 10 )

¿ √ 1,107 ×1022 .25 ×10−10+ 24,689× 1026 .25 , 08 ×10−10


¿ √ 0,27669 ×1014 +61.969 , 64 × 1014
7
¿ 248,9376 ×10

NB : Δm (diperoleh dari ½ nst)

Maka, diperoleh nilai modulus Young beserta ketidakpastiannya sebesar


(1,058 x 1010 ± 248,94 x 107 N/m2 atau 10,58 GPa ± 248,94 x 101 MPa)

b. Untuk massa beban 2 (199,3 gram/0,1993 kg)


F . L m. g . L 0,1993 . 9 , 8. 1 , 39 10 2
E= = = =1,136 ×10 N /m
A . ∆ l A . ∆ l 60 , 79× 10 . 3 , 93× 10
−8 −4

√| | | |
2 2
δE 2 δE 2
∆ E= |∆ m| + |∆ ∆ l|
δm δ∆l

√| | | |
2 2
g.L 2 −m . g . l 2
∆ E= |∆ m| + |∆ ∆ l|
A .∆l A .(∆ l)
2

√| | | |
2 2
9 ,8 . 1 ,39 2 −0,1993 . 9 , 8 .1 , 39 2
−8 −4
|5× 10−5| + −8 −4 2
|8 , 62 ×10−5|
60 ,79 ×10 .3 , 93 ×10 60 , 79 ×10 .(3 , 93 ×10 )

¿ √ 32,511×1020 .25 × 10−10 +8,361 ×1026 .74,3044 × 10−10


¿ √ 0,08128 ×1014 +62.126,429 ×10 14
7
¿ 249,251901 ×10

NB : Δm (diperoleh dari ½ nst)

Maka, diperoleh nilai modulus Young beserta ketidakpastiannya sebesar


(1,136 x 1010 ± 249,25 x 107 N/m2 atau 11,36 GPa ± 249,25 x 101 MPa)

c. Untuk massa beban 3 (296,45 gram/0,2965 kg)


F . L m. g . L 0,2965 . 9 , 8 .1 , 39 10 2
E= = = =1,230 ×10 N /m
A . ∆ l A . ∆ l 60 , 79× 10 . 5 , 4 ×10
−8 −4

√| | | |
2 2
δE 2 δE 2
∆ E= |∆ m| + |∆ ∆ l|
δm δ∆l

√| | | |
2 2
g.L 2 −m . g . l 2
∆ E= |∆ m| + |∆ ∆ l|
A .∆l A .(∆ l)
2

√| | | |
2 2
9 , 8. 1 , 39 −5 2 −0,2965 . 9 ,8 . 1 ,39 −5 2
−8 −4
|5 ×10 | + −8 −4 2
|7,211×10 |
60 ,79 ×10 .5.4 × 10 60 ,79 ×10 .(5 , 4 ×10 )

¿ √ 17 , 22× 1020 . 25 ×10−10+2,2785 ×10 26 . 51,9985 ×10−10


¿ √ 0,04305 ×10 +11.847,8582 × 10
14 14

7
¿ 108,868 ×10

NB : Δm (diperoleh dari ½ nst)

Maka, diperoleh nilai modulus Young beserta ketidakpastiannya sebesar


(1,230 x 1010 ± 108,87 x 107 N/m2 atau 12,30 GPa ± 108,68 x 101 MPa )

4) Membuat grafik hubungan antara gaya yang bekerja (F) dengan nilai perubahan panjang (Δl)
Grafik Perbandingan antara gaya (F) dengan
besar perubahan panjang (ΔL)
Pertambahan Panjang (Δl)

Besar perubahan panjang kawat (x 10-3 m)


6
5.4
5
3.93
4

3
2.13
2

0
B1: 100,6 gr B2: 199,3 gr B3: 296,45 gr
Gaya yang diberikan (F=W=m.g)

Grafik 1. Perbandingan antara gaya dengan nilai elastisitas Young


V. PEMBAHASAN
Praktikum M2 ini bertujuan untuk mengetahui nilai modulus Young suatu bahan, dimana akan
diujicobakan menggunakan penambahan beban sebagai gaya penarik yang menyebabkan perubahan
panjang bahan percobaan tersebut. Dalam instalasi percobaan, kawat tembaga yang diuji diikat pada
suatu tiang kemudian dijulurkan hingga kebawah lalu dipasang pada sebuah mikrometer air yang diberi
wadah beban. Pertama, kita perlu menstabilkan / memasang mikrometer air hingga gelembung pada
waterpass tepat pada posisi tengah.
Kemudian, dapat kita lakukan uji coba pemberian beban sebagai sarana pengujian penambahan
panjang bahan sebagai pengukuran kadar elastisitas bahan tersebut. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali,
dengan 3 variasi beban. Standar beban yang diberikan per beban sebesar 100 gram, namun karena faktor
lain beban ditimbang kembali sehingga mengalami penurunan atau penambahan.
Pada beban 1, didapatkan 100,6 gram dan diujikan pada wadah beban uji hingga mikrometer
menunjukkan angka hasil yang telah direratakan setelah 3 pengulangan sebesar 2,31 x 10-4 m atau 0,231
mm. Kemudian, ditambahkan beban kedua (2) dengan massa 98,7 gram sehingga terdapat 199,3 gram
pada wadah beban. Mikrometer diputar hingga waterpass kembali stabil dan gelembung tepat di tengah
yang direratakan setelah 3 pengulangan sebesar 3,93 x 10-4 m atau 0,393 mm. Terakhir, ditambahkan
beban ketiga (3) dengan massa 97,15 sehingga total terdapat 296,45 gram pada wadah beban. Stabilkan
kembali mikrometer hingga menunjukkan angka tepat dan diulangi sebanyak 3 kali untuk mendapatkan
rerata nilai sebesar 5,4 x 10-4 atau 0,54 mm.
Error yang dapat terjadi pada percobaan praktikum ini diantaranya,
a) Tidak telitinya praktikan dalam membaca perhitungan;
b) Alat ukur mengalami kerusakan pengujian;
c) Penambahan beban yang tidak didetailkan (98,7 dibulatkan pada 100);
d) Kesalahan pada analisis data, dimana terdapat perbedaan nilai modulus Young bahan secara
universal dengan hasil nilai modulus Young pada percobaan.

Grafik Perbandingan antara gaya (F) dengan


besar perubahan panjang (ΔL)
Pertambahan Panjang (Δl)
Besar perubahan panjang kawat (x 10-3 m)

6
5.4
5
3.93
4

3
2.13
2

0
B1: 100,6 gr B2: 199,3 gr B3: 296,45 gr
Gaya yang diberikan (F=W=m.g)

Grafik 2.Tabel perbandingan pertambahan panjang (Δl) dibanding gaya yang diberikan (F)

Berdasarkan pada grafik diatas, kita dapat menilai adanya (kemungkinan) perubahan pada nilai
modulus elastisitas Young bergantung pada massa yang diberikan. Hal ini disebabkan prinsip hukum
Hooke, dimana sebuah benda memiliki fase elastik (dapat bertambah dan kembali ke semula) hingga
fase plastik (dapat bertambah panjang dan tetap) dan akhirnya fase patahan (crack).
Gambar 8. Grafik Modulus Young

Sumber : https://fisikasekolahasik.blogspot.com/2020/08/elastisitas.html

Prinsip kerja pada percobaan agar selalu menjadi perhatian praktikan dalam setiap
praktikumnya. Beberapa prinsip kerja yang perlu diperhatikan diantaranya.
a) Berhati-hati dan tidak bercanda ketika berada dalam laboratorium;
b) Memerhatikan detail reaksi atau kejadian yang ada;
c) Selalu melaporkan bilamana ada kejanggalan atau sesuatu yang tidak diketahui kepada
asisten laboratorium;
d) Teliti dan beruntut dalam percobaan dan tidak terburu-buru dalam mengeksekusi suatu hal;
Beberapa contoh prinsip kerja tersebut bertujuan untuk kebaikan dan keamanan diri dan
sekitar. Dengan adanya prinsip kerja, kita dapat memiliki kesehatan mental yang lebih baik, kedisiplinan
dan ketelitian dalam melakukan percobaan, dan bentuk kesungguhan kita dalam mengerjakan sesuatu.
Kesesuaian teori antara modul dan contoh dibanding dengan hasil percobaan dapat dikatakan
sama. Namun, pada hasil perhitungan analisis data didapati suatu anomali perhitungan dimana
didapatkan rerata 1,1 x 1010 N/m2 sebagai nilai modulus Young kawat tembaga yang diuji. Dimana hasil
perhitungan universal menunjukkan nilai 11 x 1010 N/m2. Selain hal tersebut, bisa dikatakan kesesuaian
teori berada pada tingkat sangat sesuai.
Pada terapan sehari-harinya, kita dapat mengaplikasikan besarnya nilai modulus elastistas
Young dalam pengukuran berbagai hal, seperti pengujian elastisitas karet, lalu pegas dalam shock
breaker pada kendaraan, bahan bangunan seperti rangka logam pada atap untuk menilai kekokohan
bahan tersebut, juga pada busur panah, dan masih banyak lainnya.
VI. KESIMPULAN
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat memahami bagaimana kerja modulus Young
dalam kehidupan nyata sehari-hari. Praktikan dinilai berhasil ketika berhasil memahami dengan baik
materi praktikum dengan bentuk penganalisisan yang baik serta pemaparan yang jelas dan sesuai.
Banyak sedikitnya error/galat yang terjadi dapat menjadi tolak ukur pemahaman praktikan
terhadap materi praktikum modulus Young ini. Adanya perbedaan hasil nilai modulus Young pada
praktikum ini masih menjadi tugas bagi praktikan.

VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Laboratorium Fisika Dasar Terpadu UII. 2023. Modul Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta:
Laboratorium Fisika Dasar Universitas Islam Indonesia.
[2] K.M., Erokhin, et co. 2018. Relation between the Young's Modulus in Hooke's Law and the Binding
Energy of a Single Atom in Solid. IJARPS.
[3] Timoshenko, S. P. 1953. History of strength of materials. New York: McGraw-Hill.
[4] Whal, A. M. 1963. Mechanical Springs. New York: McGraw-Hill.
[5] Cocco, Alberto and Cesare Masin, Sergio. 2010. The Law of Elasticity. Psicologica : International
Journal of Methodology and Experimental Psychology.
[6] K. Gulo, Nidar, et co. 2020. Pengukuran Modulus Young Senar Pancing dengan Metode Analisis
Frekuensi Dawai. Jurnal Kumparan Fisika Universitas Negeri Bengkulu.
[7] Dian Ramadan, Arif. __. Pengertian Modulus Young. Academia.edu.
https://www.academia.edu/9051243/Pengertian_Modulus_Young_Modulus_Young
[8] Andi. __. Modulus Elastisitas. Academia.edu.
https://www.academia.edu/30766298/MODULUS_ELASTISITAS

Anda mungkin juga menyukai