Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MENENTUKAN KOEFISIEN ELASTIS

Disusun Oleh :

TEKNIK ELEKTRO A

Kelompok : I

MUHAMMAD YAKUB 223180001

MUHAMMAD FATIR FATUR RAHMAN 223180002

NURHAMDI 223180003

AHMAD KAMIL M 223180004

M. ADITYA SAPUTRA 223180005

MUH. RAFLI 223180007

MUHAMMAD DANI AHMAD 223180008

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.
Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya,Laporan yang berjudul, menentukan
koefisien elastis dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap Laporan ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniakan kepada kami
sehingga Laporan ini dapat kami susun melalui beberapa sumber, yakni melalui
Praktikum Fisika Dasar.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas Laporan ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami,Ibu Fauzia A S.Pd.,M.Si selaku
dosen pengampuh praktikum fisika, serta kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal.

Harapan kami informasi dan materi yang terdapat dalam Laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan laporan kami selanjutnya.

Demikian laporan ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan atau pun ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada laporan ini,
kami mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya laporan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Parepare, 24 Januari 2024

Penulis

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1
1.2 TUJUAN..............................................................................................................1
1.3 TEORI RINGKAS...............................................................................................2
1.4 ALAT DAN BAHAN..........................................................................................5
1.5 METODE PERCOBAAN....................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..................................................................................................................7
2.1 TABEL PENGAMATAN....................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................10
3.3 Dokumentasi...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Latar belakang dari percobaan ini adalah untuk menentukan
koefisien elastisitas dengan menggunakan hukum Hooke dan modulus
Young. Percobaan dilakukan untuk memahami hubungan antara pertambahan
panjang kawat dengan jumlah beban yang diberikan, serta untuk mempelajari
metode pengukuran dan pengamatan yang terkait dengan hukum Hooke dan
modulus Young. Selain itu, percobaan ini juga bertujuan untuk melatih
mahasiswa dalam membuat grafik, mempertimbangkan pengaruh
penambahan beban terhadap kawat, mencari modulus Young untuk baja dan
tembaga, serta menghitung perpanjangan kawat dengan parameter yang
diberikan.

I.2. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
a. Mampu menunjukkan hubungan antara teori dan praktek tentang
Modulus Young.
b. Mampu menerapkan konsep dari Hukum Hooke
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Menggunakan rumus dan teori yang berhubungan dengan elastisitas.
b. Menghitung konstanta pegas dengan menggunakan Hukum Hooke
c. Menggambarkan skema grafik antara pertambahan panjang pegas
dan jumlah beban.
d. Menarik kesimpulan dari Modulus Young.

I.3. TEORI RINGKAS


Ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika
sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan

1
perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Benda-benda elastis juga
memiliki batas elastisitas. Ada 2 macam benda yaitu: benda elastis dan benda
plastis (tak elastis Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda
untuk kembali ke bentuk awalnya).

1. HUKUM HOOKE
Pertambahan panjang yang timbul berbanding lurus dengan gaya
tarik yang diberikan. Hal ini pertama kali diselidiki pada abad 17 oleh
seorang arsitek berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke.
Hooke menyelidiki hubungan antara gaya tarik yang diberikan pada
sebuah pegas dengan pertambahan panjang pegas tersebut.

Hooke menemukan bahwa pertambahan panjang pegas yang timbul


berbanding lurus dengan gaya yang diberikan.
Secara umum apa yang ditemukan Hooke bisa dinyatakan sebagai berikut:
F = k. x
Keterangan:
F = gaya yang diberikan pada pegas (N)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)

2. ENERGI POTENSIAL PEGAS


Besar energi potensial sebuah pegas dapat dihitung dari grafik
hubungan gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang
pegas tersebut.

Ep = ½ F . x
= ½ (k . x) . x

Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (joule)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)

2
Modulus ElastisitasYang dimaksud dengan Mosdulus Elastisitas
adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus ini dapat
disebut dengan sebutan Modulus Young. Modulus young terbagi dua:

1. Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan
adalah N/m2
2. Regangan (Strain)
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu
batang terhadap panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya.

Dari kedua persamaan di atas dan pengertian modulus


elastisitas, kita dapat mencari persamaan untuk menghitung besarnya
modulus elastisitas, yang tidak lain adalah:

Satuan untuk modulus elastisitas adalah N/m2

Perubahan Panjang
Regangan=
Panjang Awal

∆L
e=
L0

3. MODULUS YOUNG
Modulus Young dapat diartikan secara sederhana, yaitu adalah
hubungan besaran tegangan tarik dan regangan tarik. Lebih jelasnya adalah
perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. Modulus Young
sangat penting dalam ilmu fisika karena setelah mempelajarinya, kita bisa
menggunakannya untuk menentukan nilai kelastisan dari sebuah benda.

F .l 0
y=
A.∆ L

3
4. RANGKAIAN PEGAS
Suatu rangakaian pegas pada dasarnya tersusun dari susunan seri
dan atau susunan paralel.

1. Susunan Seri
Saat pegas dirangkai seri, gaya tarik yang dialami tiap pegas sama
besarnya dan gaya tarik ini = gaya tarik yang dialami pegas pengganti
( F1 = F2 = ....Fn). Pertambahan panjang pegas pengganti seri = total
pertambahan panjang tiap – tiap pegas ( = x1 + x2 + ..... xn) maka nilai
konstanta pengganti = total dari kebalikan tiap – tiap tetapan pegas (
1/ks = 1/k1 + 1/k2 + ....1/kn ).
2. Susunan Paralel
Saat pegas dirangkai paralel, gaya tarik pada pegas pengganti F = total
gaya tarik pada tiap pegas ( F = F1 + F2 + ....F ). Pertambahan panjang
tiap pegas sama besarnya ( xtotal = x1 + x2 + ..... xn ) maka nilai
konstanta pengganti = total dari tetapan tiap – tiap pegas (kp = k1 + k2
+ .... kn).

I.4. ALAT DAN BAHAN


Tabel I.1 alat dan bahan

No. NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1 Mikrometer skrup 1 buah
2 Pegas 1 buah
3 Tiang statif 1 buah
4 Pemberat 1set
5 Mistar 1 buah

4
I.5. METODE PERCOBAAN
 Hukum Hooke
1. Mula-mula ukur panjang pegas
2. Periksalah apakah pegas berada dalam posisi yang tepat
3. Pasangkanlah beban dengan massa yang 100 gram yang di gantungkan
pada pegas
4. Ukurlah pertambahan pegas (∆ L)
5. Catatlah dalam tabel perolehan data
6. Ulangi langkah ke-2,3,4 dan 5 dengan massa 130, 160, 190, dan 220
gram
 Modulus young
1. Mula-mula ukur panjang pegas
2. Ukurlah diameter pegas dengan menggunakan mikrometer sekrup
3. Pasanglah beban dengan massa 70 gram yang digantukan pada pegas
4. Ukurlah pertambahan pegas (∆ L ¿
5. Catatlah dalam tabel perolehan data
6. Ulangi langkah ke-2, 3, 4, dan 5 dengan massa 120, 170, 220, dan 270
gram

I.6. ANALISIS DATA


Tabel I.2. Hukum hooke
No Massa (gr) ℓ0 (cm) ∆ l(cm) l 1 (cm)
1 100 31,5 0,5 32
2 130 31,5 1,5 33
3 160 31,5 3,6 35,2
4 190 31,5 5,8 37,3
5 220 31,5 7,8 39,3

5
Tabel I.3. Modulus young

No Massa (gr) l 0 (cm) ∆ l(cm) l 1 (cm)


1 70 31,5 0,1 31,6
2 120 31,5 0,8 32,3
3 170 31,5 3,4 34,9
4 220 31,5 7,2 38,7
5 270 31,5 10,7 42,2

6
BAB II PEMBAHASAN

2.1 TABEL PENGAMATAN


Tabel II.1 Hukum Hooke

No Massa (gr) ℓ0 (cm) ∆ l(cm) l 1 (cm)


1 100 31,5 0,5 32
2 130 31,5 1,5 33
3 160 31,5 3,6 35,2
4 190 31,5 5,8 37,3
5 220 31,5 7,8 39,3

F = massa (kg) x grafitasi bumi (9,8 m/s2)


1. massa 100 gr = 0,1 kg
0,1 kg x 9,8 m/s2

=0,98 kg m/s2
2. massa 130 gr = 0,13 kg
0,13 kg x 9,8 m/s2

=1,274 kg m/s2
3. massa 160 gr = 0,16 kg
0,16 kg x 9,8 m/s2

=1,568 kg m/s2
4. massa 190 gr = 0,19 kg
0,19 kg x 9,8 m/s2

=1,862 kg m/s2
5. massa 220 gr = 0,22 kg
0,22 kg x 9,8 m/s2

=2,156 kg m/s2

7
k = F :∆ l
1. ∆ l 0,5 cm = 0,005 m
0,98 N : 0,005 m
=196 N/m
2. ∆ l 1,5 cm = 0,015 m
1,274 N : 0,015 m
=84,93 N/m
3. ∆ l 3,6 cm = 0,036 m
1,568 N : 0,036 m
=43,55 N/m
4. ∆ l 5,8 cm = 0,058 m
1,862 N : 0,058 m
=32,10 N/m
5. ∆ l 7,8 cm = 0,078 m
2,156 N : 0,078 m
=27,64 N/m

NO Massa (kg) l o (m) ∆ l(m) l 1 (m) F (N) K (N/m)


1 0,1 0,315 0,005 0,32 0,98 196
2 0,13 0,315 0,015 0,33 1,274 84,93
3 0,16 0,315 0,036 0,35 1,568 43,55
4 0,19 0,315 0,058 0,37 1,862 32,10
5 0,22 0,315 0,078 0,39 2,156 27,64

8
∆𝑙

0.09
0.078
0.08
0.07
0.058
0.06
0.05
0.04 0.036

0.03
0.02 0.015

0.01 0.005

0
0.1 0.13 0.16 0.19 0.22 massa

Tabel II.2 Modulus Young


No Massa (gr) l 0 (cm) ∆ l(cm) l 1 (cm)
1 70 31,5 0,1 31,6
2 120 31,5 0,8 32,3
3 170 31,5 3,4 34,9
4 220 31,5 7,2 38,7
5 270 31,5 10,7 42,2

Perhitungan Diameter Pegas:


Skala Utama = 7,5 mm
Skala Putar = 17 mm

Skala Utama + Skala Putar


A = 7,8 mm + (17 mm x 0,01 mm)
= 7,8 mm + 0,17 mm
= 7,67 mm

9
F = massa x grafitasi bumi (9,8 m/s2)
1. massa 70 gr = 0,07 kg
0,07 kg x 9,8 m/s2
=0,686
2. massa 120 gr = 0,12 kg
0,12 kg x 9,8 m/s2
=1,176
3. massa 170 gr = 0,17 kg
0,17 kg x 9,8 m/s2
=1,666
4. massa 220 gr = 0,22 kg
0,22 kg x 9,8 m/s2
=2,156
5. massa 270 gr = 0,27 kg
0,27 kg x 9,8 m/s2
=2,646

Y = F x ℓ0
A x ∆l
1. 0,686 x 3,15 m
7,67 m2 x 0,01 m
=281,734
2. 1.176 x 31,5 cm
7,67 mm x 0,8 cm
=3.863,78
3. 1.666 x 31,5 cm
7,67 mm x 3,4 cm
=23.263,18

10
4. 2.156 x 31,5 cm
7,67 mm x 7,2 cm
=63.752,38
5. 2.646 x 31,5 cm
7,67 mm x 10,7 cm
=116.275,658

NO Massa (kg) l o (m) ∆ l(m) l 1 (m) F (N) K (N/m)


1 0,1 0,315 0,005 0,32 0,98 196
2 0,13 0,315 0,015 0,33 1,274 84,93
3 0,16 0,315 0,036 0,35 1,568 43,55
4 0,19 0,315 0,058 0,37 1,862 32,10
5 0,22 0,315 0,078 0,39 2,156 27,64
∆𝑙

0.09
0.078
0.08
0.07
0.058
0.06
0.05
0.04 0.036

0.03
0.02 0.015

0.01 0.005

0
0.1 0.13 0.16 0.19 0.22 massa

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa koefisien elastisitas dari
bahan dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Hooke dan modulus Young.
Percobaan ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara pertambahan panjang
kawat dengan jumlah beban yang diberikan dapat direpresentasikan dalam bentuk
grafik. Selain itu, percobaan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
metode pengukuran dan pengamatan yang terkait dengan hukum Hooke dan
modulus Young. Dengan demikian, percobaan ini berhasil melatih mahasiswa
dalam membuat grafik, mempertimbangkan pengaruh penambahan beban
terhadap kawat, mencari modulus Young untuk baja dan tembaga, serta
menghitung perpanjangan kawat dengan parameter yang diberikan.

3.2 Saran
dalah untuk memperhatikan dengan seksama prosedur percobaan dan
langkah-langkah pengukuran yang tercantum dalam laporan percobaan. Pastikan
untuk mengikuti instruksi dengan teliti dan melakukan pengukuran dengan akurat.
Selain itu, pastikan untuk membuat grafik hubungan antara pertambahan panjang
kawat dengan jumlah beban sesuai dengan teori yang telah dipelajari. Jika
terdapat kesulitan dalam memahami konsep Modulus Young atau Hukum Hooke,

12
sebaiknya berkonsultasi dengan dosen atau asisten praktikum untuk mendapatkan
penjelasan lebih lanjut

DAFTAR PUSTAKA

13
3.3 Dokumentasi

14
15

Anda mungkin juga menyukai