KELOMPOK 2
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : AKBAR BIRRKAHFI
Dasar Teori
Analisis Data
pembahasan
format penulisan
PERCOBAAN I
ELASTISITAS
I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.1 Tujuan Pembelajaran Umum
Memahami konsep elastisitas suatu bahan melalui percobaan.
1.2 Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Mengamati sifat elastisitas bahan
2. Mengukur / menghitung elastisitas bahan
3. Membuat grafik hubungan antara tegangan dan renggangan.
F = -K∆x
Dengan:
F = gaya luar yang diberikan (N);
k = konstanta pegas (N/m); dan
∆x = perubahan panjang pegas (m).
ketika sebuah pegas diberi gaya luar dengan ditarik, maka pegas akan
mengeluarkan gaya yang besarnya sama dengan gaya luar yang menariknya,
tetapi arahnya berlawanan (aksi = reaksi).
III. Alat dan Bahan
1. Base A
2. Statif dengan 2 klem
3. Mistar (100 cm)
4. Kotak beban
5. Karet ban atau karet gelang (± 20 cm)
6. Jarum penunjuk skala
IV. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengukur Panjang karet mula-mula (lO). Kemudian catat panjangnya
3. Menimbang beban bermassa m, kemudian gantungkan beban tersebut
pada karet. Kemudian catat Panjang karet (l1)
4. Menghitung pertambahan panjang karet ( l= l1 – lO).
5. Menambahkan beban pada ujung karet sedikit demi sedikit. Setiap
beban yang ditambahkan, massanya dicatat. Begitu pula, catat panjang
karet setiap penambahan beban dan hitung pertambahan panjangnya.
6. Memasukkan data-data anda kedalam tabel pengamatan.
V. Hasil Pengamatan
5.1 Cara I
5.1.1 Karet gelang
p = 147 x 10-3 m
l = 0,3 x 10-3 m
lo = 147 x 10-3 m
NO m (gr) l (m) ∆l (m)
1. 5 x 10-2 195 x 10-3 48 x 10-3
2 10 x 10-2 295 x 10-3 148 x 10-3
3 15 x 10-2 396 x 10-3 249 x 10-3
4 20 x 10-2 472 x 10-3 325 x 10-3
5 25 x 10-2 545 x 10-3 398 x 10-3
5.2 Cara 2
5.2.1 Karet ban
p = 175 x 10-3 m
l = 0,5 x 10-3 m
lo = 167 x 10-3 m
NO m (gr) l (m) ∆l (m)
1. 5 x 10-2 170 x 10-3 3 x 10-3
2. 10 x 10-2 181 x 10-3 14 x 10-3
3. 15 x 10-2 191 x 10-3 24 x 10-3
4. 20 x 10-2 205 x 10-3 38 x 10-3
5. 25 x 10-2 220 x 10-3 53 x 10-3
= 100 x 10-2 N
F3 = 15 x 10-2 . 10
= 150 x 10-2 N
F4 = 20 x 10-2 . 10
= 200 x 10-2 N
F5 = 25 x 10-2 . 10
= 250 x 10-2 N
2) Menghitung Tegangan
𝐹
σ =𝐴
50 x 10^−2
σ1 = 44,1 x 10^−6
2.5
1.5
0.5
0
1.8 8.4 14.4 22.7 31.7
regangan (x10^-1)
6.2 Cara II
A. Karet Ban
1) Menghitung Gaya
F =m.g
F1 = 5 x10-2 . 10
=50 x 10-2 N
F2 = 10 x 10-2 . 10
= 100 x 10-2 N
F3 = 15 x 10-2 . 10
= 150 x 10-2 N
F4 = 20 x 10-2 . 10
= 200 x 10-2 N
F5 = 25 x 10-2 . 10
= 250 x 10-2 N
2) Menghitung Tegangan
𝐹
σ =𝐴
50 x 10^−2
σ1 = 87,5 x 10^−6
3
tenganan (x10^4 N/m^2)
2.5
1.5
0.5
0
1.8 8.4 14.4 22.7 31.7
regangan (x10^-2)
VII. Pembahasan
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke ukuran
dan bentuk semula setelah gaya dari luar dihilangkan. Bahan-bahan yang
memiliki kemampuan seperti itu disebut sebagai bahan elastis. Hukum yang
berlaku pada percobaan kali ini adalah hukum Hooke. Hukum Hooke
sendiri adalah hukum yang mengatur hubungan antara besarnya gaya yang
dibebankan pada pegas beserta peregangannya. Hukum Hooke hanya
berlaku pada benda-benda yang memiliki elastisitas atau kemampuan
elastis, contohnya pegas.
Dalam percobaan ini ada beberapa alat dan bahan yang kami
gunakan seperti, Base A berfungsi untuk menopang statif dan klem, statif
dengan 2 klem yang berfungsi sebagai penopang dan penjepit objek yang
digunakan dalam percobaan, physics string berfungsi untuk mengikat karet
pada statif dan mengikat pengait beban pada karet, beban (50-250gr)
berfungsi sebagai beban pada percobaan untuk melihat keelastisitasan objek
(karet ban & karet gelang), mistar 100 cm berfungsi untuk mengukur
Panjang awal karet dan pertambahan Panjang karet dalam percobaan, jangka
sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan karet ban dan karet gelang
dalam percobaan, pengait beban berfungsi untuk mengaitkan beb an dan
karet, dan gunting berfungsi untuk memotong physics string.
Adapun prosedur kerja yang kami lakukan dalam percobaan kali ini
yang pertama menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya mengukur panjang
karet mula-mula (lO), lalu catat panjangnya. Setelah itu timbang beban
bermassa m, kemudian gantungkan beban tersebut pada karet, dan catat
Panjang karet (l1). Setelah mencatat dilanjutkan dengan menghitung
pertambahan panjang karet ( l= l1 – lO). Lalu tambahkan beban pada ujung
karet sedikit demi sedikit. Setiap beban yang ditambahkan, massanya
dicatat. Dan catat juga pertambahan panjang karet pada setiap penambahan
beban lalu hitung pertambahan panjangnya. Kemudian memasukkan data-
data yang telah didapatkan kedalam tabel pengamatan.
Dari percobaan yang telah kami lakukan pada cara pertama dimana
kami menggunakan karet gelang didapatkan hasil p = 147 x 10 -3 m, l = 0,3
x 10-3 m, l0 = 147 x 10-3 m. Untuk perlakuan pertama digunakan beban
sebesar 50gr atau 5 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet gelang
setelah diberikan beban sebesar 195 x 10 -3 m, serta pertambahan panjang
karet sebesar 48 x 10-3 m. Untuk perlakuan kedua digunakan beban sebesar
100gr atau 10 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet gelang setelah
diberikan beban sebesar 295 x 10-3 m, serta pertambahan Panjang karet
sebesar 148 x 10-3m. Untuk perlakuan ketiga digunakan beban sebesar
150gr atau 15 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet gelang setelah
diberikan beban sebesar 396 x 10-3 m, serta pertambahan panjang karet
sebesar 249 x 10-3m. Untuk perlakuan keempat digunakan beban sebesar
200gr atau 20 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet gelang setelah
diberikan beban sebesar 472 x 10-3 m, serta pertambahan panjang karet
sebesar 325 x 10-3m. Dan untuk perlakuan kelima digunakan beban sebesar
250gr atau 25 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet gelang setelah
diberikan beban sebesar 545 x 10-3 m, serta pertambahan panjang karet
sebesar 398x103 m.
Dari percobaan yang telah kami lakukan pada cara kedua dimana
kami menggunakan karet ban didapatkan hasil p = 175 x 10-3m, l = 0,5 x
10-3m, l0= 167 x 10-3 m. Untuk perlakuan pertama digunakan beban sebesar
50gr atau 5 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet ban setelah
diberikan beban sebesar 170 x 10-3 m, serta pertambahan panjang karet
sebesar 3 x 10-3m. Untuk perlakuan kedua digunakan beban sebesar 100gr
atau 10 x 10-2 gr dan kami mendapatkan panjang karet ban setelah diberikan
beban sebesar 181 x 10 -3 m, serta pertambahan panjang karet sebesar 14 x
10-3m. Untuk perlakuan ketiga digunakan beban sebesar 150gr atau 15 x 10-
2
gr dan kami mendapatkan panjang karet ban setelah diberikan beban
sebesar 191 x 10-3 m, serta pertambahan panjang karet sebesar 24 x 10-3 m.
Untuk perlakuan keempat digunakan beban sebesar 200gr atau 20 x 10 -2 gr
dan kami mendapatkan panjang karet ban setelah diberikan beban sebesar
205 x 10-3m, serta pertambahan panjang karet sebesar 38x10-3 m. Dan untuk
perlakuan pertama digunakan beban sebesar 250gr atau 25 x 10-2 gr dan
kami mendapatkan panjang karet ban setelah diberikan beban sebesar 220 x
10-3m, serta pertambahan panjang karet sebesar 53 x 103 m.
Perbandingan yang kami dapatkan antara literatur menurut ( Binti
Dwi Suryani ) dengan percobaan yang kami lakukan adalah sama. Mereka
mendapatkan hasil pengamatan pada karet gelang dimana untuk lo=0,14
pada perlakuan pertama mereka menambahkan beban sebesar W=0,5N dan
mendapatkan panjang tali l=0,14m serta pertambahan Panjang tali ∆I=0m,
kemudian pada perlakuan kedua mereka menggunakan beban sebesar
W=1,0N dan mendapatkan panjang tali l=0,19m serta pertambahan Panjang
tali ∆I=0,05m,selanjutnya pada perlakuan ketiga mereka menggunakan
beban sebesar W=1,5N dan mendapatkan panjang tali l=0,25m serta
pertambahan Panjang tali ∆I=0,11m. Dari hasil percobaan tersebut
menunjukan bahwa “Semakin bertambah berat suatu beban maka semakim
besar pula pertambahan panjang pada karet gelang”. Sedangkan pada
percobaan yang kami lakukan yaitu pada karet gelang. Untuk lo= 147 x 10-
3
m pada perlakuan pertama kami menambahkan beban sebesar m=50gr dan
mendapatkan panjang tali l=195 x 10 -3 m serta pertambahan Panjang tali
∆I=48 x 10-3m, kemudian pada perlakuan kedua kami menggunakan beban
sebesar m=10x10-2gr dan mendapatkan panjang tali l=295x10 -3 m serta
pertambahan Panjang tali ∆I=148 x 10-3 m, selanjutnya pada perlakuan
ketiga kami menggunakan beban sebesar m=15 x 10-2gr dan mendapatkan
panjang tali l=396 x 10-3m serta pertambahan Panjang tali ∆I=249 x 10-3m.
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat kami melakukan
percobaan diantaranya adalah saat mengikatkan tali (fishing string) pada
statif, seharusnya tali dapat dipanjangkan saja, tidak perlu
dirapatkan pada statif. Kesalahan kedua terdapat ketidakseimbangan pada
dasar atau penempatan base A, kesalahan juga terdapat pada pemahaman
konsep kami terkait persamaan yang digunakan sehingga terjadi banyak
kesalahan angka perhitungan yang kami lakukan.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat kami
ketahui bahwa, elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuknya atau bentuk awal segera setelah gaya luar yang diberikan kepada
benda tersebut dihilangkan. Pada percobaan ini kami mengamati karet ban
dan karet gelang, dan kedua benda tersebut memilki elastisitas yang
berbeda, karet gelang lebih elastis daripada karet ban, tetapi karet ban
memiliki batas elastis yang lebih besar daripada karet gelang. Hasil yang
kami dapatkan setelah melakukan praktikum sama jika dibandingkan
dengan hasil yang didapatkan oleh literatur yang ada, yaitu dimana Semakin
bertambah berat suatu beban maka semakim besar pula pertambahan
panjang pada karet gelang dan karet ban. Untuk setiap cara baik cara
pertama maupun cara kedua kami menggunakan persamaan yang sama
untuk mencari tegangan, regangan serta modulus young. Persamaan
𝐹
mencari tegangan yaitu σ= 𝐴 untuk mencari regangan persamaan nya adalah
∆L 𝜎
Ԑ= dan untuk mencari modulus young adalah Ɣ = . Adapun bentuk
lo Ԑ
grafik yang kami dapatkan dari hasil pengamatan serta analisis data yaitu
berbentuk linear, dimana ini menandakan bahwa hubungan antara tegangan
dan regangan berbanding lurus.
IX. Saran
Saran yang dapat kami berikan, untuk kedepannya diharapkan
kepada praktikkan untuk selalu bertanya mengenai hal-hal yang sekiranya
kurang di pahami untuk memahami suatu konsep, agar tidak terdapat
kesalahan yang sama seperti yang kami lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Tipler. (1998). fisika untuk sains dan teknik jilid I. jakarta: erlangga.