Anda di halaman 1dari 8

MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL

DOSEN PENGAMPU : SUDIRMAN, S.T., M.T


 DI SUSUN OLEH :
 
RISKI PRATAMA (2007230023)
RISZKI AJRAI (2007230013)
FIRMAN NANDA IRAWAN (2007230003)
RIZKI (2007230054)
HERNAN NAIM DAMANIK (2007230052)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


 
FAKULTAS TEKNIK
 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
 
2021/2022
Hukum hooke
1. Definisi hukum hooke

“Jika benda dibebani dalam batas elastisnya, maka tegangan berbanding lurus dengan regangannya”.

Menurut robert hooke, ilmuwan yang menemukan hukum hooke benda di bedakan menjadi dua jenis
yaitu benda bersifat plastis dan elastis. Benda yang bersifat plastis yaitu benda yang mengalami
perubahan saat di kenai gaya dan benda tersebut tidak dapat kembali ke posisi semula setelah gaya yang
di berikan di hilangkan. 

Sedangkan benda elastis merupakan benda yang mengalami perubahan saat di kenai gaya dan benda
tersebut dapat kembali seperti keadaan awal setelah gaya di hilangkan.

Rumus hukum hooke di tuliskan dengan :

F=k.x

• F = gaya (N), x = perubahan panjang pegas


• K = konstanta pegas (N/m)
2. Besaran dan rumus dalam hukum hooke
• Tegangan

Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami pertambahan panjang ketika sebuah
benda diberi gaya pada salah satu ujungnya sedangkan ujung lainnya ditahan.
 Contohnya, misal seutas kawat dengan luas penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter ditarik
dengan gaya sebesar n pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang lain ditahan maka kawat akan
mengalami pertambahan panjang sebesar x meter.

• Keterangan: 

F = gaya (N) = tegangan (N/ m2 atau Pa)


 

A = luas penampang (m2)


• Regangan

Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang kawat dalam x meter dengan panjang
awal kawat dalam x meter. Regangan dapat terjadi dikarenakan gaya yang diberikan pada benda ataupun
kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk awal.
Hubungan ini secara matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.

e=
Keterangan:
 
e = regangan
 
Δl = pertambahan panjang (m)

Lo = panjang mula-mula (m)


 
• Modulus elastisitas (modulus young)

Modulus elastisitas disimbolkan dengan e. Modulus elastisitas menggambarkan


perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan. Dengan kata lain,
modulus elastis sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik regangan.

E=
Keterangan:

E = modulus elastisitas (N/m)

e = regangan

σ = Tegangan (N/ m2 atau pa)


• Mampatan

Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan regangan. Perbedaannya terletak pada arah
perpindahan molekul benda setelah diberi gaya. Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan
terdorong keluar setelah diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda akan terdorong ke dalam
(memampat).

• Hubungan antara gaya tarik dan modulus elastisitas

E =

= (F/A) / (

F/A = E

F = gaya (N) A = luas penampang (m2)

E = modulus elastisitas (N/m) e = modulus elastisitas (N/m)


 

E = regangan δl = pertambahan panjang (m)


 
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa) lo = panjang mula-mula (m)
• Contoh soal
1. Sebuah pegas memiliki konstanta 600 N/m. Jika pertambahan panjang
pegas tersebut 0,25 m setelah gaya bekerja. Maka berapa besar gaya
yang bekerja pada pegas tersebut?
Pembahasan.
Diketahui : k = 600 N/m; x = 0,25 m

Ditanyakan : F = ? jawab : 
F=k.x
= 600 . 0,25
= 150 Newton
Jadi gaya yang bekerja pada pegas
tersebut ialah 150 Newton.

Anda mungkin juga menyukai