Anda di halaman 1dari 15

ELASTISITAS DAN

HUKUM HOOKE
Kelompok 5
Tegangan
Suatu benda elastis akan bertambah panjang sampai ukuran
tertentu ketika ditarik oleh sebuah gaya. Besarnya tegangan
pada sebuah benda adalah perbandingan antara gaya tarik
yang berkerja benda terhadap luas penampang benda tersebut.
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan
benda berubah bentuk. Tegangan dibedakan menjadi tiga
macam yaitu regangan, mampatan dan geseran.

Misalnya, jika ada dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi
luas penampang berbeda dan diberi gaya, kedua kawat
tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda. Kawat
dengan luas penampang yang lebih kecil akan mengalami
tegangan yang lebih besar daripada kawat dengan luas
penampang yang lebih besar. Tegangan pada benda
diperhitungkan dalam menentukan jenis dan ukuran bahan
penopang suatu beban contohnya ada jembatan gantung dan
bangunan bertingkat.
Regangan
Regangan adalah perubahan relatif ukuran atau
bentuk benda, karena pemakaian tegangan. Rumus
regangan yaitu pertambahan panjang (m) dibagi
dengan panjang mula-mula (m).


e = L/Lo
Keterangan:
e = regangan
∆ L = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula - mula (m)
Rumus Modulus Young (E)
Modulus Young (E) adalah perbandingan antara
tegangan dengan regangan suatu benda. Rumusnya
yaitu tegangan dibagi regangan.

E = σ/e

E = F/A : L/Lo

E = (F x Lo) : (A x L)
Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas atau disebut juga dengan modulus
young berkaitan erat dengan teori elastisitas benda.

Keterangan Rumus
σ= tegangan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luasan bahan (m2)
Hukum Hooke
Hukum hooke merupakan suatu hukum atau ketentuan
tentang gaya yang ada di dalam bidang ilmu fisika yang
terjadi karena adanya sifat elastisitas dari sebuah pir ataupun
pegas. Benda dibedakan menjadi dua jenis, antara lain benda
yang bersifat plastis dan benda yang bersifat elastis.

Dimana benda yang bersifat plastis adalah benda yang


mengalami perubahan ketika dikenai gaya dan benda itu tidak
bisa kembali ke bentuk semula setelah gaya yang diberikan
hilang. Sementara untuk benda elastis adalah benda yang
mengalami perubahan ketika dikenai gaya dan benda itu bisa
kembali ke bentuk semula ketika gaya tersebut dihilangkan.
Rumus :
F = k.x

F adalah gaya yang diberikan pada pegas (N)


k adalah tetapan gaya pegas (N/m)
x adalah pertambahan panjang pegas (m)
Susunan Pegas
1
Susunan Pegas Secara Seri adalah susunan pegas yang dibuat
dengan tujuan untuk mendapatkan konstata yang lebih kecil
sehingga pertambahan panjang pegas menjadi besar.
Keterangan:
ks = konstata pegas susunan seri (N/m)
k1 = konstata pegas 1 (N/m)
k2 = konstata pegas 2 (N/m)
Jika pegas yang tersusun lebih dari 2 maka selanjutnya + 1/k3 + 1/k4
dan seterusnya.
Susunan Pegas
21
Susunan pegas secara paralel adalah susunan pegas yang dibuat
dengan tujuan untuk mendapatkan konstata yang lebih besar
sehingga pertambahan panjang pegas menjadi kecil.
Keterangan:
kp = konstata pegas susunan paralel (N/m)
k1 = konstata pegas 1 (N/m)
k2 = konstata pegas 2 (N/m)

Jika pegas yang tersusun lebih dari 2 maka selanjutnya + k3 + k4


dan seterusnya.
Contoh soal Tegangan
Soal:
Sebuah kayu diberikan gaya tarik sebesar 280 N, sehingga kayu bertambah
panjang sebesar 0,01 m. Jika luas penampang kayu yang dikenai gaya adalah 7
cm², tegangan tarik yang dialami kayu sebesar ….

Diketahui:

F = 280 N
A = 7 cm² = 7 × 10-4 m²

Ditanya : σ ?
Contoh soal Elastisitas:
Soal:
Sebuah batang logam yang memiliki panjang 50 cm dan luas penampang 2
cm2 ditarik dengan gaya sebesar 100 N. Jika modulus Young batang
logam adalah 2 x 1011 N/m2, besar pertambahan panjang yang dihasilkan
adalah ….

1 2
Contoh soal Hukum Hooke:
Soal:
Sabila menggantungkan
sebuah benda pada pegas
sepanjang 25 cm, konstanta
pegas tersebut sebesar 500
N/m. Jika panjang pegas
setelah digantungkan beban
sebesar 30 cm, massa benda
tersebut adalah (g = 10
m/s2) ….
CONTOH SOAL
RANGKAIAN PEGAS
Contoh Soal Regangan Diketahui:
Panjang kawat logam yaitu 60 Lo = 60 cm
cm. Sedangkan luas penampang L = 66 cm
yaitu 8 cm2. Ujung yang satu A = 8 x 10-4 m2
diikat pada atap sedangkan F = 100 N
ujung lain ditarik dengan gaya
100 N. Kemudian panjang kawat
menjadi 66 cm ∆
e = L/Lo
e = 6/60
Tentukan: e = 0,1
a. Regangan kawat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai