Anda di halaman 1dari 12

Laporan Pratikum Biologi

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Berkat Notatema hulu


Ernima zalukhu
Frans Jeaxen Oscar putra Zebua
Kezia Caroline Zebua
Mei Ceria Zebua
Piusman Lahagu

Tahun pelajaran 2022/2023

SMA NEGERI 1 ALASA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat -Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum kami yang
berjudul "Elastisitas dan Hukum Hooke", untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika.
Dalam penyusunan laporan praktikum tentunya tidak lepas dari bantuan pihak yang
mendorong atau memotivasi kami dalam pembuatan laporan praktikum ini supaya lebih baik
dan lebih efesien. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iptek
Esensiman Hulu, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika.
Kami mengucapkan mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam laporan praktikum
ini, karena kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, bagi pihak yang membaca laporan praktikum ini agar dapat memberikan
kritik serta sarannya untuk dijadikan bahan evaluasi dan intropeksi bagi kami, guna
menjadikan kami supaya menjadi lebih baik kedepannya. Semoga penyusunan laporan
praktikum ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Ombolata Alasa, 21 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE....................................................................................................1


KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Praktikum.........................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................5
2.1 Landasan Teori.............................................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................................9
3.1 Metode Penelitian.......................................................................................................................9
3.2 Waktu dan Tempat Praktikum.....................................................................................................9
3.3 Alat dan Bahan.............................................................................................................................9
3.4 Langkah kerja...............................................................................................................................9
3.5 Hasil Percobaan.........................................................................................................................10
BAB IV ISI.............................................................................................................................................10
BAB V PENUTUP..............................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
4.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya ilmu fisika,
dimulai dari yang ada dalam diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat,
energi yang kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada di luar diri kita,
salah satu contohnya adalah pegas yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
kegiatan tertentu.

Dalam kehidupan sehari-hari pegas memiliki peranan penting. Sebagai contoh, pegas
dapat kita jumpai pada sepeda motor. Dimana pegas pada sepeda motor sering disebut dengan
nama shock breaker. Dengan adanya shock breaker ini maka kita merasa nyaman ketika
mengendarai sepeda motor. Hal ini terjadi karena shock breaker tersebut memiliki sifat
elastisitas (kembali ke bentuk semula) seperti sifat pegas pada umumnya. Pegas tidak hanya
dimanfaatkan pada sepeda motor, tetapi pada semua kendaraan yang kita gunakan hingga
pada kasur yang digunakan. Pegas merupakan salah satu contoh benda elstisitas. Contoh
benda elastis lainnya adalah karet mainan. Ketika kita menarik karet mainan sampai batas
tertentu karet tersebut bertambah panjang. Jika terikan tersebut dilepaskan, maka karet akan
kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika kita merentangkan pegas, pegas tersebut
akan bertambah panjang, tetapi ketika dilepaskan panjang pegas akan kembali seperti semula.

Oleh karena itu, banyaknya kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan
pinsip pegas maka percobaan ini penting untuk dipahami, sehingga dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang
dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam laporan praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana cara berlakunya hukum Hooke?


2. Bagaimana cara menentukan konstanta pegas?

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Tujuan:

1. Menentukan hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang
pegas.
2. Menentukan konstanta pegas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

Pegas merupakan suatu benda yang memiliki sifat elastis atau lentur. Sifat elastis dari
suatu pegas sangatlah penting. Misalnya dalam dunia otomotif. kenyamanan berkendara
sangat dipengaruhi oleh pegas yang terdapat di shock breaker.

Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas meregang (pegas ditarik) atau
merapat (pegas ditekan), pada pegas akan bekerja gaya pemulihan yang arahnya selalu
menuju titik asal. Dengan kata lain, besar gaya pemulihan pada pegas-pegas ini sebanding
dengan gangguan atau simpangan yang diberikan pada pegas. Pernyataan tersebut dikenal
dengan hukum Hooke. Selain itu, jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka
panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar
pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke
keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang
setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas,
Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas.

Robert Hooke menyatakan bahwa apabila pegas ditarik dengan suatu gaya tanpa
melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang sebanding
dengan pertambahan panjang pegas, tetapi berlawanan dengan arah gerak benda. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa gaya pemulih memiliki arah yang berlawanan dengan
gaya yang diberikan pada pegas. Gaya pemulih dapat dirumuskan sebagai berikut.

𝐹𝑝 = −𝑘 𝑥 ∆𝑥

Keterangan:
F = gaya pemulih (N)

K = tetapan/konstanta pegas (N/m)

∆𝑥 = pertambahan panjang pegas (m).

Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan arah dengan gaya yang diberikan
pada pegas. Gaya yang diberikan pada pegas dapat dirumuskan sebagai berikut.

F = k × ∆𝑥

Selain rumus umum di atas, adapun rumus dan besaran dalam hukum Hooke, yaitu:

1. Tegangan Tegangan adalah besarnya gaya yang diberikan oleh molekul-molekul per
satuan luas penampang benda. Besamya tegangan yang dialami oleh suatu benda dapat
dituliskan dengan persamaan berikut.
σ=F/A

Keterangan:
σ = Tegangan (N/m²)
F = Gaya tarik (N)
A = Luas penampang

2. Regangan

Regangan adalah suatu perbandingan antara pertambahan panjang kawat dalam x meter
dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan ini bisa terjadi dikarenakan gaya yang
diberikan pada benda ataupun kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk
awal. Hubungan ini secara matematis bisa dituliskan seperti berikut ini:

e = ∆𝑳 / 𝑳𝒐

Keterangan:
e = Regangan
∆L = Pertambahan Panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)

Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak mempunyai satuan dikarenakan
pertambahan panjang (ΔL) dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan satuan yang sama.

3. Modulus Elastisitas (Modulus Young)

Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan E. Modulus elastisitas menggambarkan


suatu perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan. Dengan kata lain,
modulus elastis sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik regangan.

E=σ/e

Keterangan:
E = Modulus Elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/m2 atau Pa)

atau
𝐹 × 𝑙˳
E=
𝐴 × ∆𝑙

Keterangan:
E = modulus elastisitas atau modulus young (N/m2)
σ = tegangan (N/m2)
e = regangan

𝐹 × 𝑙˳
E=
𝐴 × ∆𝑙
Persamaan tersebut dapat diubah menjadi sebagai berikut:
𝐸 × 𝐴 × ∆𝑙
F= … (1)
𝑙˳
Dari hokum Hooke, diketahui:

F = k × ∆𝑥 … (2)
Jika persamaan (1) disubtitusikan kedalam persamaan (2), akan diperoleh persamaan sebagai
berikut:
𝐸 × 𝐴 × ∆𝑙
𝑙˳ = k × ∆𝑥
Oleh karena 𝑥 dan 𝑙 memiliki makna yang sama yaitu Panjang, maka persamaannya dapat
diubah menjadi sebagai berikut.
𝐸 × 𝐴 × ∆𝑙
𝑙˳ = k × ∆𝑙
𝐸×𝐴
𝑙˳ =k
Dengan demikian, hubungan antara tatapan gaya dan modulus elastisitas dapat dituliskan
sebagai berikut.

𝐸 × 𝐴 × ∆𝑙
k=
𝑙˳

Pegas dapat disusun dengan berbagai jenis susunan, yaitu seri, paralel, maupun campuran.
Setiap jenis susunan tentu saja memiliki kekhasan masing-masing.
1. Susunan Seri Pegas

Jika pegas disusun secara seri, gaya yang dialami setiap pegas akan sama. Berdasarkan
hukum Hooke, gaya yang dialami pegas adalah sebagai berikut.

F = k × ∆𝑥
Dari persamaan tersebut, pertambahan Panjang pegas dapat dinyatakan sebagai berikut.
∆𝑥 = 𝐹
𝑘

Pertambahan panjang total pegas (Axtot) yang disusun secara seri merupakan jumlah
pertambahan panjang setiap pegasnya. Ini berarti:

∆𝑥tot = ∆𝑥1 + ∆𝑥2


𝐹 𝐹
∆𝑥tot = +
k1 k2
1
∆𝑥tot = 1
F 𝑘1 + 𝑘2)
( 1
∆𝑥tot = )
F 𝑘 𝑠𝑒𝑟𝑖
(
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa tetapan gaya pegas yang disusun
secara seri dapat dirumuskan sebagai berikut.

1 1 1
= +
𝑘 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑘1𝑘2
+…

2. Susunan Paralel Pegas

Jika pegas disusun secara parallel, pertambahan Panjang yang dialami setiap pegas akan
sama. Berdasarkan hokum Hooke, gaya yang dialami pegas adalah sebagai berikut.

F = k × ∆𝑥
Gaya total pegas (Ftot) yang disusun secara parallel merupakan jumlah gaya yang dialami
setiap pegasnya. Ini berarti:

Ftot = F1 + F2

Kparalel × ∆𝑥 = k1 × ∆𝑥 + k2 ×∆𝑥
Kparalel × ∆𝑥 = (k1 + k2) × ∆𝑥 Kparalel
= (k1 + k2)
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa tetapan gaya pegas yang disusun
secara paralel dapat dirumuskan sebagai berikut.

1
= k1 + k2 + …
𝑘 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini kami menggunakan dua metode, yaitu:
1. Metode observasi, yaitu metode yang digunakan dengan cara meneliti objek yang
diteliti.
2. Metode studi pustaka, yaitu metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan data
dari sumber yang ada.
3.2 Waktu dan Tempat Praktikum
Hari : Jumat, 14 Agustus 2022
Waktu : 15.00 – 16.00
Tempat : Ruangan Kelas
3.3 Alat dan Bahan
Alat:
No. Nama Alat
1. Statif
2. Pegas
3. Penggaris

Bahan:
No. Nama Bahan Ukuran
1. Beban Gantung 50 gram,150 gram,250 gram

3.4 Langkah kerja


Berikut merupakn langkah/prosedur kerja percobaan hukum hooke:
1. Siapkan alat dan bahan, lalu pastikan pegas pada statif telah terpasang dengan baik.
2. Hitung panjang pegas yang di gantungkan pada tiang statif(l0)
3. Menggantungkan beban pada bagian ujung dengan berat 50 gram. Lalu, ukur
panjang pegas (l1) menggunakan penggaris.
4. Tambahkan beban gantung 100 gram sehingga berat menjadi 150 gram. Ukurlah
panjang pegas (l2).
5. Naikkan beban gantung menjadi 100 gram. Ukur panjang pegasnya (l3).
6. Hitung berat beban: F = m.g
7. Hitung pertambahan panjang: ∆x = l yang diukur – 𝑙˳
3.5 Hasil Percobaan
Massa benda Gaya Tarik (N) Panjang Pegas Pertambahan Panjang
No.
(Kg) (F = m.g) (L) (∆x)
0.05 × 10 = 0.5
1. 50 Gram 7,3 cm 7,5 – 7,3 = 0,2 cm
N
0.15 × 10 = 1,5
2. 150 Gram 7,3 cm 10,3 – 7,3 = 3 cm
N
0,25 × 10 = 2,5
3. 250 Gram 7,3 cm 14,3 – 7,3 = 7 cm
N

BAB IV
ISI

1. Gambarkan grafik pertambahan Panjang pegas terhadap gaya.


F(N)

F3 k3

F2 k2

F1
k1

∆𝑥 (m)
∆𝑥1 ∆𝑥2 ∆𝑥3
Keterangan:
F1 = 0,5 N
F2 = 1,5 N
F3 = 2,5 N
∆𝑥1 = 0,2 cm
∆𝑥2 =3 cm
∆𝑥3 = 7 cm
2. Hitunglah konstanta pegas dengan persamaan Hukum Hooke.

a. Massa banda 50 Gram


𝐹
k=
∆𝑥
0,5 𝑁
k = 0,002 = 250 N/m
𝑚
b. Massa benda 150 Gram

1,5 𝑁
k = 0,03 𝑚 = 50 N/m
c. Massa benda 250 Gram

k = 0,07 𝑚 = 35,7 N/m


2,5𝑁

3. Bagaimana Pengaruh berat benda terhdapat pertambahan pegas.

Pengaruh massa benda terhadap pertambahan panjang pegas adalah sebanding.


Semakin berat massa yang digantungkan maka pertambahan panjang pegas semakin
panjang.

4. Bagaimana hubungan F, K, Ax pada percobaan yang telah dilakukan.

Jika rasio atau perbandingan gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas untuk
dua pegas sama, maka konstanta/tetapan pegas untuk kedua pegas itu adalah sama
jika pegas dipertahankan konstan, semakin besar gaya tarik pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Jika gaya tarik yang diberikan melampaui batas elastis
pegas maka pegas tidak kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen
berubah bentuk.

BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan, maka dalam praktikum hukum
Hooke ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Gaya dan pertambahan panjang pada pegas berbanding lurus.
2. Semakin tinggi nilai pertambahan panjang pegas, maka semakin besar pula gaya
yang bekerja.

4.2 Saran
Jika ingin pratikum berhasil, maka harus melaksanakan aturan cara kerja dengan baik
dan benar, harus teliti serta berhati-hati agar tidak terjadi segala sesuatu yang tidak
diinginkan. Semoga laporan ini dapat memenuhi tugas praktikum kami. Dan semoga
dapat menjadi pembelajaran dan dapat menambah ilmu bagi semuanya. Dan semoga ilmu
yang kita dapat mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA

Cari. 2009. Aktif Belajar Fisika untuk SMA & MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Departemen Pendidikan Nasional.
Ammariah, Hani, (2019, 19 September). Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke. Diakses
pada 28 November 2020, dari Ruangguru: Fisika Kelas 11 Elastisitas Zat Padat dan
Hukum Hooke ruangguru.com)
Faturrachmat, Muhammad. (2020, 11 Agustus). Laporan Praktikum Elastisitas dan Hukum
Hooke. Diakses pada 28 November 2020, dari Laporan Praktikum Elastisitas dan
Hukum Hooke-Captain Eunoia (wordpress.com)
Oddenk, Ramadhan. (2012, 18 September). Laporan Praktikum Fisika tentang Elastisitas.
Diakses pada 28 November 2020, dari Ramadhan Oddenk: Laporan Praktikum Fisika
Tentang resonansi dan bunyi pada gelas kaca (ramadhanputraoddenk.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai